Nasional
Satuan Binmas Polres Tulungagung Gelar Pembinaan dan Peningkatan Kemampuan Kasat Kamling

TULUNGAGUNG, 90detik.com– Untuk menjaga kamtibmas pada bulan Ramadhan hingga Hari Raya Satuan Binmas Polres Tulungagung, Polda Jatim menggelar kegiatan pembinaan dan peningkatan kemampuan Kasat Kamling yang berlangsung di Gedung Sarja Arya Racana (SAR).
Kegiatan pelatihan tersebut dibuka secara resmi oleh Kasat Binmas Polres Tulungagung dengan dihadiri Anggota Satkamling 80 peserta, Narasumber dan personel Satbinmas, Jumat (08/03//2024).
Kapolres Tulungagung AKBP Teuku Arsya Khadafi, SH, SIK, M.Si melalui Kasat Binmas AKP Hery Poerwanto, SH dalam sambutannya menekankan pentingnya peran Satkamling dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan.
Sambungnya “Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para peserta mampu meningkatkan keterampilan dan kepekaan mereka dalam menghadapi berbagai situasi keamanan di lingkungan sekitar, khususnya menjelang Ramadhan dan Idul Fitri sehingga mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam menjaga ketentraman masyarakat”, terangnya.
Dalam pelatihan ini, dari Narasa Sumber Satpol PP tentang Tupoksi Satkamling, Dinas Damkar tentang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran, RSUD Dr. Iskak tentang Tekhnik Pertolongan Pertama Gawad Darurat dan UIN Sayyid Ali Rahmatullah tentang Peran Satkamling menjelang bulan Suci Ramadhan dan Idul Fitri.
“Para narasumber mengajarkan peserta tentang berbagai teknik dan strategi dalam melaksanakan tugas keamanan lingkungan. Tentang pengamanan swakarsa lalu pengenalan sarana prasarana pos Kamling”, sambungnya.
Para Kasat Kamling dilatihkan tentang PPGD (Pertolongan Pertama Gawat Darurat), perondaan atau patroli dan penjagaan. Pihaknya berharap para Kasatkamling dapat lebih siap dan mampu mengatasi berbagai tantangan keamanan yang mungkin timbul di lingkungan sekitar mereka.
Selain itu, “Kegiatan ini menjadi bukti nyata dari upaya Polres Tulungagung dalam memperkuat sinergi antara Kepolisian dan masyarakat untuk menjaga situasi keamanan lingkungan yang aman dan kondusif”, tandasnya. (Red)
Nasional
BEN Carnival 2025: Blitar Tampilkan Keagungan Budaya Nusantara

BLITAR – Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar sukses menggelar Blitar Ethnic National (BEN) Carnival 2025 pada Sabtu (23/8). Ajang budaya yang memasuki tahun keempat ini mengusung tema “The Magnificent of Indonesia, Untuk Kota Blitar Baru, Kota Blitar Maju Menuju Kota Masa Depan” sebagai persembahan untuk peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia dan penghormatan kepada Proklamator Bung Karno.
Sebanyak 43 kontingen yang terdiri atas perangkat daerah, badan usaha milik daerah (BUMD), serta instansi vertikal turut menampilkan kekayaan dan keragaman budaya Nusantara.
Ragam atraksi budaya mulai dari kostum etnik, tari tradisional, musik daerah, hingga pertunjukan seni lokal disuguhkan di sepanjang rute karnaval.

Direktur Film, Musik, dan Seni, Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan dan Pembinaan Kebudayaan, Kementerian Kebudayaan RI, Dr. Syaifullah Agam, saat menyampaikan sambutannya. (dok/Ist).
Acara dibuka secara resmi oleh Direktur Film, Musik, dan Seni Kementerian Kebudayaan RI, Syaifullah Agam, yang menandai pembukaan dengan prosesi rampak kendang sebagai simbol harmoni kebhinekaan.
“BEN Carnival ini merupakan manifestasi nyata budaya Indonesia. Setiap kostum, penampilan, dan irama musik mencerminkan identitas bangsa yang majemuk,” ujar Agam dalam sambutannya.
Menurutnya, perhelatan ini bukan hanya sarana pelestarian budaya, tetapi juga pengingat bahwa persatuan adalah kunci kemajuan Indonesia.
Sementara itu, Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin atau Mas Ibin menekankan bahwa karnaval ini memiliki nilai strategis di bidang pendidikan, literasi budaya, dan pengembangan ekonomi kreatif.
