Jawa Timur
Patroli Bermotor ke Madura, Kapolda Jatim Pastikan Kondusifitas H -2 Pencoblosan Pemilu 2024

MADURA, 90detik.com – Memastikan penebalan pengamanan menjelang hari pencoblosan pada Pemilu 2024 di wilayah Pulau Madura, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol.Drs Imam Sugianto,M.S.i menggelar patroli bermotor jarak jauh.
Dengan menggunakan motor gede 900 CC, Kapolda Jatim didampingi beberapa Pejabat Utama Polda Jatim menuju Kabupaten Bangkalan, Pamekasan dan Sampang.
“Saya dan PJU Polda Jatim melakukan patroli jarak jauh dengan motor ini untuk memastikan kondusifitas dan kesiapan pengamanan di Madura yang kebetulan kemarin baru kita juga baru memberangkatkan 1.013 personel dari Polda Jatim,” ujar Irjen Imam,Senin (12/2).
Kapolda Jatim juga menegaskan bahwa TNI dan Polri bersama stakeholder yang ada senantiasa berkomitmen mendukung penuh pengamanan demi suksesnya Pemilu 2024.
“Sukses Pemilu tentu bukan hanya karena pelaksanaanya aman lancar dan kondusif, tapi juga kesadaran masyarakat yang menggunakan hak pilihnya di TPS nantinya bisa maksimal,” terang Irjen Imam.
Untuk itu masih kata Kapolda Jatim, seluruh jajaran kepolisian di Jawa Timur juga aktif mendukung penyelenggara Pemilu memberikan himbauan agar masyarakat tidak golput.
Bahkan lanjut Kapolda Jatim dengan berbagai inovasi telah dilakukan oleh Kepolisian dan KPU serta stakeholder yang ada untuk mendorong kesadaran masyarakat menggunakan hak pilihnya sesuai dengan pilihannya masing – masing.
“Madura tidak ada pengamanan khusus, kami hanya melakukan penebalan saja, jadi sistem pengamanan tetap sama dengan daerah lainnya,”terang Irjen Imam.
Ia mengajak seluruh masyarakat khususnya di Madura raya dan Jawa Timur pada umumnya, agar berperan aktif dalam menjaga kondusifitas di wilayahnya masing – masing.
“Perbedaan pilihan boleh, tapi tetap harus ingat persatuan, kesatuan dan persaudaraan itu lebih penting,jadi jangan jadikan perbedaan pandangan politik menjadi perpecahan,” tutur Irjen Imam.
Kapolda Jatim bersama sejumlah Pejabat Utama Polda Jatim saat di Bangkalan Madura juga meresmikan sumber air hasil dari pengeboran dengan kedalaman sekitar 54 meter.
Kapolda menyempatkan diri berkomunikasi dengan sejumlah emak-emak warga Desa Kampak.
Kapolda Jatim sempat kaget begitu Ny Nur Hasanah, warga Desa Kampak menceritakan kondisi desanya yang kerap sekali kekurangan air bersih di setiap musim kemarau.
“Kami memang sangat membutuhkan sumber air, terima kasih Pak Kapolda sudah meresmikan sumber air dan semoga bermanfaat bagi masyarakat. Selama ini kami memanfaatkan air tadah hujan, jauh sekitar 1 KM. Itu pun kalau ada,” ungkap Nur Hasanah.
Mendengar itu, Irjen Pol Imam mengajak pihak-pihak swasta bersinergi bersama pemerintah untuk kembali memetakan titik-titik pengeboran untuk masyarakat di Jatim dengan kategori keterbatasan air bersih.
Sebagaimana yang telah diinisiasi Polres Bangkalan dan pemkab setempat dengan memanfaatkan CSR PT Amira untuk mengebor sumber mata air di Desa Kampak.
“Alhamdulillah kedalaman sumur ini mencapai 54 meter, dibangun dalam waktu sekitar 1,5 bulan, dan bisa memenuhi kebutuhan air bersih di tiga desa, 100 KK yang terdiri dari sekitar 300 jiwa,” ungkap Imam.
Dalam kesempatan itu, Imam disambut PJ Bupati Bangkalan, Arief M Edi, Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya, Danlanal Batuporon, Letkol Laut (P) Imam Ibnu Hajar, Dandim 0829 Bangkalan, Letkol Inf Nanang Fahrur Rozi, Ketua DPRD Bangkalan, Efendi, serta seluruh kapolsek dan unsur Muspika. (Red)
Jawa Timur
Libatkan Awak Media dalam Kampanye Germas, Blitar Serius Tekan Prevalensi Perokok

