Jawa Timur
Harkamtibmas, Ditpolairud Polda Jatim Gelar Program Sambang Nusa Presisi di Pulau Mandangin Sampang

SAMPANG, 90detik.com – Upaya Polri dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat ( Harkamtibmas ) di wilayah perairan, Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Jawa Timur menggelar program unggulan Baharkam Polri Sambang Nusa Presisi.
Kegiatan Polri Sambang Nusa Presisi ini sekaligus memperkuat hubungan silaturahmi dengan masyarakat di wilayah perairan dan pesisir Pantai.
Polri Sambang Nusa Presisi kali ini dilaksanakan oleh Ditpolairud Polda Jatim di Pulau Mandangin Sampang,Madura.
Kapolres Sampang AKBP Siswantoro S.IK, MH yang diwakili Kasat Polairud Polres Sampang AKP Catur Rahardjo SH mengatakan pada kegiatan yang dilaksanakan Kamis (18/4) itu Ditpolairud Polda Jatim mengirimkan sebanyak 10 personel.
“Kegiatan Sambang Nusa Presisi kemarin ditempatkan di Balai Desa Pulau Mandangin dan Ditpolairud Polda Jatim mengirimkan 10 personil yang dipimpin Kasubdit Patroliairud AKBP Budi Sulisyanto SH,”ujar AKP Catur Rahardjo, Jumat (19/4).
Pukul 10.30 Wib rombongan Ditpolairud dan perwakilan mahasiswa magang menaiki Kapal Polisi X-1032 menuju Pulau Mandangin Sampang ujar Kasat Polairud Polres Sampang AKP Catur Rahardjo.
Kasat Polairud Polres Sampang AKP Catur Rahardjo menuturkan program unggulan Baharkam Polri diisi dengan kegiatan penyampaian sosialisasi tentang Undang-Undang Pelayaran (Keselamatan Belayar) dan Undang-Undang Perikanan, dialog interaktif dengan masyarakat serta pemberian sarana kontak berupa sembako.
Sementara itu menurut Kasubdit Patroliairud AKBP Budi Sulisyanto SH kegiatan Sambang Nusa Presisi juga untuk menyerap aspirasi Masyarakat nelayan atau yang tinggal di pesisir Pantai.
“Kami gelar dialog bersama warga Masyarakat agar apa yang mereka keluhkan, atupun usul saran bisa kami tampung untuk bersama – sama kita carikan Solusi sebagai tindak lanjut,”ujar AKBP Budi.
Kasubdit Patroliairud ini menghimbau kepada tokoh masyarakat, pemilik kapal penumpang, nelayan dan masyarakat pesisir untuk membantu Polri dalam pemeliharaan Kamtibmas di wilayah perairan agar selalu aman kondusif.
Kasubdit Patroliairud yang didampingi oleh Kanit I Sibinmasair dan Potdirga Iptu Yahudi juga menghimbau apabila terjadi permasalahan di wilayah perairan saat berlayar, untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan melibatkan pihak Kepolisian dan pemerintahan setempat agar dapat diatasi dengan cepat tepat serta berakhir damai.
“Kami minta apapun persoalan atau kendala yang dialami Masyarakat khususnya yang tinggal di wilayah perairan agar senantiasa libatkan Kepolisian,”ujar AKBP Budi.
Dengan kegiatan Polri Sambang Nusa Presisi diharapkan kemanan dan ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) dapat terwujud.
“Jadi Kamtibmas itu yang bisa mewujudkan bukan hanya Polisi tetapi juga peran serta Masyarakat, ini penting, ”pungkasnya. (Red)
Jawa Timur
Kapolda Jatim Pimpin Purnabakti, 143 Personel Akhiri Masa Pengabdian

SURABAYA— Sebanyak 143 personel Polda Jawa Timur resmi memasuki masa purna tugas dalam kegiatan Wisuda Purnabakti Pegawai Negeri pada Polri (PNPP) Polda Jatim, yang digelar di Surabaya, pada Selasa (21/10/2025) di Gedung Mahameru Mapolda Jatim.
Upacara penuh khidmat tersebut menjadi momen penghormatan dan apresiasi bagi anggota Polri yang telah menuntaskan masa pengabdiannya kepada bangsa dan negara.
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Drs. Nanang Avianto, M.Si. dalam sambutannya menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada seluruh wisudawan yang telah mengabdikan diri tanpa cela selama bertugas.
