Connect with us

Jawa Timur

Parenting Tarbiyah Nabawi, Pesantren Al Azhaar Tulungagung Hadirkan DR. Muhsin Bin Farid Al Bayti

Published

on

TULUNGAGUNG, 90detik.com – Pesantren Al Azhaar Tulungagung akan menggelar acara Parenting Tarbiyah Nabawi dengan menghadirkan DR. Muhsin bin Farid Al Bayti, L.C, MA, dari Universitas Al Ahqhof Yaman.

Acara ini akan berlangsung pada Ahad, 28 Juli 2024, bertempat di Hall Utama Pesantren Al Azhaar Tulungagung.

Parenting Tarbiyah Nabawi akan membahas metode dan strategi dalam mendidik generasi muda dengan pendekatan tarbiyah nabawi.

Acara ini bertujuan memberikan panduan praktis bagi guru dan orang tua dalam membesarkan anak-anak dengan nilai-nilai Islami.

Menurut Humas Pesantren Al Azhaar Tulungagung, Heru Syaifuddin, acara ini sangat bermanfaat bagi para wali murid karena mendapat materi dari seorang ulama yang memiliki pemahaman mendalam tentang pendidikan Islam.

Pengasuh Pesantren Al Azhaar Tulungagung, KH. Imam Mawardi Ridlwan, menyambut baik kehadiran DR. Muhsin bin Farid Al Bayti dan berharap acara ini dapat memberikan arah dalam mendidik generasi emas yang cerdas dengan beriman sesuai dengan Kurikulum ala Rasulullah.

“Acara tersebut terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya. Dimulai pada pukul 07.00 WIB, acara ini akan menjadi momen berharga bagi para guru TPQ, guru umum, dan orang tua”, ujarnya.

Bagi yang ingin informasi lebih lanjut dapat menghubungi Humas Pesantren Al Azhaar Tulungagung di nomor 0852-3559-1623.

DR. Muhsin bin Farid Al Bayti sendiri adalah seorang ulama muda produktif asal Yaman yang memiliki beragam pengalaman dalam bidang pendidikan Islam, termasuk teks kitab dan penelitian hadis.

“Dengan latar belakang pendidikan serta jaringan pengajarannya, ia diharapkan dapat memberikan wawasan yang berharga dalam acara Parenting Tarbiyah Nabawi tersebut”, pungkasnya.

Untuk mengenal nara sumber lebih detail dapat dibaca biodata sebagai berikut:

الاسم/ محسن فريد عبد الرحمن البيتي
السقاف
مواليد/ فوة/ المكلا/ حضرموت سنة ١٩٨٣م
المؤهلات:
١. بكالوريوس شريعة وقانون جامعة الأخقاف
٢. ماجستير، جامعة حضرموت، تخصص السنة وعلومها
٣. دكتوراة، جامعة صنعاء، تخصص السنة وعلومها
٤. درس في رباط تريم سنتين
٥. درس في دار المصطفى ست سنوات
٦. أخذ إجازات من شيوخ تريم واليمن ومكة والمدينة والشام
٧. النشاط الدعوي:
٨. عمل كمحاضر ومدرس في جامعة الأحقاف ورباط علوية ومركز اللغة بجامعة الأحقاف
٩. عمل كمحاضر ومدرس في رباط الشافعي ومديره الشيخ محمد باعطية
١٠. عين إماما لمسجد النور بفوة ثم إماما لمسجد النور بالديس ثم إمام لمسجد التوابين بفوة وخطيبا لمسجد باعيسى بالشرج المكلا
١١. أقام عدة دورات صيفية في علم الشريعة باليمن
١٢. رحل إلى تريم وصنعاء وعدن ومكة والمدينة وجدة وأخذ عن مشايخها الإجازات كالحبيب العلامة القاضي محمد رشاد البيتي والحبيب العلامة زين بن سميط والعلامة السيد أحمد بن محمد علوي المالكي وأخذ عن والده عن طريق المراسلة
١٣. الكتب التي ألفها وكتبها:
.تحقيق كتاب(سلسلة الإبريز) لأبو محمد الحسن بن علي بن أبي طالب.
.الأكسير العزيز بتخريج أحاديث سلسلة الإبريز لابن عنقاء الحسيني
دراسة وتحقيق، ماجستير.
. نيل المقصود شرح سنن أبي داؤد
تحقيق قطعة منه
دراسة دكتوراة.
. إنارة الديجور فيما وافق فيه ابن تيمية وابن القيم وابن عبد الوهاب الجمهور تأليف محسن فريد البيتي.
. اللؤلؤ والمرجان في ترجمة الجد عبد الرحمن
مشايخي:
١. الحبيب القاضي العلامة محمد رشاد بن أحمد البيتي
٢. الحبيب العلامة عمر بن محمد بن حفيظ
٣. الحبيب الدكتور البروفيسور عبدالله بن محمد باهارون
٤. الحبيب العلامة سالم بن عبد الله الشاطري
٥. الحبيب العلامة ابوبكر العدني بن علي المشهور
٦. الحبيب العلامة علي المشهور
٧. الحبيب العلامة سعد العيدروس
٨. الشيخ العلامة محمد بن علي باعوضان
٩. الشيخ العلامة محمد بن علي الخطيب
١٠. الدكتور السيد عبد الله بن عبد القادر العيدروس
١١. الدكتور السيد محمد عبد القادر العيدروس
١٢. الدكتور السيد علوي بن عبد القادر العيدروس
١٣. الدكتور الشيخ أحمد صالح بافضل
١٤. الدكتور الشيخ أمجد رشيد
١٥. السيد المقرئ علي بن سيد باعلوي
١٦. الشيخ المقرئ عبد الله حجاف
١٧. السيد المقرئ علي بن عبد الله العيدروس
وغيرهم الكثير
ومن شيوخ الإجازة:
١.الحبيب العلامة زين بن سميط
٢. الشيخ الدكتور محمد باعطية
٣. لدكتور الشيخ محمد رمضان البوطي وابنه توفيق
٤. الدكتور الشيخ نور الدين عتر
٥. الدكتور السيد محمد مقبول الاهدل
٦. الحبيب صالح بن عبد القادر العيدروس مالانج صاحب كتاب الشافيه في مصطلحات الشافعية
.وغيرهم نفعنا الله بهم

