Jawa Timur
Luncurkan Aplikasi SUGENG Transportasi Ojek Online, Jangkau Petani Pedesaan dan Pegunungan di Tulungagung

TULUNGAGUNG, 90detik.com – Terinspirasi dari mimpi petani Tulungagung, terciptalah sebuah aplikasi “Sugeng” transportasi online asli putra daerah ini.
Hadirnya Ojek Online (Ojol) di Tulungagung telah menambah warna dan sistim layanan baru di dunia ojek.
Banyak perusahaan yang menaungi para pengendara ojek membuat nilai tambah untuk profesi mereka serta membuka peluang untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
Aplikasi ini menciptakan sebuah layanan finansial baru bagi tukang ojek dan menciptakan adanya solidaritas tinggi, karena luasnya komunitas driver yang cenderung memiliki kegiatan positif untuk masyarakat luas.
Salah satu putra daerah asal Tulungagung yaitu Mohammad Syaiful Huda untuk menghadirkan aplikasi ” SUGENG ” transportasi ojek online sebagai jembatan antara supply (driver) dan demand (penumpang) melalui customer service berbasis aplikasi di perangkat mobile untuk memudahkan mobilisasi di kabupaten Tulungagung.
Melalui jaringan WhatsApp 90detik.com menghubungi pemilik aplikasi ” SUGENG ” transportasi ojek online, Huda (nama sapaan dari Syaiful Huda) pada Sabtu 18 Mei 2024 siang.
Huda mengatakan, yang melatari lahirnya aplikasi ojol ” SUGENG ” ini sebenarnya tidak ada niatan buat saingi Apk yg sudah ada, tapi lebih untuk mengakomodir orang-orang yang tidak bisa bergabung ke apk besar karena aturan batasan baik tahun kendaraan yang digunakan.
Aplikasi SUGENG ojek online di rilis pada tanggal 29 Januari 2024 di kabupaten Tulungagung. Ide gagasan SUGENG ini menurut Huda bermula dari salah satu temannya yaitu Yus Rizal, saat takziah atas meninggalnya almarhumah Hj. Siti Saudah (ibu dari Huda).
“Pak Huda, saya itu punya ide ingin punya jasa ojek online tapi dengan basis pedesaan agar masyarakat menengah kebawah bisa mendapatkan penghasilan sampingan,” kata Huda menirukan ucapan Yuz Rizal saat itu.
“Coba pak Huda wujudkan ide saya itu untuk membuat aplikasi ojek online untuk masyarakat menengah kebawah agar bisa merasakan fasilitas tersebut,” ucap Huda masih menirukan Yus Rizal.
“Kalau boleh saya nitip namanya nanti diambil dari nama asli orang Jawa, nama adiknya pak Huda saja yang mas Sugeng, Sugeng kan artinya selamat, itu doa pak, semoga dengan arti tersebut SUGENG ini kedepannya mendapatkan keselamatan bagi penggunanya dan penghasilannya untuk keluarga,” tuturnya.
Harapan Yus Rizal dengan diwujudkannya SUGENG ojek online ini bisa lebih dikenal dikalangan masyarakat pedesaan bermula di Tulungagung hingga meluas di wilayah lain baik di Indonesia maupun di Negara lain.
Sementara itu hal yang sama di ucapkan Huda, ia mengatakan, SUGENG misinya membantu masyarakat kecil yang punya kendaraan bermotor, yang ingin mendapatkan pekerjaan sampingan yang menghasilkan penghasilan buat dirinya maupun keluarganya.
Ide buat apk ini ingin membantu petani-petani di pedesaan, pegunungan agar bisa menentukan harga sendiri seumpama bisa dijual lewat aplikasi dengan harga bisa menentukan sendiri,
“Mesakne yen harga selama ini banyak ditentukan oleh tengkulak,” Ucap laki-laki pegawai pajak ini.
