Agama
Koarmada III Gelar Perayaan Idul Adha 1446 H: 16 Ekor Sapi dan 2 Kambing Dikurbankan

Katapop, Kabupaten Sorong, – Komando Armada III (Koarmada III) memperingati Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah/2025 Masehi dengan penuh khidmat melalui penyembelihan hewan kurban sebanyak 16 ekor sapi dan 2 ekor kambing. Rangkaian kegiatan dimulai dengan pelaksanaan salat Idul Adha berjamaah di Masjid Baiturahman, Markas Koarmada III, Katapop, Sorong, Jumat (6/6), yang dihadiri langsung oleh Pangkoarmada III, Laksamana Muda TNI Hersan, S.H., M.Si.
Dalam tausiyahnya, Ustaz Dr. Sudirman, S.H., M.H.I., mengingatkan makna utama dari ibadah kurban sebagai wujud ketaatan kepada Allah SWT serta bentuk kepedulian terhadap sesama. “Pada momentum ini, kita semua yang sudah mampu untuk berkurban sangat dianjurkan untuk menunaikannya. Ini bukan hanya soal menyembelih hewan, tapi juga menyembelih ego pribadi. Dunia itu fana, dan kepada Allah-lah tujuan kita,” tutur Ustaz Sudirman.
Ia juga mengutip firman Allah dalam Al-Qur’an Surah Al-Kautsar ayat 2: “Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).” Pesan tersebut menjadi pengingat penting bagi jamaah untuk terus meningkatkan amal ibadah serta mempererat solidaritas sosial.
Usai pelaksanaan salat dan tausiyah, acara dilanjutkan dengan penyerahan simbolis hewan kurban oleh Pangkoarmada III kepada Ketua Panitia Perayaan Idul Adha Koarmada III, Kolonel Laut (P) I Komang Nurhadi, S.T., M.Tr.Hanla, . “Dengan nama Allah, pada pagi hari ini saya niat mengeluarkan kurban lillahi ta’ala. Semoga kurban ini membawa keberkahan bagi kita semua,” ujar Laksda TNI Hersan saat menyerahkan tali hewan kurban kepada panitia.
Dari total 16 ekor sapi dan 2 ekor kambing yang disiapkan, sebanyak 11 ekor sapi dan 2 ekor kambing disembelih pada hari itu juga. Daging kurban didistribusikan kepada para prajurit dan PNS Koarmada III, anak-anak yatim piatu, warga sekitar markas, serta sejumlah panti asuhan dan pondok pesantren yang telah didata.
Sebagai bagian dari perayaan, digelar pula acara ramah tamah di Lobi Mako Armada III. Acara ini dihadiri oleh Pangkoarmada III beserta Ketua DJA III, Ny. Dita Hersan, Ir Koarmada III Laksma TNI Al Sunaryo dan istri, Kapoksahli Koarmada III Laksma TNI Heriyanto, S.T., M.M., serta para Asisten Pangkoarmada III, Kasatker, Komandan Satuan, dan Komandan KRI Koarmada III.
Perayaan Idul Adha di Koarmada III tahun ini tidak hanya menjadi wujud ketaatan religius, tetapi juga memperkuat semangat kebersamaan, kepedulian, dan solidaritas antarsesama dalam bingkai nilai-nilai kemanusiaan dan pengabdian.
(Tim/Red)
Agama
YABIKA Tuban Bersholawat, Mengetuk Pintu Langit dengan Mahabbah

TUBAN — Ahad pagi, 7 September 2025, Yayasan Bina Insan Kamil (YABIKA) Tuban diselimuti lantunan sholawat. Ribuan suara guru, murid, wali santri, hingga tokoh masyarakat berpadu dalam satu irama pujian kepada Nabi Muhammad.
Sebuah suasana damai yang kontras dengan dinamika nasional, di mana akhir Agustus lalu, berbagai wilayah di Indonesia diguncang kerusuhan anarkis.
Di tengah guncangan itu, YABIKA memilih untuk mengetuk pintu langit dengan doa dan pujian. Ketua Umum YABIKA Tuban, Imam Mawardi Ridlwan, yang juga pengurus Lembaga Dakwah PWNU Jawa Timur, menegaskan bahwa pendidikan di YABIKA tidak hanya mengasah kecerdasan akademik, namun juga menanamkan nilai-nilai ilahiyah.
“Kami lejitkan murid dengan kecerdasan akademik, dibarengi dzikir. Mereka kami ajarkan wirid, salah satunya dengan mengamalkan sholawat,” ujar Abah Imam.
Setiap hari, para murid YABIKA membaca Istighosah Dzikir Jama’i, di dalamnya termuat bacaan sholawat minimal 40 kali.
Selain itu, guru dan murid juga rutin mengamalkan Sholawat Taisir, sebagai bentuk harapan dan cinta kepada Rasulullah.
Tahun ini, YABIKA mengangkat tema “Mahabbah untuk Raih Syafa’at.” Tema yang tampak sederhana, namun memiliki makna mendalam.