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Jawa Timur

Gerakan Ayah Mengambil Rapor Disorot, Sekolah di Tulungagung Hadapi Realita Lapangan

Published

on

TULUNGAGUNG – Sejumlah sekolah di Kabupaten Tulungagung menggelar agenda pengambilan rapor semester ganjil pada Jumat (19/12/2025). Momentum tersebut menjadi sorotan seiring diterbitkannya Surat Edaran Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN yang mendorong pelaksanaan Gerakan Ayah Mengambil Rapor (GEMAR).

Sebagaimana diketahui, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN resmi mengeluarkan Surat Edaran Nomor 14 Tahun 2025 yang ditandatangani pada 1 Desember 2025.

Melalui surat edaran tersebut, pemerintah meluncurkan Gerakan Ayah Mengambil Rapor sebagai upaya meningkatkan keterlibatan ayah dalam pendidikan dan pengasuhan anak.

Dalam instruksinya, BKKBN menekankan pentingnya kehadiran ayah saat menerima hasil belajar anak di sekolah. Kehadiran tersebut diharapkan menjadi bentuk keterlibatan langsung ayah dalam memahami capaian akademik sekaligus kondisi psikologis anak.

Program GEMAR pada dasarnya digagas untuk memperkuat peran ayah dalam tumbuh kembang anak.

Selama ini, pengambilan rapor kerap identik dengan kehadiran ibu. Dengan adanya gerakan ini, pemerintah berharap peran ayah dalam pendidikan anak menjadi lebih aktif dan seimbang.

Namun, dalam praktiknya, kebijakan tersebut memunculkan pro dan kontra di kalangan sekolah maupun orang tua. Sejumlah sekolah di Tulungagung mengaku kesulitan menerapkan aturan tersebut secara ketat. Faktor pekerjaan, jarak tempat kerja, hingga kebiasaan lama menjadi alasan banyak ayah tidak dapat hadir saat pengambilan rapor.

Akibatnya, ibu tetap menjadi pihak yang paling banyak mengambil rapor siswa.

Seorang wali kelas di salah satu sekolah di Tulungagung yang enggan disebutkan namanya menyatakan pihak sekolah tidak bisa menolak kehadiran ibu.

“Kami memahami maksud baik gerakan ini, tetapi kondisi di lapangan berbeda. Yang terpenting orang tua hadir dan bisa berdiskusi dengan guru mengenai perkembangan anak,” ujarnya, Jumat (19/12/2025).

Di sisi lain, tidak sedikit pihak yang mendukung Gerakan Ayah Mengambil Rapor. Mereka menilai kebijakan tersebut sebagai langkah positif untuk mendorong kesetaraan peran orang tua dalam pendidikan dan pengasuhan anak.

