Nasional
Skandal Ganda: Kades Tanggung dan Eks Pejabat RSUD Iskak Dijebloskan ke Penjara

TULUNGAGUNG — Kejaksaan Negeri Tulungagung resmi menahan empat orang tersangka dalam dua perkara korupsi berbeda. Penahanan dilakukan usai penetapan status tersangka dan langsung dilanjutkan dengan pelimpahan ke Lapas Kelas II B Tulungagung, Rabu (10/9/2025).
Kepala Kejaksaan Negeri Tulungagung, Tri Sutrisno, menjelaskan dua dari tersangka berasal dari kasus dugaan penyalahgunaan Dana Desa (DD), Alokasi Dana Desa (ADD), dan dana bagi hasil pajak di Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat, yang berlangsung selama periode 2017 hingga 2019.
Dua orang yang kini ditahan adalah SU, Kepala Desa Tanggung, dan JO, bendahara desa.
Keduanya diduga kuat menyalahgunakan dana yang seharusnya dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat desa.
“Hasil audit dari Inspektorat menunjukkan bahwa perbuatan mereka menimbulkan kerugian negara sekitar Rp1,5 miliar,” ujar Tri.
Sementara itu, dua tersangka lainnya berasal dari lingkungan RSUD dr Iskak Tulungagung, rumah sakit rujukan terbesar di wilayah barat daya Jawa Timur.
Mereka adalah YU, mantan Wakil Direktur RSUD, dan RE, staf pengelola data Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).
Kasus ini mencuat setelah muncul laporan masyarakat terkait pungutan liar terhadap pasien miskin, yang seharusnya mendapatkan layanan secara gratis atau bersubsidi melalui mekanisme SKTM.
Hasil audit dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mengungkapkan bahwa praktik ini telah menyebabkan kerugian negara mencapai Rp4,3 miliar.
“Pasien yang menggunakan SKTM tetap diminta membayar antara 25 hingga 50 persen dari biaya pelayanan. Dana hasil pungutan itu dikumpulkan oleh RE atas instruksi dari YU, dan tidak disetorkan ke kas rumah sakit,” ungkap Tri.
Modus ini berlangsung sejak tahun 2022 hingga 2024, dan menjadi tamparan keras bagi RSUD dr Iskak, yang selama ini dikenal sebagai model pelayanan publik berbasis Public Service Agency (BLUD).
Di sisi lain, kasus penyalahgunaan dana desa di Desa Tanggung kembali memperkuat sorotan atas lemahnya pengawasan terhadap pengelolaan anggaran publik di tingkat lokal.
Dana yang mestinya menjadi tulang punggung pembangunan desa justru dinikmati oleh pejabatnya sendiri.
“Mulai hari ini, keempat tersangka resmi kami tahan. Dua dari perkara dana desa, dua dari perkara SKTM. Seluruhnya merupakan hasil tindak lanjut dari laporan masyarakat,” pungkas Kajari Tulungagung menutup konferensi persnya. (DON/Red)
Nasional
Tampak Lebih Muda, Jokowi Jelaskan Logika Ekonomi di Balik Kereta Cepat Whoosh

Jakarta – Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), kembali mencuri perhatian publik. Bukan hanya karena penjelasannya yang lugas soal isu kerugian operasional kereta cepat Whoosh, tapi juga karena penampilannya yang tampak jauh lebih muda dan segar dari biasanya.
Mengenakan kemeja putih khasnya, dengan wajah bersih dan ekspresi tenang. Banyak yang menilai, sosoknya kali ini terlihat lebih rileks bahkan seperti terlepas dari beban berat jabatan yang selama satu dekade ia emban.
Tak sedikit pula warganet yang berspekulasi tentang penampilan segar Jokowi ini. Ada yang menilai efek pencahayaan kamera, ada pula yang menduga hal itu karena kondisi kulitnya baru pulih setelah sempat sakit beberapa waktu lalu.
“Apa karena kemarin pas sakit kulitnya sempat ngelupas, jadi sel-sel kulit mati keangkat, makanya kelihatan lebih muda,” tulis salah satu komentar warganet di media sosial.
Sementara itu, dalam penjelasannya, Jokowi menanggapi isu kerugian operasional proyek Whoosh dengan nada tenang dan argumentatif. Ia menegaskan pentingnya memahami konteks terlebih dahulu sebelum menuding.
