Connect with us

Nasional

Asah Kemampuan Infiltrasi, Satkopaska Koarmada III Laksanakan Latihan Renang Tempur

Published

on

 

Sorong PBD, 90detik.com – Bertempat di Dermaga Koarmada III, Katapop Kabupaten Sorong Satuan Komando Pasukan Katak Koarmada III (Satkopaska Koarmada III) menggelar latihan selam tempur., Selasa (08/10/24).

Prajurit Satkopaska Koarmada III yang di Komandani Kolonel Laut (P) Robinson H. Etwiory, S.E, MM. melaksanakan latihan selam tempur dengan beberapa materi latihan. Salah satunya melaksanakan latihan penyelaman dengan menggunakan alat selam closed circuit.

“Alat selam ini digunakan untuk mendukung infiltrasi dan surveillance bawah permukaan laut tanpa bisa dideteksi dari permukaan sehingga saat infiltrasi ke daerah musuh dalam penyusupan ke pantai pendaratan dalam operasi amphibi dapat dengan senyap dan tak terdeteksi musuh.” Terang Kolonel Robinson.

Lebih lanjut dijelaskan oleh Dansatkopaska Koarmada III dalam latihan ini dilaksanakan renang kompas bawah air atau Combat Diver. Combat Diver merupakan teknik yang dimiliki oleh Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut untuk menyelam tempur melaksanakan infiltrasi menggunakan alat bantu kompas secara tim agar tepat sasaran ke titik yang di tuju.

Satkopasaka Koarmada III selalu berupaya mempertajam latihan ini dengan tujuan meningkatkan kemampuan dan naluri tempur perorangan maupun tim, untuk mewujudkan Prajurit Satkopaska Koarmada III yang pejuang, tangguh dan pemberani sesuai dengan slogannya “Tan Hanna Wighna Tan Sirna” (Tidak ada rintangan yang tak dapat diatasi),“ pungkas Dansatkopaska.

(Tim/Red)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Jawa Timur

Ajak Warga Jogo Malang, Kapolresta Malang Kota Imbau Waspadai Provokasi

Published

on

KOTA MALANG – Untuk mengembalikan kondusifitas Kota Malang pascakerusuhan, Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Nanang Haryono ajak seluruh elemen masyarakat yang memiliki organisasi agar mewaspadai Oknum yang mencoba memprovokasi anggotanya.

Hal itu disampaikan Kombes Pol Nanang usai apel kamtibmas dengan perwakilan organisasi keagamaan, kemasyarakatan, kepemudaan, komunitas, hingga Linmas pada hari Kamis (04/09) yang lalu.

Kombes Pol Nanang mengatakan, menjaga kamtibmas adalah tugas seluruh warga yang tinggal diwilayah Kota Malang.

Hal itu termasuk elemen masyarakat yang memiliki organisasi yang kurang sehat, maka perlu adanya soliditas untuk saling mengingatkan.

“Mari kita lebih peka dan teliti serta waspada dari segala bentuk provokasi yang masuk melalui organisasi, baik Ormas maupun LSM,”ungkap Kombes Nanang saat menemui Perwakilan Banser, Kokam dan Pemuda Adat.

Dalam kesempatan itu, Kapolresta Malang Kota juga menegaskan komitmennya untuk terus membangun komunikasi aktif dengan berbagai unsur masyarakat.

“Tolak semua ajakan negatif, cegah provokasi sejak dini dan segera laporkan jika ada oknum yang memanfaatkan organisasi untuk berbuat onar, merusak bahkan anarkis” tegas Kombes Nanang.

Saat di lokasi, ajakan Kombes Pol Nanang mendapat dukungan penuh, terlihat dari ekspresi para anggota Banser, Kokam, Pemuda Batak, Minang, Madura, Aremania yang siap bersatu menjaga keamanan di wilayahnya masing-masing.

Seluruh organisasi dan komunitas berkomitmen menjaga kondusivitas dengan pendekatan musyawarah, bukan dengan tindakan provokatif atau anarkis.

“Sinergitas dan kolaboratif warga Kota Malang adalah benteng penting dalam mencegah potensi gangguan kamtibmas di Kota Malang,” tambah Kombes Pol Nanang.

Dengan kolaborasi yang solid dari lintas elemen, lanjut Kombes Nanang maka Kota Malang bisa tetap terjaga sebagai kota Pendidikan yang aman, damai dan penuh semangat kebersamaan.

“Sinergi ini harus dijaga, bukan hanya di pusat kota, tetapi sampai ke tingkat lingkungan terkecil. Jika semua solid, maka Malang akan selalu kondusif,” tutup Kombes Pol Nanang. (DON)

Continue Reading

Jawa Timur

Polres Probolinggo Siagakan Personel Pengamanan di Gunung Bromo pada Libur Panjang Maulid Nabi

Published

on

PROBOLINGGO,— Libur panjang memperingati Maulid Nabi banyak dimanfaatkan wisatawan untuk liburan ke Gunung Bromo yang berdampak pada peningkatkan wisatawan di obyek wisata alam tersebut.

