Connect with us

Nasional

Pasca Pencoblosan, Kiai Marsudi Ajak Masyarakat Dahulukan Kemaslahatan Bersama

Published

on

JAKARTA, 90detik.com – Menyikapi hasil penghitungan suara cepat atau quick count, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kiai Marsudi Suhud mengajak semua pihak untuk melakukan hal positif selama menunggu hasil real count Pemilu 2024.

Kiai Marsudi menyerukan kepada semua elemen bangsa untuk mengedepankan kemaslahatan bersama.

Kiai Marsudi meminta elemen masyarakat tetap sabar dan melakukan hal-hal positif untuk bangsa Indonesia.

“Mari kita semua tetap bersyukur bahwa bangsa kita dapat melewati masa-masa kampanye yang sedikit banyak, menguras tenaga dan pikiran serta perasaan yang kadang sedikit banyak membuat panasnya situasi,” ujar Kiai Marsudi, Rabu (14/2).

Untuk menyikapi hal itu,Kiai Marsudi mengajak masyarakat termasuk umat Muslim untuk tetap menjaga kedamaian dan mendahulukan kemaslahatan bersama (maslakhatul ‘amah).

“Ada baiknya kita tetap dingin, damai dan mendahulukan maslakhatul ‘amah,” kata Kiai Marsudi kepada wartawan, Kamis (15/2/2024).

Wakil Ketua Umum MUI ini mengatakan, peserta Pemilu yang menang versi hitung cepat untuk bersikap sewajarnya.

Sementara bagi yang kalah, mereka dihimbau untuk tetap melakukan hal positif bagi kemajuan bangsa.

“Bagi yang sudah merasa quick count sebagai pertanda kemenangan, maka kami harap tetap sewajarnya saja tidak berlebihan. Dan bagi yang belum bisa menerima hasil quick count sebagai pertanda kemenangan, maka masih banyak waktu untuk menunggu real count yang dilakukan oleh KPU,” ujar Kiai Marsudi.

Ia mengingatkan agar semua pihak baik peserta maupun pendukung untuk terus melakukan hal-hal positif sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia sebagai negara hukum.

“Karena inti bernegara yang mutamaddin, berbudaya ketimuran adalah yang berpegang pada hukum yang telah disepakati,” ujar Kyai Marsudi.

Ia juga mempersilakan mereka yang menemukan dugaan kecurangan untuk menempuh jalur yang konstitusional.

Kiai Marsudi mengingatkan bangsa Indonesia merupakan bangsa yang beradab.

“Jika masih dianggap ada kekurangan dan kecurangan jalur hukum terbuka lebar. Tempuhlah jalur hukum ini, dan ke depan bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang beradab dan maju,”pungkasnya. (Red)

Nasional

Korupsi PT SPR BUMD Riau, Kerugian Capai Rp33 Miliar, Dua Orang Ditetapkan Sebagai Tersangka

Published

on

Jakarta— Korps Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Polri (Kortastipidkor Polri) menetapkan dua orang tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi pengelolaan keuangan PT SPR, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Provinsi Riau.

Korupsi ini terkait operasionalisasi Blok Migas Langgak pada periode 2010 hingga 2015 dengan total kerugian negara yang ditaksir mencapai Rp33,29 miliar dan USD 3.000.

Hal tersebut disampaikan Wakil Direktur Penindakan Kortastipidkor Polri, Kombes Pol. Bhakti Eri Nurmansyah, S.I.K., M.Si., dalam konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, pada Selasa (21/10/2025) siang.

Penyidik menetapkan Sdr. RA, yang menjabat sebagai Direktur Utama PT SPR periode 2010–2015, serta Sdri. DRS, selaku Direktur Keuangan PT SPR dalam periode yang sama, sebagai tersangka. Keduanya saat ini telah ditahan di Rutan Bareskrim Polri.

