Ekonomi & Bisnis
Ketua KTH Banjarejo Apresiasi Program KTLGK Polres Batu Tingkatkan Ekonomi Masyarakat

BATU, 90detik.com– Ketua KTH Desa Banjarejo Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang, Kiswanadi menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas program Kampung Tangguh Lereng Gunung Kawi (KTLGK) yang telah berlangsung kurang lebih 3 Bulan atas inisiasi Polres Batu Polda Jatim.
Menurut Kiswandi, Program Kampung Tangguh Lereng Gunung Kawi (KTLGK) yang digagas oleh Polres Batu Polda Jatim ini sangat bermanfaat baik bagi lingkungan maupun Masyarakat luas.
Ia mengatakan, Program KTLGK juga berdampak pada ketahanan pangan dalam jangka panjang, karena pada program tersebut dilakukan juga penanaman pohon yang dapat menghasilkan komiditi pangan.
“Saya selaku KTH Desa Banjarejo sangat berterimakasih atas program KTLGK ini. Besar harapan kami dengan adanya program ini bisa meningkatkan perekonomian masyarakat desa,”ujar Kiswandi,Rabu (6/3).
Ketua Kelompok Tani Hutan ( KTH ) ini juga mengatakan menanam pohon Alpukat sudah tercapai 3.150 (Tiga Ribu Seratus Lima Puluh) bibit pada luasan 10 Ha dengan menggunakan pupuk organik untuk mencegah kerusakan tanah.
“Pupuk yang digunakan pada program ini adalah pupuk organic,”ujarnya.
Sementara itu Kapolres Batu melalui Wakapolres Batu Kompol Jeni Al Jauza, S.H., M.H mengatakan,dengan menggunakan Pupuk Organik ini diharapkan dapat meningkatkan kesuburan tanah dan mendukung keseimbangan lingkungan.
“Kita berharap bisa mengurangi risiko pencemaran air dan tanah oleh zat-zat kimia berbahaya, membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan meminimalkan dampak negatif pertanian terhadap lingkungan,”ujar Kompol Jeni.
Ia juga berharap tanaman yang diberi pupuk organik bisa menghasilkan buah yang lebih berkualitas, baik dari segi rasa maupun gizi.
Hal ini kata Kompol Jeni karena pupuk organik memberikan nutrisi secara bertahap dan mendukung proses metabolisme tanaman yang sehat.
Masih kata Kompol Jeni , program ini juga memiliki tujuan jangka panjang untuk mendukung keberlanjutan program Wisata Kampung Tangguh dimana kedepan pada program KTLGK ini akan dikembangkan Wisata Petik Alpukat.
Wakapolres Batu mengatakan, mulai awal program ini mengajak para petani untuk turut serta dalam pengelolaan lahan pohon Alpukat seluas 33,6 Ha.
“Harapan kita dengan Program Kampung Tangguh ini bisa menciptakan potensi ekonomi baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar,”terang Kompol Jeni.
Dengan kolaborasi antara pihak Kepolisian, instansi terkait, dan petani diharapkan dapat menciptakan kerjasama yang menguntungkan bagi semua pihak, serta mendorong kesejahteraan masyarakat setempat.
“Tujuan utama dari program Kampung Tangguh ini adalah untuk membangun komunitas yang lebih mandiri, tahan bencana, dan berdaya dalam menghadapi berbagai tantangan,”jelas Kompol Jeni.
Wakapolres Batu ini juga menerangkan, pada Program KTLGK ini mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk setempat.
“Kita rangkul semua pihak demi berjalannya program KTLGK yang juga bisa dinikmati bersama manfaatnya termasuk elemen Masyarakat yang berada di sekitar lokasi,”pungkas Kompol Jeni. (Red)
Ekonomi & Bisnis
Wakapolda PBD Hadiri Penanda Tanganan komitmen Bersama Mendukung dan Perkuat Komitmen Ekspor, Lepas Produk Perikanan ke Singapura dan China

