Connect with us

Papua

Kenaikan Pangkat Pamen Pasmar 3: Simbol Pengabdian dan Integritas Prajurit Marinir di Tanah Mutiara Hitam

Published

on

Kota Sorong PBD – Dalam suasana penuh khidmat dan semangat juang, Komandan Batalion Marinir Pangkalan Pertahanan (Danyonmarhanlan XIV) Sorong, Letkol (Mar) Helilintar Setiojoyo Laksono, S.E., bersama para pejabat tinggi militer lainnya mengikuti Acara Laporan Korps Kenaikan Pangkat Perwira Menengah (Pamen) Pasmar 3, yang berlangsung di Markas Komando Pasmar 3, Jalan Sorong-Klamono Kilometer 16, Distrik Sorong Timur, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, (10/04).

Upacara kenaikan pangkat tersebut dipimpin langsung oleh Komandan Pasmar 3, Brigadir Jenderal TNI Marinir Andi Rahmat M., dan dihadiri oleh Danyontaifib 3 Mar, Dandenprovost Pasmar 3, serta Perwira Brigif 3 Mar.

Dalam amanat yang disampaikannya, Brigjen TNI Mar Andi Rahmat menekankan bahwa proses kenaikan pangkat tidaklah datang secara instan.

“Kenaikan pangkat bukanlah sesuatu yang mudah begitu saja orang mendapatkannya. Semua membutuhkan pengorbanan, dedikasi, pembentukan citra diri dan kinerja yang baik, serta yang paling utama adalah ridho dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Kuasa,” ujar beliau dengan tegas.

Lebih lanjut, Brigjen Andi Rahmat juga menekankan pentingnya tanggung jawab moral dan profesionalisme setelah menerima kenaikan pangkat.

Menurutnya, jabatan dan pangkat baru merupakan bentuk kepercayaan negara dan institusi TNI yang harus dijaga dengan penuh loyalitas, integritas, dan pengabdian tanpa pamrih.

Letkol (Mar) Helilintar Setiojoyo Laksono, yang juga turut memberikan penghormatan kepada para perwira yang naik pangkat, menyampaikan bahwa momen seperti ini menjadi cerminan nyata dari hasil kerja keras, disiplin, dan keteguhan dalam menjaga kehormatan Korps Marinir, khususnya di wilayah timur Indonesia yang strategis dan penuh tantangan.

Momentum Kebanggaan dan Refleksi Diri.

Kegiatan yang berlangsung secara tertib dan penuh semangat korps ini tidak hanya menjadi ajang penghargaan, namun juga momen refleksi bagi seluruh prajurit.

Dalam suasana penuh semangat nasionalisme, para perwira yang mendapat kenaikan pangkat turut menyatakan komitmen mereka untuk semakin meningkatkan profesionalisme dan kesiapan tempur dalam menjaga kedaulatan NKRI di wilayah timur.

Sorong sebagai gerbang utama Indonesia timur kini menjadi pusat perhatian dalam penguatan pertahanan maritim nasional.

Keberadaan Pasmar 3 dan seluruh jajarannya di wilayah ini dinilai strategis dalam mendukung operasi militer maupun tugas kemanusiaan.

Kebanggaan Keluarga dan Satuan.

Di akhir acara, suasana haru dan bahagia menyelimuti para perwira yang naik pangkat bersama keluarga mereka yang turut hadir.

Tangisan bahagia dan pelukan penuh bangga menjadi saksi betapa perjuangan panjang seorang prajurit tidak pernah lepas dari dukungan keluarga di rumah.

Sebagai penutup, Komandan Pasmar 3 mengingatkan kembali bahwa pangkat adalah amanah.

“Jangan pernah berhenti belajar, jangan pernah merasa puas, dan teruslah berbuat yang terbaik bagi satuan, bangsa dan negara”, pungkasnya.