Lebih lanjut ia menjelaskan, sebenarnya awal bikin apk ini bukan jasa ojeknya yang kami bidik, tapi hasil tani atau nelayan agar bisa dijual langsung ke konsumen akhir di wilayah perkotaan.
Cara bergabung menjadi driver di apk SUGENG :
1.Download dulu aplikasinya di “bit.ly/apksugeng” .
2. Pilih “daftar”, masukkan data *email* dan lain-lain.
3. Kemudian login, klik tanda titik tiga klik *AKUN*, ada pilihan *daftar driver*.
Setelah muncul *ikon sepeda motor* di pojok atas kanan diklik, ada tulisan *layanan aktif saat ini* diklik, untuk mengaktifkan driver, geser tanda bulat kecil ke kanan, tidak perlu isi saldo dulu,saldo nol sudah bisa langsung diaktifkan (ONBIT). Selamat mencoba dan bergabung di “SUGENG” transportasi ojek online.(Sug)
Jawa Timur
Halaqoh Dakwah Islam Wasathiyah Diluncurkan di Tulungagung

TULUNGAGUNG,– Mengajak umat manusia ke jalan spiritualitas dan kesholihan sosial merupakan aktivitas dakwah yang krusial dalam kehidupan beragama.
Dalam surat An Nahl ayat 125, dijelaskan bahwa dakwah harus dilakukan dengan cara yang arif dan bijaksana.
Berdasarkan prinsip tersebut, Lembaga Dakwah (LD) PWNU Jawa Timur hari ini mencanangkan program unggulan bernama Halaqoh Dakwah Islam Wasathiyah.
Kegiatan perdana program ini dihelat di Pesantren Al Azhaar Kedungwaru, Tulungagung, dihadiri oleh lebih dari 450 peserta yang terdiri dari utusan LD PCNU se-Jawa Timur, termasuk Kabupaten Tulungagung, Blitar, Trenggalek, Kediri, Kota Blitar, Kota Kediri, Nganjuk, serta PC Muslimat Tulungagung, para guru, tokoh agama, dan masyarakat, Minggu(16/2).
Ketua LD PWNU Jawa Timur, DR. KH. Syukron Djazilan Badri, menekankan bahwa dakwah harus dilaksanakan dengan penuh kasih sayang.
“Program Halaqoh Dakwah Islam Wasathiyah ini bertujuan untuk mewujudkan dakwah yang ramah dan harmonis, yang dapat membina kerukunan antar sesama,” ujarnya.
Lebih lanjut, Abah Syukron menjelaskan bahwa konsep dakwah ini mengedepankan prinsip keseimbangan, toleransi, dan sikap ramah.
“Kegiatan ini akan berlangsung di setiap Korwil LD PWNU Jawa Timur dengan harapan dapat menciptakan keharmonisan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” tambahnya.
Sebagai narasumber, Ketua LP Ma’arif PWNU Jawa Timur, Prof. DR. Masdar Hilmy, Ph.D, juga memberikan pandangannya.
Ia menekankan pentingnya dakwah yang bersifat mendidik dan bukan menyinggung perasaan orang lain.
“Dakwah yang ramah adalah komitmen kita, mengacu pada teladan para wali songo yang membawa pesan kedamaian,” terangnya.
Halaqoh Dakwah Islam Wasathiyah ini diharapkan akan menjadi langkah nyata dalam memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat, serta mengajak umat untuk terus mengedepankan nilai-nilai positif dalam berdakwah.
Ditambahkan oleh Sekretaris LD PWNU Jawa Timur, DR. KH. Khoirul Anwar, program ini akan dilaksanakan secara bergiliran di setiap kota dan kabupaten di Jawa Timur, guna menjangkau lebih banyak masyarakat.
