Connect with us

Nasional

Kadiv Humas Polri Beri Reward Umroh Kepada Anggota

Published

on

Jakarta, 90detik.com- Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Irjen. Pol. Sandi Nugroho memberangkatkan tujuh anggotanya untuk melaksanakan ibadah umroh ke Tanah Suci.

Pemberangkatan ini dalam rangka pemberian penghargaan. Kadiv Humas menjelaskan, hadiah kepada anggota ini sekaligus memperingati Isra Mi’raj dan menjelang Bulan Ramadhan 1445 H.

“Semoga perjalanan dalam situasi yang baik, kembali juga dalam kondisi sehat, tanpa kurang satu apapun, dan mudah-mudahan ibadahnya diberikan kemudahan oleh Gusti Allah,” ujar Kadiv Humas, Rabu (6/3/24).

Hadiah ini, menurut Kadiv, karena anggotanya dipandang menjalankan tugasnya dengan maksimal. Hadiah ini diharapkan Kadiv Humas bisa menjadi motivasi bagi personel lainnya agar terus mengembangkan diri dan maksimal menjalankan tugas.

Perwakilan anggota yang mendapat hadiah, Briptu Panji Anugerah menyampaikan rasa syukurnya atas hadiah yang diberikan. Dia mengaku, hanya doa yang dapat diberikan untuk membalas pemberian dari Kadiv Humas tersebut.

“Semoga jenderal dan keluarga diberikan keselamatan dan kesehatan selalu, diberikan rejeki, kelancaran dalam karir jenderal selalu,” ungkap Panji.

Anggota lainnya, Bripda Zahra mengaku tidak menyangka akan mendapatkan hadiah umroh dari Kadiv Humas. Dia berharap, hadiah ini menjadi hal baik yang berbalik ke Irjen. Pol. Sandi dan keluarga, serta Divisi Humas sendiri.

“Semoga Divhumas Polri selalu dicintai masyarakat dan dimudahkan dalam menjalankan tugasnya,” jelasnya.

Diketahui, tidak hanya kepada anggotanya, sebelumnya hadiah umroh ini sudah pernah diberikan Kadiv Humas Polri. Tak hanya kepada anggota, sebelumnya terdapat keluarga anggota dan jurnalis yang diberikan reward serupa.

Terdapat dua kloter yang sudah pernah berangkat umroh. Reward seperti ini merupakan program Kadiv Humas Polri atas dedikasi dan kinerja anggota dan mitra media selama ini. (Red)

Nasional

Pesantren Al Azhaar Kedungwaru Peringati HUT ke-80 RI: Meneguhkan Khidmah, Menjaga Kedaulatan Rakyat

Published

on

TULUNGAGUNG— Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, Pesantren Al Azhaar Kedungwaru Tulungagung menggelar upacara bendera yang khidmat pada Ahad (17/8/2025) di halaman pesantren.

Kegiatan ini menjadi refleksi rasa syukur sekaligus penegasan komitmen pesantren dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan dan kedaulatan rakyat.

Upacara peringatan kali ini dipimpin oleh Inspektur Upacara dari Polres Tulungagung, yaitu AKP Ryo Pradana Inovantri Elesdela Widiyanto, S.T.K., S.I.K., M.Si., yang saat ini menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Tulungagung.

Turut hadir dalam upacara tersebut Kanitreskrim Polsek Kedungwaru, perangkat Desa Kedungwaru, serta seorang veteran pejuang kemerdekaan yang masih aktif memberikan teladan, Mbak Lamidi.

Masyarakat sekitar pesantren juga ambil bagian dalam upacara, menjadikannya sebagai momentum spiritual untuk memperkuat kembali khidmah pesantren kepada bangsa dan negara.

Pesantren dan Perjuangan Kemerdekaan.

Dalam sambutannya seusai upacara, Pengasuh Pesantren Al Azhaar, KH. Imam Mawardi Ridlwan, menegaskan bahwa pesantren sejak awal telah menjadi bagian integral dari perjuangan rakyat dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Di usia ke-80 tahun Indonesia merdeka, menurutnya, pesantren tetap teguh dalam khidmah bukan untuk berebut kekuasaan, melainkan untuk menyiapkan kader-kader bangsa yang bermoral dan berjiwa pelayan umat.

