Connect with us

Jawa Timur

Bersamaan Dzikir Jama’i Mataram, Pesantren Al Azhaar Tulungagung Akan Gelar Khitan Masal

Published

on

TULUNGAGUNG, 90detik.com- Pesantren Al Azhaar Tulungagung bekerja sama dengan Pesantren Darul Hikmah Malang akan menyelenggarakan khitan masal pada Minggu(24/12/2023) mendatang. Acara ini akan dihadiri oleh 56 anak yang akan dikhitan.

KH Imam Mawardi Ridlwan, pengasuh Pesantren Al Azhaar Tulungagung, mengatakan bahwa khitan masal akan ditangani oleh KH. Gus Yusuf Abdurrahman dari Pesantren Darul Hikmah Malang.

Menariknya, KH. Gus Yusuf Abdurrahman merupakan seorang tokoh yang membantu anak-anak sholih dalam khitan dengan layanan gratis.

“Beliau memiliki jadwal yang padat dan melayani seluruh wilayah Indonesia selama satu tahun penuh. Khitan masal merupakan bagian dari upaya untuk menyiapkan generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan sholih”, katanya.

Pelaksanaan khitan masal ini akan bersamaan dengan Majlis Dzikir Jama’i wilayah Mataraman.

“Acara akan dimulai dengan pembukaan khitan masal dan Majlis Dzikir Jama’i di Masjid Al Azhaar Desa Boro Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung”, lanjutnya.

Sementara itu, khitan masal akan dilakukan di Pesantren Al Azhaar Kedungwaru Tulungagung.

Sebagai informasi, materi Dzikir Jama’i disusun oleh Abi KH Ihya Ulumiddin yang mudah dihalalkan dan bermanfaat untuk penjagaan diri.

Bahkan, di dalamnya terdapat doa sembako. Para pengamal dzikir akan diberi keluberan sembako. Panitia memohon doa restu agar pelaksanaan acara berjalan lancar dan berkah.

“Majlis Dzikir Jama’i Mataraman akan diisi dengan sholawatan oleh Habib Hilmi Bin Ja’far Baragbah dari Malang. Ceramah agama akan disampaikan oleh KH. Syihabudin Syifa, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Haromain Pujon Malang”, terangnya, Kamis(21/12).

Acara Majlis Dzikir Jama’i ini dapat diikuti oleh semua umat Muslim karena sifatnya adalah untuk umum.

Ketua panitia Dzikir Jama’i Mataraman, Rahmad, menyebutkan bahwa acara ini akan diikuti oleh sekitar 1.500 jama’ah.

“Dzikir Jama’i dianggap sebagai solusi untuk pembinaan umat Muslim dan juga sebagai langkah membangun bangsa agar makmur dan religius”, jelasnya.

Pengasuh Pesantren Al Azhaar Tulungagung juga menambahkan bahwa kegiatan khitan masal ini bekerja sama dengan Lazis Al Haromain.

Mereka merasa bersyukur karena Lazis Al Haromain bersedia bekerja sama dengan pesantren untuk melaksanakan khitan masal.

“Pesantren Al Azhaar Tulungagung juga menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Lazis Al Haromain dan berharap agar para donatur semakin banyak”, tutup Kiyai Imam. (Red)

Jawa Timur

Halaqoh Dakwah Islam Wasathiyah Diluncurkan di Tulungagung

Published

on

By

TULUNGAGUNG,– Mengajak umat manusia ke jalan spiritualitas dan kesholihan sosial merupakan aktivitas dakwah yang krusial dalam kehidupan beragama.

Dalam surat An Nahl ayat 125, dijelaskan bahwa dakwah harus dilakukan dengan cara yang arif dan bijaksana.

Berdasarkan prinsip tersebut, Lembaga Dakwah (LD) PWNU Jawa Timur hari ini mencanangkan program unggulan bernama Halaqoh Dakwah Islam Wasathiyah.

Kegiatan perdana program ini dihelat di Pesantren Al Azhaar Kedungwaru, Tulungagung, dihadiri oleh lebih dari 450 peserta yang terdiri dari utusan LD PCNU se-Jawa Timur, termasuk Kabupaten Tulungagung, Blitar, Trenggalek, Kediri, Kota Blitar, Kota Kediri, Nganjuk, serta PC Muslimat Tulungagung, para guru, tokoh agama, dan masyarakat, Minggu(16/2).

