Connect with us

Jawa Timur

Guru Itu Seperti Dokter; Pesan Habib Ali Bin Abdullah Bin Ahmad Al Haddad di Halaqoh Ilmiah Pesantren Al Azhaar Tulungagung

Published

on

TULUNGAGUNG, 90detik.com – Pesantren Al Azhaar Tulungagung baru saja menggelar halaqoh ilmiah dengan nara sumber terkemuka dari Ribath Madrasah Al Fath Wal Imdad di Hauthoh Hadromaut, Yaman.

Dalam kesempatan ini, Habib Ali Bin Abdullah Bin Ahmad Al Haddad menyampaikan pandangannya bahwa seorang guru harus berperan seperti dokter yang mengobati pasien.

“Seorang guru harus memiliki metode dan tata cara yang tepat untuk menyampaikan wawasan dan pengetahuan kepada murid. Karena tiap murid memiliki karakteristik yang berbeda—ada yang cerdas, ada yang agak lemah, ada yang sombong, dan ada yang tawaddu’ atau rendah hati.

Oleh karena itu, guru perlu cerdas dalam memilih metode yang paling sesuai, seperti seorang dokter yang berusaha menawarkan perawatan terbaik bagi pasiennya,” ungkap Habib Ali.

Halaqoh ilmiah ini berlangsung di hall utama Pesantren Al Azhaar dan dihadiri oleh banyak guru yang sangat antusias menyimak berbagai ilmu yang disampaikan oleh narasumber.

Habib Ali juga menggarisbawahi pentingnya sifat sabar dalam mendidik.

“Guru dalam mengajar sebenarnya mengikuti jejak Rasulullah ﷺ, yang luar biasa dalam mendidik umat. Pada zaman itu, orang-orang Arab tidak mengetahui arti hidup karena perilaku mereka yang sangat bejat. Namun, Rasulullah mampu mendidik mereka. Maka, guru harus sabar menghadapi murid yang mungkin mengganggu atau menyakiti hatinya dan tidak boleh merasa bosan untuk mendidik mereka,” tambahnya.

Lebih lanjut, Habib Ali juga menyatakan bahwa seorang guru perlu memiliki perilaku yang istiqomah dalam menjalankan tugasnya.

“Guru harus menguatkan hubungan dengan Allah ﷻ untuk menjaga ibadahnya dan mengamalkan ilmu yang dimiliki. Ketika guru adalah pribadi yang shalih, maka murid akan meniru tingkah lakunya. Patuhi prinsip bahwa seharusnya tidak etis jika guru melarang muridnya melakukan sesuatu, tetapi guru sendiri melakukannya. Allah ﷻ berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman, mengapa kalian mengatakan sesuatu yang tidak kalian amalkan?’ Oleh karena itu, sebaiknya berusaha untuk istiqomah, karena istiqomah merupakan hal yang sangat sulit,” tutupnya.

Di tempat terpisah, KH Imam Mawardi Ridlwan, Pengasuh Pesantren Al Azhaar Tulungagung, menekankan peran sentral guru dalam pendidikan.

“Halaqoh ilmiah yang diadakan pada Sabtu (14/9/2024) bertujuan untuk memberikan solusi bagi guru dalam mendidik dan membina murid-murid. Dalam kondisi murid di era modern ini, guru dituntut untuk memilih berbagai variasi metode mengajar. Oleh karena itu, penting bagi para guru untuk memberikan metode yang bervariasi sesuai dengan karakter murid,” jelasnya.

Abah Imam juga menambahkan bahwa di era modern, para guru harus bijak dalam memanfaatkan teknologi untuk mendukung pengajaran mereka.

“Kehadiran teknologi modern harus dimanfaatkan untuk memudahkan proses pengajaran,” pungkasnya.