Untuk memastikan situasi tetap aman dan kondusif, Polres Probolinggo Polda Jatim menyiagakan personel gabungan Polsek Sukapura dan Polres Probolinggo dengan dibantu pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru sejak Jum’at (5/9/2025) dini hari.

Kapolres Probolinggo AKBP M. Wahyudin Latif melalui Kapolsek Sukapura AKP Ardhi Bita Kumala mengatakan penyiagaan anggota di pintu masuk cemoro lawang untuk mengantisipasi gangguan kamtibmas saat libur panjang Maulid Nabi 2025.

“Kami melaksanakan pengamanan di pintu masuk Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, memastikan bahwa situasi Gunung Bromo, saat kunjungan wisawatan selama libur panjang ini dalam kondisi kondusif,” ujar AKP Ardhi Bita,Minggu (7/9/25).

Dalam pengamanan di kawasan wisata Gunung Bromo, sejumlah personel juga melaksanakan patroli dialogis.

“Untuk menyampaikan himbauan Kamtibmas baik kepada wisatawan maupun para driver guide,” ujar AKP Ardhi Bita.

Setiap akhir pekan dan libur panjang, petugas kepolisian dari Polres Probolinggo Polda Jatim selalu sedia untuk mengamankan wisata Gunung Bromo.

“Ini wujud kehadiran Polisi di tengah masyarakat untuk memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan,” pungkasnya. (DON)

Continue Reading

Nasional

SBY Dukung Prabowo, Pengamat Ingatkan Bahaya Konsolidasi Elite yang Abaikan Partisipasi Rakyat

Published

on

JAKARTA – Pernyataan dukungan terbuka Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada Presiden Prabowo Subianto memantik analisis beragam.

Di satu sisi, hal ini dibaca sebagai penguatan bagi pemerintahan baru; di sisi lain, muncul kekhawatiran ini hanyalah bentuk persatuan elite yang meminggirkan ruang demokrasi substantif bagi rakyat.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam pembukaan pameran seni“Art for Peace and A Better Future” di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, pada Sabtu (6/9).

SBY menyampaikan optimisme terhadap kepemimpinan Prabowo. Ia menegaskan, “di bawah pemimpin kita Presiden Prabowo, Indonesia bisa bersama-sama ke depan.”

SBY juga menyebutkan bahwa saat ini sedang dibangun “tatanan baru dan nilai-nilai demokrasi” di bawah kepemimpinan Prabowo.

Dalam kesempatan itu, ia mendorong para seniman untuk aktif berperan sebagai bagian dari solusi untuk memastikan masa depan bangsa yang lebih baik.

Namun, pernyataan SBY itu tidak serta merta diterima tanpa sikap kritis. Fredi Moses Ulemlem, seorang praktisi hukum dan politik, mengingatkan agar pernyataan dukungan tersebut dibaca secara hati-hati.

“Kita patut bertanya, persatuan yang dimaksud apakah benar-benar membuka ruang demokrasi bagi rakyat, atau justru konsolidasi elite semata?” kata Fredi kepada media, pada Minggu (7/9).

Fredi menegaskan bahwa demokrasi tidak boleh berhenti di meja perundingan elite, melainkan harus berakar dari partisipasi rakyat yang luas dan nyata.

“Sejarah Indonesia membuktikan bahwa seniman dan kaum intelektual selalu punya peran kritis dalam mengingatkan kekuasaan. Kalau seniman hanya dijadikan ornamen legitimasi politik, maka seni kehilangan rohnya. Seni sejati berpihak pada kebenaran dan rakyat,” tegasnya.

Tak hanya itu, sejumlah pengamat menilai bahwa narasi kebersamaan dan persatuan yang digaungkan elite politik seringkali tidak sejalan dengan kondisi riil di lapangan.

Masyarakat masih menghadapi tantangan sehari-hari seperti harga kebutuhan pokok yang tinggi, ketimpangan ekonomi, serta ruang untuk menyampaikan kritik yang masih terbatas.

Pun, optimisme yang disampaikan SBY dapat dibaca dalam dua sudut pandang. Pertama, sebagai bentuk dukungan moral untuk stabilisasi pemerintahan baru. Kedua, sebagai pengingat bahwa esensi demokrasi tidak hanya dibangun oleh kesepakatan para elite, tetapi oleh partisipasi dan keberanian rakyat dalam menyuarakan kepentingan publik.

Dukungan SBY ini menjadi bagian dari dinamika politik nasional pasca pelantikan pemerintah.

Namun, ia juga membuka kembali diskusi tentang kualitas demokrasi Indonesia, apakah akan bergerak ke arah partisipasi yang lebih inklusif atau terjebak dalam konsolidasi kekuasaan di tingkat elite. (By/Red)

Editor: Joko Prasetyo

Continue Reading

Trending