TULUNGAGUNG, 90detik.com- Ratusan warga Desa Gesikan, Kecamatan Pakel, Tulungagung, berkumpul di depan kantor desa untuk menggelar demonstrasi atas dugaan pelecehan terhadap anak di bawah umur yang dilakukan oleh seorang oknum perangkat desa.
Protes ini bertujuan untuk menuntut tindakan tegas terhadap pelaku dan keadilan bagi korban.
Oknum perangkat desa yang diduga melakukan tindakan pelecehan tersebut inisial PR, dan korban sebut saja Melati (15) tahun yang tidak lain adalah keponakanya sendiri.
Dalam aksinya, para warga menegaskan bahwa oknum perangkat desa yang diduga terlibat dalam pelecehan tersebut harus dipecat dan diproses hukum.
Mereka merasa bahwa tindakan ini sangat tidak pantas dilakukan oleh seorang yang seharusnya bertanggung jawab dan melindungi masyarakat, terutama anak-anak.
Selain itu, warga juga menggunakan kesempatan ini untuk mengungkapkan kekecewaannya terhadap kepala desa Gesikan terkait masalah pengurusan sertifikat tanah yang tak kunjung selesai.
Mereka menganggap bahwa sudah cukup lama masalah ini menghantui mereka, namun hingga saat ini belum ada tindakan konkret yang diambil oleh kepala desa.
“Kami meminta kepala desa untuk segera menindaklanjuti pengurusan sertifikat tanah ini. Sudah lebih dari empat tahun kami menunggu dan tidak ada kejelasan. Kami sangat kecewa dengan kinerja kepala desa yang seolah-olah membiarkan masalah ini terbengkalai,” ujar salah satu warga yang ikut dalam demonstrasi tersebut, Kamis(14/12/23).
Sebagai respons atas tuntutan warga, pihak kepolisian yang telah melakukan investigasi terhadap dugaan pelecehan tersebut menyatakan akan segera memproses perkara ini secara serius. Mereka menjamin bahwa pelaku tidak akan luput dari hukum dan akan bertanggung jawab atas tindakannya.
Kepala desa Gesikan Nurhadi, saat diminta tanggapannya terkait tuntutan warga terhadap pengurusan sertifikat tanah, mengatakan bahwa pihaknya tidak terlibat dengan urusan sertifikat tersebut.
Mengawali tanggapannya Nurhadi mengatakan ,” yang salah memang harus diadili” ujarnya.
“Sedangkan terkait pengurusan sertifikat tanah saya tidak tahu menahu dan itu bukan urusan saya,” imbuhnya.
Sementara itu, Camat Pakel Imam Suwoyo S.Sos.M.Si, merekomendasikan untuk memecat dengan tidak hormat perangkat tersebut.
“Saya merekomendasikan memecat secara tidak hormat oknum perangkat yang melakukan tindakan asusila terhadap anak dibawah umur”, cetusnya.
Kemudian, pada sambutan Kapolsek Pakel, Polres Tulungagung Iptu Retno Pujiarsih, SH., MH mengatakan bahwa,’ surat perjanjian damai tidak menghapus proses hukum,” tegasnya.
Dan dengan adanya peristiwa ini ia juga menghimbau kepada masyarakat yang hadir supaya jangan mempercayakan anak gadisnya mudah mempercayakan anak gadisnya pada orang lain, karena pelaku biasanya orang adalah orang terdekat.
“Kebanyakan pelaku pelecehan adalah orang terdekat kita sendiri, makanya bagi yang mempunyai anak gadis jangan mudah percaya kepada orang lain walaupun itu saudara sendiri,” jelasnya.
Dengan adanya demonstrasi ini, diharapkan pihak terkait, terutama kepala desa, dapat segera mengambil tindakan untuk menuntaskan masalah sertifikat tanah dan juga memberikan keadilan kepada korban pelecehan.
Warga Desa Gesikan berharap agar kasus ini menjadi pembelajaran bagi mereka yang memiliki posisi penting dalam pemerintahan agar tidak menyalahgunakan kepercayaan dan melanggar hukum. (id/Red)