Nasional
Resmikan Pataka Dipta Prakasha, Irwasum Polri: Resapi dan Jadikan Pedoman Agar Hasil Kerja Bermanfaat bagi Masyarakat

JAKARTA – Irwasum Polri Komjen Pol Dedi Prasetyo meresmikan Pataka Dipta Prakasha Itwasum Polri hari Rabu (04/12/2024) di kegiatan Rakor Anev Itwasum Polri Tahun Anggaran 2024 di Jakarta.
Dalam amanatnya, Komjen Pol Dedi Prasetyo menjelaskan makna dari Pataka Dipta Prakasha.
“Dipta Prakasha memiliki arti cahaya yang bersinar dan menerangi. Dengan semangat Dipta Prakasha, Itwasum Polri diharapkan semakin berperan dalam pengawasan tidak hanya mematuhi aturan tetapi juga menjadi teladan yang memberikan dampak positif melalui terang kebijaksanaan dan kebenaran,” ujar Komjen Pol Dedi Prasetyo.
Dipta Prakasha diambil dari Bahasa Sansekerta. Dipta artinya menyala, bercahaya atau cemerlang. Prakasha berarti Cahaya, terang, jernih atau terkenal.
Dipta Prakasha melambangkan pencapaian kinerja yang cemerlang, pengawasan yang jernih, dan pemandu bagi kebenaran, transparansi, dan integritas.
Filosofi ini juga menekankan bahwa peran pengawasan tidak hanya mematuhi aturan tetapi juga menjadi teladan yang memberikan dampak positif melalui terang kebijaksanaan dan kebenaran.
“Filosofi ini harus kita resapi agar kerja kita semua bisa terlaksana dengan baik dan memenuhi target yang dipercayakan pimpinan serta hasilnya dirasakan oleh masyarakat dan negara secara positif, “ imbuh Komjen Pol Dedi Prasetyo.
Lebih lengkapnya, konsep Pataka Dipta Prakasha Itwasum Polri dijelaskan dalam logo Itwasum Polri yang terdiri dari:
Perisai yang bermakna bahwa pelaksanan tugas inspektorat dilindungi oleh peraturan perundang-undangan.
8 arah mata angin melambangkan ketegasan dan keberanian menyatakan yang benar dengan dilandasi kebersihan jiwa.
7 mata Rantai menggambarkan kebulatan tekad.
3 bintang mewakili Tribrata merupakan prinsip hidup Polri.
Buku terbuka bermakna sumber pengetahuan berupa peraturan/ketentuan yang merupakan landasan dalam pelaksanaan tugas dan kegiatan pengawasan.
Tulisan “Ngesti Tata Wikuning Nata” yang tertera dalam logo Itwasum Polri bermakna terdepan sebagai tauladan.
Ngesti bermakna menjamin pelaksanaan kegiatan Polri telah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan serta menjalankan fungsi selaku konsultan untuk memberikan Solusi atas permasalahan yang dihadapi organisasi.
Tata bermakna mampu mengelola administrasi dengan tertib untuk mewujudkan birokrasi yang bersih dan melayani.
Wiku bermakna bahwa tugas dilaksanakan secara profesional sesuai standar pengawasan.
Nata bermakna inspektorat sebagai pelindung dan penjamin kualitas.
Warna-warna yang ada dalam logo Itwasum Polri juga memiliki makna.
Kuning bermakna peringatan untuk mencegah terjadinya penyimpangan.
Hitam bermakna komitmen untuk memedomani standar pengawasan.
Putih bermakna ketulusan, yaitu kejujuran yang menjadi landasan dalam pelaksanaan tugas.
Merah bermakna tegas, menjunjung tinggi ketidakberpihakan, professional.
Hijau bermakna selalu bertindak berdasarkan pembuktian yang memadai. (DON)
Nasional
Prajurit Yonif 2 Marinir Raih Emas di Ciamis Fighting Series 2

Jakarta— Prestasi membanggakan kembali diraih prajurit Batalyon Infanteri 2 Marinir (Yonif 2 Mar) “Pasopati”.