Kepala Kesekretariatan YABIKA, Muhammad Asrofi, menyampaikan bahwa di zaman yang sarat disorientasi ini, mencintai Nabi bukan sekadar mengenang sejarah, tapi juga soal meneladani arah hidup.
Sebagai penguat ruh mahabbah, hadir pula tokoh nasional, Munsyid Abuya Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki Al Hasani, bersama KH. Nashir Mansur Idris dari Jakarta.
“Kehadiran Kyai Nashir bukan untuk menghibur. Namun untuk membawa ruh cinta kita kepada Nabi Muhammad. Keselamatan kita tergantung seberapa kuat mahabbah kita kepada pemberi syafa’at,” tegas Abah Imam, kepada 90detik.com Minggu(7/9).
Dalam taujihnya, KH. Nashir Mansur Idris menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya menjadikan Nabi Muhammad sebagai teladan utama.
“Rasulullah tidak pernah mengajarkan kekerasan, apalagi pemberontakan. Kita bersholawat bukan sekadar lisan, tapi untuk mengambil adab dan akhlak beliau. Semoga dengan majlis ini, negeri kita dijaga oleh Allah, dan anak-anak kita diberi keberkahan serta kesholihan,” tutur Kyai Nashir.
Ia juga menegaskan bahwa siapa pun yang hadir dalam Majlis Maulid akan mendapatkan limpahan akhlak mulia Nabi, terhindar dari musibah, dan dijauhkan dari paceklik serta wabah.
Acara YABIKA Bersholawat ini turut dihadiri oleh KH. Romly Yahya selaku Ketua Dewan Pembina YABIKA, seluruh pengurus yayasan, perwakilan Koramil dan Polres Tuban, Ketua PPDI Jawa Timur, serta seluruh civitas akademika YABIKA.
Di tengah dunia yang sibuk mengejar materi, YABIKA Tuban menghadirkan ketenangan spiritual tempat di mana cinta kepada Nabi terus dirawat.
“Kalau kita tidak punya cinta, bagaimana kita bisa berharap syafa’at?” tutup Abah Imam penuh harap. (DON/Red)
Agama
Para Kiyai Tulungagung Sepakat Bentuk “WASKITA” sebagai Wadah Silaturrahim dan Sinergi

TULUNGAGUNG — Dalam suasana penuh berkah dan semangat kemerdekaan, para pengasuh pondok pesantren se-Kabupaten Tulungagung menggelar silaturrahim dalam rangka syukuran HUT ke-80 Republik Indonesia.
Kegiatan ini berlangsung pada Selasa, 26 Agustus 2025, bertempat di Pondok Pesantren Al Hikmah Mlaten, Kalangbret, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Acara dimulai dengan pengarahan dari tuan rumah, Pengasuh Pesantren Al Hikmah, KH. Gus Hadi Muhammad Mahfudz.
Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya silaturrahim sebagai sarana memperkuat ukhuwah Islamiyah antarpengasuh pesantren di Tulungagung.
“Silaturrahim ini gayeng-gayengan. Selain untuk mengirim doa kepada para pahlawan kemerdekaan, juga untuk mengokohkan pandangan bahwa NU adalah pesantren besar, sedangkan pesantren adalah NU kecil. Maka, silaturrahim ini harus menjadi wadah yang bermanfaat untuk umat,” ujar Gus Hadi dalam nasihatnya.
Sementara itu, KH. Mahrus Maryani, Pengasuh Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in Ngunut, mengingatkan para kyai agar bijak menyikapi era media sosial yang rawan adu domba dan provokasi.
Ia menekankan pentingnya sikap tabayyun (klarifikasi) dan kehati-hatian dalam menyerap informasi.
“Sebaiknya kita tidak larut dalam adu domba di media sosial. Jangan mudah terpancing, harus tetap tabayyun,” pesannya.
Dalam suasana yang akrab dan penuh kehangatan, para kyai bersepakat bahwa silaturrahim harus menjadi motor sinergi antarpondok pesantren untuk merespons persoalan umat, termasuk konflik sosial yang kian kompleks.
Para pengasuh pesantren diharapkan mampu menjadi teladan dan perekat ukhuwah di tengah-tengah masyarakat yang terfragmentasi.
Salah satu kesepakatan penting dalam pertemuan ini adalah penegasan sikap bahwa NU adalah pesantren besar, sehingga diperlukan komitmen untuk tegak lurus terhadap keputusan PBNU.
Sebagai hasil konkret dari pertemuan ini, KH. Syafi’ Muharom membacakan keputusan bersama para kyai, yakni membentuk sebuah wadah silaturrahim yang diberi nama Wahana Silaturrahim Kyai Tulungagung (WASKITA).
WASKITA akan menjadi forum bersama para pengasuh pondok pesantren se-Tulungagung.
Disepakati pula bahwa kegiatan WASKITA akan dilaksanakan tiga kali dalam setahun, yakni pada momentum Hari Kemerdekaan RI, Hari Santri, dan Bulan Muharram.
