Connect with us

Kamtibmas

Negara Hadir di Maybrat: Sinergi TNI–Polri Kawal Pemulihan Konflik Sosial

Published

on

Maybrat, Papua Barat Daya (21/6/2025) — Wujud nyata kehadiran negara kembali terasa di tanah Papua, tepatnya di Kabupaten Maybrat, yang dalam beberapa tahun terakhir menghadapi dampak berat akibat konflik sosial. Sinergitas TNI dan Polri menjadi garda terdepan dalam mengawal serta mengamankan kunjungan penting dari pejabat tinggi pemerintah pusat dan daerah ke wilayah rawan tersebut.

Kegiatan pengamanan yang dilaksanakan secara terpadu oleh jajaran Polres Maybrat, Satgas BKO Brimob Polda Papua Barat Daya, Kodim 1809/Maybrat, serta Satgas Yonif 10 Marinir/SBY, berlangsung dalam suasana penuh kewaspadaan namun tetap kondusif. Fokus utama mereka adalah menjamin kelancaran kunjungan dan keselamatan para pejabat negara saat menyambangi Distrik Aifat Selatan, daerah yang sebelumnya sempat masuk dalam kategori zona merah konflik sosial.

Rombongan pejabat terdiri dari Staf Khusus Menteri Hukum dan HAM, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Papua Barat, serta Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu, yang didampingi oleh jajaran Forkopimda Maybrat. Mereka secara langsung meninjau kondisi warga yang terdampak konflik, sekaligus menyerap aspirasi melalui forum dengar pendapat.

Dalam kunjungan itu, dilakukan juga konsultasi publik oleh Kementerian Hukum dan HAM, yang menghadirkan warga secara langsung untuk menyampaikan keluhan, harapan, dan masukan terkait perlindungan hak asasi manusia. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah pusat dalam menyusun kebijakan berbasis kebutuhan riil masyarakat, sebagai bentuk respons konkret atas peristiwa yang pernah mengguncang kehidupan sosial di Maybrat.

Staf Khusus Menteri Hukum dan HAM, Thomas Harming Suwarta, menyampaikan bahwa kehadiran pemerintah bukan hanya simbolik, tapi untuk merespons aspirasi masyarakat secara langsung. “Kami hadir bukan hanya untuk melihat, tapi untuk mendengar dan merespons secara konkret. Ini adalah instruksi langsung dari Menteri Hukum dan HAM RI agar negara hadir nyata di tengah rakyatnya,” ujarnya.

Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, dalam kesempatan tersebut menegaskan pentingnya proses rekonsiliasi dan pembangunan ulang kepercayaan antarwarga. “Saya mengajak seluruh warga yang memiliki kerabat atau saudara yang masih terlibat dalam konflik atau perbedaan pemahaman untuk membuka pintu rekonsiliasi. Kita bangun kembali Maybrat dengan hati yang damai,” katanya. Ia juga menegaskan bahwa hasil kunjungan ini akan diterjemahkan ke dalam kebijakan provinsi, termasuk penganggaran untuk pembangunan infrastruktur dan pemulihan sosial.

Kapolres Maybrat, Kompol Ruben Obed Kbarek, S.I.K., menyampaikan apresiasi terhadap kekompakan seluruh elemen keamanan. “Keberhasilan pengamanan ini adalah hasil dari soliditas TNI–Polri. Sinergi ini menjadi fondasi utama untuk menjaga stabilitas keamanan dan mendukung proses pemerintahan serta pelayanan publik, terutama di wilayah rawan,” katanya.

Sementara itu, Dandim 1809/Maybrat, Letkol Inf. Afrianto Dolly, juga menegaskan komitmen TNI dalam menjaga keamanan rakyat. “Kami hadir untuk mendampingi masyarakat dalam setiap proses pemulihan. TNI–Polri bersatu untuk rakyat, demi Papua yang damai dan sejahtera.”

