Jawa Timur
Kios di Pasar Desa Ngadri, Ludes Dilahap Si Jago Merah

BLITAR, 90detik.com- Sebuah kios (bango) di area Pasar Desa Ngadri, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, dilaporkan terbakar pada Sabtu (07/09) sekitar pukul 14.00 WIB. Kios milik pemerintah desa Ngadri yang terbakar digunakan Gunawan alias Gondrong, 39 tahun, pedagang asal Dusun Cimpling, RT 02 RW 01, Desa Siraman, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar.
Api diduga berasal dari tumpukan kayu kering di dalam kios tersebut terbakar, diduga akibat kondisi angin yang sangat kencang saat kejadian. Api dengan cepat membesar hingga merusak kios berukuran 9×3 meter.
Kasi Humas Polres Blitar IPDA Putut Siswahyudi, membenarkan adanya kejadian tersebut, menjelaskan dari keterangan saksi, kebakaran ini pertama kali diketahui oleh, Dwi Susanto (35) dan Suroto (57), yang melihat kepulan asap hitam dan mencium bau menyengat saat sedang berjualan di sekitar pasar. Dan segera memeriksa asal asap dan mendapati tumpukan kayu di bagian utara kios sudah terbakar.
Kedua saksi segera meminta bantuan warga sekitar untuk memadamkan api sambil melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek Binangun. Berkat bantuan warga dan satu unit mobil pemadam kebakaran, api berhasil dipadamkan pada pukul 15.00 WIB.
“Dalam waktu 30 menit, satu unit mobil pemadam kebakaran dari Kabupaten Blitar tiba di lokasi dan berhasil memadamkan api pada pukul 15.00 WIB. Tidak ada Korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian materiil dari Pemerintah Desa Ngadri, sekitar Rp 25.000.000, pedagang sekitar Rp10.000.000, “ jelasnya.
IPDA Putut Siswahyudi, menambahkan, saat ini, kebakaran sudah berhasil diatasi dan penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.
“Kebakaran ini sedang dalam proses penyelidikan untuk mengungkap penyebab pasti kejadian. Pihak kepolisian bersama pemerintah daerah akan terus berupaya mengantisipasi kejadian serupa di masa depan,” pungkasnya.
(Red/JK)
Jawa Timur
Sempat Melarikan Diri, Terduga Pelaku Pemerkosa Mahasiswi Akhirnya Berhasil Diringkus

JEMBER— Setelah sempat melarikan diri ke luar kota, seorang pria berinisial SA (27), warga Kecamatan Balung, Kabupaten Jember, yang diduga melakukan tindak pemerkosaan terhadap seorang mahasiswi, akhirnya berhasil ditangkap oleh Satreskrim Polres Jember.
Peristiwa ini terjadi pada dini hari, 14 Oktober 2025, di wilayah Balung, Jember.
Usai melakukan aksinya, pelaku langsung kabur dan bersembunyi di rumah kakak sepupunya kemudian melarikan diri di Kabupaten Sidoarjo.
Kapolres Jember AKBP Bobby A. Condroputra melalui Kasat Reskrim AKP Angga Riatma membenarkan penangkapan tersebut, pada Jum’at, (24/10/205)
“Benar, pelaku sudah kami amankan. Awalnya kasus ini dilaporkan ke Polsek Balung pada 14 Oktober, kemudian kami ambil alih pada 20 Oktober dan langsung melakukan pengejaran hingga akhirnya pelaku berhasil kami tangkap di daerah Sidoarjo pada hari kamis kemarin” ujar AKP Angga.
Dijelaskan, laporan pertama kali masuk ke Polsek Balung pada sekitar pukul 08.00 dan di visum, dan hasil visu keluar pada pukul 16.00 wib sore harinya setelah laporan diterima.
Karena kondisi korban yang masih trauma, maka pihak kepolisian tidak langsung melakukan pemeriksaan terhadap korban.
Baru esok harinya dilanjutkan dengan pengambilan keterangan korban.
“Kami memastikan seluruh proses penanganan berjalan sesuai prosedur. Korban juga telah kami dampingi penuh, baik secara medis maupun psikologis,” tambah Kasat Reskrim.
Dari hasil penyelidikan sementara, pelaku dan korban tidak memiliki hubungan khusus sebelumnya.
Saat ini SA telah diamankan di Polres Jember Polda Jatim dan sedang menjalani proses pemeriksaan intensif oleh penyidik Satreskrim.