Acara ini menjadi simbol kuat bahwa pengabdian dan prestasi tetap menjadi dasar utama dalam setiap langkah prajurit Marinir di ujung timur Nusantara. (Timo)

Nasional

TNI AL dan BI Luncurkan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 di Papua Barat Daya: Jaga Kedaulatan Uang Negara hingga Ujung Negeri

Published

on

Kota Sorong — TNI Angkatan Laut bersama Bank Indonesia resmi menggelar Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) 2025 di wilayah Provinsi Papua Barat Daya. Pelepasan dilaksanakan di dermaga Lantamal XIV, Sorong oleh Kas Koarmada III Laksma TNI Singgih Sugiarto, S.T., M.Si., bersama Gubernur PBD Elisa Kambu dan Direktur Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Faris Budiawan, Wakil walikota Sorong Anshar Karim dan pejabat lainnya.Selasa ( 8/7). Kegiatan yang akan berlangsung selama delapan hari, mulai 8 hingga 15 Juli 2025 ini, menjadi wujud nyata pengabdian negara dalam menjaga kedaulatan rupiah di wilayah terdepan, terluar, dan terpencil (3T) Nusantara.

Dalam ekspedisi ini, KRI Tatihu-853 diturunkan sebagai ujung tombak pelayaran, menempuh jalur sepanjang 1.087 nautical mile (NM). Kapal perang TNI AL tersebut akan singgah di berbagai pulau Kaimana, Namatota, Arguni, Yellu, Mansuar, Raam, dan berakhir di Manokwari.

Ekspedisi ini tidak sekadar distribusi uang layak edar, tetapi juga bagian dari misi bela negara. TNI AL, sebagai garda terdepan pertahanan laut, memainkan peran vital dalam menjangkau masyarakat pelosok yang minim akses ke layanan perbankan dan transaksi keuangan formal.

Dalam sambutan Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut Laksda TNI Yayan Sofiyan, S.T., M.Si., CHRMP., M.Tr.Opsla. yang dibacakan oleh Kas Koarmada III Laksma TNI Singgih Sugiarto, S.T., M.Si., disampaikan apresiasi atas keberlanjutan program ERB. Kegiatan ini merupakan hasil sinergi strategis antara TNI AL dan Bank Indonesia melalui Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama yang telah berjalan sejak beberapa tahun terakhir.

“KRI Tatihu-853 menjadi simbol kesiapsiagaan dan dedikasi TNI AL dalam mendukung pembangunan nasional dan menjamin kelancaran roda ekonomi hingga ke pelosok negeri,” ujar Laksma TNI Singgih Sugiarto.

Turut hadir dalam pelepasan ekspedisi ini Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu, S.Sos, yang menyatakan dukungan penuh atas kolaborasi antara TNI AL dan BI. Menurutnya, lebih dari 3.000 pulau di Papua Barat Daya menjadikan distribusi uang Rupiah sebagai tantangan tersendiri, bukan hanya dari sisi logistik, tetapi juga sebagai upaya menjaga kedaulatan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

“Edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya merawat uang dan menggunakan Rupiah dalam setiap transaksi adalah bagian dari membangun kesadaran nasional,” tegas Elisa Kambu.

Sementara itu, Direktur Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Faris Budiawan, menegaskan bahwa kegiatan ERB merupakan implementasi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang. Ia menyebut pengelolaan Rupiah adalah bagian dari bela negara.

“Rupiah bukan sekadar alat tukar, tetapi simbol identitas dan kedaulatan bangsa. Sinergi BI dan TNI AL adalah contoh bela negara tanpa senjata,” ungkap Faris.

Dalam konteks pertahanan negara nonmiliter (OMSP), peran TNI AL dalam ekspedisi ini menegaskan bahwa kekuatan militer Indonesia tidak hanya hadir dalam konteks peperangan, tetapi juga dalam misi kemanusiaan dan penguatan ekonomi nasional. Keberadaan KRI Tatihu-853 sebagai armada pengangkut uang layak edar menjadi lambang keteguhan negara dalam menjangkau rakyatnya hingga ke pulau-pulau terluar.

Ekspedisi ini sekaligus menjadi momentum kampanye nasional “Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah”, serta langkah nyata mempertegas kedaulatan ekonomi dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

(Tim/Red)

Continue Reading

Militer

Perkuat Kesiapan Tempur, Koarmada III Gelar Latihan Maintenance Meriam KRI dan Prosedur Misfire

Published

on

Kabupaten Sorong — Komando Armada (Koarmada) III menggelar latihan teknis bertajuk Maintenance Meriam KRI dan Prosedur Misfire yang dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Senjata dan Elektronika (Kadissenlek) Koarmada III, Letkol Laut (E) Catur Turus Wibowo. Kegiatan berlangsung di Ruang Rapat Diskomlek Koarmada III, Mako Armada III, Katapop, Kabupaten Sorong, Senin (7/7/25).

