Connect with us

Nasional

Makan Malam Bersama, Kapolri Beri Motivasi Pasukan Pengamanan DPR/MPR RI

Published

on

Jakarta— Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo menggelar makan malam bersama 320 personel pengamanan yang terdiri dari TNI dan Polri. Ratusan anggota tersebut terdiri dari 100 TNI, 200 Polri serta 20 Unsur Pimpinan.

Turut hadir Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad. Selain itu, turut mendampingi Kapolri, yakni Wakapolri, Dankorbrimob, Pangkormar, Astamaops Kapolri, Kadivpropam, Kadivhumas, Danpasmar 1, serta Kapolda Metro Jaya.

Kepada para personel pengamanan tersebut, Jenderal Sigit mengapresiasi pengamanan terhadap objek vital yang telah dilakukan. Kapolri pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh personel yang selama beberapa hari ini bekerja keras.

“Saya tahu bagaimana perjuangan rekan-rekan menghadapi berbagai permasalahan, khususnya ini akan melaksanakan tugas untuk menjaga salah satu obyek vital nasional,” ujar Jenderal Sigit di Halaman Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Senin (1/9/2025).

Para personel itu diketahui akan melakukan pengamanan di Gedung DPR/MPR RI dan seluruh objek vital simbol negara. Segala tugas-tugas yang dijalankan oleh para personel pun ditekankan untuk selalu berpegang pada standar operasional prosedur (SOP).

“Di dalam Undang-Undang Nomor 9 tahun 1998, secara jelas diatur bahwa terkait dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat menyampaikan kemerdekaan pendapat di muka umum, tentu kita semua wajib untuk mengamankan sepanjang prosesnya juga mengikuti aturan undang-undang di mana harus menghormati aturan dan hukum yang berlaku, harus menjaga kebebasan umum, harus menjaga nilai-nilai aturan yang ada dan tentunya juga harus tetap menjaga semangat untuk menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat,” jelas Kapolri.

Terhadap penyampaian pendapat yang sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan, ujar Jenderal Sigit, maka para personel wajib mengamankan. Namun, di dalam undang-undang juga diatur mana kala ketentuan-ketentuan tersebut dilanggar, maka kewenangan kepolisian untuk mengingatkan.

“Dan apabila melanggar, tentunya kita boleh untuk membuarkan. Selama ini yang kita jaga adalah bagaimana agar aspirasi masyarakat betul-betul bisa kita kawal dan semuanya bisa berjalan dengan aman dan tertib,” ungkap Kapolri.

Lebih lanjut Jenderal Sigit menekankan, seluruh personel harus memastikan penyampaian pendapat dan aspirasi masyarakat berjalan dengan baik, tertib, dan sampai di DPR RI. Kendati demikian. Jika ada indikasi penyusupan, tidak boleh dibiarkan.

Segala tindakan-tindakan anarkis yang kemudian berdampak terhadap perusahaan, terhadap hasilitas sumber, mengganggu, dan bahkan menyebabkan korban jiwa, kata Jenderal Sigit, akan membuat situasi perekonomian menjadi terganggu. Oleh karenanya, langkah tegas sebagaimana diatur dengan ketentuan perundang-undangan yang ada harus diberlakukan.

“Oleh karena itu, terkait dengan hal-hal yang sifatnya melanggar hukum, apalagi sampai merusak, membakar, membuat urban, dan melakukan perusakan-perusakan terhadap fasilitas publik, fasilitas umum, dan khususnya juga terkait dengan perusakan di fasilitas-fasilitas yang ada di tempat objek internasional, tentunya rekan-rekan harus mengambil langkah yang tegas,” jelas Jenderal Sigit.

Sebelum melakukan penindakan, ujar Kapolri, para personel diminta untuk bisa membedakan mana yang tertib, mana yang anarkis, mana yang bikin susah masyarakat.

Di sisi lain, para personel harus terus menjaga soliditas, persatuan dan kesatuan dengan memulihkan situasi yang ada. (By/Red)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Papua

Pangdam XVIII/Kasuari Perkuat Sinergi dengan Pasmar 3 dan Kodaeral XIV di Sorong

Published

on

Sorong PBD— Di bawah langit Sorong yang cerah, sebuah pertemuan hangat penuh makna terjalin, menjadi bukti nyata soliditas antara TNI Angkatan Darat dan TNI Angkatan Laut.

Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Christian Kurnianto Tehuteru, melakukan kunjungan kerja yang bukan sekadar formalitas, melainkan ajang mempererat tali persaudaraan antar matra, demi menjaga kedaulatan dan kedamaian di wilayah Papua Barat Daya, (15/10).