Pesantren Al Azhaar Tulungagung usai memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia. Foto;(dok/istimewa).

“Kemerdekaan harus dimulai dengan mengenang jasa para pahlawan. Di pesantren, kami awali dengan kirim doa Al-Fatihah untuk para pejuang. Ini bukan sekadar tradisi, tapi bentuk syukur dan tanggung jawab spiritual,” ujar Abah Imam kepada 90detik.com.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga persatuan di tengah arus deras budaya asing yang masuk melalui media sosial.

Bagi Abah Imam, kedaulatan rakyat adalah fondasi utama untuk membangun Indonesia yang makmur dan bermartabat.

Sebagai aktivis dakwah di LD PWNU Jawa Timur, Abah Imam mengajak masyarakat untuk menumbuhkan hubbul wathon minal iman (cinta tanah air sebagai bagian dari iman), serta mengisi kemerdekaan dengan kegiatan positif seperti mengaji, berdakwah, dan membebaskan masyarakat dari berbagai bentuk penindasan.

“Rakyat yang diberi amanah di lingkungan kekuasaan harus membangun sistem yang adil. Jangan sampai pemerintahan menjadi alat penindasan dan perbudakan. Jika itu terjadi, maka kebijakan yang lahir tidak akan berpihak pada rakyat,” tegasnya.

Menjaga Kesadaran di Era Digital.

Lebih lanjut, Abah Imam memperingatkan bahaya penjajahan gaya baru melalui penyebaran hoaks, adu domba, ghibah, dan perpecahan yang kini marak di media sosial.

Menurutnya, media sosial yang dikendalikan asing bisa menjadi alat untuk menindas kesadaran rakyat.

“Problem bangsa saat ini adalah generasi yang mudah termakan hoaks tanpa tabayun. Ini bukan sekadar kesalahan informasi, tapi bentuk penjajahan baru yang harus kita lawan,” ujarnya.

Pemimpin Harus Menjadi Teladan.

Menutup pernyataannya, Abah Imam menyerukan pentingnya keteladanan di kalangan pemimpin bangsa.

Ia menilai bahwa keadilan sosial hanya bisa terwujud jika para pemimpin bersikap adil dan menjadi panutan bagi rakyat.

“Rakyat tidak butuh pertikaian antar pemimpin. Mereka butuh tauladan. Jika para tokoh bangsa mampu menjadi teladan, maka keadilan sosial bukan sekadar cita-cita, tapi keniscayaan,” pungkasnya.

Peringatan HUT RI ke-80 di Pesantren Al Azhaar bukan hanya seremoni rutin tahunan, melainkan menjadi panggung spiritual untuk memperkuat jati diri bangsa dan menegaskan bahwa pesantren tetap menjadi benteng peradaban, moralitas, dan kedaulatan rakyat di tengah tantangan zaman. (DON/Red)

Continue Reading

Papua

Semarak HUT ke-80 RI, Koarmada III Gelar Lomba Khas 17-an Penuh Kemeriahan

Published

on

Katapop, — Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Komando Armada (Koarmada) III menggelar berbagai perlombaan khas 17-an di Lapangan Kompleks Arafuru, Katapop, Kabupaten Sorong, Sabtu (16/8).

Perlombaan ini dibuka secara meriah oleh Panglima Koarmada III, Laksda TNI Hersan, S.H., M.Si., bersama Ketua Daerah Jalasenastri Armada (DJA) III, Ny. Dita Hersan.

Sejumlah lomba tradisional yang identik dengan semangat kemerdekaan turut dipertandingkan, di antaranya balap karung, makan kerupuk, tarik tambang, memecah balon, voli net tertutup, dan berbagai lomba hiburan lainnya.

Peserta lomba berasal dari seluruh satuan kerja di Mako Koarmada III. Kemeriahan, keceriaan, dan kebersamaan tampak jelas di setiap sorot mata prajurit, keluarga, maupun peserta lomba yang larut dalam suasana penuh semangat perjuangan.

Antusiasme peserta semakin meningkat karena setiap pemenang mendapatkan hadiah menarik berupa perlengkapan rumah tangga, peralatan olahraga, hingga bingkisan kebutuhan sehari-hari yang menambah semangat kompetisi.