AKP Angga menegaskan, Polres Jember Polda Jatim akan memproses kasus ini secara profesional dan transparan, serta memberikan pendampingan maksimal kepada korban agar hak-haknya terlindungi.
“Kami pastikan setiap langkah dilakukan secara hati-hati dan berkeadilan. Tidak hanya fokus pada penegakan hukum, tapi juga pada pemulihan korban,” tegasnya. (DON/Red)
Jawa Timur
Dapur Sehat, Pesantren Al Azhaar Jalankan Program Makan Bergizi Berkah (MBB) untuk Anak Indonesia

TULUNGAGUNG — Pemerintah Indonesia menargetkan salah satu program sosial terbesar sepanjang sejarah: memberikan asupan makanan bergizi kepada delapan juta anak di seluruh Indonesia.
Program tersebut dikenal sebagai Makan Bergizi Gratis (MBG), namun di Tulungagung, istilah Makan Bergizi Berkah (MBB) dipilih sebagai bentuk doa dan harapan agar setiap asupan makanan membawa keberkahan bagi kehidupan anak-anak Indonesia.
“Kami memilih istilah Makan Bergizi Berkah karena kata ‘berkah’ mengandung doa. Semoga setiap sajian yang diterima anak-anak membawa kebaikan dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti keracunan. Ini bukan sekadar istilah, tapi niat untuk menghadirkan kekuatan ilahi dalam setiap langkah,” ujar Imam Mawardi Ridlwan, Dewan Pembina Yayasan Bhakti Relawan Advokat Pejuang Islam.
Program MBB telah dirasakan manfaatnya oleh jutaan anak Indonesia. Namun, pertanyaan besar yang terus dikaji adalah: mampukah program ini meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia?
Mengingat, program ini menyerap anggaran APBN hingga triliunan rupiah dan melibatkan masyarakat luas sebagai mitra pelaksana.
Secara prinsip, MBB bertujuan menyediakan asupan makanan sehat, aman, halal, dan thayyib bagi seluruh anak Indonesia.
Pemerintah melalui Badan Gizi Nasional (BGN) menugaskan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai daerah untuk memastikan kualitas dan distribusi berjalan optimal.
Kasatpel SPPG memegang peran penting dalam memadukan gizi seimbang, keamanan pangan, dan kehalalan. Mereka menjadi ujung tombak yang memastikan setiap menu yang tersaji memenuhi standar gizi anak.
Namun, di lapangan, tantangan tidak sedikit. Beberapa mitra pelaksana BGN masih menjadikan program ini sebagai proyek bisnis, bukan pelayanan sosial.
Ditemukan pula kasus di mana Kasatpel SPPG tidak diberi keleluasaan mengelola dana Rp10.000 utuh per porsi untuk bahan makanan, sehingga kualitas sajian menjadi minim.
“Mitra BGN seharusnya memiliki semangat pengabdian, bukan sekadar orientasi keuntungan. Program MBB adalah ladang ibadah, bukan proyek komersial,” tegas Imam Mawardi.
Salah satu contoh pelaksanaan MBB yang konsisten dan transparan datang dari SPPG Khusus Pesantren Al Azhaar Kedungwaru, Tulungagung, Jawa Timur, yang telah berjalan sejak 6 Januari 2025.
Dalam delapan bulan pelaksanaan, SPPG Kedungwaru menunjukkan komitmen tinggi terhadap kualitas gizi dan keamanan pangan.
Imam menjelaskan, ada enam prinsip penting yang diterapkan di dapur sehat SPPG Kedungwaru:
1. Niat ibadah dan pengkhidmatan. Relawan bekerja dengan semangat melayani gizi anak Indonesia.
2. Kepatuhan terhadap SOP BGN. Semua proses mengikuti standar keamanan dan kebersihan pangan.
3. Menyertakan doa dalam setiap tahap. Mulai dari penerimaan bahan baku hingga distribusi makanan.
4. Kerja sama dengan sekolah penerima manfaat. Penempatan makanan dilakukan di area khusus agar aman dari pihak luar.
5. Kolaborasi dengan Dinas Kesehatan, Puskesmas, dan BPOM. Untuk pengawasan, pembinaan, dan uji laboratorium berkala.
6. Inovasi menu oleh ahli gizi. Menu disusun bervariasi agar tidak membosankan dan tetap memenuhi kebutuhan gizi seimbang.
Selama sepuluh hari pelaksanaan, dapur SPPG Kedungwaru menyajikan berbagai hidangan bergizi dan halal, seperti:
• Hari 1: Nasi putih, ikan patin crispy, stik tahu, capcay, jeruk manis, susu.