“Wisuda purna ini bukan sekadar seremoni, tetapi bentuk penghargaan tulus atas dedikasi dan loyalitas selama dinas aktif hingga akhir masa tugas di Kepolisian Negara Republik Indonesia,” ujar Kapolda Jatim.
Dalam kegiatan tersebut, Irjen Pol Nanang menyebutkan bahwa 77 personel pensiun pada tahun 2024 dan 66 personel pada tahun 2025, yang seluruhnya merupakan bagian penting dari perjalanan panjang Polda Jawa Timur.
Menurut Kapolda Jatim, acara wisuda purnabakti bukan hanya pelepasan, tetapi juga upaya menjaga tali silaturahmi antara purnawirawan dan anggota aktif sebagai bentuk kesinambungan semangat pengabdian.
Kapolda Jatim mengungkapkan bagi para wisudawan, momen ini menjadi penanda keberhasilan menuntaskan panggilan tugas dengan sukses dan tanpa cacat.
“Sementara bagi anggota yang masih berdinas, ini adalah momentum untuk memperkokoh profesionalisme serta tanggung jawab dalam mengemban tugas,” ujar Irjen Pol Nanang Avianto.
Kapolda Jatim juga berpesan agar para purnawirawan tetap menjadi teladan di tengah masyarakat.
Ia mengingatkan pentingnya menghindari post power syndrome dengan terus beraktivitas secara positif di masa pensiun.
“Pensiun bukan akhir dari pengabdian. Gunakan waktu untuk kegiatan sosial, keagamaan, atau berperan aktif di PP Polri agar tetap terjalin hubungan dengan institusi,” imbuhnya.
Mengakhiri sambutannya, Kapolda Jatim menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya atas dedikasi para purnabakti.
“Kami generasi penerus, akan melanjutkan perjuangan Bapak dan Ibu dalam memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan terbaik bagi masyarakat,”pungkasnya. (DON)
Jawa Timur
Laporan Dugaan Perusakan Lingkungan Shangrila Memorial Park Dilimpahkan ke Kejari Tulungagung

TULUNGAGUNG — Penanganan laporan dugaan tindak pidana perusakan lingkungan yang terjadi di area Shangrila Memorial Park, Desa Ngepoh, Kecamatan Tanggunggunung, kini memasuki babak baru.
Setelah diproses di tingkat provinsi, laporan tersebut resmi dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Tulungagung oleh Asisten Intelijen Kejati Jawa Timur.
Hal ini disampaikan oleh Mohammad Ababilil Mujaddidyn, Penasehat Hukum Kelompok Masyarakat (Pokmas) Ngepoh, kepada media, Selasa (21/10/2025).
“Kami menerima informasi bahwa laporan dugaan tindak pidana perusakan lingkungan di Desa Ngepoh, Kecamatan Tanggunggunung, telah resmi dilimpahkan dari Kejati Jatim ke Kejari Tulungagung, untuk ditindaklanjuti sesuai prosedur hukum,” ujar Billy.
Laporan tersebut sebelumnya dilayangkan oleh perwakilan masyarakat dan didampingi oleh tim hukum, menyusul kekhawatiran terhadap aktivitas pembangunan dan pengelolaan area pemakaman swasta Shangrila Memorial Park yang berada di atas lahan eks-HGU dan diduga berdampak pada kerusakan lingkungan sekitar.
Billy menambahkan, pelimpahan kasus ini diharapkan dapat membuka jalan bagi penegakan hukum yang lebih transparan dan menyentuh substansi persoalan yang dialami masyarakat setempat.
“Kami berharap Kejari Tulungagung dapat bekerja profesional, membuka ruang klarifikasi, serta memastikan adanya penegakan hukum yang adil dan berpihak pada kepentingan lingkungan dan masyarakat lokal,” tegasnya.
Seperti diketahui, kasus ini juga berkaitan dengan dugaan penggunaan lahan yang masuk dalam kategori objek reforma agraria (TORA), yang semestinya diperuntukkan bagi kepentingan rakyat, bukan komersialisasi. (DON/Red)
Jawa Timur
Meski Trans7 Minta Maaf, Waskita Bersikukuh Tuntut Pencabutan Hak Siar

TULUNGAGUNG- Langkah permintaan maaf yang telah dilakukan oleh pihak Trans7 atas tayangan yang menyinggung Pondok Pesantren Lirboyo ternyata belum cukup meredam amarah komunitas pesantren.
