Jawa Timur
Istighosah di Ngepoh: Warga dan Ulama Do’akan Penghentian Proyek Makam Elit Shangrilla Memorial Park

TULUNGAGUNG — Ratusan warga Desa Ngepoh, Kecamatan Tanggunggunung, bersama para kyai dan ulama, menggelar istighosah dan doa bersama sebagai bentuk penolakan terhadap pembangunan makam elit “Shangrilla Memorial Park” yang tengah menuai kontroversi di tengah masyarakat. Acara dilaksanakan di Sekretariat Pokmas Margo Mulyo pada Selasa pagi (23/09/2025), pukul 08.30 WIB.
Dalam kegiatan yang berlangsung khidmat tersebut, hadir sejumlah tokoh agama seperti Gus Jalal, Kyai Baidlowi, Kyai Toha Maksum, dan Kyai Machrus. Mereka memimpin doa agar proyek pembangunan makam elit tersebut dapat dihentikan, mengingat dampak sosial yang ditimbulkan di tengah warga.
Ketua Pokmas Margo Mulyo, Agus Rianto, dalam pernyataannya menegaskan bahwa proyek Shangrilla Memorial Park diduga belum memiliki dasar hukum yang jelas dalam bentuk Peraturan Daerah (Perda).
“Kami sebagai perwakilan warga melihat bahwa proyek ini tidak memiliki landasan hukum yang kuat. Ini bukan hanya soal pembangunan, tetapi soal keberlangsungan sosial dan spiritual desa kami,” ujar Agus.
Kegiatan istighosah ini juga diakhiri dengan sesi tanya jawab antara warga, tokoh agama, dan perwakilan Pokmas.
Sesi ini membahas berbagai dampak sosial yang telah muncul, termasuk perpecahan pendapat di antara warga Ngepoh sendiri terkait pro dan kontra proyek tersebut.
Kepala Desa Ngepoh, Sunaryo, yang turut memberikan pernyataan terpisah, mengakui bahwa polemik pembangunan makam elit tersebut sudah berlangsung cukup lama.
“Permasalahan ini sudah lama bergulir, tapi memang belum ada titik temu. Kami masih menunggu instruksi atau arahan resmi dari Bupati,” jelasnya.
Sementara itu, sebagai bentuk perlawanan simbolik, warga yang tergabung dalam Pokmas Margo Mulyo kini tengah membangun masjid dan pondok pesantren di lokasi yang berdekatan dengan area proyek Shangrilla Memorial Park.
Pembangunan tersebut dimaksudkan sebagai bentuk penegasan nilai-nilai spiritual dan budaya lokal yang dianggap terancam oleh proyek komersial tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak perusahaan pengembang Shangrilla Memorial Park terkait tudingan tidak adanya Perda serta penolakan dari masyarakat. (And/Red)
Jawa Timur
KH. Syaifuddin “Mathmaster” Guncang Tulungagung: Ubah Ketakutan Matematika Jadi Kegembiraan