Kunjungan Pangdam, yang didampingi oleh Irdam XVIII/Kasuari serta jajaran pejabat Kodam lainnya, disambut langsung oleh Danpasmar 3, Laksamana Muda TNI Andi Rahmat M, di Mako Pasmar 3, Ksatria Agoes Soebakti. Dalam suasana yang akrab, kedua pemimpin ini saling bertukar cerita, bukan hanya tentang tugas dan strategi, melainkan juga tentang harapan dan semangat kebersamaan dalam melayani masyarakat.

Tak berhenti di situ, disaat ke Markas Komando Daerah Angkatan Laut (Kodaeral) XIV.

Pangdam XVIII/Kasuari diterima langsung oleh Komandan Komando Daerah Angkatan Laut (Dankodaeral) XIV, Laksamana Muda TNI Djatmoko. Pertemuan ini semakin memperkuat komitmen untuk terus bersinergi, bekerja bahu-membahu dalam setiap langkah pengabdian.

Di balik seragam dinas yang gagah, tersimpan semangat humanis yang menjadi inti dari setiap pertemuan ini.

Lebih dari sekadar Perwira Tinggi, ketiganya berdialog untuk berbagi visi, dan berkomitmen membangun Papua Barat Daya dengan pendekatan yang humanis.

Soliditas ini adalah pesan kuat bagi seluruh masyarakat bahwa para prajurit TNI di wilayah ini bersatu padu, tidak hanya untuk tugas Negara, tetapi juga untuk menjadi bagian dari solusi dan harapan bagi masa depan yang lebih baik.

Sinergi yang tercipta hari ini bukan sekadar formalitas, melainkan jalinan silaturahmi yang akan terus berbuah manis, menghadirkan rasa aman dan kedamaian. (Timo)

Continue Reading

Papua

Pangdam XVIII/Kasuari Bangkitkan Semangat Prajurit di Raja Ampat “Di Pulau-Pulau Pun TNI Harus Hadir untuk Rakyat”

Published

on

Raja Ampat, PBD— Di pulau-pulau pun TNI harus hadir untuk rakyat. Tidak ada batas bagi pengabdian, di manapun prajurit Kasuari bertugas, di situlah rakyat harus merasakan kehadiran TNI.

Demikian penegasan Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Christian Kurnianto Tehuteru, saat melakukan kunjungan kerja ke Kodim 1805/Raja Ampat, (10/10).

Kunjungan ini menjadi bentuk nyata perhatian pimpinan terhadap satuan di wilayah teritorial serta wujud dukungan moril bagi prajurit dan keluarga besar TNI yang bertugas di daerah kepulauan.

Dalam kunjungan tersebut, Pangdam didampingi oleh Ketua Persit KCK Daerah XVIII/Kasuari, Ny. Mevi Christian K. Tehuteru.

Kehadiran keduanya disambut hangat oleh Dandim 1805/Raja Ampat, para prajurit, serta Ibu-ibu Persit dengan penuh semangat dan antusiasme. Suasana akrab dan kekeluargaan tampak mewarnai setiap rangkaian kegiatan.

Pangdam beri apresiasi atas dedikasi para prajurit yang bertugas di wilayah dengan medan cukup menantang, namun kaya akan potensi.

Ia menegaskan pentingnya inovasi satuan di tingkat bawah untuk menciptakan program-program berbasis potensi lokal.

“Saya harapkan Kodim 1805/Raja Ampat dapat terus berinovasi dan mengembangkan program unggulan yang bermanfaat bagi masyarakat, sejalan dengan arahan komando atas,” ujarnya.

Penghargaan khusus kepada para istri prajurit yang dengan penuh ketulusan mendampingi suami mereka hingga ke pulau-pulau terpencil.

“Saya bangga, karena di sini masih ada Ibu-ibu Persit yang rela menyeberangi laut untuk menemani prajurit Kasuari yang hebat-hebat ini. Inilah bukti nyata cinta dan ketulusan pengabdian,” ungkapnya.

Selain penanaman pohon, Pangdam dan Ketua Persit KCK XVIII/Kasuari juga menyerahkan tali asih kepada masyarakat sebagai wujud kepedulian sosial dan sinergi antara TNI dan rakyat.

Kegiatan berlangsung dengan penuh kehangatan, memperlihatkan kedekatan antara pimpinan, prajurit, keluarga besar TNI, dan masyarakat setempat.

Melalui kunjungan ini, Pangdam XVIII/Kasuari berharap semangat pengabdian prajurit semakin kokoh, rasa cinta tanah air semakin tumbuh, dan hubungan TNI dengan masyarakat di wilayah kepulauan semakin erat.