Untuk melengkapi struktur organisasi, ditunjuk tim formatur yang terdiri dari:
• KH. Abdur Rouf
• KH. Anang Muhsin
• KH. Zuhri Munawar
• Kyai Thoha Maksum
• KH. Syafi’ Muharom
Pertemuan silaturrahim ini ditutup dengan doa bersama dan semangat baru untuk terus menjaga ukhuwah, memperkuat peran pesantren, serta menjadi pilar keteladanan dan kebijaksanaan di tengah umat. (DON/Red)
Agama
Wabup Tulungagung Hadiri Peringatan Tahun Baru Islam dan Santunan Anak Yatim di Desa Sobontoro

TULUNGAGUNG — Dengan mengenakan kemeja putih dan sarung khas santri, Wakil Bupati Tulungagung Ahmad Baharudin menghadiri Peringatan Tahun Baru Islam 1447 Hijriyah yang diselenggarakan oleh Majelis Taklim Putri “Miftahul Jannah” di Desa Sobontoro, Kecamatan Boyolangu, pada, Sabtu (19/7) malam.
Acara ini tidak hanya menjadi momentum memperingati pergantian tahun dalam kalender Hijriyah, tetapi juga diisi dengan kegiatan sosial berupa santunan kepada anak yatim dan dhuafa.
Dalam sambutannya di hadapan ratusan jamaah, Wakil Bupati Ahmad Baharudin menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini merupakan bentuk ibadah yang bertujuan mendapatkan ridho Allah SWT.
Dia berharap semangat Tahun Baru Islam dapat membawa kebaikan di dunia maupun akhirat.
“Malam ini kita semua memperingati tahun baru Islam, serta santunan terhadap anak yatim dan dhuafa. Semoga kebaikan ini dapat mengantarkan kita semua menuju kebaikan dunia dan kebaikan akhirat,” ungkap Baharudin.
Ahmad Baharudin juga menekankan pentingnya berbakti kepada orang tua, khususnya kepada ibu.
Menurutnya, keberhasilannya menjadi Wakil Bupati tidak lepas dari doa dan restu sang ibu.
“Saya bisa seperti ini juga karena ada mbok (ibu). Jika tidak karena restu dan doa ibu, tidak mungkin saya bisa menjadi Wakil Bupati,” tambahnya.
Tak lupa, Baharudin memohon doa dari masyarakat agar ia dapat menjalankan amanah dengan baik selama menjabat sebagai Wakil Bupati.
Sementara itu, dalam tausiah yang disampaikan oleh KH. Misdi Nurhasan dari Kediri, dijelaskan bahwa Tahun Baru Islam bukan sekadar pergantian tahun, melainkan momen untuk memperbaiki diri dan mempertebal keimanan, khususnya dalam ibadah sholat.
KH. Misdi juga mengingatkan bahwa bulan Muharram dikenal sebagai bulannya anak yatim.
Dirinya mengajak jamaah untuk lebih peka terhadap kondisi sosial sekitar dan meningkatkan keikhlasan dalam bersedekah.
“Semoga dengan doa para anak yatim, kita senantiasa diberikan limpahan kebaikan oleh Allah SWT,” ujar KH. Misdi.
Pada kesempatan tersebut, lebih dari 50 anak yatim dan dhuafa menerima santunan dari jamaah Majelis Taklim Putri “Miftahul Jannah”, sebagai wujud nyata kepedulian sosial di momen penuh berkah ini. (Abd/Red)
- Nasional1 minggu ago
Skandal Korupsi SKTM Rp4,3 Miliar di Tulungagung, Kejari Didesak Usut ‘Otak’ di Balik Layar
- Jawa Timur2 minggu ago
Usai Gelar Aksi Damai, Pejuang Gayatri: Sisa Donasi untuk Aksi Jilid II
- Nasional1 minggu ago
Korupsi SKTM, Benarkah Hanya Ada Dua Tersangka ? Eks Direktur RSUD dr. Iskak: Pantas Dihukum
- Nasional3 minggu ago
Ratusan Massa Gerakan Pejuang Gayatri Gelar Aksi di DPRD Tulungagung, Soroti 20 Tuntutan Rakyat
- Jakarta5 hari ago
Masa Depan Profesi Advokat Terancam: Dari Dewan Advokat Nasional hingga Advokat Jadi Penonton Persidangan
- Nasional4 hari ago
PAD Terancam Bocor! Pungli Parkir Diduga Libatkan Oknum Dishub Tulungagung
- Nasional2 minggu ago
Ratusan Warga Desa Wonorejo Geruduk DPRD Tulungagung, Tuntut Perbaikan Jalan Rusak Selama 20 Tahun
- Jawa Timur1 minggu ago
Pesantren Ribath Futuhatunnur Tulungagung Gelar Maulid Nabi Secara Sederhana, Hadirkan KH. Imam Mawardi Ridlwan