BLITAR – Pemerintah Kabupaten Blitar, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), menggencarkan upaya pengurangan perilaku merokok yang menjadi salah satu faktor risiko utama penyakit tidak menular.
Komitmen ini ditegaskan dalam Pertemuan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang digelar di Aula Dinkes setempat, pad Jumat (28/11).
Pertemuan yang dihadiri sejumlah media dari Blitar Raya ini bertujuan membangun sinergi strategis untuk memperluas penyebaran informasi dan edukasi kesehatan kepada masyarakat.
dr. Miftakhul Huda, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Blitar, dalam paparannya menyatakan bahwa upaya menekan angka perokok, terutama di kalangan remaja, memerlukan peran aktif semua pihak.
“Kami terus mendorong berbagai program dan edukasi untuk menekan angka perokok. Pengurangan perilaku merokok harus dimulai dari kesadaran individu dan lingkungan sekitar. Media memiliki peran penting dalam menyampaikan pesan-pesan kesehatan ini,” tegasnya.
Ia menambahkan, merokok masih menjadi ancaman serius yang berkontribusi pada beban penyakit kronis seperti jantung, stroke, dan kanker. Oleh karena itu, pendekatan tidak bisa lagi hanya mengandalkan imbauan semata.
Senada dengan hal tersebut, narasumber lainnya, Anggitditya Putranto, menekankan pentingnya edukasi yang tepat dan berkelanjutan.
“Banyak masyarakat yang sebenarnya tahu rokok berbahaya, namun belum memiliki dorongan kuat untuk berhenti. Di sinilah pentingnya edukasi yang tepat dan berkelanjutan,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa Germas menjadi momentum untuk memperkuat komitmen bersama dalam mendorong gaya hidup sehat, yang tidak hanya bebas rokok, tetapi juga diimbangi dengan peningkatan aktivitas fisik dan pola makan seimbang.
Melalui kolaborasi yang erat dengan media massa, Dinkes Kabupaten Blitar berharap pesan hidup sehat dapat menjangkau masyarakat lebih luas.
Harapannya, upaya kolektif ini mampu menggerakkan kesadaran warga Blitar untuk lebih peduli terhadap kesehatan diri dan lingkungan, menciptakan masyarakat yang lebih produktif dan berkualitas. (JK/Red)
Jawa Timur
Wabup Tulungagung Buka Pelatihan Penguatan Pengurus Koperasi Merah Putih 2025, Tekankan Tata Kelola dan Kemandirian Desa

- Pemahaman tata kelola koperasi yang baik, tertib, dan sesuai regulasi.
- Kemampuan mengembangkan unit usaha produktif sesuai potensi desa.
- Komitmen mempercepat kemandirian ekonomi desa melalui penguatan peran koperasi.
Jawa Timur
Aroma Korupsi dan Kerusakan Lingkungan: Protes Warga Ngepoh Meletup soal Proyek Shangrila Memorial Park