Praka Marinir Erwin Simangunsong berhasil meraih medali emas juara 1 pada ajang Ciamis Fighting Series yang berlangsung di Gelanggang Galuh Taruna, Ciamis, yang di mulai tanggal 27–28 September 2025 beberapa hari lalu.
Dalam kejuaraan yang mempertemukan para petarung terbaik dari berbagai daerah tersebut, Praka Marinir Erwin menunjukkan teknik, strategi, dan semangat juang tinggi.
Dengan determinasi khas prajurit Pasopati, ia berhasil mengatasi lawan-lawannya dan memastikan dirinya berdiri di podium tertinggi sebagai juara utama.
Komandan Yonif 2 Marinir, Letkol Marinir Helilintar Stiojoyo Laksono, S.E., menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya atas pencapaian ini.
“Keberhasilan Praka Marinir Erwin menjadi bukti nyata bahwa prajurit Yonif 2 Mar tidak hanya unggul di medan tugas, tetapi juga mampu mengharumkan nama satuan melalui prestasi olahraga. Semoga capaian ini menjadi motivasi bagi seluruh prajurit untuk terus berlatih, berprestasi, dan menjaga nama baik Korps Marinir,” ujarnya.
Prestasi ini menambah daftar panjang keberhasilan prajurit Yonif 2 Mar dalam berbagai ajang olahraga, sekaligus menjadi wujud konsistensi satuan dalam membina kualitas prajurit di bidang fisik, mental, dan profesionalisme.
Dengan kemenangan ini, nama Yonif 2 Mar kembali harum, tidak hanya di lingkup TNI, tetapi juga di kancah olahraga bela diri nasional. (Tim/By)
Jawa Timur
Polda Jatim Dirikan Dapur Lapangan di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

SIDOARJO — Hingga Selasa (30/9/2025), personel Polda Jatim dan Polresta Sidoarjo dari berbagai kesatuan disiagakan di lokasi runtuhnya bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Puluhan personel tersebut ditugaskan membantu proses evakuasi terhadap korban yang masih terjebak reruntuhan, pengamanan area ponpes, hingga berbagai pelayanan terhadap masyarakat.
Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol. Jules Abraham Abast menegaskan, Polda Jatim saat ini tetap fokus pada proses evakuasi dan penyelamatan korban.
“Personel kepolisian bersama tim gabungan terus fokus pada proses evakuasi dan penyelamatan korban dan faktor keamanan,” kata Kombes Pol Abast, Selasa (30/9/25).
Kabid Humas Polda Jatim juga mengatakan bahwa Polda Jatim telah mendirikan Posko di lokasi Pondok Pesantren Al Khoziny.
“Ada tim DVI, Dokkes, Sat Brimob Polda Jatim yang juga menyediakan kendaraan dapur lapangan untuk menyiapkan konsumsi bagi para relawan dan masyarakat,”terang Kombes Pol Abast.
Selain itu anggota Satuan Samapta dan Satuan Lalu Lintas dari Polresta Sidoarjo juga dilibatkan untuk membantu kelancaran proses penanganan di lokasi.
Hingga berita ini ditulis, korban yang dinyatakan meninggal dunia yang berhasil dievakuasi ada 3 orang santri. (DON/Red)
Papua
Kasat Reskrim Polresta Sorong Kota: Kami Siaga 1x 24 Jam, Pantau Hingga Subuh Demi Keamanan Warga

Kota Sorong PBD — Komitmen penuh terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat kembali ditegaskan oleh Kasat Reskrim Polresta Sorong Kota, AKP Afriangga U. Tan, S.Tr.K, S.Ik, saat ditemui awak media di Mako Polresta Sorong Kota, Jalan Ahmad Yani, Distrik Sorong, Selasa (30/9/2025).
Dalam pernyataannya, Afriangga menyampaikan bahwa pihaknya tidak pernah lengah dalam menjaga stabilitas wilayah, bahkan aktif melakukan pemantauan hingga dini hari.
“Saya sendiri monitor langsung 110 hingga pukul 04.00 pagi. Kadang saya belum tidur demi memastikan setiap laporan masyarakat cepat tertangani,” ungkap Afriangga.