Namun, sebagian orang tua juga menyampaikan keberatan. Mereka menilai kebijakan tersebut terlalu kaku dan belum sepenuhnya mempertimbangkan realitas sosial, terutama bagi keluarga dengan ayah yang bekerja di luar kota atau memiliki jam kerja yang tidak fleksibel.

“Suami saya bekerja untuk menafkahi keluarga dan tidak mungkin meninggalkan pekerjaannya hanya untuk mengambil rapor. Selama ini saya yang lebih sering berkomunikasi dengan guru,” ungkap J, salah satu wali murid.

Fenomena ini menunjukkan adanya tantangan dalam implementasi kebijakan keluarga di tingkat sekolah.

Meski niat baik BKKBN patut diapresiasi, fleksibilitas dalam penerapan tetap diperlukan agar tujuan utama, yakni meningkatkan keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak, dapat tercapai tanpa mengabaikan kondisi nyata di masyarakat. (Abd/Red)

Continue Reading

Jawa Timur

Kejuaraan Pencak Silat Pelajar Tulungagung: Semangat Guyub Rukun, SMPN 1 Ngunut Raih Juara Umum dan Sabet Thropy Bergilir

Published

on

TULUNGAGUNG – Kejuaraan pencak silat antar pelajar tingkat SD/MI dan SMP/MTs se-Kabupaten Tulungagung memperebutkan Piala Kepala Dinas Pendidikan yang digelar di Padepokan PSHT Kabupaten Tulungagung resmi berakhir dan memberikan kesan indah bagi seluruh peserta pertandingan.

Mengusung tema “Dengan Berprestasi Kita Guyub Rukun”, ajang olah raga bergengsi ini diikuti tidak kurang dari 380 pesilat, baik jenjang SD/MI dan SMP/MTs, yang menunjukkan tingginya antusiasme generasi muda terhadap olahraga bela diri tradisional sebagai peninggalan warisan budaya.

Selama gelaran pertandingan tidak sedikitpaun terlihat rasa kecewa baik pesilat, orang tua maupun seluruh pelatih sekaligus official.

Sorak sorai hingar bingar teriakan dukungan terus bergemuruh di dalam arena Padepokan PSHT Tulungagung selama berlangsungnya pertandingan untuk memberikan pacuan semangat dan motifasi kepada seluruh atlit dengan tujuan agar berhasil menjadi yang terbaik.

Sebagaimana jadwal yang telah ditentukan, agenda pertandingan semula dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, Selasa hingga Kamis (16–18 Desember 2025). Namun, pelaksanaan akhirnya hanya memerlukan dua hari.

Hal tersebut terjadi karena banyak pesilat yang harus mengakhiri pertandingan lebih cepat akibat kalah teknik maupun menyerah di tengah laga, sehingga rangkaian pertandingan selesai lebih singkat dari rencana awal.

Penutupan pertandingan dilakukan oleh Darmono, S.Pd, selaku Kasubag Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung. Dirinya hadir mewakili Kepala Dinas Pendidikan karena berhalangan hadir.

Dalam pesannya, ia menyampaikan rasa bangga yang tiada terkira atas semangat seluruh peserta yang telah berjuang di arena.

Dirinya juga mengingatkan kepada seluruh pelajar yang belum berhasil meraih medali untuk tidak berkecil hati, karena pengalaman bertanding merupakan bekal berharga untuk masa depan.

Selain itu, Darmono juga menyampikan tentang pengharapannya agar pembinaan atlet pencak silat usia sekolah di bawah naungan Dinas Pendidikan Tulungagung dapat terus dikembangkan melalui berbagai ajang serupa.

Tidak lupa apresiasi tinggi juga diberikan kepada semua pihak yang telah mendukung suksesnya kejuaraan, mulai dari orang tua, guru, pelatih, hingga official.

Dengan berakhirnya kejuaraan pencak silat tersebut, diharapkan semangat sportivitas dan pembinaan pencak silat di kalangan pelajar Tulungagung semakin tumbuh dan berkelanjutan yang akhirnya dapat mengharumkan nama Tulungagung di kancah pencak silat nasional dan internasional.