Dalam rangkaian kegiatan tersebut, pengamanan dilakukan secara terbuka dan tertutup di sepanjang jalur yang dilewati rombongan, termasuk Pos Titik Kuat Faankario Satgas Marinir, lokasi pembangunan Gereja Fito Kisor, serta berbagai titik strategis lainnya. Semua langkah dilakukan untuk memastikan tidak ada gangguan terhadap jalannya agenda kenegaraan ini.

Kegiatan ini sekaligus menjadi simbol kuat bahwa sinergitas antarinstansi—khususnya TNI dan Polri—adalah elemen vital dalam misi kemanusiaan, perlindungan HAM, dan pembangunan perdamaian berkelanjutan di Papua Barat Daya.

Dengan langkah-langkah seperti ini, pemerintah mengirim pesan tegas: Negara tidak absen. Negara hadir. Dan kehadiran itu bukan sebatas seremonial, tetapi penuh tanggung jawab, empati, dan keberpihakan pada rakyat.

(Tim/Red)

Kamtibmas

Walikota Eri Cahyadi dan Kapolres Pelabuhan Tanjungperak Kolaborasi Ciptakan Kota Surabaya Aman

Published

on

TANJUNGPERAK— Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, menerima kunjungan kerja dari Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Wahyu Hidayat, beserta jajaran Pejabat Utama (PJU) di ruang kerjanya, Gedung Balaikota Surabaya, pada Rabu (9/7/2025).

Pertemuan hangat ini menjadi forum strategis untuk memperkuat sinergi antara Pemkot Surabaya dan kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Kota Pahlawan.

Turut hadir dalam diskusi tersebut Pj. Sekda Kota Surabaya, Rahmad Basari, Staf Ahli Walikota Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan, Ekawati Rahayu, serta Kepala Bakesbangpol Kota Surabaya, Tundjung Iswandaru.

Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Wahyu Hidayat, mengawali pertemuan dengan mengucapkan terima kasih atas sambutan yang diberikan.

Ia menegaskan pentingnya sinergi yang telah terjalin untuk terus diperkuat.

“Kami berterima kasih atas sambutan hangat dari Bapak Walikota,” ungkap AKBP Wahyu Hidayat.

Menurutnya kunjungan ini bertujuan untuk memastikan sinergitas yang selama ini sudah terjalin baik dapat terus ditingkatkan.

“Ini demi menciptakan Kota Surabaya yang aman dan kondusif bagi seluruh warga,” ujar AKBP Wahyu Hidayat.

Diskusi antara dua pimpinan ini menghasilkan beberapa kesepakatan kolaboratif.

Salah satu program utamanya adalah rencana Pemkot Surabaya untuk menerapkan Kampung Pancasila yang akan dikolaborasikan dengan program Polisi RW di wilayah hukum Polres Pelabuhan Tanjung Perak.

Program ini akan difokuskan di enam kecamatan, yaitu Asemrowo, Bulak, Kenjeran, Pabean Cantikan, Semampir, dan Krembangan, dengan tujuan meningkatkan keamanan dan ketertiban hingga ke tingkat kampung.

“Keamanan Surabaya adalah tanggung jawab kita bersama,” tegas AKBP Wahyu Hidayat.

Ia mengatakan kolaborasi ini, terutama melalui Polisi RW dan pembentukan Kampung Pancasila, adalah kunci utama.

“Kita akan libatkan warga secara aktif, misalnya dengan membuat portal yang dijaga oleh perwakilan warga,” tegas AKBP Wahyu Hidayat.

Selain itu, Pemkot dan Polres Pelabuhan Tanjungperak Polda Jatim juga sepakat untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak di bawah umur dengan mengacu pada Surat Edaran (SE) Walikota tentang Pembatasan Jam Malam.

Untuk mengantisipasi tindak kriminal di titik rawan, Polres Pelabuhan Tanjungperak Polda Jatim telah mendirikan pos penjagaan di Jembatan Suramadu sisi Surabaya.

Langkah ini akan diperkuat dengan pemasangan CCTV dari Pemkot Surabaya di titik-titik strategis jembatan.