“Di Bumi Bung Karno ini, kami wujudkan Trisakti Bung Karno: berkepribadian dalam kebudayaan. BEN Carnival menjadi momentum memperkuat persatuan sekaligus memperkenalkan potensi Blitar di kancah nasional dan internasional,” ungkapnya.
Rangkaian acara diawali dengan penampilan kolaborasi musik dari Blitar Music Collaboration (BMC) bersama penyanyi Irenne Ghea, dilanjutkan pertunjukan seni khas Blitar seperti Tari Jaranan Eklek, Barongan Sodo, dan Tari Panalingga yang memukau ribuan penonton.
Karnaval menelusuri rute sepanjang 800 meter, dimulai dari Alun-Alun Kota Blitar hingga Kantor DPRD Kota Blitar. Di sepanjang jalur, masyarakat juga menikmati panggung hiburan, area swafoto tematik, dan bazar UMKM yang mendukung pelaku ekonomi lokal.
Perhelatan ini turut dihadiri sejumlah tokoh nasional dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta tamu undangan dari berbagai kota di Jawa Timur.
Figur publik seperti Kaesang Pangarep dan Puteri Indonesia Favorit Media Sosial 2017 juga hadir, menjadi inspirasi bagi generasi muda.
Dengan kemegahan dan antusiasme yang ditunjukkan, BEN Carnival 2025 mempertegas peran Kota Blitar sebagai pusat budaya dan kota kreatif, sekaligus mengukuhkan komitmen untuk melangkah menuju masa depan yang maju dan berkarakter.
(JK/Red)
Nasional
Dindik Jatim Tak Main-Main, Cabdin Dikerahkan Awasi Praktik Pungli dan Penahanan Ijazah

Surabaya— Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur menegaskan tidak ada praktik pungutan liar (pungli) di sekolah-sekolah negeri jenjang SMA, SMK, dan SLB yang berada di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Kami tegaskan bahwa memang tidak ada pungli di Sekolah,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Aries Agung Paewai, Sabtu (23/8/2025).
Ia menjelaskan bahwa kebutuhan pembiayaan operasional dan kegiatan pendidikan di sekolah negeri sepenuhnya dibahas secara terbuka antara pihak sekolah dan Komite, dengan berpedoman pada dokumen Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS).
Penyusunan RKAS merupakan instrumen transparan yang mengacu pada ketentuan regulasi dan mengedepankan prinsip musyawarah serta akuntabilitas publik.
Aries Agung juga menyampaikan setiap sekolah negeri di Jawa Timur mendapatkan dukungan anggaran dari berbagai sumber, yaitu Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan (BPOPP) serta partisipasi masyarakat yang bersifat sukarela dan tidak mengikat.
Perlu diketahui bahwa apabila dana BOS dan BPOPP belum mencukupi untuk mendukung seluruh program kegiatan satuan pendidikan selama satu tahun ajaran, maka diperkenankan untuk menggalang partisipasi masyarakat dalam bentuk sumbangan sukarela, yang dilakukan secara transparan dan berdasarkan hasil musyawarah bersama antara pihak Komite dan Sekolah.
“Sehingga bisa dipastikan tidak ada pungutan liar atau pemaksaan dalam bentuk apa pun kepada peserta didik atau orang tua/wali murid, tanpa melalui rapat bersama sekolah dan komite yang menjadi keputusan bersama” jelasnya.
Semua bentuk sumbangan dari masyarakat bersifat sukarela, tidak mengikat, tidak memaksa, dan didasarkan pada kesepakatan bersama yang dituangkan dalam berita acara rapat.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa telah memerintahkan kadis pendidikan jawa timur memastikan penyelenggaraan pendidikan di setiap sekolah-sekolah negeri berjalan baik dan benar.
Terutama tentang pengelolaan administrasi sekolah karena anggaran yang diberikan di bidang pendidikan cukup besar.
Selain untuk gaji guru, tunjangan guru dan perbaikan sarana prasarana sekolah, tentu juga demi peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Namun, lanjut dia, tentu tidak cukup karena tidak hanya negeri yang diberikan bantuan, tapi juga sekolah-sekolah swasta di Jawa Timur yang jumlah seluruhnya mencapai 4 ribu lebih.
“Karena itu tentu perhatian dan kepedulian dari masyarakat terhadap pendidikan tetap menjadi keterbukaan kami untuk sama-sama peduli dengan pendidikan,” kata pejabat asal Makassar tersebut.
