Ekonomi
UMKM Papua Barat Daya Siap Tembus Pasar Australia Lewat Pesta Sinoli

Kota Sorong, — Semangat kolaborasi mewarnai pelaksanaan Pesta Sinoli di Kota Sorong, Papua Barat Daya, yang menjadi ajang strategis lintas lembaga untuk memperkuat peran data dan regulasi daerah dalam mendorong ekspor serta membuka peluang baru bagi pelaku UMKM lokal, khususnya ke pasar Australia.
Acara yang mengusung tema “Torang Kuat Karena Torang Satu” ini melibatkan berbagai stakeholder, termasuk Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya, Balai Karantina, Konsulat Australia, serta Bea dan Cukai Papua. Acara berlangsung di Rylich Panorama, Jl. Sam Ratulangi, dengan agenda utama mempresentasikan peluang, tantangan, serta solusi konkret dalam meningkatkan nilai ekspor daerah.
Roni Cahyadi, Deputi Kepala Perwakilan BI Papua Barat Daya, membuka dengan memaparkan konsep “Pekan Sinoli – Pekan Data dan Statistik”, yang menjadi platform sinkronisasi antara data ekonomi, pengendalian inflasi, dan penguatan industri. Ia menekankan bahwa ekspor tidak bisa lagi mengandalkan sistem lama, tapi harus berbasis data, sertifikasi, dan dukungan teknologi, terutama untuk generasi muda.
“Kita ingin pemuda Papua Barat Daya punya akses informasi, teknologi, dan sertifikasi untuk bisa masuk pasar luar negeri, terutama Australia,” kata Roni.
Eksan Musa’ad dari Pemprov Papua Barat Daya menambahkan, pemerintah saat ini tengah mengembangkan strategi ekspor berbasis potensi lokal, termasuk sektor pertanian, perikanan, dan industri kecil. “Ekonomi daerah akan maju jika pelaku kecil diberi peluang yang sama, dibantu dengan regulasi yang tepat dan sistem data yang terintegrasi,” ujarnya.
Balai Karantina melalui perwakilannya, Supriyanto, juga menyoroti pentingnya standar karantina dan sertifikasi ekspor komoditas hewan, ikan, dan tumbuhan. Ini menjadi pintu masuk utama agar produk Papua Barat Daya dapat diterima pasar global.
Konsul Australia untuk Indonesia, Mr. Todd Dias, memaparkan bahwa banyak peluang ekspor dari Papua Barat Daya yang bisa masuk pasar Australia, khususnya dari sektor UMKM. Ia mendorong peningkatan kerjasama perdagangan dan pertukaran informasi, serta pelatihan sertifikasi agar kualitas produk bisa memenuhi standar internasional.
Bea dan Cukai Papua, melalui Kepala Kanwil Bagus Nugroho, mengungkapkan bahwa pemerintah pusat melalui Kemenkeu telah menyiapkan skema khusus agar produk Papua Barat Daya bisa diekspor langsung, tanpa transit ke kota lain. Hal ini dinilai dapat menekan biaya logistik dan mempercepat proses ekspor.
Dengan semangat “Torang Satu”, Pesta Sinoli menjadi simbol kebangkitan ekonomi Papua Barat Daya berbasis kolaborasi, data, dan keterlibatan aktif generasi muda. Harapannya, UMKM tidak hanya tumbuh lokal tapi juga mendunia, dimulai dari ekspor ke Australia.
(Timo)
Ekonomi
Satgas Pangan Polri Sita 201 Ton Beras yang Tak Sesuai Standar Mutu dan Takaran

Jakarta— Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri menyita sebanyak 201 ton beras dari sejumlah merek karena tidak sesuai standar mutu dan takaran. Ratusan ton beras tersebut terdiri atas beras premium dan medium.
“Sampai pagi hari ini, barang bukti yang sudah kita sita yaitu beras total 201 ton,” kata Dirtipideksus sekaligus Kasatgas Pangan Polri Brigjen Helfi Assegaf dalam jumpa pers di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (24/7/2025).
Sebanyak 201 ton beras oplosan yang disita terdiri atas beras premium kemasan 5 kilogram dari berbagai merek sebanyak 39.036 kantong dan beras premium kemasan 2,5 kilogram sebanyak 2.304 kantong.
Disamping itu, Helfi menyatakan bahwa pihaknya juga menyita sejumlah dokumen legalitas dan sertifikat penunjang, di antaranya dokumen hasil produksi, dokumen hasil maintenance, legalitas perusahaan serta dokumen izin edar.
“Ada juga dokumen sertifikat merek, dokumen standard operating procedure pengendalian ketidaksesuaian produk dan
proses, dokumen lainnya yang berkaitan dengan perkara. Hasil uji lab juga bagian dari pada barang bukti yang kita dapatkan, yaitu hasil lab dari Kementerian Pertanian terhadap 5 merek sampel beras premium, yaitu Sania, Setra Ramos Biru, Setra Ramos Merah, Setra Pulen, dan Jelita,” jelas Helfi.
