Ekonomi
Kapolres Maybrat hadiri launching pembagian Dana Desa/Dana Kampung Tahap I Tahun Anggaran 2025

Maybrat – Kepala Kepolisian Resor Maybrat Kompol Ruben Obed Kbarek, S.I.K. menghadiri kegiatan Launching Pembagian Dana Desa/Dana Kampung Tahap I Tahun Anggaran 2025 yang digelar di halaman Kantor Bupati Maybrat.
Acara ini dihadiri oleh jajaran Forkopimda Kabupaten Maybrat, di antaranya Bupati Maybrat Karel Murafer, S.H., M.A., Wakil Bupati Ferdinando Solosa, S.E., Sekda Ferdinandus TA, S.H., M.Si., Dandim 1809/Maybrat Letkol Afrianto Dolly, S.M., M.Si., serta Danki Satgas Brimob Iptu Supiono. Turut hadir pula sekitar 103 kepala kampung dan para ASN Pemerintah Kabupaten Maybrat.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan apel gabungan ASN dan kepala kampung yang dipimpin langsung oleh Bupati Maybrat. Kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan dana desa secara simbolis, serta arahan langsung dari Bupati kepada seluruh peserta yang hadir.
Dalam arahannya, Bupati menyampaikan bahwa pemerintah telah memproses pembayaran Dana Kampung Tahap I sebesar Rp92 Miliar, yang akan disalurkan secara bertahap melalui tiga bank yang telah ditunjuk. Ia juga mengimbau para kepala kampung agar menggunakan dana tersebut secara bijak dan bertanggung jawab demi pembangunan kampung.
Bupati turut mengajak seluruh pihak mendukung program prioritas Presiden RI yaitu Makanan Bergizi Gratis dan Operasi Merah Putih, serta memberikan apresiasi kepada TNI dan Polri atas peran aktif mereka dalam menjaga stabilitas keamanan di Maybrat.
Kapolres Maybrat Kompol Ruben Obed Kbarek, S.I.K. dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa Polres Maybrat siap mendukung dan mengawal penggunaan Dana Desa agar tepat sasaran dan tidak menimbulkan gangguan Kamtibmas. Ia juga mengajak seluruh kepala kampung untuk tetap bersinergi dengan aparat keamanan dalam menjaga ketertiban dan mencegah penyalahgunaan dana.
Kegiatan ditutup dengan foto bersama dan doa bersama, dan seluruh rangkaian berlangsung dengan aman, tertib, dan kondusif.
Kapolres Maybrat menyampaikan bahwa Polres akan terus mengawal dan mendampingi penyaluran Dana Desa agar tepat sasaran dan tidak menimbulkan gangguan Kamtibmas. Ia juga mengajak para kepala kampung untuk terus bersinergi dengan aparat keamanan guna menciptakan situasi yang kondusif di wilayah Kabupaten Maybrat.
(Tim/Red)
Ekonomi
Bank Indonesia Pastikan Kedaulatan Rupiah di Ujung Timur Nusantara

Sorong, — Bank Indonesia melalui Kantor Perwakilan Papua Barat dan Papua Barat Daya melepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut. Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional untuk menjaga kedaulatan ekonomi Indonesia dengan memastikan tersedianya uang rupiah yang layak edar hingga ke wilayah-wilayah paling terpencil di timur nusantara.
Pelepasan ekspedisi dilakukan di Dermaga TNI AL Lantamal XIV Sorong, menggunakan kapal KRI Balongan-908. Tim ekspedisi terdiri dari 14 personel, termasuk 12 “pejuang rupiah” yang berasal dari berbagai daerah seperti Papua Barat, Jawa Barat, Gorontalo, dan Malang.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Papua Barat dan Papua Barat Daya, Setian, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah bentuk komitmen negara menghadapi tantangan geografis di kawasan kepulauan, yang selama ini menyulitkan distribusi uang secara merata.
“Sejak 2018, kami telah melakukan Ekspedisi Rupiah Berdaulat untuk menjangkau pulau-pulau 3T. Tahun ini, ekspedisi membawa uang senilai Rp10 miliar untuk menggantikan uang yang rusak atau tidak layak edar dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mencintai dan merawat rupiah,” ungkap Setian.
Selain distribusi uang, ekspedisi ini juga membawa misi edukasi melalui program “Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah” (CBP Rupiah). Tim Bank Indonesia akan mengajak masyarakat di pulau-pulau tujuan untuk memahami nilai strategis rupiah sebagai simbol negara dan alat pemersatu bangsa.
Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Faris Budiawan, menekankan bahwa ekspedisi ini bukan hanya teknis penggantian uang, tapi juga langkah strategis menjaga eksistensi rupiah sebagai satu-satunya alat transaksi sah di seluruh Indonesia.