Di samping itu, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur bersama Cabang Dinas serta pengawas sekolah terus melakukan pengawasan secara berkelanjutan dan akan menindak tegas apabila terdapat laporan atau temuan adanya pelanggaran terhadap prinsip-prinsip tata kelola keuangan sekolah yang bersih, transparan, dan akuntabel.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk turut serta menjaga kondusivitas dunia pendidikan serta melaporkan apabila menemukan indikasi pungli atau praktik yang tidak sesuai dengan ketentuan melalui kanal aduan resmi yang telah disediakan,” ucap dia.
Tak Ada Penahanan Ijazah.
Di sisi lain, pihaknya juga memastikan tidak ada ijazah siswa yang tertahan untuk lulusan tahun 2024 dan 2025 karena seluruhnya telah diberikan, termasuk sudah dihubungi melalui telepon serta pihak sekolah mendatangi rumah siswa atau alumni yang belum mengambil ijazahnya.
Sedangkan, pada 2025 ini, ijazah sudah tersambung online sehingga otomatis saat lulus, siswa atau murid bisa langsung bisa mencetak berdasarkan format yang ada.
“Namun memang tidak menutup kemungkinan, yakni ada siswa yang belum menerima karena ada ejaan nama salah dalam ijazah yang terbit secara digital, atau tidak sesuai sehingga harus diperbaiki terlebih dahulu oleh pusat sebelum diterbitkan kembali setelah itu baru boleh diprint atau cetak,” katanya.
Kemudian, ada beberapa sekolah yang alumninya sudah lulus lebih dari 5 tahun, tapi ijazahnya tidak pernah diambil karena sudah bekerja di luar kota dan pindah alamat serta nomor handphone yang bersangkutan berubah atau sulit dihubungi.
“Jangan khawatir karena ijazah bisa diambil kapan saja, termasuk sekolah sudah mendatangi alumni langsung kerumahnya, tapi ada alumni yang sudah pindah dan bekerja di luar kota. Untuk Ijazah tidak bisa dititipkan ke keluarga karena harus cap tiga jari oleh yang bersangkutan,” tutur dia.
Bahkan, semua media sosial sekolah-sekolah sudah mempublikasikan informasi terkait pengambilan ijazah di sekolah dan membubuhi cap tiga jari tanpa ada syarat apapun.
Apabila masih ditemukan yang merasa ijazahnya tertahan oleh sekolah maka bisa menghubungi layanan pengaduan ijazah melalui hotline di nomor 081-3110-8881, atau bisa juga di email ppidhumas.dindikjatim@gmail.com.
“Termasuk juga bisa melalui media sosial sekolah masing-masing,” jelas Aries Agung Paewai.
Yang pasti Dinas Pendidikan Jawa Timur bertekad untuk bersama-sama mewujudkan pendidikan yang berintegritas, transparan dan akuntabel demi masa depan generasi bangsa, sekaligus mencetak Generasi Emas Indonesia.
Hal tersebut tentu selaras dengan anjuran Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang mengajak untuk mewujudkan generasi emas pada Indonesia Emas 2045 dan Indonesia Maju.
Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa Indikator Indonesia Maju di antaranya persentase kemiskinannya tidak boleh di atas 2 persen dan pertumbuhan ekonomi harus di atas 9 persen.
Tak itu saja, Gubernur Khofifah juga menyampakan bahwa prestasi pendidikan Jatim patut menjadi kebanggaan, sebab selama enam tahun berturut turut Jatim berhasil mencatatkan prestasi gemilang dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025.
“Bahkan dalam enam tahun berturut-turut tersebut, Jatim tidak hanya menjadi provinsi dengan jumlah siswa terbanyak yang lolos di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur SNBP, tapi juga Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT),” tutur Gubernur Khofifah.
“Sama halnya dengan beberapa waktu lalu LKS SMK juga berhasil menjadi juara umum dan mempertahankannya tiga tahun berturut-turut,” tambah gubernur perempuan pertama di Jatim itu.
Belum lagi prestasi lainnya yang menjadikan Jawa Timur selalu menjadi barometer pendidikan di Indonesia. (DON/Red)
Jawa Timur
PCNU Tulungagung Gelar Bahtsul Masail di Pesantren Al Azhaar Kedungwaru

TULUNGAGUNG — Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tulungagung kembali menggelar forum ilmiah bahtsul masail pada Sabtu, 23 Agustus 2025.
Acara yang berlangsung di Pesantren Al Azhaar Kedungwaru ini menjadi ajang musyawarah para ulama untuk merespons persoalan aktual keagamaan yang dihadapi umat.
