Connect with us

Jawa Timur

Dugaan Pemotongan Insentif Pegawai di Pemkot Surabaya, AMI Desak KPK Segera Usut Tuntas

Published

on

 

SURABAYA, 90detik.com– Menindaklanjuti informasi dan temuan di masyarakat, Ketua Aliansi Madura Indonesia (AMI) Baihaki Akbar mendesak agar pihak KPK RI, BPK Prov. Jatim, dan Inspektorat Kota Surabaya segera mengusut tuntas dugaan pemotongan insentif pegawai yang diduga terjadi di Pemkot Surabaya.

Hal tersebut disampaikan Ketua AMI Baihaki Akbar saat berkoordinasi dengan Koordinator Forum Surabaya Bersatu terkait tindak lanjut dari informasi dan temuan masyarakat di kantor Sekretariat Forum Surabaya Bersatu (FORSATU) Gedung Go Skate Lt.3 Surabaya, Senin (15/7).

Menurut Baihaki Akbar, berdasarkan informasi dan temuan di masyarakat, dugaan pemotongan insentif pegawai tersebut diduga kuat digunakan untuk membiayai dana kegiatan yang tidak dianggarkan.

“Informasi dan temuan di masyarakat yang kami terima, hasil dari pemotongan insentif pegawai tersebut diduga kuat dipergunakan untuk keperluan yang tidak dianggarkan seperti uang operasional oknum pejabat Pemkot Surabaya,” kata Baihaki Akbar.

Baihaki menjelaskan bahwa insentif mereka diduga diambil untuk keperluan dana yang tidak dianggarkan, misalnya untuk membayar pegawai honorer, memberi santunan keluarga pegawai yang meninggal, memberi sumbangan proposal yang masuk, oknum pengurus LSM, oknum wartawan, dan memberi honor kepada ajudan, Sekpri, sopir dengan nilai yang tidak pasti setiap bulannya.

“Kami atas nama Ketua Aliansi Madura Indonesia (AMI) juga menyampaikan pernyataan terbuka kepada Pimpinan KPK RI, Kepala BPKP Provinsi Jawa Timur, dan Kepala Inspektorat Kota Surabaya serta meminta KPK segera datang ke Surabaya untuk fokus mendalami kasus dugaan pemotongan insentif yang modusnya sama seperti yang terjadi di Pemkab Sidoarjo,” tegasnya.

Sementara itu, Koordinator Forum Surabaya Bersatu (FORSATU) Hakim Abdul Kadir sangat mendukung upaya tindak lanjut dalam mengungkap dugaan pemotongan insentif pegawai Pemkot Surabaya.

“Kami sangat mendukung, jangan sampai Wali Kota Surabaya yang sebelumnya kita usung dan dukung justru berperilaku seperti Hiu dan Buaya bagi warganya sendiri,” kata Hakim Abdul Kadir.

Hakim Abdul Kadir berpesan agar para pegawai Pemkot Surabaya sejak saat ini tidak menerima insentif diluar jumlah penerimaan yang semestinya diterima.

“Contoh, apabila pegawai Pemkot Surabaya biasanya menerima insentif Rp 5.000.000 kemudian mendapat insentif Rp 5.700.000, maka yang Rp 700.000 tersebut diduga kuat merupakan uang pengembaliannya. Hati-hati menerima insentif tersebut, betulkah ini insentif yang harus kita terima dan kalau Anda tahu dan mendiamkan serta menerimanya, maka Anda patut diduga terlibat dan atau turut serta dalam suatu tindak pidana,” pesan Hakim Abdul Kadir.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Relawan Garda Yudha Nusantara Kota Surabaya Athalariec Chandra Yahya menambahkan bahwa jika informasi dan temuan di masyarakat tersebut memang benar, pihaknya akan menyiapkan tim relawannya untuk segera melakukan identifikasi data-data pendukung dan membuka posko-posko pengaduan serta mendesak BPK, Polri, Kejaksaan, dan KPK untuk segera mengusut tuntas kasus tersebut.

“Jika informasi dan temuan di masyarakat tersebut memang benar, sudah selayaknya Inspektorat Kota Surabaya, BPK, Polri, Kejaksaan, dan KPK untuk segera mengusut tuntas kasus tersebut,” tutur Athalariec Chandra Yahya.

