Connect with us

Redaksi

Komandan Pasmar 3 Hadiri Penandatanganan Dan Pembukaan Selubung Papan Nama Polda Papua Barat Daya

Published

on

 

Kota Sorong – Komandan Pasmar 3 Brigjen TNI (Mar) Andi Rahmat M., menghadiri penandatanganan Perjanjian Pinjam Pakai Bangunan milik Pemerintah Daerah Kabupaten Sorong dalam hal ini Eks.Gedung Fakultas Teknik Pertambangan Universitas Papua (UNIPA) dan Rumah Dinas bertempat di Jl. Sandiwon, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya. Rabu (08/01).

Penandatanganan tersebut berdasarkan Surat Perjanjian Pinjam Pakai antara Pemerintah Kabupaten Sorong dengan Kepolisian Daerah Papua Barat Daya Nomor : B/041/L06.1/2025 yang ditandatangani langsung oleh Kapolda Papua Barat Daya Brigjen Pol. Gatot Haribowo, S.I.P., S.I.K., dengan Pj Sekda Kabupaten Sorong Cliff Agus Yapsenang dilanjutkan dengan penyerahan Berita Acara Penandatanganan antar kedua belah pihak.

Selanjutnya Kapolda Papua Barat Daya didampingi para Pejabat Forkopimda Papua Barat Daya menekan Tombol sirine secara simbolis sekaligus membuka dengan resmi kain Selubung papan nama Kantor sementara “Polda Papua Barat Daya” yang disaksikan seluruh tamu undangan yang hadir.

Dalam sambutannya Pj Gubernur Papua Barat Daya yang disampaikan oleh Pj Sekda Papua Barat Daya Jhony Way, S.Hut., M.Si., bahwa untuk memenuhi dinamika dan ekspektasi masyarakat, dalam hal ini pelayanan kepolisian lebih maksimal untuk mewujudkan Polri yang “Presisi” di tengah-tengah Masyarakat, khususnya di tanah Papua tercinta.

Turut hadir oleh Danrem 181/PVT Brigjen TNI Totok Sutriono, S.Sos., M.M., Danlantamal XIV Sorong Laksma TNI Joni Sudianto, CHRMP., Asops Pangkoarmada III Kolonel Laut (P) Bagus Badhari Amrullah, para pimpinan OPD, para Kapolres Papua Barat Daya dan Stakeholder Kota Sorong.

(Tim/Red)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Redaksi

Wartawan Abal-Abal Asal Kediri Beraksi, Copet Berulah di Tengah Keramaian Tulungagung

Published

on

TULUNGAGUNG – Aksi nekat seorang pencopet yang menyamar sebagai wartawan akhirnya terbongkar di tengah padatnya perayaan Hari Jadi ke-820 Kabupaten Tulungagung, Selasa (18/11).

Pelaku yang menggunakan modus “wartawan abal-abal” itu diciduk petugas Satpol PP setelah kedapatan mengincar warga yang lengah di kerumunan.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kabupaten Tulungagung, Sony Welly Ahmadi melalui Kepala Bidang Ketertiban Umum (Trantibum) Satpol PP Tulungagung, Agung Setyo Widodo, membenarkan penangkapan tersebut.

Dia menjelaskan bahwa petugas bergerak cepat setelah menerima laporan warga terkait hilangnya dompet dan telepon genggam saat antre pembagian nasi kotak.

“Kami langsung melakukan pengejaran. Pelaku sempat mencoba kabur usai adu tarik dengan korban, tetapi berhasil kami amankan,” ujar Agung.

Dari hasil penggeledahan, petugas menemukan dompet dan telepon genggam hasil curian.

Tak hanya itu, kejutan lain muncul ketika petugas membuka tas pelaku, didalamnya terdapat kartu pers palsu yang digunakan untuk mengelabui masyarakat agar bisa bergerak bebas tanpa menimbulkan kecurigaan.

“Kartu pers ini digunakan pelaku sebagai kedok. Dia sudah bolak-balik mengamati lokasi sebelum beraksi,” tambah Agung.

Salah satu korban, Farida, warga Kelurahan Bago, mengaku kehilangan dompet saat sedang mengantre pembagian nasi kotak.

“Tiba-tiba dompet saya hilang. Tidak lama kemudian petugas bilang ditemukan pada pria yang mengaku wartawan itu,” ungkapnya.

Pelaku berinisial M, warga Kediri, kini sudah diserahkan bersama barang bukti ke Polsek Tulungagung Kota untuk proses penyidikan lebih lanjut.

Pihak berwajib menduga jumlah korban lebih dari dua orang, mengingat pelaku diduga telah berkeliaran sejak pagi menggunakan identitas pers palsu tersebut. (DON/Red)

Editor: Joko Prasetyo

Continue Reading

Redaksi

Meresahkan! Copet Berkedok Wartawan Gadungan Ditangkap di Tengah Keramaian HUT Tulungagung

Published

on

TULUNGAGUNG— Seorang pencopet yang beraksi dengan menyamar sebagai wartawan berhasil diamankan petugas Satpol PP di tengah keramaian perayaan Hari Jadi ke-820 Kabupaten Tulungagung, pada Selasa (18/11).