Kota Sorong PBD – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda), Brigjen pol Gatot Hariwibowo, S.IK, yang di wakili Kombes pol Semmy Ronny Thabaa, S.IK (Wakapolda PBD) bersama Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya menghadiri Penanda tanganan kerja sama dan pelepasan ekspor ikan pelagis dan ikan Demersal beku ke Singapura dan ekspor udang udang beku ke China, agar dapat memperkuat langkah strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui ekspor komoditas unggulan. Pada Senin pagi tadi, bertempat di Jalan Kompleks Perikanan Kelurahan Klaligi, Distrik Sorong Manoi, telah berlangsung acara Penandatanganan Komitmen Bersama Dukungan Ekspor dan Pelepasan Ekspor Perdana produk perikanan pelangis, ikan demersal beku ke Singapura serta udang beku ke China.
Acara ini dihadiri oleh jajaran penting dari Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya dan perwakilan Bank Indonesia serta aparat kepolisian. Kapolda Papua Barat Daya, Brigjen Pol Gatot Hariwibowo, yang diwakili Wakapolda Kombes Pol Semmy Ronny Thabaa, secara resmi menghadiri kegiatan yang menandai sinergi antar pemangku kepentingan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi berbasis ekspor.
Dalam sambutannya, Ketua Bank Indonesia Papua Barat, Setian, menegaskan bahwa momentum pesta sinoli 2025 ini merupakan ajang strategis untuk menghimpun data serta mengoptimalkan pemanfaatan statistik sebagai dasar pengendalian inflasi dan penguatan ekonomi daerah. “Ekspor menjadi komponen utama yang memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Papua Barat Daya, bahkan mencapai 29,5%, jauh melampaui konsumsi rumah tangga maupun investasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Setian mengungkapkan bahwa produk ekspor unggulan seperti perikanan, kopi, dan hasil hutan menjadi tulang punggung ekonomi Papua Barat Daya yang harus terus didukung dengan pembentukan tim kerja khusus dan database kolaboratif untuk mempercepat proses ekspor.
Wakil Gubernur Papua Barat Daya, Ahmad Nausrau, dalam sambutannya menyampaikan salam dari Gubernur yang berhalangan hadir, dan menegaskan bahwa pemerintah daerah sangat berkomitmen menciptakan kemudahan perizinan dan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku usaha. “Potensi sumber daya alam Papua Barat Daya sangat luar biasa dan menjadi karunia yang harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Ahmad juga mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama mendorong akselerasi ekspor sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi, mengingat ketergantungan terhadap sektor migas semakin tinggi. Selain itu, Pemerintah Provinsi terus berupaya mendukung pelaku usaha dalam menyediakan layanan ekspor yang mudah, cepat, dan responsif.
Dalam acara tersebut, juga disinggung mengenai peran penting dunia usaha dalam pembangunan daerah, serta perlunya kolaborasi intensif antara pemerintah dan pelaku bisnis agar potensi Papua Barat Daya bisa direalisasikan secara optimal.
Pelepasan ekspor perdana ini menjadi bukti nyata bahwa Papua Barat Daya siap menjadi pusat ekonomi maritim yang tidak hanya unggul di sektor pariwisata, seperti Raja Ampat, tetapi juga sebagai daerah penghasil produk perikanan dan hasil laut berkualitas untuk pasar internasional.
Dengan semangat kebersamaan dan komitmen tinggi dari semua pihak, Papua Barat Daya menatap masa depan yang lebih maju dan mandiri, serta siap bersaing di pasar global melalui penguatan sektor ekspor.
(Timo)
Ekonomi & Bisnis
Bank Indonesia dan Pemprov Papua Barat Daya Bersinergi Percepat Akselerasi Ekspor Produk Lokal