“Kami juga meminta BPK segera melakukan audit, dan jika nantinya dari hasil audit tersebut memang benar-benar ditemukan adanya pemotongan insentif kepada para pegawai, kami juga berharap agar hasil auditnya disampaikan kepada publik,” lanjutnya.

Athalariec juga meminta agar mereka (pegawai Pemkot Surabaya) yang diberikan insentif lebih dari pengembalian pemotongan insentif diaudit.

“Kalau ada pengembalian, penerima uang pengembalian pemotongan insentif juga harus diaudit. Karena kalau uang insentif yang dipotong tersebut dikembalikan, dasar pengembaliannya itu apa?” pungkas Athalariec. (Mus/Red)

Jawa Timur

Tulungagung Dihajar Angin Puting Beliung, Rumah Warga Porak-Poranda

Published

on

TULUNGAGUNG – Cuaca ekstrem kembali menerjang Tulungagung, pada Jumat (21/11), yang mengakibatkan puluhan rumah rusak berat dan sejumlah ruas jalan terendam banjir. Kejadian yang berlangsung sejak tengah hari itu membuat sejumlah desa di dua kecamatan lumpuh seketika.

Salah satu, Desa Plosokandang, Kecamatan Kedungwaru, menjadi lokasi terdampak paling parah. Angin kencang yang datang mendadak seperti pusaran, mengakibatkan puluhan atap rumah warga terlepas dan berterbangan. Material bangunan seperti genteng dan lembaran asbes berserakan di mana-mana.

“Anginnya kayak narik atap rumah. Tiba-tiba bunyi ‘bruk’ dan asbes langsung terbang,” tutur Sarno (42), salah seorang warga yang rumahnya rusak.

Tak hanya merusak rumah, terpaan angin yang sangat kencang juga menyebabkan beberapa pohon tumbang dan bahkan tercabut hingga ke akarnya. Banyak warga yang panik dan terpaksa berlindung untuk menyelamatkan diri.

Di lokasi lain, tepatnya di Desa Sobontoro, Kecamatan Boyolangu, hujan deras yang terus mengguyur mengakibatkan genangan air setinggi lutut orang dewasa. Ruas jalan desa berubah menjadi jalur air yang deras, memutus akses transportasi.

Banyak pengendara sepeda motor terpaksa berhenti dan menuntun kendaraannya. Beberapa yang nekat menerobos genangan akhirnya mogok di tengah jalan.

“Airnya lumayan tinggi, kalau diterobos pasti mati mesinnya. Banyak yang coba lewat, tapi ujung-ujungnya mogok,” keluh Andi (28), seorang pengendara yang terjebak banjir.

Usai cuaca reda, aparat desa bersama warga segera bergotong royong membersihkan puing-puing material bangunan yang berserakan. Kayu, asbes, dan genteng yang pecah dikumpulkan agar tidak membahayakan warga dan pengendara yang melintas.

Meski tidak dilaporkan ada korban jiwa, warga menilai kerusakan akibat angin puting beliung ini termasuk yang terberat dalam beberapa bulan terakhir.

Hingga berita ini diturunkan, kondisi cuaca di Tulungagung masih belum stabil. Mendung masih menyelimuti langit, mengindikasikan potensi hujan lebat masih mengancam.

Hingga berita ini dipublikasikan, pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), belum bisa dikonfirmasi lebih lanjut.

Namun dari beberapa informasi yang dihimpun oleh redaksi, ada imbauan pihak berwenang, bagi warga untuk tetap waspada. Terutama pada malam hari, mengingat potensi mati listrik dan cuaca buruk yang bisa berulang.
(Abd/Red)

Editor: Joko Prasetyo

Continue Reading

Jawa Timur

Kemeriahan Parade Drumb Band 2025, Kostum Paspampres RA Al-Huda Sobontoro Curi Sorotan

Published

on

Tulungagung – Perayaan Hari Jadi Kabupaten Tulungagung ke-820 berlangsung meriah dengan gelaran Parade Drumb Band yang digagas Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI) Cabang Tulungagung, Sabtu (22/11/2025). Ribuan warga memadati pusat kota untuk menyaksikan aksi ratusan pelajar dari berbagai jenjang pendidikan.

Sejak pagi, lokasi keberangkatan peserta telah dipenuhi barisan tim drumb band dari berbagai sekolah. Tahun ini tercatat 104 kelompok mengikuti parade, terdiri dari 41 tim TK/RA dan 63 tim dari jenjang SD hingga SMP. Dentuman perkusi dan warna-warni kostum langsung mengubah suasana kota menjadi seperti panggung karnaval besar.

