Jawa Timur
Forum RT/RW Blitar Bergerak Perkuat Ketahanan Sosial: Warga Diimbau Jaga Kerukunan dan Waspada Provokasi

BLITAR – Menyikapi rangkaian insiden kerusuhan yang terjadi di beberapa daerah, termasuk di wilayah Kota dan Kabupaten Blitar, Forum Masyarakat RT/RW (Format ) Kabupaten Blitar menginisiasi gerakan kolektif untuk memperkuat ketahanan sosial di tingkat komunitas.
Ketua Format Kabupaten Blitar, Swantantio Hani Irawan, yang akrab disapa Tiok, menegaskan pentingnya menjaga kerukunan dan kewaspadaan agar masyarakat tidak mudah terprovokasi isu yang berpotensi memecah belah.
“Kita semua prihatin dengan peristiwa yang mengganggu ketenteraman masyarakat. Ini menjadi peringatan agar kita senantiasa waspada. Jaga persatuan, dan jangan mudah terpancing oleh isu yang menyesatkan,” ungkap Tiok, pada Senin (01/09).
Menurutnya, arus informasi yang begitu cepat menuntut peran aktif RT dan RW sebagai garda terdepan masyarakat. Untuk itu, Tiok menginstruksikan seluruh pengurus RT/RW di Kabupaten Blitar agar menjadi sumber informasi yang akurat sekaligus penyejuk di lingkungannya.
“Fungsi RT dan RW adalah menjadi penyambung lidah yang positif, saling mengingatkan dalam kebaikan, serta menjadi filter pertama terhadap provokasi yang dapat menimbulkan keresahan atau kerusuhan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Tiok mengajak pengurus RT dan RW menggelar pertemuan rutin bersama warga untuk membangun komunikasi yang sehat dan mendorong kesadaran kolektif dalam menjaga stabilitas sosial.
Ia meyakini, ketahanan masyarakat dapat terbangun secara efektif jika dimulai dari tingkat lingkungan terkecil.
“Kekuatan kita ada pada ketahanan sosial di tingkat kampung. Jika setiap lingkungan rukun, solid, dan waspada, maka Kabupaten Blitar secara keseluruhan akan menjadi daerah yang kuat dan harmonis,” tambahnya.
Langkah proaktif Forum RT/RW sebagai bentuk kepedulian sekaligus upaya preventif untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Blitar.
(JK- Red)
Editor: Joko Prasetyo
Jawa Timur
Peringati HUT RI ke-80, Warga Desa Srikaton Gelar Pesta Rakyat dengan Orkes Dangdut

TULUNGAGUNG — Dalam rangka memperingati kemerdekaan Republik Indonesia RI ke-80, warga Desa Srikaton, Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung, menggelar serangkaian kegiatan hiburan rakyat yang berlangsung meriah dan penuh semangat kebersamaan.
Salah satu acara yang paling menyedot perhatian masyarakat adalah pagelaran orkes dangdut, yang digelar pada Selasa (2/8) di pusat Desa Srikaton.
Kemeriahan semakin terasa dengan kehadiran sound system Ramona, yang dikenal luas di wilayah setempat karena kualitas suaranya yang prima.
Ratusan warga dari berbagai dusun memadati area acara sejak sore hari. Lagu-lagu dangdut yang disajikan berhasil menggugah antusiasme warga, dari anak-anak hingga orang tua, untuk bergoyang dan bersuka cita bersama.
Ketua Panitia, Andriani, mengatakan bahwa acara ini merupakan bentuk rasa syukur atas kemerdekaan yang telah diraih bangsa Indonesia, sekaligus menjadi ajang mempererat tali silaturahmi antarwarga.
“Kegiatan ini kami adakan sebagai bentuk rasa syukur dan kegembiraan warga menyambut HUT RI. Selain itu, kami juga ingin mempererat tali silaturahmi antarwarga,” ujar Andriani saat ditemui di sela-sela acara.
Ia juga mengapresiasi partisipasi aktif masyarakat dalam menyukseskan kegiatan ini.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga dan donatur yang telah berpartisipasi. Semangat kebersamaan inilah yang menjadi kekuatan utama Desa Srikaton,” tambahnya.
Panggung hiburan diisi oleh deretan penyanyi lokal yang tampil enerjik dan menghibur.
Kualitas audio dari sound system Ramona menambah semarak suasana, membuat penonton larut dalam irama musik.