Ketua LD PWNU Jawa Timur, DR. KH. Syukron Djazilan Badri, menekankan bahwa dakwah harus dilaksanakan dengan penuh kasih sayang.

“Program Halaqoh Dakwah Islam Wasathiyah ini bertujuan untuk mewujudkan dakwah yang ramah dan harmonis, yang dapat membina kerukunan antar sesama,” ujarnya.

Lebih lanjut, Abah Syukron menjelaskan bahwa konsep dakwah ini mengedepankan prinsip keseimbangan, toleransi, dan sikap ramah.

“Kegiatan ini akan berlangsung di setiap Korwil LD PWNU Jawa Timur dengan harapan dapat menciptakan keharmonisan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” tambahnya.

Sebagai narasumber, Ketua LP Ma’arif PWNU Jawa Timur, Prof. DR. Masdar Hilmy, Ph.D, juga memberikan pandangannya.

Ia menekankan pentingnya dakwah yang bersifat mendidik dan bukan menyinggung perasaan orang lain.

“Dakwah yang ramah adalah komitmen kita, mengacu pada teladan para wali songo yang membawa pesan kedamaian,” terangnya.

Halaqoh Dakwah Islam Wasathiyah ini diharapkan akan menjadi langkah nyata dalam memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat, serta mengajak umat untuk terus mengedepankan nilai-nilai positif dalam berdakwah.

Ditambahkan oleh Sekretaris LD PWNU Jawa Timur, DR. KH. Khoirul Anwar, program ini akan dilaksanakan secara bergiliran di setiap kota dan kabupaten di Jawa Timur, guna menjangkau lebih banyak masyarakat.

Dengan semangat toleransi dan kedamaian, Halaqoh Dakwah Islam Wasathiyah diharapkan dapat menjadi jembatan untuk membangun masyarakat yang lebih beradab dan saling menghormati. (DON-red)

Continue Reading

Jawa Timur

SDN 1 Sobontoro Boyolangu Raih Prestasi Gemilang, Dua Siswi Lolos Tes Masuk MTsN 1 Tulungagung Melalui Jalur Komik

Published

on

By

TULUNGAGUNG,– Kabar gembira datang dari SDN 1 Sobontoro, Boyolangu. Keluarga besar civitas akademik sekolah tersebut bersuka cita atas keberhasilan dua siswi mereka, Chamelia Nur Fadhila dan Nayla Nurul Ilma, yang lolos tes masuk Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Tulungagung melalui jalur tes Kompetensi Akademik (KOMIK).

Kabar membanggakan ini disampaikan oleh Nuryasin, Wali Kelas 6 sekaligus guru kelas pengampu pelajaran kelas 6, setelah pengumuman hasil tes pada Rabu, 12 Februari 2024.

“Alhamdulillah, SD kami masih bisa konsisten meloloskan siswa melalui tes akademik, dan pada tes kali ini dua siswa berhasil lolos. Bahkan salah satunya (Camelia) nilainya menduduki dua besar nilai tertinggi,” ungkap Nuryasin dengan penuh kebahagiaan pada (15/2).

Saat ditanya mengenai persiapan yang dilakukan untuk menghadapi KOMIK, Yasin mengungkapkan bahwa ia memberikan pelajaran tambahan di luar jam sekolah bagi siswa yang bercita-cita masuk MTsN 1 Tulungagung.

“Selepas jam pulang sekolah, tiap hari Rabu dan Sabtu saya berikan tambahan materi soal dan pembahasan guna persiapan masuk ke MTsN,” jelasnya.

Prestasi ini menjadi semakin membanggakan mengingat ketatnya persaingan masuk MTsN 1 Tulungagung.

Sistem zonasi untuk masuk sekolah tingkat SMP dan tidak adanya ujian nasional menjadikan MTs Beji (sebutan untuk MTsN 1 Tulungagung) sebagai sekolah idaman.

Untuk bisa masuk ke MTsN Beji, siswa harus melalui uji kompetensi akademik dengan materi soal standar olimpiade nasional.

