Connect with us

Peristiwa

Dugaan Pungutan Liar, Dishub Tulungagung Dilaporkan ke Polisi

Published

on

TULUNGAGUNG, 90detik.com Laskar Merah Putih Cabang Tulungagung (LMP) telah melaporkan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tulungagung ke pihak kepolisian.

Terkait adanya dugaan pungutan liar (pungli) dalam pengelolaan parkir di beberapa ruas jalan di Kabupaten tersebut. Hal ini dipicu oleh adanya kejanggalan tarif parkir yang dipatok sebesar Rp.3.000,- untuk sekali parkir.

Tim LMP melakukan pengumpulan data di lapangan dan mendatangi kantor Dishub Tulungagung untuk konfirmasi terkait aturan hukum tentang tata kelola parkir.

Namun, Ketua LMP Macab Tulungagung, Hendri Dwiyanto, mengungkapkan bahwa pihak Dishub justru merespon dengan nada tinggi dan tidak memberikan jawaban yang proporsional.

Berdasarkan hal tersebut, LMP memutuskan untuk melaporkan dugaan pungutan liar ini ke Polres Tulungagung.

“Laporan resmi dengan nomor 74/P/1/2024/LMP.TA telah disampaikan kepada Bripka Djoko N. dari Bagian Seksi Umum Polres Tulungagung dan langsung diterima oleh pihak kepolisian,” terangnya.

Selain itu, Hendri Dwiyanto menyampaikan harapannya agar laporan ini dapat ditindaklanjuti secara profesional oleh Polres Tulungagung.

Ia juga menekankan pentingnya penanganan permasalahan ini dengan baik demi kebaikan bersama.

“Kami berharap agar pihak kepolisian dapat melakukan langkah-langkah yang tepat dalam mengusut kasus ini”, pungkasnya. (Red)

Hukum Kriminal

Polisi Amankan Dukun Cabul Tipu Korban Dengan Dalih Dihamili Genderuwo

Published

on

MAGETAN – Polres Magetan Polda Jatim melalui Satreskrim berhasil mengungkap dan mengamankan seorang pria pelaku tindak pencabulan terhadap anak di bawah umur dengan modus yang tidak lazim.

Pelaku berinisial A (40), warga Kecamatan Ngariboyo, Magetan, menggunakan tipu daya mistis dengan mengatakan bahwa korban telah dihamili oleh makhluk gaib genderuwo.

Modus itu demi melancarkan aksinya untuk memperdaya korbannya.

Korban dalam kasus ini adalah Bunga (nama samaran), seorang remaja perempuan berusia 15 tahun yang tinggal di wilayah Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Magetan.

Modus yang digunakan pelaku adalah dengan mengirimkan pesan melalui aplikasi pesan instan kepada korban.

Dalam pesannya, pelaku yang mengaku bernama Andhika alias Sastro menyampaikan bahwa korban telah dihamili oleh genderuwo dan menawarkan solusi untuk menghilangkan janin tersebut.

Pelaku kemudian menyarankan agar korban mengirimkan foto wajah dan foto tubuh tanpa busana sambil memegang segelas air putih.

Foto-foto tersebut disebut sebagai syarat untuk proses “penghilangan janin”.

Setelah korban termakan tipu daya tersebut, pelaku kemudian mengajak korban untuk bertemu langsung dengan alasan untuk melakukan ritual pembersihan di sebuah penginapan di kawasan wisata Sarangan.

Kasat Reskrim Polres Magetan, AKP Joko Santoso, S.Sos., M.H., mengungkapkan bahwa pelaku memanfaatkan ketakutan korban dan menggunakan cara-cara manipulatif untuk memperdayai serta mengajak korban melakukan hubungan seksual.

“Modus operandi pelaku adalah dengan mengirim chat, menakut-nakuti korban bahwa dirinya dihamili genderuwo, lalu pelaku mengaku bisa menghilangkan janin tersebut,” terang AKP Joko Santoso.

Setelah berhasil memperdaya korban, pelaku melakukan persetubuhan terhadap korban di dalam kamar penginapan.

Aksi bejat tersebut akhirnya terbongkar setelah keluarga korban mencurigai perubahan perilaku korban dan melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

Tim Satreskrim Polres Magetan Polda Jatim segera melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap pelaku tanpa perlawanan.

“Saat ini pelaku sudah kami amankan dan sedang menjalani proses hukum lebih lanjut,” tambah AKP Joko Santoso.

Pelaku dijerat dengan Pasal 81 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

“Ancaman hukumannya adalah pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama15 tahun serta denda maksimal sebesar Rp5 miliar,” pungkas AKP Joko Santoso.

Sementara itu Kasihumas Polres Magetan, Iptu Agus Rianto,SH mengimbau kepada seluruh orang tua dan masyarakat untuk lebih waspada dan memberikan pengawasan ketat terhadap aktivitas komunikasi anak, khususnya melalui media sosial dan aplikasi pesan instan.