Cuaca sempat menjadi kendala. Hujan yang turun mendadak membuat pelepasan peserta mundur hampir satu jam. Disampaikan oleh Aas, salah satu panitia, penundaan dilakukan demi memastikan kenyamanan dan keamanan seluruh peserta. Setelah hujan mereda, parade kembali dilanjutkan dan para peserta tampil dengan semangat penuh.

“Tadi sempat mundur dari jadwal karena hujan. Kami menunggu hingga benar-benar aman agar peserta tidak kehujanan. Alhamdulillah tidak lama hujan berhenti dan parade bisa dimulai seperti biasa,” jelas Aas.

Sementara itu, dari sekian banyak kontingen tingkat TK/RA terdapat satu kontingen yang mencuri perhatian, adalah RA Al-Huda Sobontoro. Tim ini tampil mencolok dengan kostum bergaya pasukan pengamanan presiden (Paspampres). Seragam merah dengan aksen emas, lengkap dengan topi khas, membuat anak-anak tersebut menjadi pusat sorotan sepanjang rute parade.

Rute Parade Drumb Band 2025

Kategori TK/RA
• Start: Perempatan Toko Emas Larasati
• Menuju perempatan Kodim
• Melintasi panggung kehormatan
• Finish: Depan Kantor Pos Tulungagung

Kategori SD dan SMP
• Start: Utara pertigaan Stasiun Tulungagung
• Lanjut ke perempatan Toko Cantik
• Perempatan Gorga
• Perempatan Kodim
• Finish: Panggung kehormatan

Rangkaian penampilan tahun ini menunjukkan kreativitas pelajar Tulungagung yang terus berkembang. Parade Drumb Band 2025 tidak hanya memeriahkan peringatan hari jadi daerah, tetapi juga memperkuat tradisi seni dan budaya yang menjadi kebanggaan masyarakat setempat. (Abd/Red)

Continue Reading

Jawa Timur

Jadi Desa Berprestasi, Pemdes Krenceng Dapat Hadiah Mobil Pelayanan Kades : Perkuat Kualitas Layanan Desa

Published

on

BLITAR – Pemerintah Desa Krenceng, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, menerima satu unit mobil pelayanan sebagai hadiah Lomba Desa Tahun 2025. Penyerahan berlangsung pada Jumat, 21 November 2025, di Pendopo Sasana Adhi Praja dalam rangkaian agenda pemberian penghargaan kepada desa berprestasi.

Hadiah tersebut diserahkan secara langsung oleh Bupati Blitar Rijanto. Ia menekankan bahwa bantuan tersebut merupakan komitmen pemerintah daerah untuk mendorong peningkatan layanan publik ditingkat desa.

Kesempatan ini, Bupati Blitar Rijanto juga berpesan, untuk dirawat dengan baik dan digunakan untuk pelayanan masyarakat.

Bupati Blitar Rijanto bersama Kepala Desa Desa Krenceng, Amsori (memakai baju batik kuning), dok /JK

Sementara, Kepala Desa Krenceng, Amsori, menyampaikan bahwa hadiah mobil pelayanan tersebut menjadi dukungan strategis bagi upaya desa dalam meningkatkan kualitas layanan administrasi dan pelayanan masyarakat.

Menurutnya, keberadaan sarana baru ini akan memperluas jangkauan pelayanan, terutama bagi warga di wilayah yang jauh dari kantor desa.

“Mobil pelayanan ini akan kami manfaatkan untuk memperkuat kualitas layanan desa. Dengan fasilitas ini, kami bisa menghadirkan layanan yang lebih cepat, mudah, dan dapat menjangkau seluruh masyarakat,” ujar Amsori usai mengikuti acara kepada awak media.

Lebih lanjut, ia berharap hadiah tersebut, dapat memberikan pelayanan yang semakin responsif dan mendorong peningkatan layanan publik di tingkat desa.

Selain itu, ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, khususnya kepada perangkat desa atas kerjasama dan kerja keras selama ini, dan masyarakat desa Krenceng pada umumnya

”Seperti yang disampaikan oleh bapak bupati, dengan adanya mobil operasional desa, kami berharap bisa memberikan layanan, sekaligus memperkuat tata kelola pemerintahan desa yang efektif dan berorientasi pada kebutuhan warga,” pungkasnya.(JK/Red)

Editor: Joko Prasetyo

Continue Reading

Trending