“Kita tidak ingin ada wilayah perbatasan yang menggunakan mata uang asing untuk bertransaksi. Rupiah adalah simbol negara. Dengan menjaga peredarannya, kita menjaga keutuhan NKRI,” ujar Paris.
Bank Indonesia mengungkap bahwa beberapa daerah perbatasan sempat mengalami kondisi di mana transaksi ekonomi dilakukan dengan mata uang asing karena akses terhadap rupiah terbatas. Oleh karena itu, ekspedisi ini menjadi prioritas nasional, khususnya untuk wilayah seperti Kaimana, Fakfak, Raja Ampat, hingga Manokwari.
Kegiatan ini di hadiri juga oleh Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, yang menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya terhadap Bank Indonesia dan TNI AL. Beliau menyebut bahwa kolaborasi ini adalah wujud nyata dari hadirnya negara hingga ke titik terluar wilayah Indonesia.
“Semua warga negara berhak mendapat akses yang sama terhadap rupiah. Terima kasih Bank Indonesia dan TNI AL yang telah mewujudkan misi mulia ini,” ungkapnya.
Ekspedisi yang akan berlangsung sejak 8 juli, hingga 15 Juli 2025 ini adalah wujud sinergi antar lembaga negara dalam menjaga stabilitas moneter, memperluas inklusi keuangan, serta memperkuat nasionalisme masyarakat di wilayah 3T.
(Timo)
Ekonomi
Pesta Sinoli Papua Barat Daya Dorong Ekspor Lewat Kolaborasi Data dan Kebijakan

Kota Sorong, Papua Barat Daya, — Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya bersama Bank Indonesia dan sejumlah instansi terkait menyelenggarakan Pesta Sinoli dengan tema “Torang Kuat Karena Torang Satu”, sebagai bentuk kolaborasi strategis dalam mengoptimalkan peran data, regulasi daerah, dan sinergi lintas lembaga untuk mendorong akselerasi ekspor dan pertumbuhan ekonomi wilayah.
Acara ini digelar di Rylich Panorama, Kota Sorong, dan diawali dengan pemaparan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Roni Cahyadi, yang memperkenalkan konsep “Pekan Data dan Statistik” atau Sinoli sebagai upaya sinergi antara pengendalian inflasi dan percepatan industrialisasi menuju 2025.
Roni menekankan pentingnya kolaborasi multisektor dalam mendukung pelaku ekspor, terutama sektor kelautan dan perikanan, yang memiliki potensi besar di pasar internasional seperti Australia. “Melalui pesta sinoli, kami ingin pelaku usaha mendapatkan akses informasi ekspor yang lebih mudah, termasuk persyaratan sertifikasi untuk pasar Australia,” jelasnya.
Pemerintah Provinsi juga turut mendukung inisiatif ini. PLT Kepala Biro Perekonomian Papua Barat Daya, Eksan Musa’ad, menyampaikan strategi pemerintah dalam mendorong ekspor berbasis data, regulasi, dan pembukaan akses pasar luar negeri. Ia menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak hanya ditopang oleh sektor industri besar, tetapi juga harus disinergikan dengan sektor pertanian, perikanan, dan UMKM lokal.
“Pertumbuhan ekonomi tinggi harus berdampak langsung pada daya tahan masyarakat dan penciptaan lapangan kerja. Maka penting bagi kita mendorong sektor UMKM untuk naik kelas,” kata Eksan.
Turut hadir perwakilan dari Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan, yang menjelaskan prosedur ekspor komoditas biologis, serta perwakilan Konsulat Jenderal Australia, Mr. Todd Dias, yang menyampaikan bahwa Australia membuka ruang bagi UMKM Indonesia, khususnya dari Papua Barat Daya, untuk mengekspor produk unggulan mereka secara berkelanjutan.
Kepala Kanwil Bea dan Cukai Papua, Bagus Nugroho Tamtomo Putro, menambahkan bahwa dukungan Kementerian Keuangan melalui sinergi dengan Bank Indonesia sangat penting dalam membuka jalur-jalur ekspor langsung dari Papua Barat Daya, tanpa harus melalui pelabuhan di luar provinsi seperti Makassar.
Pesta Sinoli menjadi tonggak kolaboratif yang menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi Papua Barat Daya harus dilakukan melalui sinergi data, regulasi yang akomodatif, serta pembinaan generasi muda untuk menghadapi tantangan global melalui UMKM dan teknologi.