Dalam proses penyidikan yang dimulai sejak Juli 2024, penyidik telah memeriksa 45 saksi dan 4 orang ahli, serta melakukan sejumlah penggeledahan di kantor PT SPR di Pekanbaru, dan kediaman para tersangka di Jakarta Selatan dan Pekanbaru.

Barang bukti yang berhasil disita meliputi dokumen, barang elektronik, serta sejumlah uang. Untuk mendukung aset recovery, penyidik juga telah menyita uang tunai senilai Rp5,4 miliar, serta membekukan 12 aset bergerak dan tidak bergerak milik para tersangka dengan total nilai mencapai Rp50 miliar.

Kasus ini bermula saat PT SPR, yang semula berbentuk perusahaan daerah, berubah menjadi perseroan terbatas berdasarkan keputusan RUPS-LB pada Mei 2010.

Pada tahun yang sama, PT SPR bersama Kingswood Capital Limited (KCL) membentuk konsorsium dan memperoleh kontrak kerja sama pengelolaan Blok Migas Langgak dari Kementerian ESDM untuk jangka waktu 20 tahun (2010–2030).

Namun, menurut hasil penyidikan, kedua tersangka diduga melakukan penyalahgunaan wewenang dalam pengelolaan keuangan perusahaan. Sejumlah pelanggaran prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang dilakukan antara lain:

* Pengeluaran dana tanpa dasar yang jelas,
* Pengadaan tanpa analisis kebutuhan,
* Kesalahan pencatatan overlifting,
* Serta pengelolaan keuangan yang tidak transparan dan akuntabel.

Audit dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menyatakan bahwa praktik tersebut menyebabkan kerugian keuangan negara secara signifikan.

Kortastipidkor Polri menyatakan bahwa berkas perkara kedua tersangka telah dinyatakan lengkap (P-21) oleh jaksa peneliti pada 3 Oktober 2025. Dalam waktu dekat, penyidik akan melimpahkan tersangka beserta barang bukti ke kejaksaan untuk proses hukum lebih lanjut (tahap II).

“Dengan adanya penetapan tersangka dan penyitaan aset ini, kami berharap proses penegakan hukum berjalan optimal serta dapat memberikan efek jera dan pelajaran bagi pengelolaan BUMD lainnya,” ujar Kombes Bhakti menutup konferensi pers. (By/Red)

Continue Reading

Nasional

Semangat Hari Santri Nasional 2025 di Pesantren Al Azhaar Tulungagung: “Maa Ziltu Tholiban, Saya Santri Selamanya”

Published

on

TULUNGAGUNG — Di bawah langit pagi yang cerah, halaman utama Pesantren Al Azhaar Kedungwaru, Tulungagung, dipenuhi gelombang putih-putih bersarung dan berpeci, pada Rabu (22/10/2025) bukan hari biasa.

Inilah Hari Santri Nasional, momen bersejarah yang menyatukan nilai-nilai khidmat, perjuangan, dan cinta tanah air dalam semangat Resolusi Jihad yang diwariskan oleh Hadrotusy Syaich KH. Hasyim Asy’ari.

Ribuan santri berdiri tegak, menyambut tamu undangan dalam upacara Hari Santri yang khidmat.

Hadir dalam kesempatan tersebut antara lain perwakilan Camat Kedungwaru, Polsek, Babinsa, Kepala Desa Rejoagung, Kepala Desa Kedungwaru, Dewan Syuro Pesantren Al Azhaar, para guru, dan komite sekolah. Mereka bukan hanya saksi, tapi juga bagian dari semangat yang terus menyala: santri sebagai penjaga negeri.

Tahun ini, Hari Santri mengusung tema, “Santri Siaga Jiwa Raga Berkhidmat Menjaga Negeri.”

Tema yang bukan sekadar slogan, tapi panggilan jiwa untuk seluruh santri Indonesia.

