Jawa Timur
Mendidik Murid Agar Memiliki Karakter dan Kepribadian FAST, Yabika Tuban Mengadakan Kegiatan Insan Kamil Bersholawat

TUBAN, 90detik.com – Lembaga pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan kepribadian para murid.
Di era modern yang dipenuhi oleh berbagai tantangan, terutama melalui media sosial, guru dihadapkan pada tugas berat untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam diri siswa.
Oleh karena itu, para pendidik dituntut untuk menyelenggarakan kegiatan kreatif demi membentuk karakter dan kepribadian yang sesuai.
Di Kabupaten Tuban, salah satu sekolah yang efektif dalam membentuk karakter murid adalah yang berada di bawah naungan Yayasan Bina Insan Kamil (YABIKA).
Menurut Ketua Umum Yabika, KH. Imam Mawardi Ridlwan, SOP di YABIKA dirancang untuk mendidik murid agar memiliki karakter dan kepribadian FAST (Fathonah, Amanah, Sidiq, dan Tabligh).
Untuk mewujudkan nilai-nilai tersebut, para murid dianjurkan untuk memiliki ciri kepribadian sebagai berikut:
- Menjadi hamba yang mengenal dan beribadah kepada Rabb-nya.
- Memiliki kemandirian dan kedisiplinan.
- Menghormati guru serta menjalin persahabatan yang saling menghargai, cinta damai, dan persaudaraan.
- Membiasakan diri untuk berinfaq, beramal jariyah, bersedekah, dan membantu sesama makhluk.
- Berperilaku Sidiq dan Amanah.
- Bersikap lembut dalam perkataan dan perilaku.
- Kreatif, inovatif, dan mampu bekerja dalam tim.
- Efektif dalam memimpin diri sendiri, teman, dan lingkungan.
- Tawadhu’, tidak sombong, serta memiliki rasa toleransi dan kebaikan hati.
- Cinta tanah air.

Dalam bulan Robi’ul Awal 1446 H, Yayasan Bina Insan Kamil Tuban mengadakan kegiatan Insan Kamil Bersholawat untuk meneladani Baginda Nabi Muhammad sholalloh alaihi was salam.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 10 Robi’ul Awal 1446 H (14 September 2024) di Hall Yayasan Bina Insan Kamil Tuban, Jl. Al Falah 2 Tuban.
“Kegiatan ini bertujuan untuk menghadirkan kembali sosok teladan yang dapat menjadi panutan bagi para murid”, ujarnya Kiyai Imam.
Pelaksanaan acara Insan Kamil Bersholawat berlangsung lancar dan penuh semangat, dengan sholawat yang dipimpin langsung oleh munsyid internasional, KH. Nashir Mansur Idris.
Turut hadir dalam acara tersebut adalah Habib Idrus Al Jufri Tuban, KH. Mas’ud dari Kedungpring Lamongan, Bapak H. Heri Sukiyanyo dari Pasipers Kodim Tuban, Bapak H. Budi dari Polres Tuban, Bapak H. M. Nurdin Kabid SD Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban, Bapak H. Katjung Pramono Ketua Yayasan Kyai Tasir Mayong, serta para pembina, pengawas, dan pengurus Yayasan Bina Insan Kamil Tuban.
“Dengan kegiatan ini, diharapkan para murid dapat meresapi nilai-nilai kebaikan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad, sehingga mereka tumbuh menjadi generasi yang berkarakter dan menyebarkan kebaikan di lingkungan sekitar”, pungkasnya. (Red/DON)
Jawa Timur
Libatkan Awak Media dalam Kampanye Germas, Blitar Serius Tekan Prevalensi Perokok