Pesan yang kuat dari halaqoh ilmiah ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi para pendidik dalam menjalankan perannya dengan lebih baik di tengah tantangan zaman yang terus berubah. (DON/Red)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Jawa Timur

Tulungagung Dihajar Angin Puting Beliung, Rumah Warga Porak-Poranda

Published

on

TULUNGAGUNG – Cuaca ekstrem kembali menerjang Tulungagung, pada Jumat (21/11), yang mengakibatkan puluhan rumah rusak berat dan sejumlah ruas jalan terendam banjir. Kejadian yang berlangsung sejak tengah hari itu membuat sejumlah desa di dua kecamatan lumpuh seketika.

Salah satu, Desa Plosokandang, Kecamatan Kedungwaru, menjadi lokasi terdampak paling parah. Angin kencang yang datang mendadak seperti pusaran, mengakibatkan puluhan atap rumah warga terlepas dan berterbangan. Material bangunan seperti genteng dan lembaran asbes berserakan di mana-mana.

“Anginnya kayak narik atap rumah. Tiba-tiba bunyi ‘bruk’ dan asbes langsung terbang,” tutur Sarno (42), salah seorang warga yang rumahnya rusak.

Tak hanya merusak rumah, terpaan angin yang sangat kencang juga menyebabkan beberapa pohon tumbang dan bahkan tercabut hingga ke akarnya. Banyak warga yang panik dan terpaksa berlindung untuk menyelamatkan diri.

Di lokasi lain, tepatnya di Desa Sobontoro, Kecamatan Boyolangu, hujan deras yang terus mengguyur mengakibatkan genangan air setinggi lutut orang dewasa. Ruas jalan desa berubah menjadi jalur air yang deras, memutus akses transportasi.

Banyak pengendara sepeda motor terpaksa berhenti dan menuntun kendaraannya. Beberapa yang nekat menerobos genangan akhirnya mogok di tengah jalan.

“Airnya lumayan tinggi, kalau diterobos pasti mati mesinnya. Banyak yang coba lewat, tapi ujung-ujungnya mogok,” keluh Andi (28), seorang pengendara yang terjebak banjir.

Usai cuaca reda, aparat desa bersama warga segera bergotong royong membersihkan puing-puing material bangunan yang berserakan. Kayu, asbes, dan genteng yang pecah dikumpulkan agar tidak membahayakan warga dan pengendara yang melintas.

Meski tidak dilaporkan ada korban jiwa, warga menilai kerusakan akibat angin puting beliung ini termasuk yang terberat dalam beberapa bulan terakhir.

Hingga berita ini diturunkan, kondisi cuaca di Tulungagung masih belum stabil. Mendung masih menyelimuti langit, mengindikasikan potensi hujan lebat masih mengancam.

Hingga berita ini dipublikasikan, pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), belum bisa dikonfirmasi lebih lanjut.

Namun dari beberapa informasi yang dihimpun oleh redaksi, ada imbauan pihak berwenang, bagi warga untuk tetap waspada. Terutama pada malam hari, mengingat potensi mati listrik dan cuaca buruk yang bisa berulang.
(Abd/Red)

Editor: Joko Prasetyo

Continue Reading

Jawa Timur

Kemeriahan Parade Drumb Band 2025, Kostum Paspampres RA Al-Huda Sobontoro Curi Sorotan

Published

on

Tulungagung – Perayaan Hari Jadi Kabupaten Tulungagung ke-820 berlangsung meriah dengan gelaran Parade Drumb Band yang digagas Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI) Cabang Tulungagung, Sabtu (22/11/2025). Ribuan warga memadati pusat kota untuk menyaksikan aksi ratusan pelajar dari berbagai jenjang pendidikan.

Sejak pagi, lokasi keberangkatan peserta telah dipenuhi barisan tim drumb band dari berbagai sekolah. Tahun ini tercatat 104 kelompok mengikuti parade, terdiri dari 41 tim TK/RA dan 63 tim dari jenjang SD hingga SMP. Dentuman perkusi dan warna-warni kostum langsung mengubah suasana kota menjadi seperti panggung karnaval besar.

Cuaca sempat menjadi kendala. Hujan yang turun mendadak membuat pelepasan peserta mundur hampir satu jam. Disampaikan oleh Aas, salah satu panitia, penundaan dilakukan demi memastikan kenyamanan dan keamanan seluruh peserta. Setelah hujan mereda, parade kembali dilanjutkan dan para peserta tampil dengan semangat penuh.