Dengan semangat toleransi dan kedamaian, Halaqoh Dakwah Islam Wasathiyah diharapkan dapat menjadi jembatan untuk membangun masyarakat yang lebih beradab dan saling menghormati. (DON-red)
Jawa Timur
SDN 1 Sobontoro Boyolangu Raih Prestasi Gemilang, Dua Siswi Lolos Tes Masuk MTsN 1 Tulungagung Melalui Jalur Komik

TULUNGAGUNG,– Kabar gembira datang dari SDN 1 Sobontoro, Boyolangu. Keluarga besar civitas akademik sekolah tersebut bersuka cita atas keberhasilan dua siswi mereka, Chamelia Nur Fadhila dan Nayla Nurul Ilma, yang lolos tes masuk Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Tulungagung melalui jalur tes Kompetensi Akademik (KOMIK).
Kabar membanggakan ini disampaikan oleh Nuryasin, Wali Kelas 6 sekaligus guru kelas pengampu pelajaran kelas 6, setelah pengumuman hasil tes pada Rabu, 12 Februari 2024.
“Alhamdulillah, SD kami masih bisa konsisten meloloskan siswa melalui tes akademik, dan pada tes kali ini dua siswa berhasil lolos. Bahkan salah satunya (Camelia) nilainya menduduki dua besar nilai tertinggi,” ungkap Nuryasin dengan penuh kebahagiaan pada (15/2).
Saat ditanya mengenai persiapan yang dilakukan untuk menghadapi KOMIK, Yasin mengungkapkan bahwa ia memberikan pelajaran tambahan di luar jam sekolah bagi siswa yang bercita-cita masuk MTsN 1 Tulungagung.
“Selepas jam pulang sekolah, tiap hari Rabu dan Sabtu saya berikan tambahan materi soal dan pembahasan guna persiapan masuk ke MTsN,” jelasnya.
Prestasi ini menjadi semakin membanggakan mengingat ketatnya persaingan masuk MTsN 1 Tulungagung.
Sistem zonasi untuk masuk sekolah tingkat SMP dan tidak adanya ujian nasional menjadikan MTs Beji (sebutan untuk MTsN 1 Tulungagung) sebagai sekolah idaman.
Untuk bisa masuk ke MTsN Beji, siswa harus melalui uji kompetensi akademik dengan materi soal standar olimpiade nasional.
Chamelia Nur Fadhila dan Nayla Nurul Ilma berhasil membuktikan kemampuan mereka dengan meraih “Golden Tiket” lolos otomatis masuk MTsN Beji karena berhasil masuk dalam 106 peraih nilai terbaik dari sekitar 700 peserta KOMIK tahun ini.
Eva Fernida, wali murid dari Camelia, menyampaikan rasa syukur dan kebahagiaannya atas prestasi putrinya.
“Alhamdulillah atas bimbingan serta didikan dari guru, anak kami serta temannya (Nayla) berhasil membawa harum nama sekolah. Semoga ilmunya kelak bermanfaat,” ujarnya.
KOMIK (Kompetensi Akademik) untuk masuk MTsN 1 Tulungagung tahun ini diikuti oleh sekitar 700 peserta dari berbagai sekolah dasar se-karisidenan Kediri.
Sebanyak 106 peserta terbaik berhak mendapatkan golden tiket untuk masuk MTsN 1 Tulungagung. (Abd-red)
Jawa Timur
Lembaga Dakwah PBNU Gelar Standarisasi Imam dan Khotib Jum’at di Universitas Islam Malang

Malang,– Setiap muslim yang tidak sedang safar diwajibkan untuk melaksanakan Sholat Jum’at, yang di dalamnya terdapat khutbah sebagai pembinaan rutin bagi kaum muslimin.
Dalam upaya meningkatkan kualitas materi khutbah dan kepemimpinan dalam sholat Jum’at, Lembaga Dakwah (LD) PBNU menyelenggarakan Standarisasi Imam dan Khotib Jum’at angkatan VII.