Sebanyak 45 peserta dari jajaran personel pengawak senjata Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Koarmada III akan mengikuti pelatihan intensif selama enam hari. Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme dan kemampuan teknis prajurit dalam pemeliharaan sistem senjata di KRI, serta memahami prosedur penanganan misfire secara tepat dan aman.

Dalam amanatnya, Kadissenlek Koarmada III menegaskan pentingnya pelatihan ini sebagai salah satu elemen kunci dalam upaya merawat dan menjaga kesiapan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI AL, khususnya pada bidang senjata dan elektronika.

“Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan peningkatan kemampuan prajurit pengawak senjata dan elektronika dapat terus terjaga, terutama dalam menyikapi perkembangan teknologi modern pada sistem persenjataan TNI AL,” ujarnya.

Ia menekankan empat poin utama kepada para peserta: pertama, pentingnya pemahaman teori dan praktik maintenance serta prosedur misfire. Kedua, membangun komunikasi dan kerja sama tim yang solid. Ketiga, menjalankan latihan dengan disiplin dan menjunjung tinggi standar keselamatan. Dan keempat, menanamkan semangat juang serta militansi sebagai pengawak KRI yang merupakan simbol harga diri bangsa di laut.

Pelatihan ini juga memberikan kesempatan kepada peserta untuk memahami sistem kerja berbagai jenis meriam yang digunakan di KRI serta proses pemeliharaan secara mandiri pada tingkat Operational Level Maintenance (OLM).

Dengan pelatihan ini, Koarmada III berupaya memastikan setiap prajurit di garis depan memiliki kesiapan teknis dan mental dalam mendukung tugas-tugas operasi laut, sekaligus menjaga keandalan alutsista TNI AL demi kedaulatan NKRI di wilayah perairan timur Indonesia.

(Tim/Red)

Continue Reading

Papua

Lantamal XIV Sorong Perkuat Kepemimpinan dengan Sertijab Dansatrol dan Danlanal Morotai

Published

on

Kota Sorong PBD – Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) XIV Sorong menggelar upacara serah terima jabatan (sertijab) Komandan Satuan Kapal Patroli (Dansatrol) Lantamal XIV dan Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Morotai Lantamal XIV. Acara berlangsung khidmat pada Jumat, 4 Juli 2025, di Lobby Mako Lantamal XIV, Jalan Bubara Nomor 1, Kelurahan Klaligi, Distrik Sorong Manoi, Kota Sorong, Papua Barat Daya.

Upacara ini dipimpin langsung oleh Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) XIV Sorong, Laksamana Pertama TNI Joni Sudianto, CHRMP., M.Tr.Opsla. Beliau secara resmi menyerahterimakan jabatan Dansatrol Lantamal XIV dari Kolonel Laut (P) Choirur Roziqin, S.H., M.Tr.Hanlan., M.M., yang kini mengemban tugas baru sebagai Komandan KRI Multatuli 561 Satfib Koarmada II. Jabatan Dansatrol Lantamal XIV kini diisi oleh Letkol Laut (P) I Gede Eka S. Putra, S.H., M.Tr.Hanla., M.A., yang sebelumnya menjabat sebagai Pabandya Binkamla Ban II Opslat Sopsal Mabesal.

Secara bersamaan, jabatan Danlanal Morotai Lantamal XIV kini resmi dijabat oleh Mayor Laut (P) Benie Hermawan, yang sebelumnya berdinas di Akademi Angkatan Laut (AAL). Beliau menggantikan Letkol Laut (P) Arif Priwadi Wibowo, M.Tr.Opsla., yang akan mengemban tugas baru sebagai Danpuslat Kaprang Kolat Koarmada III.

Dalam sambutannya, Danlantamal XIV menyampaikan bahwa serah terima jabatan merupakan bagian penting dari dinamika organisasi TNI Angkatan Laut. Ini sekaligus bentuk pembinaan personel yang berkelanjutan guna memperkuat profesionalisme dan efektivitas satuan. Beliau juga menekankan bahwa jabatan Dansatrol dan Danlanal memiliki arti strategis dalam mendukung tugas pokok Lantamal XIV, khususnya dalam pengamanan wilayah laut, patroli perairan, dan pembinaan potensi maritim di daerah masing-masing.

(Tim/Red)

Continue Reading

Trending