Chamelia Nur Fadhila dan Nayla Nurul Ilma berhasil membuktikan kemampuan mereka dengan meraih “Golden Tiket” lolos otomatis masuk MTsN Beji karena berhasil masuk dalam 106 peraih nilai terbaik dari sekitar 700 peserta KOMIK tahun ini.

Eva Fernida, wali murid dari Camelia, menyampaikan rasa syukur dan kebahagiaannya atas prestasi putrinya.

“Alhamdulillah atas bimbingan serta didikan dari guru, anak kami serta temannya (Nayla) berhasil membawa harum nama sekolah. Semoga ilmunya kelak bermanfaat,” ujarnya.

KOMIK (Kompetensi Akademik) untuk masuk MTsN 1 Tulungagung tahun ini diikuti oleh sekitar 700 peserta dari berbagai sekolah dasar se-karisidenan Kediri.

Sebanyak 106 peserta terbaik berhak mendapatkan golden tiket untuk masuk MTsN 1 Tulungagung. (Abd-red)

Continue Reading

Jawa Timur

Lembaga Dakwah PBNU Gelar Standarisasi Imam dan Khotib Jum’at di Universitas Islam Malang

Published

on

By

Malang,– Setiap muslim yang tidak sedang safar diwajibkan untuk melaksanakan Sholat Jum’at, yang di dalamnya terdapat khutbah sebagai pembinaan rutin bagi kaum muslimin.

Dalam upaya meningkatkan kualitas materi khutbah dan kepemimpinan dalam sholat Jum’at, Lembaga Dakwah (LD) PBNU menyelenggarakan Standarisasi Imam dan Khotib Jum’at angkatan VII.

Kegiatan ini berlangsung di Gedung megah Universitas Islam Malang (Unisma) dan berkolaborasi dengan LD PWNU Jawa Timur.

Ketua PBNU bidang Keagamaan, Dr. KH. Fahrurrozi, S.Ag., M.Pd.I., membuka acara ini secara resmi.

Dalam sambutannya, beliau menyatakan bahwa standardisasi kompetensi ini diikuti oleh 100 da’i dan khatib terpilih dari berbagai wilayah di Jawa Timur, diharapkan dapat menjamin kualitas khutbah yang disampaikan di masjid-masjid.

Sekretaris LD PBNU, KH. Nurul Badruttamam, menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memantapkan dan menjamin kualitas para khatib yang lulus, agar mampu menyampaikan khutbah yang sesuai dengan syariah.

Ia menegaskan bahwa semua peserta telah mendapatkan rekomendasi dari LD PWNU/PCNU, sehingga diharapkan kumpulan peserta ini adalah yang berkualitas.

Ketua LD PBNU, Dr. KH. Abdullah Syamsul Arifin, MHI., dalam pengarahannya menyoroti masih adanya khatib yang menyampaikan materi yang tidak sesuai dengan syara’ dan tidak mencerminkan tujuan dakwah yang benar.

Ia menekankan pentingnya khutbah yang tidak berisi provokasi, fanatisme berlebihan, atau paham anti-NKRI.

Oleh karena itu, standardisasi ini menjadi penting untuk memastikan para khatib menyampaikan pesan dakwah yang benar dan konstruktif.

“Standarisasi imam dan khotib Jum’at adalah bagian dari tugas LD PBNU untuk menyiapkan para khatib yang berkualitas dan berwawasan kebangsaan,” ujar Gus Aab.

Rektor Universitas Islam Malang, Prof. Drs. H. Junaidi, M.Pd., Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada LD PBNU atas kepercayaan yang diberikan kepada Unisma untuk menjadi tuan rumah kegiatan ini.

Dengan Ia mengapresiasi bahwa Unisma merupakan kampus kebanggaan warga nahdliyin dan siap mensukseskan kegiatan-kegiatan NU di semua tingkatan.

Acara pembukaan standarisasi ini juga dihadiri oleh Ketua LD PWNU Jawa Timur, Dr. KH. Syukron Djazilan Badri, yang memimpin doa pada kesempatan tersebut.

Kegiatan ini diharapkan dapat melahirkan imam dan khatib yang berkualitas dalam penyampaian materi khutbah, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan mendukung tujuan dakwah yang sesuai dengan prinsip ajaran Islam. (DON-red)

Continue Reading

Trending