Papua
Danlantamal XIV dan HNSI Papua Barat Daya Sepakat Perkuat Keamanan Nelayan Tradisional: Sinergi Demi Laut yang Aman dan Berkelanjutan

Kota Sorong PBD (17/4/25) – Komitmen terhadap perlindungan nelayan tradisional dan keamanan maritim kembali ditegaskan dalam pertemuan strategis antara Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) XIV Sorong, Laksamana Pertama TNI Joni Sudianto, CHRMP., M.Tr.Opsla., dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (DPD-HNSI) Papua Barat Daya, Fredrik Ronaldo Yesnadth, di Mako Lantamal XIV, Sorong.
Dalam suasana yang penuh kehangatan dan nuansa kebersamaan, kunjungan silaturahmi yang berlangsung di Ruang Audiensi Mako Lantamal XIV, Jl. Bubara No. 1, Klaligi, Distrik Sorong, Kota Sorong ini menjadi titik temu antara kekuatan militer maritim dan aspirasi nelayan lokal. Kegiatan ini bukan sekadar pertemuan seremonial, melainkan juga forum strategis untuk membangun sinergi konkret yang bertujuan menciptakan keamanan, keberlanjutan, dan kesejahteraan sektor kelautan di wilayah Papua Barat Daya.
Dalam sambutannya, Danlantamal XIV menegaskan bahwa pihaknya terus berkomitmen untuk menjaga keamanan nelayan tradisional melalui operasi rutin dan pengawasan maritim oleh unsur-unsur Satuan Kapal Patroli (Satrol). “Kami siap mendukung dan hadir di tengah masyarakat pesisir, terutama para nelayan tradisional yang sangat rentan terhadap berbagai bentuk ancaman di laut. Pengamanan ini bukan hanya soal patroli, tapi juga soal menciptakan rasa aman agar mereka dapat melaut dengan tenang,” ujar Laksamana Pertama Joni Sudianto.
Lebih jauh, beliau juga menyoroti pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem laut sebagai warisan generasi. Ia menekankan perlunya tindakan preventif terhadap praktik-praktik ilegal seperti penangkapan ikan dengan bahan peledak dan penggunaan alat tangkap yang merusak terumbu karang. “Keamanan maritim yang kami jaga tidak terlepas dari upaya melindungi lingkungan laut. Laut yang aman adalah laut yang sehat,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua DPD-HNSI Papua Barat Daya, Fredrik Ronaldo Yesnadth, menyampaikan apresiasi tinggi atas keterbukaan dan dukungan TNI AL, khususnya Lantamal XIV, terhadap komunitas nelayan tradisional. Ia berharap kerja sama yang terjalin dapat diperluas ke sektor pelatihan keselamatan laut, edukasi hukum maritim, serta bantuan teknis kepada nelayan.
“Kami melihat langkah ini sebagai awal dari kemitraan yang lebih kuat. Nelayan tradisional adalah garda terdepan dalam menjaga ketahanan pangan laut, dan kami butuh dukungan institusi besar seperti TNI AL untuk menjamin mereka dapat bekerja dengan aman dan bermartabat,” ujar Fredrik.
Pertemuan ini menghasilkan komitmen bersama antara Lantamal XIV dan DPD-HNSI untuk membentuk forum komunikasi rutin, membangun sistem pelaporan cepat bila terjadi insiden di laut, serta menyusun peta risiko keamanan bagi nelayan. Langkah ini dinilai strategis untuk mendorong hadirnya zona ekonomi pesisir yang aman dan produktif.
Kegiatan diakhiri dengan sesi diskusi santai dan penyerahan cendera mata sebagai simbol persahabatan antara TNI AL dan nelayan Papua Barat Daya.