“Gini, jadi kita harus tahu masalahnya dulu ya. Di Jakarta itu kemacetannya sudah parah. Ini sudah sejak 30 tahun, 40 tahun yang lalu, 20 tahun yang lalu,” ujar Jokowi di Istana Negara, Senin (27/10/2025).
Menurutnya, bukan hanya Jakarta yang mengalami kemacetan kronis, tetapi juga wilayah Jabodetabek dan Bandung.
“Dari kemacetan itu negara rugi secara hitung-hitungan, kalau di Jakarta saja kira-kira Rp 65 triliun per tahun. Kalau Jabodetabek plus Bandung, kira-kira sudah di atas Rp 100 triliun per tahun,” jelasnya.
Untuk mengatasi kerugian akibat kemacetan, pemerintah telah membangun beragam moda transportasi massal – mulai dari KRL, MRT, LRT, kereta bandara, hingga kereta cepat Whoosh.
Menurut Jokowi, proyek-proyek tersebut adalah bagian dari strategi jangka panjang agar masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum.
“Ini agar kerugian itu bisa terkurangi dengan baik. Dan prinsip dasar transportasi massal itu adalah layanan publik, bukan mencari laba,” tegasnya.
Jokowi menegaskan bahwa keberhasilan transportasi umum tidak bisa semata diukur dari keuntungan finansial, melainkan dari manfaat sosialnya.
Social return on investment, apa itu?
Misalnya, pengurangan emisi karbon, produktivitas meningkat, polusi berkurang, waktu tempuh jadi lebih cepat. Di situlah keuntungan sosial dari transportasi massal,” paparnya.
Ia juga menepis anggapan bahwa subsidi transportasi publik adalah bentuk kerugian negara.
“Kalau ada subsidi itu investasi, bukan kerugian. MRT saja, DKI Jakarta mensubsidi Rp 800 miliar per tahun. Kalau semua rute selesai, mungkin sekitar Rp 4–5 triliun. Itu hitungan kami dulu, 12 tahun yang lalu,” ujarnya.
Meski mengakui bahwa mengubah kebiasaan masyarakat agar beralih ke transportasi umum bukan hal mudah, Jokowi tetap optimistis bahwa investasi ini akan memberi dampak besar dalam jangka panjang.
Bagi sebagian warganet, wajah Jokowi yang kini tampak lebih muda dianggap sejalan dengan keyakinannya bahwa pembangunan transportasi publik bukanlah kesalahan, melainkan bentuk investasi sosial jangka panjang dan mungkin, simbol semangat muda yang masih menyala dalam diri sang presiden ke-7 itu. (By/Red)
Papua
Prestasi Membanggakan, Atlet Satkopaska Koarmada III Raih Juara 1 di Ajang Semarak Aston Fun Run 2025

Sorong PBD — Prajurit Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Koarmada III kembali menorehkan prestasi membanggakan di bidang olahraga. Dalam ajang “Semarak Aston Fun Run 2025” yang digelar di Aston Sorong, Kelasi Kepala (Klk) Brian Yakob berhasil meraih Juara 1 kategori 10 Kilometer (10K) dengan catatan waktu impresif 00:36’09”01.
Kegiatan yang diikuti lebih dari 1.000 peserta ini berlangsung meriah dengan rute menantang sejauh 10.600 meter, mengelilingi kawasan utama Kota Sorong.
Ajang tersebut diikuti oleh berbagai kalangan masyarakat, instansi pemerintah, TNI–Polri, komunitas olahraga, serta pelajar, sehingga menambah semangat kompetisi dan kebersamaan di tengah masyarakat.
Komandan Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Koarmada III Kolonel Laut (S) Taufan Bagus Wicaksono, M.Tr. Opsla menyampaikan apresiasi dan kebanggaan atas capaian anggotanya.
“Keberhasilan ini merupakan bukti nyata semangat juang, kedisiplinan, dan profesionalisme prajurit Satkopaska Koarmada III yang selalu menjaga kebugaran jasmani serta berupaya mengharumkan nama satuan di setiap kesempatan,” ujarnya.