Helfi memastikan pihaknya akan melanjutkan proses penyidikan dengan memeriksa sejumlah saksi dari pihak korporasi produsen beras yang tidak sesuai dengan standar mutu. Setelah itu melakukan gelar perkara untuk menetapkan tersangka.
Brigjen Helfi mengungkapkan informasi awal adanya dugaan beras tidak sesuai mutu ini disampaikan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Helfi menyatakan bahwa saat itu Amran menemukan anomali pada harga beras.
“Pada 26 Juni Mentan menemukan anomali karena di masa panen raya beras surplus kok terjadi kenaikan harga yang luar biasa, ini yang disampaikan, dan trennya tidak menurun, tapi malah naik, sehingga dilakukan pengecekan ke lapangan, dan ternyata ditemukan di pasar yang dilakukan oleh beliau dari 6 sampai 23 Juni 2025 pada 10 provinsi, mendapatkan sampel beras 268 pada 212 merek beras” kata Helfi saat jumpa pers di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (24/7/2025).
Adapun hasilnya sebagai berikut:
Temuan pada sampel beras premium;
– Terdapat ketidaksesuaian mutu, di bawah standar regulasi, sebesar 85,56%,
– Ketidaksesuaian HET sebesar 59,78%
– Ketidaksesuaian berat beras kemasan atau berat real di bawah standar sebesar 21,66%
Temuan pada sampel beras medium;
– Terdapat ketidaksesuaian mutu beras di bawah standar regulasi sebesar 88,24%,
– Ketidaksesuaian HET atau harga di atas HET sebesar 95,12%,
– Ketidaksesuaian berat beras kemasan atau berat real di bawah standar sebesar 90,63%.
Atas temuan tersebut, Helfi mengatakan ada kerugian yang dialami masyarakat. Nilai kerugian mencapai Rp 99,35 triliun. (DON)
Ekonomi
Kapolres Maybrat hadiri launching pembagian Dana Desa/Dana Kampung Tahap I Tahun Anggaran 2025

Maybrat – Kepala Kepolisian Resor Maybrat Kompol Ruben Obed Kbarek, S.I.K. menghadiri kegiatan Launching Pembagian Dana Desa/Dana Kampung Tahap I Tahun Anggaran 2025 yang digelar di halaman Kantor Bupati Maybrat.
Acara ini dihadiri oleh jajaran Forkopimda Kabupaten Maybrat, di antaranya Bupati Maybrat Karel Murafer, S.H., M.A., Wakil Bupati Ferdinando Solosa, S.E., Sekda Ferdinandus TA, S.H., M.Si., Dandim 1809/Maybrat Letkol Afrianto Dolly, S.M., M.Si., serta Danki Satgas Brimob Iptu Supiono. Turut hadir pula sekitar 103 kepala kampung dan para ASN Pemerintah Kabupaten Maybrat.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan apel gabungan ASN dan kepala kampung yang dipimpin langsung oleh Bupati Maybrat. Kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan dana desa secara simbolis, serta arahan langsung dari Bupati kepada seluruh peserta yang hadir.
Dalam arahannya, Bupati menyampaikan bahwa pemerintah telah memproses pembayaran Dana Kampung Tahap I sebesar Rp92 Miliar, yang akan disalurkan secara bertahap melalui tiga bank yang telah ditunjuk. Ia juga mengimbau para kepala kampung agar menggunakan dana tersebut secara bijak dan bertanggung jawab demi pembangunan kampung.
Bupati turut mengajak seluruh pihak mendukung program prioritas Presiden RI yaitu Makanan Bergizi Gratis dan Operasi Merah Putih, serta memberikan apresiasi kepada TNI dan Polri atas peran aktif mereka dalam menjaga stabilitas keamanan di Maybrat.
Kapolres Maybrat Kompol Ruben Obed Kbarek, S.I.K. dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa Polres Maybrat siap mendukung dan mengawal penggunaan Dana Desa agar tepat sasaran dan tidak menimbulkan gangguan Kamtibmas. Ia juga mengajak seluruh kepala kampung untuk tetap bersinergi dengan aparat keamanan dalam menjaga ketertiban dan mencegah penyalahgunaan dana.
Kegiatan ditutup dengan foto bersama dan doa bersama, dan seluruh rangkaian berlangsung dengan aman, tertib, dan kondusif.
Kapolres Maybrat menyampaikan bahwa Polres akan terus mengawal dan mendampingi penyaluran Dana Desa agar tepat sasaran dan tidak menimbulkan gangguan Kamtibmas. Ia juga mengajak para kepala kampung untuk terus bersinergi dengan aparat keamanan guna menciptakan situasi yang kondusif di wilayah Kabupaten Maybrat.
