Jawa Timur
Khitan Masal IPHI Jatim & Pesantren Al Azhaar Krapyak Mayong Siapkan Generasi Indonesia Emas

Acara pembukaan diadakan di balai desa Sidomlangean Kedungpring Lamongan dan dihadiri oleh berbagai tokoh, termasuk Camat Kedungpring, Kepala KUA Kecamatan Kedungpring, Kepala Desa Sidomlangean, pengurus IPHI Jawa Timur, serta tokoh agama.
Khitan masal ini dipimpin oleh KH. Gus Yusuf Abdurrohman, pengasuh Pondok Pesantren Al Hikmah Malang. Gus Yusuf dikenal dengan kiprahnya dalam memberikan pelayanan khitan gratis di seluruh wilayah Indonesia. Pada acara tersebut, sebanyak 43 anak mengikuti khitan masal ini.
Pembukaan acara juga melibatkan Pengurus Wilayah IPHI Jawa Timur yang diwakili oleh sekretaris umum dan wakil bidang usaha.
Sekretaris IPHI Jawa Timur, KH. Imam Mawardi Ridlwan, dalam sambutannya menyampaikan bahwa program IPHI Jawa Timur termasuk melaksanakan bakti sosial.
“Khitan masal ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk ketiga kalinya dalam kepengurusan IPHI Jawa Timur periode 2021-2026”, terangnya.
Abah Imam juga menjelaskan bahwa IPHI bertujuan untuk menjaga kemabruran para jama’ah haji dan salah satu program unggulannya adalah melaksanakan bakti sosial.

Caption Foto : Saat foto bersama para peserta khitan masal di pesantren krapyak.
“Saya berharap agar kegiatan khitan masal ini dapat berjalan secara terus menerus setiap tahunnya”, harapnya.
Sementara itu, Kepala desa Sidomlangean, Dariyanto, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kerjasama antara IPHI Jawa Timur dan Pesantren Al Azhaar Krapyak Mayong Sidomlangean Kedungpring Lamongan.
“Pemerintahan desa sangat mendukung program yang bermanfaat seperti ini dan berharap agar kegiatan berjalan dengan baik dan lancar,” tuturnya.
Selain itu, Camat Kedungpring, Noman, juga memberikan dukungan atas kegiatan khitan masal ini dan berharap agar kegiatan serupa dapat dilaksanakan di Pendopo Kecamatan Kedungpring.
“Saya melihat pentingnya khitan dalam membentuk generasi yang sholih dan berharap anak-anak peserta khitan ini suatu saat nanti dapat menjadi pemimpin di daerah tersebut”, jelasnya.
Pesantren Al Azhaar Krapyak Mayong, melalui sekretarisnya, Kang Suyuti, melaporkan bahwa sebanyak 41 anak ikut serta dalam khitan masal ini, yang berasal dari daerah Kecamatan Kedungpring, Kecamatan Sugio, dan beberapa kecamatan lainnya. Para peserta mendapatkan fasilitas sarung, baju, kopyah, alat tulis, dan uang saku.
Sekretaris IPHI Jawa Timur, KH Imam Mawardi Ridlwan, menambahkan bahwa tujuan utama dari program khitan masal ini adalah untuk menyiapkan generasi Indonesia cerdas dan sholih.
“Kami mengajak para orang tua untuk selalu menjaga anak-anak dari pengaruh buruk lingkungan sekitar dan menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh kepala desa dan camat sehubungan dengan kegiatan khitan masal ini”, imbuhnya. (Red)
Jawa Timur
Sejuknya Pagerwojo Diselimuti Sholawat: Maulid Nabi Muhammad SAW Dimeriahkan di Masjid Sunan Kalijogo Mulyosari