Perhatian khusus juga diberikan pada penanganan peredaran narkoba di Jalan Kunti, Kecamatan Semampir.

AKBP Wahyu Hidayat menjelaskan bahwa pihaknya terus berkolaborasi dengan Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Surabaya dan telah mendirikan pos pengamanan di lokasi untuk memantau dan menindak peredaran barang haram tersebut.

“Kami juga rutin menggelar Patroli Blue Light setiap malam di daerah-daerah rawan untuk memberikan rasa aman dan mencegah gangguan kamtibmas,” tambah AKBP Wahyu Hidayat.

Menutup pertemuan, disepakati pula rencana Pemkot Surabaya bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk turun langsung ke masyarakat.

Nantinya Pemkot bersama Forkopimda akan mengunjungi kampung-kampung, melakukan cangkrukan bersama warga di setiap RW untuk mendengar langsung aspirasi dan memastikan program keamanan berjalan efektif.

“Termasuk rencana pendirian pos pantau di jalan yang sering digunakan untuk balap liar,” pungkasnya. (DON)

Continue Reading

Kamtibmas

Perkuat Sinergitas Jaga Kamtibmas, Kapolres Madiun Kunjungi Ketua Umum Perguruan Silat

Published

on

MADIUN – Kapolres Madiun yang baru, AKBP Kemas Indra Natanegara melakukan rangkaian kunjungan silaturahmi ke tokoh-tokoh penting perguruan silat di Kabupaten Madiun,Rabu (9/7).

Hal itu sebagai bentuk perkenalan diri sekaligus memperkuat sinergi menjaga situasi kamtibmas yang kondusif.

Kunjungan pertama dilakukan ke Ketua Umum Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Pusat Madiun, Drs. R. Moerdjoko HW.

Dalam pertemuan tersebut, Kapolres Madiun menyampaikan komitmennya untuk menjalin komunikasi dan kerja sama yang erat antara Polres Madiun Polda Jatim dan PSHT dalam mendukung terciptanya keamanan dan ketertiban di masyarakat.

“Kami berharap hubungan baik antara Polri dan PSHT dapat terus terjalin erat,” ungkap AKBP Kemas Indra Natanegara.

Menurutnya dengan komunikasi yang terbuka dan sinergi yang kuat dengan berbagai pihak maka akan mampu menjaga situasi yang aman dan damai di Kabupaten Madiun.

Drs. R. Moerdjoko HW menyambut baik kunjungan tersebut dan menegaskan kesiapan PSHT untuk mendukung penuh upaya Polres Madiun Polda Jatim dalam menjaga kamtibmas, terlebih dalam menghadapi berbagai agenda penting di wilayah Madiun.

Usai bersilaturahmi dengan Ketua Umum PSHT, AKBP Kemas melanjutkan kunjungan ke Ketua Umum IKSPI Kera Sakti, Drs. H. Bambang Sunarja.

Dalam pertemuan yang berlangsung hangat itu, Kapolres Madiun menekankan pentingnya kolaborasi antara Polri dan organisasi kemasyarakatan, termasuk perguruan pencak silat, dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat.

“Silaturahmi ini merupakan bentuk komitmen kami untuk membangun komunikasi yang baik dan terbuka dengan seluruh tokoh masyarakat, termasuk tokoh perguruan,” ujarnya.

Kapolres Madiun yang baru dilantik oleh Kapolda Jatim,Irjen Pol Nanang Avianto ini berharap dapat terus bersinergi dalam menjaga kondusifitas wilayah.

Drs. H. Bambang Sunarja menyambut baik kehadiran Kapolres dan menyatakan bahwa IKSPI Kera Sakti siap mendukung penuh langkah Polres Madiun dalam menciptakan suasana yang aman, damai, dan harmonis di tengah masyarakat.