Pangkoarmada III, Laksda TNI Hersan, dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya untuk menyemarakkan HUT ke-80 Republik Indonesia, tetapi juga menjadi wadah mempererat tali persaudaraan dan soliditas di lingkungan keluarga besar Koarmada III.

“Perlombaan ini mencerminkan nilai kebersamaan, sportivitas, dan semangat juang yang selaras dengan nilai-nilai kemerdekaan. Semoga melalui momentum ini, hubungan kekeluargaan di Koarmada III semakin erat,” ujarnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kas Koarmada III Laksma TNI Singgih Sugiarto beserta istri, Inspektur Koarmada III Laksma TNI Al Sunaryo bersama istri, Kapoksahli Koarmada III Laksma TNI Heriyanto, para Asisten Pangkoarmada III, Dansat, serta Kasatker Koarmada III.

Acara berlangsung meriah, penuh gelak tawa, serta menumbuhkan semangat kebangsaan yang tak pernah luntur meski zaman terus berganti. (Timo)

Continue Reading

Nasional

Pengorbanan Kades: Uang Pribadi Dijadikan Solusi Akhir Jalan Berlubang, Sementara Anggaran Pemkab Tulungagung Mandek

Published

on

TULUNGAGUNG— Ketidakpuasan warga Desa Tanggunggunung, Kecamatan Tanggunggunung, Kabupaten Tulungagung, memuncak. Aksi protes yang dilakukan warga terhadap kondisi ruas jalan penghubung antar dusun yang rusak parah terus berlanjut meski pemerintah desa telah melakukan sosialisasi hasil pertemuan dengan Bupati Tulungagung dan Dinas PUPR.

Sosialisasi yang digelar di Balai Desa Tanggunggunung pada Jumat (15/08/2025) seharusnya menjadi momen menenangkan.

Namun, penjelasan bahwa pembangunan jalan baru akan direalisasikan pada tahun 2026 justru membuat warga semakin kecewa.

Janji pembangunan sebesar 85% pada tahun depan dinilai terlalu lambat untuk kebutuhan yang sudah sangat mendesak.

“Jalan tersebut adalah kewenangan dari pemerintah kabupaten melalui Dinas PUPR. Sesuai hasil pertemuan dengan Bupati dan Plt Kepala Dinas, pembangunan akan dilakukan tahun 2026,” ujar Kepala Desa Asmiatin dalam sosialisasi tersebut.

Namun, warga bersikukuh agar perbaikan dilakukan lebih cepat.

Jalan yang menghubungkan Ngemplaksari hingga Dusun Ngipik tersebut telah lama rusak parah, menghambat aktivitas harian dan merugikan perekonomian masyarakat.

Ketidakhadiran pemerintah dalam menyikapi kerusakan tersebut membuat keresahan masyarakat terus membara.

Menanggapi tekanan warganya, Kepala Desa Asmiatin mengambil langkah cepat.

Tanpa menunggu anggaran resmi, ia mendatangkan alat berat untuk memperbaiki jalan secara sementara.

Bahkan, ia mengaku menggunakan dana pribadinya demi memenuhi harapan warganya.

“Petunjuk dari Dinas PUPR untuk melakukan perbaikan sementara akan kami laksanakan. Meskipun harus mengeluarkan dana pribadi tanpa melibatkan anggaran desa maupun kabupaten, ini saya lakukan demi masyarakat,” tegas Asmiatin, Sabtu(16/8).

Langkah nekat kepala desa ini mencerminkan dua hal, kepedulian pemimpin lokal yang tak ingin warganya terus menderita dan sekaligus kegagalan pemerintah kabupaten dalam menyikapi kebutuhan dasar warganya secara cepat dan tanggap.

Asmiatin menutup pernyataannya dengan harapan besar agar janji Bupati benar-benar ditepati.

“Besar harapan kami, sesuai janji Bapak Bupati ruas jalan Ngemplaksari–Ngipik benar-benar dibangun tahun 2026 agar akses perekonomian masyarakat bisa kembali normal,” pungkasnya. (DON/Red)

Editor: Joko Prasetyo

Continue Reading

Trending