BLITAR – Pemerintah Kabupaten Blitar, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), menggencarkan upaya pengurangan perilaku merokok yang menjadi salah satu faktor risiko utama penyakit tidak menular.
Komitmen ini ditegaskan dalam Pertemuan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang digelar di Aula Dinkes setempat, pad Jumat (28/11).
Pertemuan yang dihadiri sejumlah media dari Blitar Raya ini bertujuan membangun sinergi strategis untuk memperluas penyebaran informasi dan edukasi kesehatan kepada masyarakat.
dr. Miftakhul Huda, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Blitar, dalam paparannya menyatakan bahwa upaya menekan angka perokok, terutama di kalangan remaja, memerlukan peran aktif semua pihak.
“Kami terus mendorong berbagai program dan edukasi untuk menekan angka perokok. Pengurangan perilaku merokok harus dimulai dari kesadaran individu dan lingkungan sekitar. Media memiliki peran penting dalam menyampaikan pesan-pesan kesehatan ini,” tegasnya.
Ia menambahkan, merokok masih menjadi ancaman serius yang berkontribusi pada beban penyakit kronis seperti jantung, stroke, dan kanker. Oleh karena itu, pendekatan tidak bisa lagi hanya mengandalkan imbauan semata.
Senada dengan hal tersebut, narasumber lainnya, Anggitditya Putranto, menekankan pentingnya edukasi yang tepat dan berkelanjutan.
“Banyak masyarakat yang sebenarnya tahu rokok berbahaya, namun belum memiliki dorongan kuat untuk berhenti. Di sinilah pentingnya edukasi yang tepat dan berkelanjutan,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa Germas menjadi momentum untuk memperkuat komitmen bersama dalam mendorong gaya hidup sehat, yang tidak hanya bebas rokok, tetapi juga diimbangi dengan peningkatan aktivitas fisik dan pola makan seimbang.
Melalui kolaborasi yang erat dengan media massa, Dinkes Kabupaten Blitar berharap pesan hidup sehat dapat menjangkau masyarakat lebih luas.
Harapannya, upaya kolektif ini mampu menggerakkan kesadaran warga Blitar untuk lebih peduli terhadap kesehatan diri dan lingkungan, menciptakan masyarakat yang lebih produktif dan berkualitas. (JK/Red)
Jawa Timur
Wabup Tulungagung Buka Pelatihan Penguatan Pengurus Koperasi Merah Putih 2025, Tekankan Tata Kelola dan Kemandirian Desa

- Pemahaman tata kelola koperasi yang baik, tertib, dan sesuai regulasi.
- Kemampuan mengembangkan unit usaha produktif sesuai potensi desa.
- Komitmen mempercepat kemandirian ekonomi desa melalui penguatan peran koperasi.
Jawa Timur
Aroma Korupsi dan Kerusakan Lingkungan: Protes Warga Ngepoh Meletup soal Proyek Shangrila Memorial Park