“Pastikan selalu menyaring berita atau informasi yang belum tentu kebenarannya atau bisa langsung minta bantuan kepada aparat terkait,” pungkas Iptu Agus Rianto. (DON)

Continue Reading

Peristiwa

Apel Gelar Pasukan Penanggulangan Bencana Koarmada III Tahun 2025: Wujud Kesiapsiagaan Dan Profesionalisme Prajurit

Published

on

Katapop, Kabupaten Sorong — Komando Armada (Koarmada) III menggelar Apel Gelar Pasukan Latihan Penanggulangan Bencana dalam rangka antisipasi siaga bencana dan kontinjensi tahun anggaran 2025. Kegiatan yang dilaksanakan di Dermaga Koarmada III, Katapop, Kabupaten Sorong ini dipimpin oleh Kepala Staf (Kas) Koarmada III, Laksamana Pertama TNI Singgih Sugiarto, S.T., M.Si., yang mewakili Pangkoarmada III, Laksamana Muda TNI Hersan, S.H., M.Si. Kamis ( 10/7)

Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Kapoksahli Koarmada III, Laksma TNI Heriyanto, para asisten Pangkoarmada III, serta para Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Koarmada III.

Apel gelar ini melibatkan ratusan personel dan sejumlah material utama yang siap mendukung pelaksanaan latihan. Adapun personel yang dikerahkan terdiri dari satu ton perwira, satu ton bintara, satu ton tamtama, serta satu ton Satgas. Sementara itu, unsur material yang digunakan antara lain KRI TWD-526, KRI PSP-870, empat perahu karet/motor tempel, dua unit ambulans Diskes, dua truk pasukan, satu truk sanitari, satu truk logistik, satu unit mobil pemadam kebakaran, satu kendaraan pengawal Pomal, serta peralatan komunikasi, alat kesehatan, perlengkapan selam, dan detektor logam bawah air.

Dalam amanat Pangkoarmada III yang dibacakan Kas Koarmada III, ditegaskan bahwa apel gelar bukan sekadar rutinitas, melainkan wujud nyata pelaksanaan perintah komando atas dalam menghadapi potensi bencana alam maupun situasi kontinjensi.

“Kesiapsiagaan adalah kunci utama. Apel gelar ini menjadi tahapan penting untuk memastikan kesiapan kita, baik dari segi personel, alutsista, maupun perlengkapan pendukung lainnya,” tegas Laksma Singgih saat membacakan sambutan Pangkoarmada III.

Lebih lanjut, Pangkoarmada III menekankan pentingnya profesionalisme, kerja terpadu, dan pemahaman atas tugas serta tanggung jawab masing-masing prajurit. Ia juga menyampaikan lima poin penekanan yang harus dijadikan pedoman dalam pelaksanaan manuver lapangan nantinya. Poin-poin tersebut meliputi pemahaman terhadap direktif latihan, pentingnya keselamatan, koordinasi lintas satuan, ketaatan terhadap prosedur, serta pengendalian dan evaluasi yang objektif.

Latihan penanggulangan bencana ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan operasional satuan serta membangun sinergi dan kesiapsiagaan Koarmada III dalam menghadapi berbagai skenario bencana di masa mendatang.

Apel gelar pasukan ini berlangsung dengan tertib dan lancar, menjadi bukti nyata bahwa Koarmada III siap menghadapi setiap tantangan dengan semangat profesionalisme, disiplin, dan tanggung jawab yang tinggi.

(Tim/Red)

Continue Reading

Peristiwa

Bangun Mako, Banser Boyolangu Kerja Bakti Peletakan Batu Pertama

Published

on

TULUNGAGUNG — Menjadi momen bersejarah, organisasi Banser Kecamatan Boyolangu melaksanakan peletakan batu pertama pembangunan Mako (Markas Komando) pada Minggu, 6 Juli 2025.

Acara tersebut berlangsung di halaman depan Kantor Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Boyolangu, Desa Beji, dan dihadiri oleh beberapa anggota Banser Kecamatan Boyolangu.

Pembangunan Mako tersebut diinisiasi oleh Ahmad Imron, Komandan Banser Kecamatan Boyolangu.

Mako ini direncanakan sebagai kantor sekaligus tempat koordinasi untuk seluruh kegiatan kebanseran.

Namun, rencana pembangunan sempat mengalami kendala akibat nominal anggaran yang cukup besar.

“Alhamdulillah, atas dukungan, kekompakan, dan keteguhan sahabat Banser dalam menggalang bantuan, akhirnya hari ini kita berhasil melaksanakan peletakan batu pertama,” ungkap Imron, Minggu(6/7).

Imron, yang juga menjabat sebagai ketua pelaksana pembangunan, menjelaskan pentingnya keberadaan Mako.

Selain sebagai tempat koordinasi, Mako diharapkan dapat menjadi simbol hidupnya organisasi Banser.

Dia menekankan bahwa Banser sebagai garda terdepan dalam menjaga ulama perlu menjalin komunikasi antar anggota, tidak hanya melalui komunikasi digital, tetapi juga secara langsung.

“Oleh sebab itu, keberadaan Mako ini kami anggap penting sebagai tempat menjalin silaturahmi sesama anggota,” tegasnya dengan penuh semangat.

Imron juga menyampaikan rasa syukur atas dukungan yang diterima dari berbagai pihak, termasuk Pengurus NU, Muslimat, dan individu lainnya.

Dia berharap agar pembangunan Mako ini diberikan kemudahan dan kelancaran.

Prosesi peletakan batu pertama disaksikan oleh Sekretaris Ansor Kecamatan Boyolangu, Elyus Khalwani, dan berlangsung dengan penuh kebersamaan serta suasana guyup rukun.

Momen ini menjadi tanda awal bagi pembangunan Mako Banser yang diharapkan dapat memperkuat solidaritas dan kinerja organisasi di masa mendatang. (Abd/red)

Continue Reading

Trending