Kegiatan ini berlangsung di Gedung megah Universitas Islam Malang (Unisma) dan berkolaborasi dengan LD PWNU Jawa Timur.
Ketua PBNU bidang Keagamaan, Dr. KH. Fahrurrozi, S.Ag., M.Pd.I., membuka acara ini secara resmi.
Dalam sambutannya, beliau menyatakan bahwa standardisasi kompetensi ini diikuti oleh 100 da’i dan khatib terpilih dari berbagai wilayah di Jawa Timur, diharapkan dapat menjamin kualitas khutbah yang disampaikan di masjid-masjid.
Sekretaris LD PBNU, KH. Nurul Badruttamam, menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memantapkan dan menjamin kualitas para khatib yang lulus, agar mampu menyampaikan khutbah yang sesuai dengan syariah.
Ia menegaskan bahwa semua peserta telah mendapatkan rekomendasi dari LD PWNU/PCNU, sehingga diharapkan kumpulan peserta ini adalah yang berkualitas.
Ketua LD PBNU, Dr. KH. Abdullah Syamsul Arifin, MHI., dalam pengarahannya menyoroti masih adanya khatib yang menyampaikan materi yang tidak sesuai dengan syara’ dan tidak mencerminkan tujuan dakwah yang benar.
Ia menekankan pentingnya khutbah yang tidak berisi provokasi, fanatisme berlebihan, atau paham anti-NKRI.
Oleh karena itu, standardisasi ini menjadi penting untuk memastikan para khatib menyampaikan pesan dakwah yang benar dan konstruktif.
“Standarisasi imam dan khotib Jum’at adalah bagian dari tugas LD PBNU untuk menyiapkan para khatib yang berkualitas dan berwawasan kebangsaan,” ujar Gus Aab.
Rektor Universitas Islam Malang, Prof. Drs. H. Junaidi, M.Pd., Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada LD PBNU atas kepercayaan yang diberikan kepada Unisma untuk menjadi tuan rumah kegiatan ini.
Dengan Ia mengapresiasi bahwa Unisma merupakan kampus kebanggaan warga nahdliyin dan siap mensukseskan kegiatan-kegiatan NU di semua tingkatan.
Acara pembukaan standarisasi ini juga dihadiri oleh Ketua LD PWNU Jawa Timur, Dr. KH. Syukron Djazilan Badri, yang memimpin doa pada kesempatan tersebut.
Kegiatan ini diharapkan dapat melahirkan imam dan khatib yang berkualitas dalam penyampaian materi khutbah, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan mendukung tujuan dakwah yang sesuai dengan prinsip ajaran Islam. (DON-red)
-
Jawa Timur3 hari ago
SDN 1 Sobontoro Boyolangu Raih Prestasi Gemilang, Dua Siswi Lolos Tes Masuk MTsN 1 Tulungagung Melalui Jalur Komik
-
Jawa Timur2 hari ago
Halaqoh Dakwah Islam Wasathiyah Diluncurkan di Tulungagung
-
Nasional17 jam ago
Dua Penambang Tertimbun Longsor di Blitar: Satu Meninggal, Satu Masih Dicari
-
Jawa Timur3 hari ago
Kejati Jatim Awasi Ketat Proyek JLS di Tulungagung, Pastikan Pembangunan Sesuai Aturan
-
Jawa Timur3 hari ago
Pastikan Pembangunan Berjalan Baik, Tim PPS Kejati Jatim Awasi Ketat Proyek JLS di Tulungagung
-
Jawa Timur3 hari ago
Lembaga Dakwah PBNU Gelar Standarisasi Imam dan Khotib Jum’at di Universitas Islam Malang
-
Nasional3 hari ago
Komisi IX DPR RI dan BGN Sidak Program Makan Bergizi Gratis di Pesantren Al Azhaar Tulungagung
-
Jawa Timur2 minggu ago
Janjikan Dalane Apik dan Alus, KPU Tulungagung Menetapkan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Terpilih