Tak sedikit warga yang naik ke atas panggung untuk berjoget bersama, menciptakan suasana yang hangat dan penuh keakraban.
Sebelum pertunjukan musik, kegiatan juga diawali dengan senam massal yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
Kegiatan ini menjadi pemanasan sebelum warga menikmati hiburan malam hari.
Kemeriahan ini menjadi bukti kuatnya semangat gotong royong dan nasionalisme warga Desa Srikaton.
Panitia berharap, kegiatan serupa bisa terus dilaksanakan setiap tahun sebagai bagian dari tradisi desa dalam menyambut hari kemerdekaan.
“Semoga tahun depan bisa lebih meriah lagi dan menjadi agenda tahunan desa,” tutup Andriani. (DON/Red)
Jawa Timur
Dzikir Jama’i di Al Barokah: 650 Jamaah Menyatu dalam Doa dan Syukur

KEDIRI — Ahad pagi, 31 Agustus 2025, ada yang berbeda di Dusun Brenjuk, Desa Purwodadi, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri. Udara masih sejuk, mentari belum meninggi, namun suasana Pendopo Pesantren Al Barokah At-Tandzib sudah padat oleh ratusan jamaah yang datang dari berbagai penjuru.
Sekitar 650 orang berkumpul dalam kekhusyukan, mengikuti Istighosah Dzikir Jama’i dengan hati yang lapang dan penuh harap.
Tidak ada gemerlap panggung, tidak pula hiruk-pikuk sound system. Yang terdengar hanya lantunan dzikir yang pelan namun dalam mengalir seperti doa yang mencari jalan pulang ke langit.
Menurut KH. Abdullah Hadlirin, pengasuh Pesantren Al Barokah, kegiatan Dzikir Jama’i bukan sekadar rutinitas.
“Kami hanya ingin tetap dalam amalan ini. Dzikir yang disusun oleh Abi KH. M. Ihya’ Ulumiddin ini bukan sekadar bacaan. Ia adalah napas,” ujarnya, lirih namun penuh makna.
Kegiatan ini digelar secara rutin setiap tiga bulan sekali, dengan tempat yang bergilir dari satu titik ke titik lainnya.
Di balik kesederhanaannya, Dzikir Jama’i selalu mampu menyatukan hati jamaah.
Yayasan Persyarikatan Dakwah Al Haromain cabang Kabupaten Kediri menjadi motor penggerak acara ini.
Tanpa spanduk besar atau selebaran mewah, mereka hadir membawa semangat yang tak kasat mata, tapi nyata terasa.
Salah satu momen yang paling menggugah adalah taujih dari KH. M. Junaidi Sahal, Dewan Pembina yayasan.
Duduk bersahaja di antara jamaah, beliau menyampaikan nasihat dengan gaya seorang ayah kepada anak-anaknya.
“Bersyukur itu bukan soal jumlah. Tapi soal sikap. Kalau dapat sedikit, tetap syukuri. Kalau dapat banyak, jangan lupa berbagi,” terangnya.
“Semua nikmat itu rahmat dari Allah Ta’ala. Maka jangan pernah merasa itu hasil kerja keras sendiri. Itu hanya wasilah”, imbuhnya.
Tak ada tepuk tangan. Tapi justru itulah keistimewaannya yang hadir larut dalam perenungan. Banyak mata yang berkaca-kaca, kepala yang menunduk, hati yang terasa disentuh.
Ketika acara selesai, jamaah tidak langsung beranjak. Mereka saling menyapa, berpelukan, dan berbagi senyum.
Seolah bukan hanya dzikir yang mereka cari, tapi juga rasa persaudaraan yang makin kuat terjalin.
Tampak hadir dalam kegiatan ini para ulama dan masyayikh seperti Habib Abdillah As Segaf, Habib Idrus Al Jufri, KH. Imam Mawardi Ridlwan, Kyai Lukman Hakim, KH. Fathurrahman, serta tokoh-tokoh lainnya yang memperkuat makna kebersamaan dalam istighosah.
Di tengah zaman yang penuh hiruk-pikuk dan gempuran distraksi digital, Dzikir Jama’i seperti ini menjadi oase spiritual.