Ketua LBM PCNU Tulungagung, KH Syafi’ Muharom, menegaskan bahwa forum bahtsul masail adalah bentuk nyata khidmat PCNU kepada umat, sekaligus wadah pengkaderan calon-calon syuriah di berbagai tingkatan.
“Bahtsul masail ini rutin kita gelar sebagai khidmah PCNU Tulungagung. Di sinilah para kader calon syuriah dilatih untuk berpikir kritis dan solutif terhadap persoalan keagamaan masyarakat,” jelasnya.
Dihadiri Para Kiai Sepuh.
Forum bahtsul masail kali ini dihadiri sejumlah ulama dan tokoh penting NU Tulungagung, antara lain KH Mahrus Maryani, KH Anang Muhshin, KH Masyhuri, KH Abdul Kholiq, KH Salim, dan KH Mukhotib, yang turut memberi warna dalam pembahasan dan pengambilan kesimpulan hukum.
Tuan rumah sekaligus pengasuh Pesantren Al Azhaar Kedungwaru, KH. Imam Mawardi Ridlwan, menyampaikan rasa terima kasih karena dipercaya menjadi tempat pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Kami bersyukur Al Azhaar dapat diberi amanah untuk berkhidmat kepada NU. Kami selalu siap mendukung kegiatan keilmuan seperti ini,” ujar kiai yang akrab disapa Abah Imam.
Isu Haji Lansia Jadi Topik Utama.
Dalam bahtsul masail kali ini, para peserta membahas kasus aktual terkait calon jamaah haji yang telah lanjut usia namun masih harus menunggu antrean panjang keberangkatan.
Persoalan ini dinilai penting untuk dikaji secara mendalam agar menghasilkan panduan yang aplikatif dan penuh hikmah.
Abah Imam, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Lembaga Dakwah PWNU Jawa Timur, menyoroti pentingnya empati dalam merumuskan hukum fikih, terutama dalam konteks ibadah haji.
“Haji memang wajib bagi yang istitha’ah, yakni mampu secara fisik, finansial, dan aman dari segi perjalanan. Tapi kita perlu dorong kebijakan agar lansia diprioritaskan dalam antrean haji,” tegasnya.
Abah Imam juga menyinggung pandangan sebagian ulama yang menyebutkan bahwa haji tidak wajib dilaksanakan jika berisiko besar terhadap keselamatan jiwa.
Namun, dalam budaya masyarakat Indonesia, belum berhaji sering dianggap sebagai sesuatu yang kurang sempurna secara spiritual, sehingga perlu pendekatan kebijakan yang bijak dan manusiawi.
“Kita berharap para ulama bisa mengeluarkan pandangan fikih yang solutif, dan pemerintah mampu memberikan kebijakan afirmatif bagi calon jamaah haji lansia,” pungkas Abah Imam.
Menuju Fikih yang Kontekstual dan Solutif.
Dengan terselenggaranya bahtsul masail ini, LBM PCNU Tulungagung kembali menunjukkan peran strategisnya dalam menjawab dinamika umat.
Hasil pembahasan diharapkan menjadi pedoman keagamaan sekaligus masukan konstruktif bagi pengambil kebijakan, terutama terkait pelayanan haji di Indonesia. (DON/Red)
- Jawa Timur4 hari ago
Pemerintah atau Parade Borjuis? Jalan Rusak Diabaikan, Pengadaan Mobil Mewah Pejabat Diprioritaskan
- Nasional4 hari ago
Gugat Tanah Adat, Warga Geruduk DPRD Tulungagung: Proyek Pemakaman Elite Diduga Ilegal
- Budaya2 minggu ago
Marching Band Mustika Nada SDN 2 Karangrejo Kampak Trenggalek Bikin Heboh, Lantunkan Lagu “Cinderella”
- Investigasi2 minggu ago
Skandal Pungli di Kawasan Pinka, Sedot Darah PKL, Diduga Libatkan Oknum Preman dan Pengurus Lama
- Investigasi2 minggu ago
Jalan Rusak di Tulungagung, Warga “Sulap” Jalan Menjadi Kebun Pisang
- Jawa Timur2 minggu ago
Rapat Paripurna DPRD Blitar Gagal Gara-Gara Tak Kuorum, LSM LASKAR: Memalukan dan Rakyat Jadi Korban
- Jawa Timur3 hari ago
Diduga Dekat dengan Pejabat, CV Pendatang Baru Kuasai Proyek Konsultan di Tulungagung
- Nasional1 minggu ago
Media Sosial Ubah Wajah Dakwah, Wakil Ketua LD PWNU Jatim: Mereka Merupakan Pahlawan di Era Digital