“TNI adalah bagian dari rakyat, dan kekuatan sejatinya ada di tengah-tengah rakyat,” tutup Pangdam penuh makna. (Timo)

Continue Reading

Nasional

Sjafrie Sjamsoeddin Kokohkan Persaudaraan Strategis Indonesia–Australia, Demi Stabilitas Kawasan

Published

on

Jakarta — Dalam suasana penuh kehangatan dan semangat juang, Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn.) Sjafrie Sjamsoeddin, menerima kunjungan kehormatan Chief of Defence Force (CDF) Australia, Admiral David Johnston, di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta.

Pertemuan ini bukan sekadar silaturahmi dua militer sahabat, tetapi simbol diplomasi pertahanan modern yang menegaskan posisi Indonesia sebagai kekuatan strategis di kawasan Indo–Pasifik.

Kedua pemimpin membahas sejumlah agenda penting, mulai dari ratifikasi Defense Cooperation Agreement (DCA), pengembangan Joint Training Area, hingga kolaborasi kemanusiaan dan bantuan bencana (HADR).

Pertemuan tersebut menjadi kelanjutan komunikasi strategis pasca kunjungan Menhan Sjafrie ke Australia pada Agustus lalu, menunjukkan kesinambungan diplomasi pertahanan yang konsisten, visioner, dan berdaulat.

“Indonesia dan Australia adalah dua negara tetangga dengan tanggung jawab bersama menjaga stabilitas kawasan Indo–Pasifik. Kita memperkuat kepercayaan melalui kerja sama soldier to soldier, menyeimbangkan aspek keamanan dan kemanusiaan dalam setiap langkah pertahanan,” tegas Sjafrie.

Pertemuan ini memiliki makna strategis di tengah perubahan peta geopolitik global.

Kawasan Indo–Pasifik kini menjadi poros utama kekuatan dunia tempat bertemunya kepentingan ekonomi, keamanan, dan pengaruh militer dari negara-negara besar.

Indonesia, dengan posisi geografisnya yang unik sebagai “Poros Maritim Dunia”, berada di jantung jalur pelayaran internasional dan menjadi titik keseimbangan antara kekuatan Barat dan Timur.

Melalui pendekatan geopolitik Nusantara yang dikembangkan oleh Presiden Prabowo Subianto, Indonesia tidak lagi dipandang sebagai objek geopolitik, melainkan aktor utama yang membangun stabilitas kawasan dengan prinsip “berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.”

Kerja sama pertahanan dengan Australia menjadi bagian dari strategi diplomasi militer yang humanis dan adaptif, menegaskan bahwa kekuatan pertahanan tidak hanya diukur dari alutsista, tetapi juga dari kepercayaan strategis antar bangsa.

“Inilah semangat baru pertahanan Nusantara, bukan untuk menguasai, tetapi untuk menyeimbangkan; bukan untuk berperang, tetapi untuk menjaga perdamaian dunia,” ujar Sjafrie dalam semangat patriotisme yang mencerminkan visi Presiden Prabowo.

Kajian geopolitik menunjukkan bahwa kestabilan Indo–Pasifik tidak dapat dipisahkan dari keseimbangan kekuatan di Asia Tenggara. Indonesia memegang peran vital sebagai penengah (balancer) di tengah rivalitas global antara kekuatan besar.

Dengan mengedepankan diplomasi pertahanan, Indonesia membangun jembatan antara kekuatan-kekuatan yang bersaing, menjadikan kawasan tetap aman, terbuka, dan inklusif.

Presiden Prabowo Subianto berulang kali menegaskan bahwa kekuatan sejati bangsa bukanlah pada senjata, melainkan pada kehormatan, persahabatan, dan solidaritas antar manusia.

Prinsip inilah yang kini dijalankan oleh Kementerian Pertahanan melalui strategi “soft power in defense diplomacy”, menggabungkan kekuatan militer dengan nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan.

Indonesia dan Australia kini sepakat melangkah bersama membangun kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera.

Kerja sama pertahanan ini menjadi bukti nyata semangat Kebangkitan Nusantara yang berpijak pada tiga nilai utama:

– Kepercayaan strategis (Strategic Trust) —memperkuat hubungan militer tanpa intervensi.
– Keseimbangan regional (Regional Balance) — menjaga Indo–Pasifik tetap terbuka dan damai.
– Kemanusiaan universal (Humanitarian Solidarity) — menjadikan kekuatan militer sebagai pelindung nilai-nilai kemanusiaan.
“Bersama, kita membangun pertahanan yang saling percaya, saling menghormati, dan berorientasi pada perdamaian,” tutup Sjafrie.

Dengan semangat Kebangkitan Nusantara, diplomasi pertahanan Indonesia kini bukan sekadar pagar kedaulatan, Melainkan mercusuar perdamaian yang bersinar dari Nusantara untuk dunia. (By/Red)

Continue Reading

Trending