Dengan sinergi ini, Sorong dan wilayah pesisir sekitarnya diharapkan menjadi model bagi daerah lain dalam membangun kolaborasi antara militer, masyarakat, dan organisasi sipil guna mewujudkan poros maritim yang tangguh dan inklusif di Indonesia Timur. (Tim/Red)
Papua
Jambore Adat Papua Barat Daya 2025: Lantamal XIV Sorong Selalu Bersinergi Membangun Generasi Sehat dan Mandiri

Kota Sorong, PBD— Dalam rangka memperkuat kebersamaan dan pembangunan berkelanjutan di Papua Barat Daya, Lantamal XIV Sorong melalui Letkol Laut (T) Wahyu Nugroho Budiharjo, ST, yang mewakili Danlantamal XIV Sorong Laksamana Pertama TNI Joni Sudianto, CHRMP, MTr, Opsla, menghadiri Jambore Masyarakat Adat Papua Barat Daya 2025.
Acara yang berlangsung pada Selasa, 12 Agustus 2025, di sebuah hotel di Jalan Sam Ratulangi, Kelurahan Klasur, Distrik Sorong Kota, mengangkat tema “Papua Bersatu Indonesia Maju Menuju Generasi Sehat, Ekonomi Mandiri, dan Kampung Terpadu, Rajut Nyaman Tenun Kebangsaan.”
Kegiatan ini dihadiri tokoh-tokoh penting dari berbagai lapisan, termasuk Wakil Gubernur Papua Barat Ahmad Nausrau, S.Pd.I, Kabinda Papua Barat Daya, Wakapolda Kombespol Semmy Ronny Thabaa, serta para kepala suku dan tokoh masyarakat adat dari seluruh penjuru wilayah Papua Barat Daya.
Jambore ini menjadi momentum strategis untuk menyatukan seluruh elemen masyarakat adat dengan pemerintah daerah, dalam upaya bersama membangun kesejahteraan dan kemajuan di tanah Papua.
Dalam sambutannya, Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Papua Barat Daya, Alfons Kambu, menekankan pentingnya sinergi antara masyarakat adat dan pemerintah sebagai pondasi utama pembangunan.
Alfons menegaskan bahwa otonomi khusus yang diberikan kepada Papua harus menjadi peluang emas bagi masyarakat adat untuk aktif berperan sebagai pelaku pembangunan, bukan sekadar objek yang dipimpin.
“Kita harus memastikan bahwa setiap langkah pembangunan di Papua Barat Daya inklusif dan berkelanjutan, dengan masyarakat adat sebagai subjek utama. Budaya dan nilai-nilai adat harus tetap terjaga dalam bingkai NKRI demi terciptanya generasi yang sehat dan mandiri,” ujarnya.
Lebih jauh, Alfons mengingatkan bahwa kemajuan tidak akan dapat dicapai secara parsial tanpa adanya kolaborasi yang erat dan berkelanjutan antara masyarakat adat dan seluruh unsur pemerintahan.
Hal ini diwujudkan melalui regulasi yang jelas dan kewenangan yang dijalankan dengan baik, yang pada akhirnya dapat mempercepat terwujudnya cita-cita bersama: generasi sehat, ekonomi mandiri, dan kampung terpadu.
Acara jambore ini juga menjadi panggung bagi berbagai diskusi, sharing pengalaman, serta penguatan komitmen bersama untuk memastikan agar pembangunan di Papua Barat Daya dapat berjalan dengan prinsip keadilan sosial dan berwawasan lingkungan.
Para peserta bersepakat untuk terus mengawal dan memajukan potensi lokal yang ada agar dapat dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat adat.
Sebagai perwakilan TNI AL, Lantamal XIV Sorong juga menegaskan dukungan penuh terhadap upaya-upaya pemberdayaan masyarakat adat dan pembangunan berkelanjutan di daerah ini.
Sinergi antara militer, pemerintah daerah, dan masyarakat adat dianggap sebagai kunci utama untuk menjaga stabilitas dan kesejahteraan di Papua Barat Daya.
