Connect with us

Papua

Papua Barat Daya Susun SOP Pembangunan: Fondasi Birokrasi Modern dan Akuntabel

Published

on

Kota Sorong, PBD— Langkah strategis menuju tata kelola pemerintahan yang modern, akuntabel, dan transparan, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Penyusunan Dokumen Standar Operasional Prosedur (SOP) Perencanaan Pembangunan Daerah”, bertempat di Hotel Panorama, Kota Sorong.

Kegiatan penting ini dibuka secara resmi oleh Drs. Atika Rafika, M.Si., Asisten III Sekretariat Daerah Provinsi Papua Barat Daya, yang mewakili Gubernur Elisa Kambu, S.Sos.

Turut hadir perwakilan dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta para narasumber dari kementerian dan tenaga ahli nasional di bidang perencanaan pembangunan.

Kepala Bappeda Papua Barat Daya, Rahman, STP., M.Si., menegaskan bahwa penyusunan SOP bukan sekadar kewajiban administratif, tetapi merupakan langkah fundamental dalam reformasi birokrasi dan pembangunan daerah yang efektif serta inklusif.

“Kita tidak sedang menyusun SOP hanya untuk Bappeda. Ini untuk seluruh OPD, agar ada sistem kerja yang terukur, akuntabel, dan transparan,” ujar Rahman dalam sambutannya.

SOP akan menjadi pedoman standar untuk memastikan setiap tahapan perencanaan pembangunan mulai dari penyusunan hingga evaluasi berjalan sesuai dengan prosedur yang jelas, konsisten, dan dapat dipertanggung jawabkan.

Sekretaris Bappeda, Fransiskus Krimadi, S.Sos., M.Ec.Dev., menyampaikan bahwa setidaknya 12 SOP utama akan dirumuskan, antara lain:
– SOP Penyusunan RPJPD Provinsi Papua Barat Daya.
– SOP Penyusunan RPJMD dan LKPJ.
– SOP Penyusunan Renstra, Renja, dan RKPD.
– SOP Evaluasi Dokumen Perencanaan.
– SOP Pelaksanaan Musrenbang.
– SOP Penyampaian dari DPR dan aspirasi masyarakat.
– SOP Penanganan Proposal dari masyarakat.
– SOP Tahapan Konsultasi Publik dan Koordinasi Antar-Instansi

“FGD ini adalah tahap awal. Setelah masukan dari OPD, kami akan menyusun rancangan akhir yang ditargetkan rampung sebelum akhir November 2025,” ungkap Fransiskus.

Penyusunan SOP ini melibatkan tenaga ahli muda dari Kementerian Dalam Negeri dan praktisi perencanaan nasional.

Prosesnya dilakukan secara bertahap mulai dari input stakeholder, drafting teknis, hingga uji sahih dan finalisasi dokumen.

Salah satu pokok penting dalam diskusi adalah dorongan untuk mengintegrasikan teknologi informasi dan partisipasi publik dalam perencanaan pembangunan.

Pemprov Papua Barat Daya telah mulai memanfaatkan sistem digital seperti:

– SP3 (Sistem Informasi Percepatan Pembangunan Papua).

– PDRI (Perencanaan Daerah Republik Indonesia).

Selain itu, pendekatan partisipatif menjadi penekanan utama. Melibatkan kelompok masyarakat adat, perempuan, dan masyarakat di wilayah perbatasan menjadi prioritas dalam menyusun kebijakan pembangunan berbasis Otonomi Khusus (Otsus).

“Tidak bisa lagi perencanaan hanya dilakukan di balik meja. Kita harus hadirkan suara masyarakat asli Papua dalam setiap tahapannya,” tegas Rahman.

Asisten III Setda, Drs. Atika Rafika, M.Si., juga mengingatkan bahwa kegiatan tersebut dengan menyerukan semangat kolaborasi antar OPD dan keseriusan dalam menata birokrasi yang lebih responsif.

“SOP ini bukan hanya untuk hari ini, tetapi untuk membangun masa depan Papua Barat Daya yang lebih maju dan berdaya saing,” ujarnya.

FGD ini menjadi tonggak awal menuju penyelarasan kerja lintas sektor di tingkat provinsi. Dengan SOP yang kuat, diharapkan terjadi efisiensi anggaran, percepatan pelaksanaan program, serta peningkatan kepercayaan publik terhadap kinerja pemerintahan.

Penyusunan SOP Perencanaan Pembangunan oleh Bappeda Papua Barat Daya bukan hanya tentang membuat dokumen teknis, melainkan tentang membangun budaya kerja birokrasi yang profesional, inklusif, dan berorientasi hasil. Ini adalah fondasi penting dalam mewujudkan Papua Barat Daya sebagai provinsi yang benar-benar hadir untuk rakyatnya. (Timo)

Papua

Cegah Stunting Ibu Hamil dan Balita, Walikota Sorong Launching Program Pangan Tambahan

Published

on

Kota Sorong, PBD — Walikota Sorong, Septinus Lobat, SH, M.PA, bersama PLT Kepala Dinas Kesehatan Kota Sorong, Yemima Elisabeth, S.KM, M.AP, secara resmi meluncurkan program pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil berisiko dan balita stunting di Rumah Pemulihan Gizi (RPG) Kampung Baru, Distrik Sorong Kota, Papua Barat Daya.

Program ini merupakan kolaborasi strategis antara Dinas Kesehatan Kota Sorong dan Tim Penggerak PKK yang bertujuan menekan angka stunting yang masih cukup tinggi di wilayah ini, yakni mencapai 29,2 persen.

Walaupun ada penurunan dari tahun sebelumnya yang sebesar 30 persen, angka tersebut masih menjadi tantangan utama kesehatan masyarakat.