“Tadi sempat mundur dari jadwal karena hujan. Kami menunggu hingga benar-benar aman agar peserta tidak kehujanan. Alhamdulillah tidak lama hujan berhenti dan parade bisa dimulai seperti biasa,” jelas Aas.

Sementara itu, dari sekian banyak kontingen tingkat TK/RA terdapat satu kontingen yang mencuri perhatian, adalah RA Al-Huda Sobontoro. Tim ini tampil mencolok dengan kostum bergaya pasukan pengamanan presiden (Paspampres). Seragam merah dengan aksen emas, lengkap dengan topi khas, membuat anak-anak tersebut menjadi pusat sorotan sepanjang rute parade.

Rute Parade Drumb Band 2025

Kategori TK/RA
• Start: Perempatan Toko Emas Larasati
• Menuju perempatan Kodim
• Melintasi panggung kehormatan
• Finish: Depan Kantor Pos Tulungagung

Kategori SD dan SMP
• Start: Utara pertigaan Stasiun Tulungagung
• Lanjut ke perempatan Toko Cantik
• Perempatan Gorga
• Perempatan Kodim
• Finish: Panggung kehormatan

Rangkaian penampilan tahun ini menunjukkan kreativitas pelajar Tulungagung yang terus berkembang. Parade Drumb Band 2025 tidak hanya memeriahkan peringatan hari jadi daerah, tetapi juga memperkuat tradisi seni dan budaya yang menjadi kebanggaan masyarakat setempat. (Abd/Red)

Continue Reading

Jawa Timur

Jadi Desa Berprestasi, Pemdes Krenceng Dapat Hadiah Mobil Pelayanan Kades : Perkuat Kualitas Layanan Desa

Published

on

BLITAR – Pemerintah Desa Krenceng, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, menerima satu unit mobil pelayanan sebagai hadiah Lomba Desa Tahun 2025. Penyerahan berlangsung pada Jumat, 21 November 2025, di Pendopo Sasana Adhi Praja dalam rangkaian agenda pemberian penghargaan kepada desa berprestasi.

Hadiah tersebut diserahkan secara langsung oleh Bupati Blitar Rijanto. Ia menekankan bahwa bantuan tersebut merupakan komitmen pemerintah daerah untuk mendorong peningkatan layanan publik ditingkat desa.

Kesempatan ini, Bupati Blitar Rijanto juga berpesan, untuk dirawat dengan baik dan digunakan untuk pelayanan masyarakat.

Bupati Blitar Rijanto bersama Kepala Desa Desa Krenceng, Amsori (memakai baju batik kuning), dok /JK

Sementara, Kepala Desa Krenceng, Amsori, menyampaikan bahwa hadiah mobil pelayanan tersebut menjadi dukungan strategis bagi upaya desa dalam meningkatkan kualitas layanan administrasi dan pelayanan masyarakat.

Menurutnya, keberadaan sarana baru ini akan memperluas jangkauan pelayanan, terutama bagi warga di wilayah yang jauh dari kantor desa.

“Mobil pelayanan ini akan kami manfaatkan untuk memperkuat kualitas layanan desa. Dengan fasilitas ini, kami bisa menghadirkan layanan yang lebih cepat, mudah, dan dapat menjangkau seluruh masyarakat,” ujar Amsori usai mengikuti acara kepada awak media.

Lebih lanjut, ia berharap hadiah tersebut, dapat memberikan pelayanan yang semakin responsif dan mendorong peningkatan layanan publik di tingkat desa.

Selain itu, ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, khususnya kepada perangkat desa atas kerjasama dan kerja keras selama ini, dan masyarakat desa Krenceng pada umumnya

”Seperti yang disampaikan oleh bapak bupati, dengan adanya mobil operasional desa, kami berharap bisa memberikan layanan, sekaligus memperkuat tata kelola pemerintahan desa yang efektif dan berorientasi pada kebutuhan warga,” pungkasnya.(JK/Red)

Editor: Joko Prasetyo

Continue Reading

Trending