Ia menambahkan bahwa media sosial kini menjadi salah satu alat bantu dalam deteksi awal tindak kriminal. Namun, ada tantangan yang harus dihadapi.
Banyak warga lebih memilih mengunggah kejadian ke media sosial ketimbang langsung melapor ke pihak kepolisian.
Hal ini kerap memperlambat penanganan karena viralnya video sering kali baru terjadi setelah pelaku meninggalkan TKP (Tempat Kejadian Perkara).
“Masyarakat masih beranggapan polisi hanya merespons jika video viral, padahal kami selalu siaga. Tapi memang ketika video beredar duluan, pelapor baru datang setelahnya, ini yang bikin pelaku bisa kabur duluan,” jelasnya.
Bersama Wakasat Reskrim, Iptu Beslia Lingga, S.Sos, AKP Afriangga juga menyampaikan bahwa setiap konten viral yang berisi dugaan tindak kriminal langsung ditindaklanjuti dengan penelusuran akun yang memposting untuk segera mengetahui lokasi kejadian.
“Begitu kami lihat ada video tindak kejahatan, kami langsung kontak akun tersebut, cari tahu TKP-nya di mana, kemudian tim langsung ke lokasi. Ini salah satu bentuk respons cepat kami,” ujar Afriangga.
Data dari Satreskrim menunjukkan bahwa sejak Januari hingga September 2025, terdapat sekitar 27 perkara pidana, dengan lonjakan tertinggi terjadi pada bulan April yang mencatat sekitar 20 kasus.
Namun pada bulan September ini, grafik tindak pidana menunjukkan penurunan yang signifikan.
“Penurunan ini bisa jadi dampak positif dari peningkatan patroli malam yang kami lakukan selama dua bulan terakhir,” ujar Afriangga.
Ia juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menciptakan rasa aman bersama, dengan cara segera melaporkan kejadian kejahatan ke pihak kepolisian secara langsung melalui layanan 110 atau datang ke kantor polisi terdekat, bukan hanya mengandalkan unggahan media sosial.
“Kami bekerja 1×24 jam. Sesuai instruksi langsung dari Kapolresta Sorong Kota, Kombes Pol Amry Siahaan, S.Ik, MH, kami tidak boleh lengah sedikit pun dan selalu melayani dengan humanis,” tegas Afriangga.
Mengakhiri keterangannya, AKP Afriangga mengajak seluruh masyarakat Kota Sorong untuk terus membangun kemitraan yang solid bersama Polri dalam menjaga keamanan wilayah.
Menurutnya, deteksi dan penindakan dini terhadap tindak kejahatan akan lebih cepat dan efektif apabila masyarakat aktif melapor, bukan hanya sekadar mendokumentasikan. (Timo)
- Nasional2 minggu ago
Skandal Korupsi SKTM Rp4,3 Miliar di Tulungagung, Kejari Didesak Usut ‘Otak’ di Balik Layar
- Jawa Timur3 minggu ago
Usai Gelar Aksi Damai, Pejuang Gayatri: Sisa Donasi untuk Aksi Jilid II
- Nasional1 minggu ago
Korupsi SKTM, Benarkah Hanya Ada Dua Tersangka ? Eks Direktur RSUD dr. Iskak: Pantas Dihukum
- Jakarta7 hari ago
Masa Depan Profesi Advokat Terancam: Dari Dewan Advokat Nasional hingga Advokat Jadi Penonton Persidangan
- Nasional6 hari ago
PAD Terancam Bocor! Pungli Parkir Diduga Libatkan Oknum Dishub Tulungagung
- Nasional2 minggu ago
Ratusan Warga Desa Wonorejo Geruduk DPRD Tulungagung, Tuntut Perbaikan Jalan Rusak Selama 20 Tahun
- Jawa Timur1 minggu ago
Pesantren Ribath Futuhatunnur Tulungagung Gelar Maulid Nabi Secara Sederhana, Hadirkan KH. Imam Mawardi Ridlwan
- Nasional6 hari ago
Politikus Gerindra Sindir Bupati Tulungagung Perlakukan Wakilnya Hanya Sebagai “Ban Serep”