TULUNGAGUNG — Di tengah tantangan dunia pendidikan yang sering menjadikan matematika sebagai momok menakutkan, Jumat (26/9/2025) menjadi momen penuh inspirasi bagi para pendidik di Tulungagung.
Bertempat di Gedung Dakwah KH. M. Ihya’ Ulumiddin, sosok karismatik KH. Syaifuddin yang dikenal luas sebagai Mathmaster memimpin pelatihan bertajuk “Matematika Mudah dan Menyenangkan”.
Sebanyak 61 guru dari lingkungan LPI Al Azhaar Kedungwaru, Tulungagung, mengikuti pelatihan tersebut dengan antusias.
Tak hanya sebagai ajang peningkatan kompetensi, kegiatan ini menjadi ruang transformasi cara pandang terhadap pelajaran yang kerap ditakuti ini.
Dari Ketakutan Menjadi Kegemaran.
Matematika selama ini identik dengan kesulitan, kebosanan, bahkan ketakutan. Namun, di tangan KH. Syaifuddin, pelajaran ini disulap menjadi permainan logika yang memikat.
Dengan gaya mengajar yang komunikatif, jenaka, dan aplikatif, beliau membagikan trik-trik sederhana agar guru dapat menyampaikan matematika dengan cara yang menarik.
“Di satu sekolah SLTP, saat ujian akhir, 60% murid mendapatkan nilai 100. Nilai sempurna,” tutur beliau, menekankan bahwa pendekatan yang tepat bisa mengubah hasil secara drastis.
Ilmu yang Terapan, Guru yang Berdaya.
Direktur Dikdasmen LPI Al Azhaar, Tuty Hariyati, tak menyembunyikan kekagumannya terhadap materi yang disampaikan.
“Ilmu yang diberikan oleh Mathmaster KH. Syaifuddin sangat praktis dan terapan. Setelah pembinaan akan kita terapkan,” ujarnya penuh semangat.
Pelatihan ini menjadi lebih dari sekadar transfer ilmu. Ia merupakan proses membangun kecintaan terhadap matematika, yang diyakini sebagai pintu pertama menuju pemahaman yang utuh.
Matematika dalam Perspektif Islam.
Dalam sambutannya, Ketua Dewan Pembina YPI Al Azhaar Indonesia, KH. Imam Mawardi Ridlwan, menegaskan bahwa matematika bukan semata ilmu dunia, tapi juga bagian dari syariat.
“Banyak ibadah kita membutuhkan ilmu matematika. Semisal zakat, waris, haji, dan lainnya,” ujarnya.
Beliau berharap agar para guru mulai merasa ringan dan percaya diri dalam mengajar matematika.
“Mathmaster KH. Syaifuddin akan mendampingi dan membantu para guru mahir matematika,” tambahnya dengan nada optimis.
Menuju Generasi Cinta Ilmu.
Pelatihan ini menjadi bagian dari gerakan besar mencetak generasi yang bersahabat dengan angka, bukan takut padanya.
Dengan semangat baru yang dibawa oleh para guru, matematika diharapkan menjadi jembatan menuju kecerdasan, keimanan, dan kemuliaan hidup.
KH. Syaifuddin telah membuktikan bahwa dengan pendekatan yang tepat, matematika bukan hanya bisa dimengerti tetapi bisa dicintai. Dan di Tulungagung, gerakan cinta matematika itu resmi dimulai. (DON/Red)
Jawa Timur
Paripurna DPRD Kota Kediri, Wali Kota Sampaikan Nota Keuangan Perubahan APBD 2025

KEDIRI – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati memaparkan Nota Keuangan Rancangan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2025 dalam rapat paripurna DPRD yang digelar di Ruang Soekarno Hatta BKPSDM, pada Kamis (25/9).
Rapat dipimpin Ketua DPRD Firdaus, anggota DPRD Kota Kediri,
turut dihadiri Wakil Wali Kota Qowimuddin, Sekda Bagus Alit, Sekretaris DPRD Rahmad Hari Basuki, perwakilan Forkopimda, serta pimpinan OPD Kota Kediri.
Vinanda menjelaskan, perubahan APBD dilakukan karena adanya pergeseran antar unit organisasi, antar kegiatan, antar jenis belanja, serta Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun 2024.
“Perubahan ini bertujuan meningkatkan mutu pendidikan, layanan kesehatan, pertumbuhan ekonomi, penurunan kemiskinan, hingga peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Dalam rincian, pendapatan daerah yang semula Rp1,52 triliun turun Rp11,87 miliar atau 0,78 persen, menjadi Rp1,50 triliun. Namun, Pendapatan Asli Daerah (PAD) justru naik Rp16,04 miliar atau 3,87 persen, sehingga mencapai Rp 430,87 miliar.
Belanja daerah juga mengalami penyesuaian. Dari semula Rp1,85 triliun, turun Rp4,63 miliar atau 0,25 persen menjadi Rp1,84 triliun. Penyesuaian ini meliputi belanja operasi, modal, transfer, hingga belanja tidak terduga.
Sementara pada pos pembiayaan, terdapat penambahan Rp7,24 miliar dari SILPA tahun sebelumnya, sehingga pembiayaan naik 2,19 persen menjadi Rp 338,18 miliar.
“Ini baru gambaran umum, pembahasan lebih lanjut akan kita serahkan kepada dewan,” pungkasnya.(JK/Red)
Jawa Timur
Tingkatkan Layanan Publik, Mbak Vinanda Rotasi 23 Pejabat Pemkot Kediri

KEDIRI – Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri melakukan penyegaran jajaran kepemimpinannya dengan melantik 23 pejabat tinggi pratama. Kebijakan mutasi dan rotasi ini bertujuan meningkatkan profesionalisme pelayanan publik serta menciptakan birokrasi yang lebih adaptif dan efisien.
Pelantikan digelar di Ruang Joyoboyo, pada Kamis (25/9), dipimpin langsung oleh Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, dan disaksikan oleh Wakil Wali Kota Qowimuddin serta Kepala DPM PTSP Kota Kediri, Edi Darmasto.

