TULUNGAGUNG, 90detik.com-Penerapan kurikulum merdeka, Sekolah Dasar Islam (SDI) Al Azhaar di Rejoagung Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung. Menyelenggarakan kegiatan super istimewa Tasmi’ hafalan Al Qur’an, yaitu para murid SD didengar hafalan Al Qur’an secara langsung dalam satu kali duduk, pada Senin (12/02) pagi.
Kegiatan tersebut, juga dihadiri langsung oleh direktur LPI Al Azhaar, KH. Imam Mawardi Ridlwan, pengawas Dinas Pendidikan Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung, Drs Mukhtar dan Sutikah, M.Pdi, para penguji dan orang tua murid.
Kepala SD Islam Al Azhaar Tulungagung, Tuty Haryati menyampaikan ada sebelas anak yang ikut tasmi’ pagi ini, yaitu :
1. Firzana Shidqin Aliya Esha 4 juz
2. Muhammad Hilmy Muazzam 4 juz
3. Ahmad Muadz Yafi Abu Sayis 3 juz
4. Akhmad Vino Al Arsyad Diantra Pranasta 4 juz
5. Zahra Nur Fa’izatul Elmi 4 juz
6. Kirana Divyanisa Kumaladewi 3 juz
7. Muhammad Raihan Faizul Munir 6 juz
8. Kamilah An Nissa Dzuriyatul Mufidah Setiaji 7 juz
9. Ulfi Nurazizah Qurrota A’yun 8 juz
10. Salsabila Ramadhani Gladyswandhi 9 juz
11. Khaira Humaydah Azzahra 11 juz
“Sekolah kita memberi fasilitas murid untuk menjadi penghafal Al Qur’an. Di saat kurikulum merdeka belajar, maka SD Islam Al Azhaar Tulungagung menerapkan secara penuh. Dan hasilnya memberi kebanggaan para orang tua murid,” tutur Tuti.
Sementara itu, Direktur Al Azhaar Tulungagung, KH Iman Mawardi Ridlwan dalam sambutannya menegaskan bahwa hasil hafalan ananda karena tirakat para orang tua. Ananda yang sudah hafal hingga sebelas jus merupakan generasi emas yang istimewa. Mohon diberi do’a secara tulis agar ananda menjadi penghafal Al Qur’an.
“Sebagaimana dijelaskan dalam hadits bahwa sebaik-baik kita ada yang belajar dan mengajar Al Qur’an. Ananda yang telah hafal 3 atau 4 atau 5 dan hingga 11 juz ini hasil tirakat para orang tua,” ujarnya.
Tirakat utama orang tua untuk ananda adalah memberi asupan ananda yang halalan thoyiban. Berikanlah do’a saat sholat tahajud atau di semua kesempatan, orang tua mengupayakan ananda mendapatkan guru terbaik,” imbuhnya.
KH Imam Mawardi Ridlwan juga berharap untuk melanjutkan hafalan Al Qur’annya. Dan jangan pindah-pindah guru.
“Karena berdampak hafalan anak akan diulang lagi oleh guru barunya, diusahakan lingkungan rumah suasana kondusif untuk hafalan ananda,” tutur Abah Imam panggilan akrabnya yang juga sebagai Sekretaris IPHI Jawa Timur ini.
Kesempatan yang sama, Pengawas UPASP Kedungwaru, Drs. Mukhta juga memaparkan, kelebihan SD Islam Al Azhaar Tulungagung yang telah menghasilkan penghafal Al Qur’an dan dilakukan test terbuka hafalannya.
“SD Islam Al Azhaar Tulungagung menjadi pionir untuk pendidikan Al Qur’an khususnya di Kabupaten Tulungagung,” tukasnya. (JK/Red)