Silaturahmi ini menjadi langkah awal yang strategis dalam memperkuat sinergitas antara Polri dan elemen masyarakat di Kabupaten Madiun, khususnya dengan perguruan silat yang memiliki peran penting dalam membina generasi muda dan menjaga stabilitas sosial di wilayahnya. (DON)

Continue Reading

Kamtibmas

Polrestabes Surabaya Berhasil Amankan Dua Tersangka Curanmor Sasar 3 TKP

Published

on

SURABAYA — Dua terduga pelaku pencurian motor (curanmor) akhirnya diringkus oleh Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya Polda Jatim.

Penangkapan bandit motor ini merupakan hasil tindak lanjut dari Tiga laporan Polisi yang masuk sejak awal Februari hingga awal Juli 2025.

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Luthfie Sulistiawan mengatakan ketiga peristiwa pencurian ini terjadi di wilayah Tambaksari dan Gubeng, Kota Surabaya.

“Tempat kejadian perkara (TKP) dan modusnya berbeda,”kata Kombes Pol Luthfie, Rabu (9/7).

Pertama, kejadian pada Selasa, 4 Februari 2025, sekitar pukul 04.39 WIB.

Pelaku mencuri sepeda motor milik Mukhtadi saat korban tertidur di sebuah warung kopi di Jalan Tambaksari.

Pelaku mengambil kunci motor dari saku celana korban, lalu membawa kabur motor Honda Beat warna putih biru nopol L 4596 AAD.

Kedua, pada Selasa, 25 Maret 2025, sekitar pukul 22.35 WIB di depan rumah korban Jalan Karanggayam.

Sepeda motor korban, Honda Beat tahun 2018 warna biru putih nopol L 6398 BN, dicuri dengan cara merusak kunci kontak. Peristiwa ini sempat terekam CCTV.

Ketiga, pada Rabu, 14 Mei 2025, sekitar pukul 20.30 WIB, sepeda motor milik Fikri Armansyah, yaitu Honda Beat 2023 warna hitam nopol L 5192 ABX.

Pelaku mencuri motor saat diparkir di depan warung tempe penyet di Jalan Kertajaya 2A.

“Motor hilang saat korban sedang melayani pembeli,”kata Kombes Pol Luthfie .

Berkat penyelidikan mendalam dan gerak cepat tim Jatanras, Kedua pelaku berhasil diamankan pada Kamis, 3 Juli 2025.

Penangkapan dilakukan di lokasi yang sama namun waktu berbeda.

Pelaku G.W., pria (24) ditangkap pukul 18.15 WIB di Jalan Kedungmangu.

Ia berperan sebagai eksekutor atau pelaku utama dalam pencurian.

Tak berselang lama, Y.I pria (22) warga Kedungmangu, ditangkap pukul 19.45 WIB.

Ia berperan sebagai joki yang membantu membawa motor hasil curian.

Dari tangan pelaku, Polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti penting, di antaranya 1 unit sepeda motor Honda Supra warna hitam, 2 kunci T dan 2 mata kunci T, 1 alat pembuka rumah magnet kunci dan Pakaian yang digunakan pelaku saat melakukan aksinya.

Barang bukti ini memperkuat dugaan bahwa keduanya merupakan pelaku spesialis pencurian sepeda motor.

“Motif di balik aksi pencurian ini adalah ekonomi,” ujar Kombes Pol Luthfie.

Setelah mencuri motor, pelaku menjual hasil kejahatan kepada penadah untuk mendapatkan uang yang kemudian digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari.

Kedua pelaku dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang tindak pidana pencurian dengan pemberatan dengan ancaman hukuman penjara maksimal 7 tahun.

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Luthfie Sulistiawan menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memberikan ruang bagi pelaku kejahatan jalanan yang meresahkan masyarakat.

“Kami akan terus hadir dan responsif demi menciptakan rasa aman bagi warga Surabaya,” ungkap Kapolrestabes Surabaya dalam keterangan persnya.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, mengunci kendaraan dengan kunci ganda, serta segera melaporkan jika menemukan aktivitas mencurigakan di sekitar lingkungan mereka. (DON)

Continue Reading

Trending