(Tim/Red)
Ekonomi
Bank Indonesia Pastikan Kedaulatan Rupiah di Ujung Timur Nusantara

Sorong, — Bank Indonesia melalui Kantor Perwakilan Papua Barat dan Papua Barat Daya melepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut. Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional untuk menjaga kedaulatan ekonomi Indonesia dengan memastikan tersedianya uang rupiah yang layak edar hingga ke wilayah-wilayah paling terpencil di timur nusantara.
Pelepasan ekspedisi dilakukan di Dermaga TNI AL Lantamal XIV Sorong, menggunakan kapal KRI Balongan-908. Tim ekspedisi terdiri dari 14 personel, termasuk 12 “pejuang rupiah” yang berasal dari berbagai daerah seperti Papua Barat, Jawa Barat, Gorontalo, dan Malang.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Papua Barat dan Papua Barat Daya, Setian, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah bentuk komitmen negara menghadapi tantangan geografis di kawasan kepulauan, yang selama ini menyulitkan distribusi uang secara merata.
“Sejak 2018, kami telah melakukan Ekspedisi Rupiah Berdaulat untuk menjangkau pulau-pulau 3T. Tahun ini, ekspedisi membawa uang senilai Rp10 miliar untuk menggantikan uang yang rusak atau tidak layak edar dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mencintai dan merawat rupiah,” ungkap Setian.
Selain distribusi uang, ekspedisi ini juga membawa misi edukasi melalui program “Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah” (CBP Rupiah). Tim Bank Indonesia akan mengajak masyarakat di pulau-pulau tujuan untuk memahami nilai strategis rupiah sebagai simbol negara dan alat pemersatu bangsa.
Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Faris Budiawan, menekankan bahwa ekspedisi ini bukan hanya teknis penggantian uang, tapi juga langkah strategis menjaga eksistensi rupiah sebagai satu-satunya alat transaksi sah di seluruh Indonesia.
“Kita tidak ingin ada wilayah perbatasan yang menggunakan mata uang asing untuk bertransaksi. Rupiah adalah simbol negara. Dengan menjaga peredarannya, kita menjaga keutuhan NKRI,” ujar Paris.
Bank Indonesia mengungkap bahwa beberapa daerah perbatasan sempat mengalami kondisi di mana transaksi ekonomi dilakukan dengan mata uang asing karena akses terhadap rupiah terbatas. Oleh karena itu, ekspedisi ini menjadi prioritas nasional, khususnya untuk wilayah seperti Kaimana, Fakfak, Raja Ampat, hingga Manokwari.
Kegiatan ini di hadiri juga oleh Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, yang menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya terhadap Bank Indonesia dan TNI AL. Beliau menyebut bahwa kolaborasi ini adalah wujud nyata dari hadirnya negara hingga ke titik terluar wilayah Indonesia.
“Semua warga negara berhak mendapat akses yang sama terhadap rupiah. Terima kasih Bank Indonesia dan TNI AL yang telah mewujudkan misi mulia ini,” ungkapnya.
Ekspedisi yang akan berlangsung sejak 8 juli, hingga 15 Juli 2025 ini adalah wujud sinergi antar lembaga negara dalam menjaga stabilitas moneter, memperluas inklusi keuangan, serta memperkuat nasionalisme masyarakat di wilayah 3T.
(Timo)
- Budaya6 hari ago
Marching Band Mustika Nada SDN 2 Karangrejo Kampak Trenggalek Bikin Heboh, Lantunkan Lagu “Cinderella”
- Investigasi5 hari ago
Skandal Pungli di Kawasan Pinka, Sedot Darah PKL, Diduga Libatkan Oknum Preman dan Pengurus Lama
- Nasional2 minggu ago
Harumkan Nama Tulungagung dan Jatim, SMKN 1 Rejotangan berhasil Sabet Medali Emas di LKS Nasional 2025
- Investigasi3 hari ago
Jalan Rusak di Tulungagung, Warga “Sulap” Jalan Menjadi Kebun Pisang
- Nasional3 minggu ago
Kampak Trenggalek Menyala, Aroma Agustusan Mulai Terasa
- Jawa Timur2 minggu ago
Mewakili Jawa Timur, SMKN 1 Rejotangan Berpartisipasi di LKS Nasional 2025 Bidang Elektronika
- Jawa Timur7 hari ago
Rapat Paripurna DPRD Blitar Gagal Gara-Gara Tak Kuorum, LSM LASKAR: Memalukan dan Rakyat Jadi Korban
- Investigasi2 minggu ago
Kuasa Hukum Pokmas ‘Mergo Mulyo’ Desak DPRD Fasilitasi Hearing: Kantah Tulungagung Diduga Lindungi Mafia Tanah