TULUNGAGUNG— Suasana sejuk Pagerwojo, Tulungagung, terasa semakin syahdu pada Selasa (9/9/2025). Mentari tertutup awan, disertai gerimis ringan menjelang dimulainya peringatan Maulid Nabi Muhammad yang digelar penuh khidmat di halaman Masjid Sunan Kalijogo, Desa Mulyosari, Kecamatan Pagerwojo.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya meneruskan tradisi para ulama yang dahulu membuka jalan dakwah di kawasan Pagerwojo dan sekitarnya.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Al Azhaar Indonesia, KH. Imam Mawardi Ridlwan, atau yang akrab disapa Abah Imam, menyampaikan bahwa peringatan Maulid Nabi bukan sekadar acara seremonial, melainkan bentuk nyata mahabbah (cinta) kepada Nabi Muhammad.
“Maulid Nabi itu membaca sholawat, mengenang sirah, dan menyelami kemuliaan nabi kita, Sayyidina Muhammad. Amalan sholawat itu tak lekang oleh waktu,” ujar Abah Imam dalam sambutannya, Selasa(9/9).
Maulid: Tradisi Ulama, Kebutuhan Ruhani Umat.
Abah Imam menegaskan bahwa setiap peringatan Maulid melahirkan dan menumbuhkan cinta kepada Rasulullah.
“Dari Maulid tumbuh kerinduan kepada sang Nabi yang mulia. Itu bukan formalitas, tapi kebutuhan ruhani umat,” tambahnya.
Beliau juga mengenang sosok ulama besar Abuya Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki Al Hasani, yang dikenal menjadikan Maulid Nabi sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
“Abuya Muhammad Alawi tidak menunggu momen besar untuk Maulid. Beliau membaca Maulid dalam setiap majlis, bahkan di sela-sela mengajar. Karena itu bagian dari cinta—dan cinta itu tidak mengenal waktu,” tutur Abah Imam yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Lembaga Dakwah PWNU Jawa Timur.
Hadirkan Tokoh Ulama dan Pejabat Daerah.
Acara yang berlangsung khidmat ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya:
• KH. Mahrus Maryani, Pengasuh Pesantren Hidayatul Mubtadi’in, Ngunut.
• Habib Muhammad Hasan Al Jufri dari Mukalla, Yaman – Pengasuh Al Khoirot Institut.
• Kepala KUA Pagerwojo.
• Kepala Desa Mulyosari dan Kepala Desa Samar, Pagerwojo.
• Para ulama lokal: KH. Syamsudin, KH. Salim, Kyai Gus Burhan, Kyai Mahfudh, Kyai Hudzoifah, Abah Mukri.
• Ketua Takmir Masjid Walisongo, serta perwakilan Koramil dan Polres Tulungagung.
Kehadiran lintas tokoh dan elemen masyarakat ini memperkuat bahwa Maulid Nabi merupakan tradisi yang menyatukan bukan hanya antar generasi, tetapi juga antar elemen umat.
Warisan yang Harus Diteruskan.
Menutup pesannya, Abah Imam mengajak masyarakat untuk menjadikan Maulid sebagai tradisi yang dihidupkan, bukan hanya dirayakan. Ia mendorong agar Maulid tidak hanya digelar di masjid atau pesantren, tapi juga:
“Mari kita tradisikan Maulid Nabi di rumah, di sekolah, bahkan di kantor. Jadikan Maulid sebagai bagian dari denyut kehidupan. Seperti udara yang kita hirup, seperti air yang kita minum. Karena Maulid bukan hanya perayaan tapi kebutuhan ruhani”, pungkasnya. (DON/Red)
Jawa Timur
Ajak Warga Jogo Malang, Kapolresta Malang Kota Imbau Waspadai Provokasi