Sorong – Bank Indonesia Perwakilan Papua Barat berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya menggelar penandatanganan komitmen bersama dukungan ekspor yang diselenggarakan di kompleks perikanan Kelurahan Klaligi, Sorong Manoi pada Senin (23/6/25). Kegiatan ini sekaligus menandai pelepasan ekspor ikan pelangis dan ikan demersal beku ke Singapura serta udang beku ke China, sebagai bagian dari upaya strategis memperluas pasar ekspor daerah.
Ketua Bank Indonesia Papua Barat, Setian, menjelaskan bahwa agenda ini merupakan bagian dari “Pesta Sinoli” yang rutin dilaksanakan sejak tahun 2024 dengan tujuan memperkuat pengelolaan data ekonomi dan pengendalian inflasi. Setia menambahkan, peran penting kegiatan ini adalah memfasilitasi kolaborasi antara pelaku usaha, pemerintah, dan lembaga terkait untuk menciptakan ekosistem ekspor yang lebih efektif.
Wakil Gubernur Papua Barat Daya, Ahmad Nausrau, mewakili Gubernur menyampaikan apresiasi atas dukungan Bank Indonesia dan seluruh pihak dalam mendukung kemajuan ekonomi daerah. Ahmad menegaskan bahwa potensi sumber daya alam Papua Barat Daya sangat luar biasa dan menjadi kekuatan utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Ahmad juga mengungkapkan komitmen pemerintah daerah untuk menyederhanakan proses perizinan dan menciptakan iklim usaha yang kondusif agar pelaku usaha dapat berkembang dan mempercepat ekspor produk unggulan daerah. Ia menekankan bahwa dukungan penuh pemerintah menjadi kunci agar Papua Barat Daya mampu menjadi provinsi yang maju, mandiri, dan berdaya saing tinggi di tingkat nasional maupun internasional.
Dalam kesempatan ini juga disampaikan pentingnya pembentukan tim kerja kolaboratif antar instansi yang akan melakukan monitoring dan percepatan ekspor, pengembangan database terpadu, serta peta potensi komoditas unggulan. Langkah-langkah ini diharapkan bisa menjadi pijakan kuat untuk meningkatkan daya saing produk lokal dan memperluas jaringan pasar global.
Dengan komitmen bersama yang terjalin, Papua Barat Daya semakin optimis menjadi pusat ekonomi baru yang berkontribusi signifikan terhadap pembangunan nasional, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan sektor ekspor yang berkelanjutan.
(Timo)
Ekonomi & Bisnis
Fenomena Pencarian Emas di Sungai Keboireng, Tulungagung Menarik Perhatian

TULUNGAGUNG, – Pencarian emas di Sungai Keboireng, Tulungagung, Jawa Timur, telah menarik perhatian banyak orang, baik dari dalam maupun luar kota.
Salah satu yang turut meramaikan fenomena ini adalah Ropik, seorang pencari emas asal Megaluh, Kabupaten Jombang, yang datang bersama delapan orang temannya untuk mencoba peruntungannya.
Daya tarik utama dari pencarian emas ini adalah harga emas yang kini mencapai Rp 1.050.000 per gram.
Supriyanto, yang akrab disapa Leweng, seorang warga setempat, mengungkapkan bahwa harga emas sebelumnya hanya berkisar Rp 700.000, namun kini mengalami lonjakan yang signifikan.

Ropik dan rombonganya asal Jombang. Foto;(dok/istimewa)
“Kenaikan harga ini membuat banyak orang berbondong-bondong datang ke sini,” ujarnya, Minggu(1/6).
Fenomena pencarian emas di Sungai Keboireng tidak hanya menjadi ajang mencari kekayaan, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang positif bagi warga setempat.
Banyak dari mereka yang berhasil menemukan emas dan menjualnya, sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga.
Namun, di balik potensi keuntungan tersebut, terdapat larangan yang dikeluarkan oleh pihak TNI, Polri, Perhutani, dan Pemkab Tulungagung terkait kegiatan mendulang emas di kawasan hutan dan sungai.
Meskipun demikian, larangan ini tampaknya tidak menghalangi niat warga.
Setiap siang hingga menjelang sore, mereka tetap berduyun-duyun mendatangi Sungai Keboireng dengan harapan menemukan emas.
Dengan situasi ini, pencarian emas di Tulungagung menjadi fenomena yang menarik untuk diperhatikan, baik dari segi ekonomi maupun aspek sosial masyarakat yang terlibat. (DON/red)
- Jawa Timur4 hari ago
Viral Tudingan Camat Mainkan LC dan “Iclik”, Warga Pakel Meledak Desak Bupati Bertindak
- Jawa Timur2 minggu ago
Tragis, Ditemukan Mayat Gantung Diri di Ngantru Tulungagung
- Jawa Timur3 minggu ago
Gandeng PSHT, BNNK Tulungagung Luncurkan Program “Pendekar Lawan Narkoba”
- Jawa Timur3 minggu ago
LSM LASKAR Laporkan Dugaan Korupsi Bansos RASTRADA Tahap I Kota Blitar ke Kejari
- Hukum Kriminal1 minggu ago
Tersendat di PUPR, Kasus Korupsi Dana Desa di Tulungagung Terancam Mandek
- Hukum Kriminal3 minggu ago
Terdakwa Korupsi Kembalikan Rp1,7 Miliar, Kejari Sorong Tegaskan Komitmen Lawan Korupsi
- Jawa Timur1 minggu ago
79 Santri Porsigal Trenggalek Resmi Disahkan Sebagai Anggota Baru
- Hukum Kriminal2 minggu ago
Dugaan Korupsi di Desa Tanggung, Kejari Tunggu Hasil Audit Inspektorat