Modus “wartawan gadungan” ini digunakan pelaku untuk bebas berkeliaran dan mengincar korban yang lengah.

Kepala Bidang Ketertiban Umum (Trantibum) Satpol PP Tulungagung, Agung Setyo Widodo, mengonfirmasi penangkapan tersebut.

Awalnya, petugas menerima laporan warga tentang kehilangan dompet dan telepon genggam saat antre pembagian nasi kotak.

“Kami bergerak cepat. Pelaku yang sedang berusaha kabur setelah adu tarik dengan korban akhirnya berhasil kami amankan,” jelas Agung, pada Selasa (18/11).

Setelah dilakukan penggeledahan, petugas menemukan barang bukti berupa dompet dan telepon genggam hasil curian.

Yang mengejutkan, dari dalam tas pelaku yang berinisial M (warga Kediri) ini juga ditemukan kartu pers palsu yang menjadi senjata untuk mengelabui masyarakat.

“Kartu pers ini dia gunakan sebagai kedok untuk mendekati korban tanpa mencurigakan. Pelaku sudah bolak-balik mengamati lokasi sebelum beraksi,” tambahnya.

Salah satu korban, Farida warga Kelurahan Bago, menyampaikan bahwa ia kehilangan dompet saat antre pembagian nasi kotak.

“Saya sedang antre, tiba-tiba dompet hilang. Ternyata ada di pelaku yang mengaku sebagai wartawan itu,” ujarnya.

Pelaku dan barang bukti telah diserahkan ke Polsek Tulungagung Kota untuk penyidikan lebih lanjut. Diduga, korban dari aksi pencopetan ini lebih dari dua orang. (DON/Red)

Editor: Joko Prasetyo

Continue Reading

Redaksi

Pesantren Al Azhaar Gelar Pelatihan Pemulasaraan Jenazah Bersama Ulama Tarim Yaman

Published

on

TULUNGAGUNG— Pondok Pesantren Al Azhaar Kedungwaru Tulungagung menggelar Pelatihan Pemulasaraan Jenazah di Gedung Dakwah Abi KHM. Ihya Ulumiddin, Desa Kedungwaru, Tulungagung, Jawa Timur, pada Sabtu (15/11/2025).

Kegiatan ini dilakukan dengan metode praktik dan simulasi langsung, menghadirkan narasumber utama Syaich Abu Bakar Bin Zein Bin Bakar Bin Awad Bin Muhammad Ar Roqi Bafadlol Al Hadromi dari Tarim, Yaman.

Pengasuh Pesantren Al Azhaar Kedungwaru, KH. Imam Mawardi Ridlwan, menjelaskan bahwa kemampuan pemulasaraan jenazah mulai kurang diminati oleh generasi modern.

Banyak generasi digital yang tidak memahami tata cara pemulasaraan sesuai syariat. Karena itu, para guru Pesantren Al Azhaar diberi pelatihan khusus agar dapat membimbing para santri dalam ilmu fardu kifayah yang sangat penting ini.

Pelatihan menitikberatkan pada empat aspek utama: memandikan, mengkafani, menyalatkan, dan menguburkan jenazah.

Namun, praktik yang dilakukan secara lebih mendalam adalah tahapan memandikan dan mengkafani mayit, mulai dari persiapan alat hingga tata cara penyucian secara rinci.

Abah Imam menegaskan bahwa tujuan utama pelatihan ini adalah memastikan para guru memiliki kompetensi yang cukup untuk menyampaikan ilmu pemulasaraan jenazah secara benar di ruang kelas.

Kegiatan ini mendapat respons positif dari para guru dan wali santri karena disajikan secara langsung oleh ahli bersanad internasional.

Danramil Kecamatan Kedungwaru, Kapten Infanteri Edy Mulyono, yang mengikuti pelatihan sejak awal, menyampaikan apresiasinya terhadap materi yang diberikan.

“Saya mengikuti dari awal dan akhirnya paham bagaimana menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk memandikan dan mengkafani. Setelah semua lengkap, proses pemulasaraan dilakukan dengan membersihkan seluruh bagian tubuh, menyiwaki dengan kain kafan, lalu melanjutkan tahapan sesuai tuntunan Nabi. Detail sekali,” ujar Edi.

Di tempat yang sama, Direktur Humas LPI Al Azhaar Tulungagung, Heru Syaifuddin, juga merasa sangat berbahagia dapat belajar langsung dari ulama internasional yang memiliki sanad keilmuan jelas.

“Mantap, detail dan bersanad,” ungkap Heru. (DON/Red)

Continue Reading

Trending