KOTA MALANG – Untuk mengembalikan kondusifitas Kota Malang pascakerusuhan, Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Nanang Haryono ajak seluruh elemen masyarakat yang memiliki organisasi agar mewaspadai Oknum yang mencoba memprovokasi anggotanya.
Hal itu disampaikan Kombes Pol Nanang usai apel kamtibmas dengan perwakilan organisasi keagamaan, kemasyarakatan, kepemudaan, komunitas, hingga Linmas pada hari Kamis (04/09) yang lalu.
Kombes Pol Nanang mengatakan, menjaga kamtibmas adalah tugas seluruh warga yang tinggal diwilayah Kota Malang.
Hal itu termasuk elemen masyarakat yang memiliki organisasi yang kurang sehat, maka perlu adanya soliditas untuk saling mengingatkan.
“Mari kita lebih peka dan teliti serta waspada dari segala bentuk provokasi yang masuk melalui organisasi, baik Ormas maupun LSM,”ungkap Kombes Nanang saat menemui Perwakilan Banser, Kokam dan Pemuda Adat.
Dalam kesempatan itu, Kapolresta Malang Kota juga menegaskan komitmennya untuk terus membangun komunikasi aktif dengan berbagai unsur masyarakat.
“Tolak semua ajakan negatif, cegah provokasi sejak dini dan segera laporkan jika ada oknum yang memanfaatkan organisasi untuk berbuat onar, merusak bahkan anarkis” tegas Kombes Nanang.
Saat di lokasi, ajakan Kombes Pol Nanang mendapat dukungan penuh, terlihat dari ekspresi para anggota Banser, Kokam, Pemuda Batak, Minang, Madura, Aremania yang siap bersatu menjaga keamanan di wilayahnya masing-masing.
Seluruh organisasi dan komunitas berkomitmen menjaga kondusivitas dengan pendekatan musyawarah, bukan dengan tindakan provokatif atau anarkis.
“Sinergitas dan kolaboratif warga Kota Malang adalah benteng penting dalam mencegah potensi gangguan kamtibmas di Kota Malang,” tambah Kombes Pol Nanang.
Dengan kolaborasi yang solid dari lintas elemen, lanjut Kombes Nanang maka Kota Malang bisa tetap terjaga sebagai kota Pendidikan yang aman, damai dan penuh semangat kebersamaan.
“Sinergi ini harus dijaga, bukan hanya di pusat kota, tetapi sampai ke tingkat lingkungan terkecil. Jika semua solid, maka Malang akan selalu kondusif,” tutup Kombes Pol Nanang. (DON)
Jawa Timur
Polres Probolinggo Siagakan Personel Pengamanan di Gunung Bromo pada Libur Panjang Maulid Nabi

PROBOLINGGO,— Libur panjang memperingati Maulid Nabi banyak dimanfaatkan wisatawan untuk liburan ke Gunung Bromo yang berdampak pada peningkatkan wisatawan di obyek wisata alam tersebut.
Untuk memastikan situasi tetap aman dan kondusif, Polres Probolinggo Polda Jatim menyiagakan personel gabungan Polsek Sukapura dan Polres Probolinggo dengan dibantu pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru sejak Jum’at (5/9/2025) dini hari.
Kapolres Probolinggo AKBP M. Wahyudin Latif melalui Kapolsek Sukapura AKP Ardhi Bita Kumala mengatakan penyiagaan anggota di pintu masuk cemoro lawang untuk mengantisipasi gangguan kamtibmas saat libur panjang Maulid Nabi 2025.
“Kami melaksanakan pengamanan di pintu masuk Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, memastikan bahwa situasi Gunung Bromo, saat kunjungan wisawatan selama libur panjang ini dalam kondisi kondusif,” ujar AKP Ardhi Bita,Minggu (7/9/25).
Dalam pengamanan di kawasan wisata Gunung Bromo, sejumlah personel juga melaksanakan patroli dialogis.
“Untuk menyampaikan himbauan Kamtibmas baik kepada wisatawan maupun para driver guide,” ujar AKP Ardhi Bita.
Setiap akhir pekan dan libur panjang, petugas kepolisian dari Polres Probolinggo Polda Jatim selalu sedia untuk mengamankan wisata Gunung Bromo.
“Ini wujud kehadiran Polisi di tengah masyarakat untuk memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan,” pungkasnya. (DON)
- Nasional4 hari ago
Pejuang Gayatri Buka Donasi Aksi: Masyarakat Bersatu Melawan Kebijakan Pemerintah Miring
- Nasional1 minggu ago
Demonstrasi 4/9 di Tulungagung, Ketua Almasta Tegaskan Bukan Inspirator Aksi
- Nasional1 minggu ago
Spanduk “Aksi Selasa Rakyat”: Suara Diam yang Menggemuruh di Tulungagung
- Investigasi2 minggu ago
LSM LASKAR Soroti Tiang WiFi ‘Siluman’ Ancam Keselamatan Warga Blitar
- Investigasi2 minggu ago
Gaji Bulanan untuk Sekolah Negeri? Pungli Rp120 Ribu/Bulan Membelenggu Orang Tua di SMAN 1 Gondang
- Jawa Timur2 minggu ago
DPUPR Kabupaten Blitar Siapkan Perbaikan Darurat untuk Jalan Rusak di Jambewangi
- Hukum Kriminal1 minggu ago
143 Pelaku Diamankan, Kapolres Blitar Kota Tegaskan Kerusuhan Malam Sabtu Bukan Demonstrasi
- Nasional2 minggu ago
Bentangkan Spanduk “Tempat Koruptor di Penjara”, Siswa SMAN 1 Kampak Trenggalek Tuntut Audit Dana Komite