Walikota Septinus Lobat menjelaskan bahwa fokus program ini berada di tiga distrik utama: Sorong, Sorong Utara, dan Sorong Barat.

“Kami menargetkan 38 ibu hamil dan 30 balita stunting di Kampung Baru sebagai penerima manfaat dalam 40 hari ke depan. Selain Kampung Baru, lokasi serupa di Malabutor dan Sorong Timur juga menjalankan program ini,” jelasnya, Selasa(16/9).

Makanan tambahan bergizi yang diberikan setiap hari merupakan langkah nyata meningkatkan kualitas gizi ibu hamil dan anak-anak yang rawan terkena stunting.

Program ini juga didukung dengan berbagai kegiatan pendukung seperti jambore kader posyandu, aksi bergizi di sekolah, pemberian tablet tambah darah, serta edukasi kesehatan gizi kepada masyarakat luas.

PLT Kepala Dinas Kesehatan, Yemima Elisabeth, menegaskan bahwa program ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk mengatasi stunting di Kota Sorong dengan melibatkan banyak pihak demi hasil yang efektif dan berkelanjutan.

Melalui inisiatif ini, diharapkan kualitas kesehatan ibu hamil dan balita di Sorong meningkat signifikan, serta angka stunting dapat ditekan demi mencetak generasi masa depan yang lebih sehat dan berkualitas. (Timo)

Continue Reading

Papua

Satgas Port Visit Gelar Bakti kesehatan untuk Masyarakat Papua Nugini

Published

on

Port Moresby, PNG— Memasuki hari kedua kunjungan di Papua Nugini (PNG), Satuan Tugas Port Visit 2025 melaksanakan Bakti Kesehatan bagi masyarakat setempat di atas KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 (WSH-991) yang bersandar di dermaga T-Wharf, Port Moresby.

Sejak pagi, warga tampak antusias memanfaatkan layanan kesehatan yang diberikan. Tim medis TNI AL melayani berbagai pemeriksaan, mulai dari pemeriksaan umum, pemeriksaan gigi, radiologi, laboratorium, pelayanan farmasi, hingga medical check up.

Kehadiran prajurit yang ramah dan penuh dedikasi membuat masyarakat merasa nyaman meski baru pertama kali menaiki kapal rumah sakit tersebut.

Kegiatan ini menjadi wujud nyata diplomasi maritim TNI AL sekaligus menunjukkan kemampuan KRI WSH-991 yang dilengkapi fasilitas medis modern.

Kehadiran kapal rumah sakit canggih ini semakin mempererat persahabatan Indonesia–Papua Nugini, serta menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat di kawasan Pasifik. (Timo)

Continue Reading

Papua

Guskamla Koarmada III Raih Juara I Lomba Menembak Senapan Non Optik 100 M Pada Trisula Open Championship 2025

Published

on

Mimika, Papua Tengah— Guskamla Koarmada III berhasil mengukir prestasi gemilang dengan meraih Juara I pada Lomba Menembak Senapan dalam ajang Trisula Open Championship Tahun 2025, yang digelar dalam rangka HUT ke-6 Kogabwilhan III, di Lapangan Tembak Yonif 754/ENK Mimika, Papua Tengah, Sabtu (13/09/25).

Kegiatan menembak dibuka oleh Pangkogabwilhan III, Letjen TNI Bambang Trisnohadi, ditandai dengan sesi acara pembukaan yang dihadiri Unsur TNI-Polri se-Papua Tengah, mempertandingkan tiga kategori utama, yakni Menembak Pistol Executive, Menembak Falling Plate, dan Menembak Senapan.

Pada kategori Pistol Executive, diikuti langsung oleh para Pejabat Tinggi TNI se-Papua Tengah antara lain Pangkogabwilhan III Letjen TNI Bambang Trisnohadi, Pangkoops Swasembada Mayjen TNI Novi Rubadi Sugito, Dankodaeral XI Laksda TNI Monang Hatorangan Sitompul, hingga sejumlah Danrem, Asisten, dan pejabat lainnya.

Sementara itu, pada kategori Falling Plate yang diikuti 30 Tim TNI/Polri, Tim Guskamla Koarmada III yang diperkuat Kas Guskamla dan Asintel Danguskamla Koarmada III berhasil tampil hingga babak kedua, demikian juga Komandan Wing Udara III yang juga turut serta dalam turnamen berhasil tampil masuk penyisihan kedua.

Prestasi membanggakan diraih pada kategori Menembak Senapan Non Optik, dimana Serda TTU Alfian Wirasman, Personel Guskamla Koarmada III keluar sebagai Juara I, mengungguli peserta dari berbagai Satuan.

Keberhasilan ini menjadi bukti nyata profesionalisme, ketangkasan, dan kesiapan prajurit Guskamla Koarmada III dalam menjaga serta meningkatkan kemampuan tempur individu di Medan tugas. Prestasi tersebut sekaligus menunjukkan hasil dari pembinaan latihan yang konsisten, sesuai dengan penekanan Komandan Guskamla Koarmada III, Laksamana Pertama TNI Tomi Erizal, S.E., M.M., yang selalu menegaskan pentingnya kesiapan prajurit dalam setiap penyiapan tugas operasi di laut.

Kemenangan ini bukan hanya menjadi kebanggaan bagi Satuan, tetapi juga meneguhkan komitmen Guskamla Koarmada III untuk terus menjaga profesionalisme dan meningkatkan kemampuan prajurit dalam mendukung tugas pokok TNI Angkatan Laut serta menjaga kedaulatan negara di laut. (Timo)

Continue Reading

Trending