Prestasi yang diraih Klk Brian Yakob menjadi motivasi bagi seluruh prajurit Koarmada III untuk terus menumbuhkan semangat kompetitif, jiwa sportivitas, dan kebanggaan sebagai prajurit TNI Angkatan Laut dalam setiap kegiatan, baik di medan tugas maupun di ajang olahraga. (Tim/Red)
Nasional
Prajurit Koarmada III Raih Juara I di Navy Open Water Sport 2025, Harumkan Nama Armada III di Laut Makassar

Makassar— Prajurit Komando Armada III kembali menunjukkan prestasi gemilang di kancah nasional. Dalam ajang Navy Open Water Sport Competition 2025 yang digelar oleh Komando Daerah Angkatan Laut (Kodaeral) VI di perairan Laut Makassar, dua prajurit terbaik Koarmada III berhasil menorehkan hasil membanggakan dan mengharumkan nama satuannya.
Dalam kompetisi yang menjadi rangkaian peringatan Hari Armada Republik Indonesia serta Hari Ulang Tahun ke-356 Provinsi Sulawesi Selatan ini, Serda Jas M. Furqon Rollan berhasil tampil sebagai Juara I pada kategori Renang Perairan Terbuka 3.000 meter TNI–Polri Putra.
Dengan waktu tempuh 42 menit 49 detik, Serda Jas menunjukkan ketangguhan, disiplin, dan semangat juang tinggi khas prajurit Jalasena.
Tidak hanya itu, prestasi Koarmada III semakin lengkap dengan torehan Letda Laut (KH) Alhberd, S.Sy., yang berhasil meraih Juara Harapan I pada ktegori yang sama.
Keberhasilan ini menjadi bukti nyata komitmen Koarmada III dalam membina kemampuan jasmani dan profesionalisme prajurit di berbagai medan tugas.
Kompetisi tersebut diikuti oleh 150 peserta dari berbagai satuan TNI, Polri, instansi pemerintah, hingga masyarakat umum pecinta olahraga air.
Kegiatan berlangsung meriah dan disaksikan langsung oleh Pangko Kodaeral VI Laksamana Muda TNI Andi Abdul Aziz, bersama jajaran Forkopimda Sulawesi Selatan, serta ribuan masyarakat yang memadati area Pantai Losari.
Selain lomba renang, rangkaian kegiatan juga dimeriahkan dengan lomba dayung perahu naga dan Orientasi Bawah Air, yang turut memperkuat semangat kebersamaan dan sportivitas di antara peserta.
Komandan Koarmada III, melalui keterangannya, menyampaikan apresiasi dan kebanggaan atas prestasi tersebut.
“Keberhasilan prajurit Koarmada III di ajang ini menjadi wujud nyata semangat pantang menyerah dan disiplin tinggi yang terus kami tanamkan. Prestasi ini tidak hanya membanggakan satuan, tetapi juga menjadi motivasi bagi seluruh prajurit untuk terus mengukir prestasi di berbagai bidang,” ujar Pangkoarmada III.
Dengan capaian ini, Koarmada III menegaskan komitmennya untuk terus hadir sebagai garda terdepan dalam menjaga kedaulatan laut Nusantara, sekaligus menginspirasi masyarakat melalui prestasi positif di bidang olahraga dan kemaritiman. (Tim/Red)
Nasional3 minggu agoAPBD Jebol untuk Gaji Pegawai, Jalan Rusak di Tulungagung Jadi Anak Tiri
Nasional2 minggu agoGizi atau Cemari?, MBG untuk Anak TK Tuai Kecaman di Tulungagung
Nasional3 minggu agoMisteri Miliaran Rupiah, PPJ Disetor Rakyat, Jalan Tetap Gelap; Apakah Ada Tabir di BPKAD Tulungagung ?
Nasional2 minggu agoKeracunan Siswa di Tulungagung, LMP Desak Penghentian Sementara Total Program MBG
Nasional2 minggu agoMencoreng Citra Program Gizi, MBG Berujung Petaka, Puluhan Siswa di Tulungagung Keracunan
Nasional7 hari agoKJRA Temui Irjen ATR/BPN RI, Sampaikan Laporan Dugaan Pelanggaran Agraria di Tulungagung
Nasional7 hari agoRibuan Santri Kepung Pendopo Tulungagung, Protes Tayangan Trans7 yang Dinilai Memojokkan Pesantren
Nasional2 minggu agoJuru Parkir Terlunta, Regulasi Tak Kunjung Datang: Ada Apa di Balik Mandeknya Perbup Parkir Tulungagung?