Ekonomi
UMKM Papua Barat Daya Siap Tembus Pasar Australia Lewat Pesta Sinoli

Kota Sorong, — Semangat kolaborasi mewarnai pelaksanaan Pesta Sinoli di Kota Sorong, Papua Barat Daya, yang menjadi ajang strategis lintas lembaga untuk memperkuat peran data dan regulasi daerah dalam mendorong ekspor serta membuka peluang baru bagi pelaku UMKM lokal, khususnya ke pasar Australia.
Acara yang mengusung tema “Torang Kuat Karena Torang Satu” ini melibatkan berbagai stakeholder, termasuk Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya, Balai Karantina, Konsulat Australia, serta Bea dan Cukai Papua. Acara berlangsung di Rylich Panorama, Jl. Sam Ratulangi, dengan agenda utama mempresentasikan peluang, tantangan, serta solusi konkret dalam meningkatkan nilai ekspor daerah.
Roni Cahyadi, Deputi Kepala Perwakilan BI Papua Barat Daya, membuka dengan memaparkan konsep “Pekan Sinoli – Pekan Data dan Statistik”, yang menjadi platform sinkronisasi antara data ekonomi, pengendalian inflasi, dan penguatan industri. Ia menekankan bahwa ekspor tidak bisa lagi mengandalkan sistem lama, tapi harus berbasis data, sertifikasi, dan dukungan teknologi, terutama untuk generasi muda.
“Kita ingin pemuda Papua Barat Daya punya akses informasi, teknologi, dan sertifikasi untuk bisa masuk pasar luar negeri, terutama Australia,” kata Roni.
Eksan Musa’ad dari Pemprov Papua Barat Daya menambahkan, pemerintah saat ini tengah mengembangkan strategi ekspor berbasis potensi lokal, termasuk sektor pertanian, perikanan, dan industri kecil. “Ekonomi daerah akan maju jika pelaku kecil diberi peluang yang sama, dibantu dengan regulasi yang tepat dan sistem data yang terintegrasi,” ujarnya.
Balai Karantina melalui perwakilannya, Supriyanto, juga menyoroti pentingnya standar karantina dan sertifikasi ekspor komoditas hewan, ikan, dan tumbuhan. Ini menjadi pintu masuk utama agar produk Papua Barat Daya dapat diterima pasar global.
Konsul Australia untuk Indonesia, Mr. Todd Dias, memaparkan bahwa banyak peluang ekspor dari Papua Barat Daya yang bisa masuk pasar Australia, khususnya dari sektor UMKM. Ia mendorong peningkatan kerjasama perdagangan dan pertukaran informasi, serta pelatihan sertifikasi agar kualitas produk bisa memenuhi standar internasional.
Bea dan Cukai Papua, melalui Kepala Kanwil Bagus Nugroho, mengungkapkan bahwa pemerintah pusat melalui Kemenkeu telah menyiapkan skema khusus agar produk Papua Barat Daya bisa diekspor langsung, tanpa transit ke kota lain. Hal ini dinilai dapat menekan biaya logistik dan mempercepat proses ekspor.
Dengan semangat “Torang Satu”, Pesta Sinoli menjadi simbol kebangkitan ekonomi Papua Barat Daya berbasis kolaborasi, data, dan keterlibatan aktif generasi muda. Harapannya, UMKM tidak hanya tumbuh lokal tapi juga mendunia, dimulai dari ekspor ke Australia.
(Timo)
- Jawa Timur2 minggu ago
Viral Tudingan Camat Mainkan LC dan “Iclik”, Warga Pakel Meledak Desak Bupati Bertindak
- Jawa Timur3 minggu ago
Pelepasan Siswa dan Sungkeman PSHT Desa Gedangsewu Menjelang Pengesahan Warga Baru
- Papua2 minggu ago
Sertijab Komandan Yonmarhanlan XIV, Brigjen TNI (Mar) Andi Rachmat Tegaskan Profesionalisme Prajurit di Sorong
- Jawa Timur2 minggu ago
Kondisi Memprihatinkan GOR Lembu Peteng Tulungagung, Masyarakat Desak Perbaikan Segera
- Jawa Timur3 minggu ago
Workshop Peningkatan Kompetensi Guru di SMKN 1 Rejotangan
- Jawa Timur2 minggu ago
Ditetapkan Pelaksana Adiwiyata, Kepsek SMPN 2 Pare : “Jadikan Budaya”
- Jawa Timur2 minggu ago
Aksi Damai PSM Banaspati Mojopahit: Tuntut Penambahan Kuota Siswa dan Penyelidikan Pungli
- Jawa Timur3 minggu ago
LSM RATU Soroti Penahanan Ijazah Siswa, Kejari Kabupaten Kediri Diminta Turun Tangan