Dengan terselenggaranya Jambore Masyarakat Adat Papua Barat Daya 2025, diharapkan seluruh pihak yang terlibat mampu menjalankan peran masing-masing secara optimal, sehingga Papua Barat Daya benar-benar dapat menjadi daerah yang maju, inklusif, dan mandiri dalam bingkai persatuan Indonesia. (Timo)
Papua
Dispora Kota Sorong Galang Generasi Muda Perangi Narkoba

Kota Sorong, PBD— Dalam upaya menyelamatkan generasi muda dari ancaman bahaya narkotika, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Sorong menggelar kegiatan sosialisasi bertajuk “Generasi Muda Kota Sorong Tolak Narkoba” yang diselenggarakan di Hotel Sahid Mariat, Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Klademak, Distrik Sorong.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Plt. Kadispora Kota Sorong, Ramses R.K. Malibela, SH, mewakili Wali Kota Sorong, Septinus Lobat, SH., MPA.
Dalam sambutannya, Ramses menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam membentengi pemuda dari pengaruh narkoba.
“Narkoba tidak hanya merusak fisik dan mental, tetapi juga menghancurkan masa depan. Kota Sorong membutuhkan generasi muda yang sehat, cerdas, dan berintegritas,” tegas Ramses.
Sosialisasi ini dihadiri oleh masyarakat dan pemuda dari berbagai distrik dan organisasi kepemudaan. Para peserta diberi edukasi mengenai jenis-jenis narkoba, dampak buruk penggunaannya, serta strategi pencegahan yang bisa diterapkan sejak dini.
Ramses menambahkan bahwa lingkungan yang positif dan produktif adalah benteng utama bagi pemuda. Oleh karena itu, peran keluarga, sekolah, pemerintah, dan tokoh masyarakat sangat diperlukan dalam menciptakan suasana yang mendukung perkembangan anak muda secara optimal.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap peserta menjadi agen perubahan dan pelopor gaya hidup sehat. Jadilah generasi yang berani berkata tidak pada narkoba,” tutupnya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin Dispora Kota Sorong dalam rangka memperkuat nilai-nilai kepemudaan, mengasah potensi anak-anak muda, serta menekan angka penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar dan remaja.
Wali Kota Sorong dalam pesan tertulisnya juga memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan kegiatan ini, terutama kepada BNN, kepolisian, kejaksaan, tokoh pemuda, serta para pendidik yang terus bersinergi dalam menjaga masa depan generasi muda.
Dispora berharap kegiatan seperti ini dapat diperluas dan berkelanjutan ke seluruh distrik di Kota Sorong. Ini bukan sekadar seremoni, melainkan langkah konkret untuk menciptakan kota yang bebas dari narkoba, penuh semangat, dan memiliki masa depan yang cerah. (Timo)
Papua
Alvaro Putra Asli Papua Lulus Taruna TNI-AKMIL 2025 : Membawa Pesan Cahaya Masa Depan Bangsa Dari Timur Indonesia

Manokwari PB— Rasa haru yang menyejukkan hati menyelimuti bumi Kasuari pagi ini. Dari balik gemuruh semangat generasi muda Papua Barat, sebuah kabar membanggakan datang dari pengumuman kelulusan Calon Taruna (Catar) Akademi TNI Tahun Anggaran 2025, yang dilaksanakan pada Sabtu (2/8), di Magelang.
Dua putra terbaik dari seleksi Panselinda Manokwari, Kodam XVIII/Kasuari, dinyatakan lulus.
Yang membuat masyarakat berdiri lebih bangga, satu di antaranya adalah putra asli Papua, Alvaro Angeloz Wangjaya Rumbekwan.
Lahir di Manokwari pada 1 Juni 2005, Alvaro bukan hanya membawa nama keluarganya, tetapi juga membawa harapan dan semangat generasi muda Papua Barat yang ingin berdiri sejajar, memberi darma bakti untuk Negeri ini lewat jalan kemiliteran.
Diketahui bahwa Alvaro merupakan seorang anak pasangan dari Albert Abraham Wangjaya Rumbekwan yang pekerjaannya sebagai Wiraswasta dan sang Ibu, Kwasti Ratih Suryanti sebagai seorang yang sehari-harinya hanya mengurus rumah tangga.