• Hari 2: Nasi putih, pecel lele santan, tempe mendoan, sambal goreng labu siam, kelengkeng.
• Hari 3: Nasi putih, ayam kremes, tahu bumbu kecap, lalapan timun, sawo.
• Hari 4: Nasi putih, telur bumbu rendang, orek tempe, sambal goreng kacang panjang, pisang lavendis.
• Hari 5–10: Variasi menu termasuk bakso kuah, nasi kuning ayam cincang, krengsengan telur puyuh, lodho ayam, sarden tuna, hingga kaki naga ayam dengan buah segar dan susu.
Seluruh menu dirancang untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral yang seimbang, sekaligus menanamkan kebiasaan makan sehat kepada anak-anak pesantren.
“Dapur SPPG harus guyub, rukun, dan profesional. Inilah bentuk nyata perjuangan melayani gizi anak Indonesia agar tumbuh sehat, cerdas, dan berakhlak,” tutup Imam Mawardi Ridlwan. (DON/Red)
Jawa Timur
Refleksi Setahun Pemerintahan Prabowo–Gibran “Rakyat Makmur Koruptor Hancur”, Bupati Rijanto Sampaikan Hal Ini

BLITAR – Bupati Blitar, Rijanto, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap sejumlah program Pemerintah Pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Apresiasi ini disampaikan dalam acara refleksi setahun pemerintahan yang digelar Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Pembaharuan Indonesia (GPI) Kabupaten Blitar, pada Jumat (24/10).
Acara ini juga turut dihadiri unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Kepala OPD di lingkungan pemerintah kabupaten Blitar, serta tamu undangan dan ratusan simpatisan GPI.
Usai acara Rijanto menegaskan bahwa dampak program-program tersebut sangat terasa hingga ke daerah, salah satunya melalui program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
“Saya sangat bangga. Di Kabupaten Blitar sudah berdiri 30 dari 97 dapur MBG yang direncanakan. Setiap dapur mampu menyerap sekitar 60 tenaga kerja. Bayangkan, ribuan warga terserap kerja lewat program ini,” ungkapnya kepada awak media.
Kesempatan ini, ia juga menegaskan efek ekonomi yang signifikan dari implementasi MBG.
Program ini tidak hanya menyasar pemenuhan gizi masyarakat tetapi juga menjadi solusi penciptaan lapangan kerja dalam skala yang cukup besar.
Tidak hanya MBG, Rijanto juga memuji inovasi program lain yang digulirkan pemerintah. Ia menyoroti pentingnya program Sekolah Rakyat yang membuka akses pendidikan lebih luas, serta berbagai terobosan dalam peningkatan layanan kesehatan.
“Kalau rakyatnya cerdas dan sehat, maka jalan menuju masyarakat makmur dan sejahtera akan semakin terbuka,” tegas Rijanto, menutup pernyataannya.
Acara refleksi yang bertajuk “Refleksi Setahun Pemerintahan Prabowo–Gibran” tersebut turut mengusung tema “Rakyat Makmur Koruptor Hancur”.
Dalam kesempatan itu, Ketua GPI, Jaka, menyatakan komitmen lembaganya untuk fokus pada pemberantasan tindak pidana korupsi.(DON/Red)
Editor: Joko Prasetyo
Nasional2 minggu agoAPBD Jebol untuk Gaji Pegawai, Jalan Rusak di Tulungagung Jadi Anak Tiri
Nasional2 minggu agoGizi atau Cemari?, MBG untuk Anak TK Tuai Kecaman di Tulungagung
Nasional1 minggu agoKeracunan Siswa di Tulungagung, LMP Desak Penghentian Sementara Total Program MBG
Nasional2 minggu agoMisteri Miliaran Rupiah, PPJ Disetor Rakyat, Jalan Tetap Gelap; Apakah Ada Tabir di BPKAD Tulungagung ?
Nasional2 minggu agoDua Orang di Tulungagung Dipukuli Usai Tolak Pemalakan, Aksi Brutal Terekam CCTV
Nasional2 minggu agoMencoreng Citra Program Gizi, MBG Berujung Petaka, Puluhan Siswa di Tulungagung Keracunan
Nasional4 hari agoKJRA Temui Irjen ATR/BPN RI, Sampaikan Laporan Dugaan Pelanggaran Agraria di Tulungagung
Nasional4 hari agoRibuan Santri Kepung Pendopo Tulungagung, Protes Tayangan Trans7 yang Dinilai Memojokkan Pesantren