TULUNGAGUNG – Ketegangan memuncak di Desa Ngepoh, Kecamatan Tanggunggunung, Kabupaten Tulungagung, setelah warga memasang plakat berisi pemberitahuan penolakan terhadap rencana pembangunan makam swasta bertajuk “Shangrila Memorial Park”.
Penolakan dilakukan secara terbuka oleh Kelompok Masyarakat (Pokmas) Mergo Mulyo yang menilai proyek tersebut diduga melanggar berbagai ketentuan hukum.
CEO Billy Nobile & Associates Mohammad Ababilil Mujaddidyn, S.Sy., M.H., C.L.A. yang akrab disapa Mas Billy, selaku pendamping hukum Pokmas Mergo Mulyo, menyampaikan bahwa warga menolak keras pembangunan makam elit tersebut karena dianggap tidak sesuai aturan tata ruang serta berpotensi menimbulkan dampak lingkungan yang serius.
Menurutnya, pembangunan Shangrila Memorial Park bertentangan diduga melanggar PP dan Perda RTRW yaitu:
1. PP Nomor 9 Tahun 1987 tentang penyediaan tanah makam, khususnya Pasal 6 dan Pasal 8 yang mensyaratkan keberadaan Perda penyediaan tanah makam sampai saat ini Tulungagung belum memiliki perda tersebut.
2. Perda RT/RW Tulungagung Nomor 4 Tahun 2023, yang menetapkan lokasi di Desa Ngepoh sebagai zona perkebunan dan holtikultura, bukan kawasan komersial atau pemakaman.
“Dari dua payung hukum ini saja sudah sangat jelas bahwa pembangunan calon makam elit tersebut tidak sesuai ketentuan. Warga menolak bukan hanya karena keresahan sosial, tetapi karena ada dugaan pelanggaran hukum,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan Pokmas Mergo Mulyo juga telah menempuh langkah hukum. Laporan dugaan tindak pidana korupsi ke Polda Jatim, terkait dugaan kerugian negara akibat alih fungsi lahan dari HGU perkebunan menjadi kawasan pemakaman komersial.
Laporan dugaan perusakan lingkungan ke Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, menyoal perubahan peruntukan lahan oleh PT Sang Lestari Abadi tanpa dasar perizinan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Ia menyebutkan, laporan kepada Kejati Jawa Timur telah ditindaklanjuti dan diteruskan ke Kejaksaan Negeri Tulungagung. Pihaknya berencana bertemu dengan Kepala Kejari Tulungagung untuk meminta perkembangan penanganan kasus.

Ekskavator yang digunakan oleh pihak perusahaan pembangunan pemakaman mewah, (dok/Billy untuk 90detik.com)
Selain itu, pihaknya juga meminta perlunya keterlibatan media untuk mengawal proses hukum secara profesional dan proporsional.
Menurutnya, jika terdapat aktor intelektual di balik dugaan pelanggaran tersebut, maka pihak-pihak tersebut harus bertanggung jawab secara hukum.
“Kami berharap kasus ini berjalan transparan. Jika ada pihak yang bermain di balik alih fungsi lahan, tentu harus diproses sesuai hukum,” ujarnya.
Sebelumnya, sebuah video penolakan warga turut disertakan sebagai bukti kuat bahwa masyarakat Desa Ngepoh secara tegas menolak pembangunan makam elit tersebut. Plakat peringatan telah terpasang di beberapa titik sebagai bentuk sikap resmi warga.
Kasus tersebut terus bergulir dan menjadi sorotan publik, mengingat dugaan pelanggaran yang melibatkan korporasi dan perubahan tata ruang di wilayah Tulungagung.
Hingga berita ini dipublikasikan, pihak pemerintah daerah dan instansi terkait belum bisa dikonfirmasi lebih lanjut.
(DON/Red)
Editor: Joko Prasetyo
Redaksi2 hari agoPinka Kian Kumuh, Warga Geram PKL Tinggalkan Tenda dan Sampah Usai Jualan
Jawa Timur3 hari agoAroma Korupsi dan Kerusakan Lingkungan: Protes Warga Ngepoh Meletup soal Proyek Shangrila Memorial Park
Nasional21 jam agoPolemik Pemulangan Pasien Kritis Memanas, RSUD dr. Iskak Tulungagung Paparkan Hasil Audit Internal
Redaksi1 minggu agoMeresahkan! Copet Berkedok Wartawan Gadungan Ditangkap di Tengah Keramaian HUT Tulungagung
Redaksi3 hari agoJebakan Maut! Jalan Baru ke Segawe Berlumpur, Truk Galian C Diduga Biang Kerok
Redaksi4 hari agoRatusan Komunitas Jazz GE8 Jatim Meriahkan Anniversary ke-2 di Ranting Sewu Pasuruan
Nasional2 minggu agoKKMP Suarakan Kekhawatiran, Pemkab Blitar Pastikan MBG Tidak Dikuasai Mafia Pangan
Jawa Timur6 hari agoKemeriahan Parade Drumb Band 2025, Kostum Paspampres RA Al-Huda Sobontoro Curi Sorotan