Wali Kota Kediri, Mbak Vinanda, (dok/foto istimewa).
Dalam sambutannya, Walikota yang akrab disapa Mbak Vinanda menegaskan bahwa mutasi adalah hal wajar dalam dinamika organisasi. Langkah ini, menurutnya, didasarkan pada hasil uji psikologis dan uji kompetensi untuk menempatkan orang yang tepat pada posisi yang tepat.
“Mutasi ini merupakan kesempatan untuk belajar hal-hal baru, mengembangkan diri, dan berkontribusi lebih luas bagi masyarakat. Sebagai garda terdepan pelayan publik, Bapak dan Ibu harus bekerja secara profesional, adaptif, dan penuh semangat pengabdian,” tegasnya.
Ia meyakini para pejabat memiliki kompetensi yang mumpuni dan dapat beradaptasi dengan cepat di tugas barunya. Pihaknya juga mengingatkan bahwa evaluasi kinerja akan terus dilakukan.
“Ini bukan penempatan final. Kami akan lakukan penilaian terus-menerus,” ujarnya.
Wali Kota berpesan dua hal utama kepada para pejabat baru. Pertama, untuk mendalami seluruh peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan tugas, guna menghindari masalah di kemudian hari. Kedua, agar segera melakukan konsolidasi dengan staf di lingkungan kerjanya masing-masing.
“Dengan tetap melakukan konsultasi ke atasan dan koordinasi dengan rekan sejawat, sehingga tercipta sinergi yang kuat dalam kepemimpinan,” pungkasnya.
Kebijakan ini diharapkan dapat mendorong terwujudnya Kota Kediri yang lebih sejahtera dan, Maju, Agamis, Produktif, Aman, dan Ngangeni (MAPAN)
Berikut Daftar 23 Pejabat Tinggi Pratama yang Dilantik:
1. Bagus Alit sebagai Asisten Administrasi Umum
2. Endang Kartika Sari sebagai Kepala Dinas PUPR
3. Rony Yusianto sebagai Kepala Dinas Kominfo
4. Mandung Sulaksono sebagai Kepala Dinas Pendidikan
5. M. Ferry Djatmiko sebagai Kepala Bappeda
6. Tanto Widjohari sebagai Kepala BKPSDM
7. Muklis Isnaini sebagai Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik
8. Moh. Ridwan sebagai Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian
9. Didik Catur sebagai Kepala Bakesbangpol
10. Zachrie Achmad sebagai Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM
11. Bambang Priambodo sebagai Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga
12. Arief Cholisudin sebagai Kepala Dinas Perhubungan
13. Fajri Mubasysyir sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana
14. Anang Kurniawan sebagai Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman
15. Paulus Luhur sebagai Kepala Satpol PP
16. Imam Muttakin sebagai Kepala Dinas Sosial
17. Wahyu Kusuma Wardhani sebagai Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan
18. Eko Lukmono sebagai Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah
19. Heri Purnomo sebagai Asisten Perekonomian dan Pembangunan
20. Syamsul Bahri sebagai Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
21. Chevy Ning Suyudi sebagai Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan
22. Un Ahmad Nurdin sebagai Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
23. Indun Munawaroh sebagai Kepala DLHKP
(JK/Red)
- Nasional1 minggu ago
Skandal Korupsi SKTM Rp4,3 Miliar di Tulungagung, Kejari Didesak Usut ‘Otak’ di Balik Layar
- Jawa Timur2 minggu ago
Usai Gelar Aksi Damai, Pejuang Gayatri: Sisa Donasi untuk Aksi Jilid II
- Nasional1 minggu ago
Korupsi SKTM, Benarkah Hanya Ada Dua Tersangka ? Eks Direktur RSUD dr. Iskak: Pantas Dihukum
- Nasional3 minggu ago
Ratusan Massa Gerakan Pejuang Gayatri Gelar Aksi di DPRD Tulungagung, Soroti 20 Tuntutan Rakyat
- Jakarta5 hari ago
Masa Depan Profesi Advokat Terancam: Dari Dewan Advokat Nasional hingga Advokat Jadi Penonton Persidangan
- Nasional4 hari ago
PAD Terancam Bocor! Pungli Parkir Diduga Libatkan Oknum Dishub Tulungagung
- Nasional2 minggu ago
Ratusan Warga Desa Wonorejo Geruduk DPRD Tulungagung, Tuntut Perbaikan Jalan Rusak Selama 20 Tahun
- Jawa Timur1 minggu ago
Pesantren Ribath Futuhatunnur Tulungagung Gelar Maulid Nabi Secara Sederhana, Hadirkan KH. Imam Mawardi Ridlwan