TULUNGAGUNG, 90detik.com- Tahapan pemilihan umum (Pemilu), sudah memasuki hari tenang. Rakyat Indonesia diberi pilihan putra terbaik dari tiga paslon capres-cawapres Pemilu 2024.
KH Imam Mawardi Ridlwan, tokoh ulama dan masyarakat Kabupaten Tulungagung, membagikan tips yang baik untuk menuju Pemilu damai, serta menentukan pilihan yang terbaik.
“Tiga pasangan calon capres-cawapres adalah anak bangsa yang terbaik, untuk memimpin Indonesia. Pada Rabu 14 Februari 2024, saat semua rakyat menentukan pilihan. Pada hari tenang sebaiknya melepaskan diri dari isu politik yang provokasi dan kampanye negatif,”ujar KH Imam Mawardi Ridlwan, pada Sabtu (10/02).
Tokoh ulama dan juga sebagai Sekretaris IPHI Jawa Timur, menjelaskan, paling tidak rakyat kembali ke kekuatan spiritualitas dalam tiga hari ke depan. Untuk melaksanakan sholat istikharah, mendapatkan petunjuk dari Allah SWT.
“Lakukan istikharah atau ikut istikharah para Kyai, masyayikh atau gurunya. Para pendukung Paslon sebaiknya melakukan sholat hajat dan istighosah agar Paslon yang didukung dipilih Gusti Allah Ta’ala,” terang Abah Imam panggilan akrabnya.
Menurutnya, bahwa tiga langkah para timses para paslon capres-cawapres di atas merupakan langkah strategis terbaik dan terefektif. Pemimpin nasional yang dipilih rakyat merupakan pertolongan Allah SWT, agar menjadi garda terdepan dalam menghadapi pihak asing yang merencanakan perpecahan bangsa.
“Tugas para pemimpin nasional adalah pertahankan negara agar tidak bubar atau perang saudara. Pemimpin yang menang karena kekuatan do’a akan menjadi api perjuangan rakyat mencapai kemakmuran, kedaulatan dan keadilan,” tukasnya.
Abah Imam menegaskan, dalam memantapkan pilihan di Pilpres 2024 agar rakyat tidak jadi korban provokasi elit bangsa yang ingin ada keruwetan, kerusakan atau perpecahan anak bangsa.
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan, diantaranya:
1. Amankan suara rakyat agar tidak ada yang mencurangi.
2. Tangkap dan laporkan manakala ada pihak yang main kotor seperti ‘money politic’.
3. Hindari terjebak narasi yang menimbulkan perpecahan bangsa Indonesia.
4. Menyiapkan diri untuk dapat menerima kemenangan dan kekalahan.
5. Pada lingkungan terdekat selalu guyub rukun.
“Bila ada rezeki buat selamatan untuk meminta pertolongan dan perlindungan. Karena hanya yang mendapatkan dukungan mayoritas yang menang terakhir beri dukungan yang terpilih walaupun bukan pilihan kita,” pungkas Abah Imam.(JK/Red)