Menu

Mode Gelap
Beri Apresiasi, Pemkot Blitar Gelar Undian PBB-P2 Tahun 2023 Tingkatkan Kerjasama Pendidikan Indonesia dan Jerman, Pengasuh Pondok Pesantren Al Azhaar Tulungagung Berkunjung ke Jerman Pelaku Pencurian Mobil Berhasil Diringkus Polisi, Ini Modusnya… Rakorbin SSDM Polri, Biro SDM Polda Jatim Gelar Bakti Sosial dan Kesehatan Gratis

Jawa Timur · 4 Jul 2024 WIB ·

Atasi Masalah Lingkungan di Tenggarejo, DPRD Tulungagung Gelar Hearing bersama IKA Unair


 Atasi Masalah Lingkungan di Tenggarejo, DPRD Tulungagung Gelar Hearing bersama IKA Unair Perbesar

TULUNGAGUNG, 90detik.com- DPRD Kabupaten Tulungagung menggelar rapat dengar pendapat (hearing) bersama Ikatan Keluarga Alumni Universitas Airlangga (IKA Unair) Surabaya. Bertempat di Gedung DPRD, pada Kamis (04/07).

Acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan warga Desa Tenggarejo, Kecamatan Tanggunggunung, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, serta pimpinan DPRD Tulungagung. Dan dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kabupaten Tulungagung Marsono.

Pada kesempatan itu, Kasun Tenggar Desa Tenggarejo, Arif Darmawan, menyampaikan keadaan lahan dan lingkungan di kawasan geoheritage yang merupakan kawasan lindung di Tenggarejo saat ini mengalami kerusakan yang sangat parah.

Dengan terisak tangis, ia mengungkapkan kondisi kritis seperti kehabisan air, kerusakan tanah, dan penurunan kadar oksigen di goa-goa pada kawasan heritage tersebut.

“Kawasan ini dulunya hijau namun sekarang sangat rusak. Kehabisan air menyebabkan dampak buruk bagi kebutuhan air warga Tenggarejo bahkan hingga warga Campurdarat,” ujar Arif.

Sementara itu, Didik yang mewakili IKA Unair menyatakan komitmennya bersama alumni Unair untuk melakukan reboisasi di Desa Tenggarejo dan memberikan pendampingan kepada masyarakat guna membangun kesadaran tentang pentingnya mengembalikan kawasan tersebut menjadi hutan hijau kembali.

Menyikapi hal tersebut, Marsono selaku Ketua DPRD Kabupaten Tulungagung menekankan pentingnya memulihkan kawasan hutan di daerah selatan termasuk Tanggunggunung dengan memulai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penggunaan pupuk organik serta pembuatan biopori  pada lahan tandus untuk menyimpan air dan meningkatkan kualitas tanah.

Dikatakan juga oleh Marsono, pihaknya juga mendukung pengurangan lahan pertanian jagung yang menjadi salah satu penyebab kerusakan hutan hijau di kawasan tersebut.

“Pembuatan biopori atau lubang air yang mampu menjadi tempat penyimpanan humus tanah sangat penting untuk menjaga kelestarian dan kesuburan tanah. Hal ini juga dapat mengikat sedimen tanah dan mencegah terjadinya longsor,” papar Marsono.
(Red/Abdul)

Editor: JK

Artikel ini telah dibaca 44 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Dugaan Pelanggaran Oknum PPDI Tulungagung Makin Mencuat, LMP Lengkapi Bukti ke Bawaslu

6 Oktober 2024 - 03:22 WIB

Pilkada Serentak 2024, KPU Tulungagung Gelar “Media Gathering” di Ballroom Hotel Narita

5 Oktober 2024 - 05:05 WIB

Cetak Sejarah Baru, Moment Langka Banser Cilik Pada Diklatsar Banser Boyolangu

4 Oktober 2024 - 17:45 WIB

Cawabup Dewi Gelar Kampanye di Pasar Kras Kediri, Ini Tujuannya..

4 Oktober 2024 - 15:54 WIB

Polda Jatim Bersama Perguruan Tinggi Tandatangani Perjanjian Kerjasama Tingkatkan SDM Unggul Bagi Anggota Polri

4 Oktober 2024 - 14:56 WIB

Jaga Nilai Moral, Polresta Malang Kota Gelar Sosialisasi Bahaya LGBT

4 Oktober 2024 - 09:51 WIB

Trending di Jawa Timur