TULUNGAGUNG – Ketegangan memuncak di Desa Ngepoh, Kecamatan Tanggunggunung, Kabupaten Tulungagung, setelah warga memasang plakat berisi pemberitahuan penolakan terhadap rencana pembangunan makam swasta bertajuk “Shangrila Memorial Park”.
Penolakan dilakukan secara terbuka oleh Kelompok Masyarakat (Pokmas) Mergo Mulyo yang menilai proyek tersebut diduga melanggar berbagai ketentuan hukum.
CEO Billy Nobile & Associates Mohammad Ababilil Mujaddidyn, S.Sy., M.H., C.L.A. yang akrab disapa Mas Billy, selaku pendamping hukum Pokmas Mergo Mulyo, menyampaikan bahwa warga menolak keras pembangunan makam elit tersebut karena dianggap tidak sesuai aturan tata ruang serta berpotensi menimbulkan dampak lingkungan yang serius.
Menurutnya, pembangunan Shangrila Memorial Park bertentangan diduga melanggar PP dan Perda RTRW yaitu:
1. PP Nomor 9 Tahun 1987 tentang penyediaan tanah makam, khususnya Pasal 6 dan Pasal 8 yang mensyaratkan keberadaan Perda penyediaan tanah makam sampai saat ini Tulungagung belum memiliki perda tersebut.
2. Perda RT/RW Tulungagung Nomor 4 Tahun 2023, yang menetapkan lokasi di Desa Ngepoh sebagai zona perkebunan dan holtikultura, bukan kawasan komersial atau pemakaman.
“Dari dua payung hukum ini saja sudah sangat jelas bahwa pembangunan calon makam elit tersebut tidak sesuai ketentuan. Warga menolak bukan hanya karena keresahan sosial, tetapi karena ada dugaan pelanggaran hukum,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan Pokmas Mergo Mulyo juga telah menempuh langkah hukum. Laporan dugaan tindak pidana korupsi ke Polda Jatim, terkait dugaan kerugian negara akibat alih fungsi lahan dari HGU perkebunan menjadi kawasan pemakaman komersial.
Laporan dugaan perusakan lingkungan ke Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, menyoal perubahan peruntukan lahan oleh PT Sang Lestari Abadi tanpa dasar perizinan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Ia menyebutkan, laporan kepada Kejati Jawa Timur telah ditindaklanjuti dan diteruskan ke Kejaksaan Negeri Tulungagung. Pihaknya berencana bertemu dengan Kepala Kejari Tulungagung untuk meminta perkembangan penanganan kasus.

Ekskavator yang digunakan oleh pihak perusahaan pembangunan pemakaman mewah, (dok/Billy untuk 90detik.com)
Selain itu, pihaknya juga meminta perlunya keterlibatan media untuk mengawal proses hukum secara profesional dan proporsional.
Menurutnya, jika terdapat aktor intelektual di balik dugaan pelanggaran tersebut, maka pihak-pihak tersebut harus bertanggung jawab secara hukum.
“Kami berharap kasus ini berjalan transparan. Jika ada pihak yang bermain di balik alih fungsi lahan, tentu harus diproses sesuai hukum,” ujarnya.
Sebelumnya, sebuah video penolakan warga turut disertakan sebagai bukti kuat bahwa masyarakat Desa Ngepoh secara tegas menolak pembangunan makam elit tersebut. Plakat peringatan telah terpasang di beberapa titik sebagai bentuk sikap resmi warga.
Kasus tersebut terus bergulir dan menjadi sorotan publik, mengingat dugaan pelanggaran yang melibatkan korporasi dan perubahan tata ruang di wilayah Tulungagung.
Hingga berita ini dipublikasikan, pihak pemerintah daerah dan instansi terkait belum bisa dikonfirmasi lebih lanjut.
(DON/Red)
Editor: Joko Prasetyo
Redaksi2 hari agoPinka Kian Kumuh, Warga Geram PKL Tinggalkan Tenda dan Sampah Usai Jualan
Jawa Timur3 hari agoAroma Korupsi dan Kerusakan Lingkungan: Protes Warga Ngepoh Meletup soal Proyek Shangrila Memorial Park
Redaksi1 minggu agoMeresahkan! Copet Berkedok Wartawan Gadungan Ditangkap di Tengah Keramaian HUT Tulungagung
Redaksi3 hari agoJebakan Maut! Jalan Baru ke Segawe Berlumpur, Truk Galian C Diduga Biang Kerok
Redaksi4 hari agoRatusan Komunitas Jazz GE8 Jatim Meriahkan Anniversary ke-2 di Ranting Sewu Pasuruan
Nasional2 minggu agoKKMP Suarakan Kekhawatiran, Pemkab Blitar Pastikan MBG Tidak Dikuasai Mafia Pangan
Jawa Timur6 hari agoKemeriahan Parade Drumb Band 2025, Kostum Paspampres RA Al-Huda Sobontoro Curi Sorotan
Nasional2 minggu agoAnggaran Seret, Serapan Baru 63 Persen , Pemkab Tulungagung Dihujani Kritik Tajam LSM