Berikut data rekapitulasi hasil Kejuaraan Pencak Silat Antar Pelajar SD/MI dan SMP/MTs Piala Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung :

A. Juara Umum Golongan SD/MI

  1. MI Miftahul Huda Dono Sendang, sebagai juara umum 1 dengan perolehan 4 emas dan 1 perunggu
  2. SDN 1 Ngrejo, sebagai juara umum 2 dengan perolehan 3 emas, 5 perak dan 1 perunggu
  3. MI Ma’dinul Ulum Campurdarat, sebagai juara umum 3 dengan perolehan 3 emas, 1 perak dan 2 perunggu

B. Juara Umum Golongan SMP/ MTs

  1. SMPN 1 Ngunut, sebagai juara umum 1 dengan perolehan 8 emas, 7 perak dan 3 perunggu
  2. MTsN 8 Tulungagung, sebagai juara umum 2 dengan perolehan 5 emas, 6 perak dan 3 perunggu
  3. SMPN 1 Kauman, sebagai juara umum 3 dengan perolehan 4 emas, 6 perak dan 9 perunggu

C. Peraih Thropy Bergilir

  • SMPN 1 Ngunut, dengan perolehan 8 emas, 7 perak dan 3 perunggu

D. Pesilat Terbaik Golongan SD/MI

  1. Sabrian Rafasya Athalla N, dari kontingen SDN 5 Ngunut (kelas D Putra)
  2. Salsabila Arva Resti, dari kontingen SDN 01 Pucanglaban (kelas D Putri)

E. Pesilat Terbaik Golongan SMP/ MTs

  1. Rizki Andriawan, dari kontingen SMPN 1 Ngantru (kelas G Putra Pra Remaja)
  2. Adiratna Rizqi Puri Dimitri, dari kontingen SMPN 1 Tulungagung (kelas D Putri Pra Remaja). (Abd/Red)
Continue Reading

Jawa Timur

Kejuaraan Pencak Silat Pelajar Tulungagung 2025, 128 Sekolah Berebut Piala Kepala Dinas Pendidikan

Published

on

TULUNGAGUNG – Sebanyak 382 pelajar dari 128 sekolah tingkat SD/MI dan SMP/MTs se-Kabupaten Tulungagung mengikuti kejuaraan pencak silat antar pelajar yang digelar di Padepokan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Tulungagung, Desa Balerejo, Kecamatan Kauman.

Dilaksanakan selama tiga hari mulai Selasa hingga Kamis (16-18 Desember 2025), ajang kejuaraan ini memperebutkan Piala Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung.

Kejuaraan bergengsi yang baru kali pertama dihelat tersebut dibuka oleh Kasubag Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung, Darmono, S.Pd, sekaligus mewakili Kepala Dinas Pendidikan yang berhalangan hadir.

Dalam sambutannya, Darmono menekankan pentingnya menanamkan kedisiplinan dalam berlatih serta menjunjung tinggi sportifitas saat bertanding.

“Pencak silat bukan sekadar olahraga, tetapi juga sarana membentuk karakter pelajar agar lebih disiplin dan berjiwa sportif,” ujarnya dihadapan peserta (16/12).

Ditambahkan oleh Darmono, bahwa sebuah pertandingan tentu ada kalah dan menang. Akan tetapi yang paling utama adalah dengan bertanding akan semakin menambah pengalaman.

“Pengalaman bertanding adalah ilmu yang sangat berharga karena akan selalu memberikan nilai edukasi bagaiman sebuah kedisiplinan dalam berlatih harus terus tekun dilakukan kapanpun”, tambahnya.

Sementara itu Sujito, Wakil Ketua KONI Tupungagung turut memberikan pesan kepada seluruh peserta pertandingan bahwa para pesilat muda merupakan aset bangsa yang kelak akan mengharumkan nama Indonesia di kancah nasional maupun internasional.

“Anda semua adalah generasi penerus bangsa yang harus senantiasa mendapat dukungab penuh. Prestasi hari ini adalah fondasi kejayaan olahraga di masa depan,” katanya.

Selama tiga hari pelaksanaan kedepan, diperkirakan suasana pertandingan akan berlangsung meriah.

Seluruh peserta bertanding di berbagai kategori baik jurus maupun tanding (laga) dengan dukungan penuh dari guru, pelatih, serta orang tua yang hadir.

Kejuaraan ini diharapkan dapat menjadi agenda rutin tahunan, sekaligus wadah pembinaan atlet muda sejak dini.

Dengan jumlah peserta yang mencapai ratusan, ajang ini menunjukkan antusiasme tinggi sekolah-sekolah di Tulungagung dalam melestarikan olahraga pencak silat sebagai warisan budaya. (Abd/Red)

Continue Reading

Trending