Sebuah pengingat bahwa sesungguhnya kekuatan umat bukan pada jumlah atau fasilitas, melainkan pada hati yang terpaut kepada Allah dan sesama. (DON/Red)
Jawa Timur
Serah Terima Kepala MTs Unggul Pagerwojo: Tongkat Estafet Perjuangan Lillah wa Billah

TULUNGAGUNG — Di sebuah ruang kelas sederhana yang selama ini menjadi saksi bisu perjuangan pendidikan, MTs Unggul Pagerwojo menggelar acara serah terima jabatan kepala madrasah pada Sabtu (31/8/2025).
Dari tangan Ustadzah Ismiatun, estafet kepemimpinan kini berpindah kepada Ustadz M. Syaifulloh Farihi.
Tidak ada panggung megah, tak ada karpet merah. Hanya deretan kursi kayu, papan tulis, dan wajah-wajah penuh harapan yang mengiringi momen penuh makna tersebut.
Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Islam Al Azhaar Indonesia, KH Imam Mawardi Ridlwan, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih mendalam kepada Ustadzah Ismiatun atas dedikasi dan pengabdiannya.
Di bawah kepemimpinannya, MTs Unggul Pagerwojo berhasil menorehkan berbagai prestasi dengan semangat ikhlas dan totalitas.
“Kita berjuang harus lillah. Bekal kita adalah bismillah. Dan dilanjut dengan wirid hasbana,” tutur Abah Imam dengan nada lembut namun penuh makna.
Ia menegaskan kembali bahwa ruh utama perjuangan di dunia pendidikan adalah keikhlasan dan ketergantungan total pada pertolongan Allah SWT sebagaimana diajarkan oleh guru beliau, Abi KHM Ihya’ Ulumiddin.
Dalam suasana haru, Ustadzah Ismiatun yang akan melanjutkan tugasnya di sekolah pusat, menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan selama memimpin.
Abah Imam berharap agar kepala madrasah yang baru dapat melanjutkan dan menyempurnakan perjuangan yang telah dirintis bersama.
Sementara itu, Ustadz M. Syaifulloh Farihi, yang kini memegang amanah sebagai kepala madrasah, menerima tanggung jawab itu dengan penuh tawakal.
Ia tidak banyak berbicara, namun sorot matanya memancarkan tekad kuat bahwa kepemimpinan ini bukan sekadar jabatan, melainkan ladang amal yang harus digarap dengan hati dan keikhlasan.
Pengawas Yayasan, Abah Mukri, menutup rangkaian sambutan dengan pesan sederhana namun mendalam:
“Silaturrahim dan komunikasi harus dijaga. Agar MTs Unggul Pagerwojo semakin berkah.” ujarnya.
Pesan itu bagaikan benih yang ditanam di ladang subur. Mungkin tidak langsung terlihat hasilnya, tapi yakinlah, kelak akan tumbuh dan berbuah.
Hari itu, di ruang kelas yang sederhana, telah terjadi sesuatu yang luar biasa. Bukan sekadar pergantian kepala madrasah, tetapi peralihan ruh perjuangan.
Dari satu tangan ke tangan lain, dari satu niat ke niat yang lebih tinggi.
Semua lillah. Semua billah. Semua adalah hasbana. (DON/Red)
- Jawa Timur2 minggu ago
Pemerintah atau Parade Borjuis? Jalan Rusak Diabaikan, Pengadaan Mobil Mewah Pejabat Diprioritaskan
- Nasional2 minggu ago
Gugat Tanah Adat, Warga Geruduk DPRD Tulungagung: Proyek Pemakaman Elite Diduga Ilegal
- Nasional3 hari ago
Spanduk “Aksi Selasa Rakyat”: Suara Diam yang Menggemuruh di Tulungagung
- Nasional4 hari ago
Demonstrasi 4/9 di Tulungagung, Ketua Almasta Tegaskan Bukan Inspirator Aksi
- Jawa Timur2 minggu ago
Diduga Dekat dengan Pejabat, CV Pendatang Baru Kuasai Proyek Konsultan di Tulungagung
- Investigasi1 minggu ago
LSM LASKAR Soroti Tiang WiFi ‘Siluman’ Ancam Keselamatan Warga Blitar
- Jawa Timur1 minggu ago
DPUPR Kabupaten Blitar Siapkan Perbaikan Darurat untuk Jalan Rusak di Jambewangi
- Investigasi4 hari ago
Gaji Bulanan untuk Sekolah Negeri? Pungli Rp120 Ribu/Bulan Membelenggu Orang Tua di SMAN 1 Gondang