Seleksi Akademi TNI bukan perkara mudah. Ribuan anak muda dari seluruh penjuru Tanah Air bersaing, diuji fisik, mental, intelektual, dan komitmen.
Di tengah persaingan ketat itu, Alvaro tampil menonjol. Bukan karena dia ingin dipuja, tapi karena dia tahu bahwa mimpi harus diperjuangkan, dan Papua butuh sosok-sosok muda yang berani melangkah lebih jauh.
“Saya ikut tes Taruna ini tanpa bayar sepeser pun. Semua saya siapkan dengan maksimal, fisik, kesehatan, akademik, dan yang paling penting, doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Bila Tuhan sudah berkehendak, maka jadilah. Saya bersyukur bisa lolos dan akan mengikuti pendidikan tahun ini. Semoga tiga tahun ke depan bisa saya jalani dengan baik. Mohon doa dari semua pihak”.
“Ini bukan hanya kemenangan pribadi, tapi untuk tanah kita, Papua Barat. Saya ingin membuktikan bahwa anak Papua bisa, dan siap mengabdi untuk Indonesia,” ujar Alvaro dengan mata berbinar usai pengumuman resmi disampaikan.
Di kampung halamannya di Manokwari, keluarga dan kerabat menyambut kabar ini dengan suka cita. Tangis haru mewarnai pelukan hangat orangtua Alvaro.
Albert, sang ayah, hanya bisa berucap lirih, “Dia anak kami, tapi sekarang dia juga anak bangsa.”
Kodam XVIII/Kasuari pun menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas keberhasilan dua putra terbaik Papua Barat yang lolos seleksi nasional Akademi TNI.
Ini membuktikan bahwa kerja keras pembinaan dan pelatihan di tingkat daerah mampu menghasilkan calon-calon pemimpin masa depan yang berkualitas.
Dalam suasana Papua yang penuh semangat kemajuan dan pembangunan, keberhasilan Alvaro menjadi simbol harapan. Sebuah pesan bahwa dari Timur Indonesia, cahaya masa depan bangsa terus menyala.
Pendidikan Akademi TNI kali ini ditempuh dalam waktu 3 (tiga) tahun.
Setelah dilantik menjadi Letnan Dua, para prajurit akan melanjutkan pada kecabangan masing-masing.
Sebagai informasi, bahwa para lulusan Akademi TNI Tahun 2025 terdapat dua bagian yaitu ada yang menempuh empat tahun dan ada yang menempuh tiga tahun. Dan untuk tahun selanjutnya yaitu 2026 (dua ribu dua puluh enam) pendidikan Akademi TNI dan Polri diselesaikan dalam waktu 3 (tiga) tahun.
(Tim/Red)
- Budaya6 hari ago
Marching Band Mustika Nada SDN 2 Karangrejo Kampak Trenggalek Bikin Heboh, Lantunkan Lagu “Cinderella”
- Investigasi5 hari ago
Skandal Pungli di Kawasan Pinka, Sedot Darah PKL, Diduga Libatkan Oknum Preman dan Pengurus Lama
- Nasional2 minggu ago
Harumkan Nama Tulungagung dan Jatim, SMKN 1 Rejotangan berhasil Sabet Medali Emas di LKS Nasional 2025
- Investigasi3 hari ago
Jalan Rusak di Tulungagung, Warga “Sulap” Jalan Menjadi Kebun Pisang
- Nasional3 minggu ago
Kampak Trenggalek Menyala, Aroma Agustusan Mulai Terasa
- Jawa Timur2 minggu ago
Mewakili Jawa Timur, SMKN 1 Rejotangan Berpartisipasi di LKS Nasional 2025 Bidang Elektronika
- Jawa Timur1 minggu ago
Rapat Paripurna DPRD Blitar Gagal Gara-Gara Tak Kuorum, LSM LASKAR: Memalukan dan Rakyat Jadi Korban
- Investigasi2 minggu ago
Kuasa Hukum Pokmas ‘Mergo Mulyo’ Desak DPRD Fasilitasi Hearing: Kantah Tulungagung Diduga Lindungi Mafia Tanah