Salah satunya datang dari komunitas Waskita Wahana Silaturahmi Kyai Tulungagung (Waskita) yang dipimpin KH.Anang Muhsin yang akrab disapa Gus Anang, secara resmi menyatakan bahwa tiga tuntutan awal mereka tetap berlaku dan harus dipenuhi.
Dalam pernyataan sikapnya yang dikeluarkan pada Minggu( 19/10) malam, Waskita menegaskan bahwa meskipun Trans7 telah meminta maaf, langkah tersebut dinilai belum memadai dan belum menyentuh substansi persoalan.
“Permintaan maaf yang disampaikan Trans7 kami apresiasi sebagai langkah awal. Namun, hal itu tidak serta merta menghapus dampak negatif dan provokatif yang telah menyebar luas di masyarakat. Oleh karena itu, tiga tuntutan kami tetap berdiri dan harus ditindaklanjuti,” tegas Gus Toha selaku penasihat hukum Waskita, saat dihubungi awak media pada Senin (20/10).
Pernyataan sikap tersebut mempertegas kembali tiga tuntutan yang sebelumnya telah digulirkan:
1. Boikot terhadap seluruh tayangan Trans7 oleh masyarakat.
2. Permintaan maaf resmi dari pimpinan dan pemilik Trans7 kepada Pengasuh Ponpes Lirboyo dan seluruh pesantren se-Indonesia.
3. Pencabutan hak siar Trans7 sebagai bentuk pertanggungjawaban ultimate.
Waskita menilai tayangan tersebut bukan hanya sekadar kesalahan editorial, tetapi telah melukai martabat dan merusak nama baik institusi pesantren yang telah berjasa membangun karakter bangsa.
Menurut Gus Hahibi selaku ketua RMI (Robitoh Makhad Islamiyah) Pencabutan hak siar dinilai sebagai konsekuensi logis untuk menciptakan efek jera dan menjaga marwah pendidikan pesantren di masa depan.
Dari ketiga tuntutan itu, poin pencabutan hak siar muncul sebagai tuntutan paling keras dan menjadi perhatian utama.
Pihak Waskita menjelaskan bahwa lembaga penyiaran yang telah terbukti melakukan pelanggaran serius terhadap etika dan nilai-nilai agama harus memikul tanggung jawab yang setimpal.
“Kami tidak main-main dengan tuntutan ini. Pencabutan hak siar adalah wujud dari perlawanan terhadap sistematis yang mendiskreditkan pesantren. Kami akan terus menggalang dukungan hingga tuntutan ini didengar oleh pihak yang berwenang,” tambah salah satu perwakilan Waskita.
Dengan pernyataan sikap ini, polemik diperkirakan akan memasuki babak baru. Tekanan terhadap Trans7 tidak akan mereda dan akan terus berlanjut, atas tayangan tersebut. (DON/Red)
Editor: Joko Prasetyo
- Nasional2 minggu ago
APBD Jebol untuk Gaji Pegawai, Jalan Rusak di Tulungagung Jadi Anak Tiri
- Nasional1 minggu ago
Gizi atau Cemari?, MBG untuk Anak TK Tuai Kecaman di Tulungagung
- Nasional5 hari ago
Keracunan Siswa di Tulungagung, LMP Desak Penghentian Sementara Total Program MBG
- Nasional2 minggu ago
Misteri Miliaran Rupiah, PPJ Disetor Rakyat, Jalan Tetap Gelap; Apakah Ada Tabir di BPKAD Tulungagung ?
- Nasional2 minggu ago
Dua Orang di Tulungagung Dipukuli Usai Tolak Pemalakan, Aksi Brutal Terekam CCTV
- Nasional1 minggu ago
Mencoreng Citra Program Gizi, MBG Berujung Petaka, Puluhan Siswa di Tulungagung Keracunan
- Nasional3 minggu ago
Usai KPK OTT Hibah Jatim, Aktivis Peringatkan “Prabowo Subianto Big Projects” Rawan Korupsi
- Nasional2 minggu ago
Bakar Ban dan Hentakkan Orasi, Massa Pejuang Gayatri Tuntut Bupati Tegas Urusan Korupsi Pendidikan dan Tambang Ilegal