Dalam amanahnya, KH. Imam Mawardi Ridlwan (Abah Imam), Pimpinan Pesantren Al Azhaar, menggemakan pesan dari ulama besar Abuya Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki Al Hasani: “Maa zilta tholiban.”

“Kalian semua selamanya adalah santri,” tegas Abah Imam di hadapan ribuan hadirin.

“Tugas utama seorang santri adalah menjaga eksistensi bangsa, mengabdi, dan membela negeri. Maka, setiap santri harus terus berikrar: maa ziltu tholiban, saya adalah santri selamanya,” lanjutnya.

Abah Imam juga menegaskan kembali bahwa Hari Santri adalah buah dari perjuangan panjang yang berpijak pada fatwa Resolusi Jihad KH. Hasyim Asy’ari sebuah seruan yang membakar semangat rakyat Indonesia untuk melawan penjajah.

“Menjadi santri tidak cukup hanya belajar fiqh dan nahwu, tapi juga menanamkan akhlak, ilmu, dan khidmat sebagai benteng bangsa,” tambahnya.

Suasana upacara semakin khidmat saat KH. Lukman Hakim, Pengasuh Ribath Al Azhaar Rejoagung, memimpin tahlil untuk para Wali Songo, para pendiri NU dan Muhammadiyah, presiden-presiden RI yang telah wafat, serta para pejuang Pesantren Al Azhaar.

Doa-doa mengalir, menghubungkan masa lalu yang mulia dengan harapan masa depan.

Sebagai penutup tahlil, dilakukan prosesi potong tumpeng oleh Abah Imam, yang kemudian diberikan kepada tamu undangan sebagai simbol syukur dan persaudaraan.

Kemeriahan semakin terasa ketika paduan suara santri membawakan lagu “Yalal Wathon”, yang menggema penuh semangat sebelum pembina upacara meninggalkan lapangan.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan lagu-lagu perjuangan sebagai bentuk kecintaan pada tanah air.

Penampilan para santri di akhir acara tak kalah memukau. Mereka menampilkan unjuk kebolehan bela diri, pidato kebangsaan, serta tarian Zafin tarian khas yang menjadi ciri budaya santri Nusantara. (DON/Red)

Continue Reading

Jawa Timur

Kapolda Jatim Pimpin Purnabakti, 143 Personel Akhiri Masa Pengabdian

Published

on

SURABAYA— Sebanyak 143 personel Polda Jawa Timur resmi memasuki masa purna tugas dalam kegiatan Wisuda Purnabakti Pegawai Negeri pada Polri (PNPP) Polda Jatim, yang digelar di Surabaya, pada Selasa (21/10/2025) di Gedung Mahameru Mapolda Jatim.

Upacara penuh khidmat tersebut menjadi momen penghormatan dan apresiasi bagi anggota Polri yang telah menuntaskan masa pengabdiannya kepada bangsa dan negara.

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Drs. Nanang Avianto, M.Si. dalam sambutannya menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada seluruh wisudawan yang telah mengabdikan diri tanpa cela selama bertugas.

“Wisuda purna ini bukan sekadar seremoni, tetapi bentuk penghargaan tulus atas dedikasi dan loyalitas selama dinas aktif hingga akhir masa tugas di Kepolisian Negara Republik Indonesia,” ujar Kapolda Jatim.

Dalam kegiatan tersebut, Irjen Pol Nanang menyebutkan bahwa 77 personel pensiun pada tahun 2024 dan 66 personel pada tahun 2025, yang seluruhnya merupakan bagian penting dari perjalanan panjang Polda Jawa Timur.

Menurut Kapolda Jatim, acara wisuda purnabakti bukan hanya pelepasan, tetapi juga upaya menjaga tali silaturahmi antara purnawirawan dan anggota aktif sebagai bentuk kesinambungan semangat pengabdian.

Kapolda Jatim mengungkapkan bagi para wisudawan, momen ini menjadi penanda keberhasilan menuntaskan panggilan tugas dengan sukses dan tanpa cacat.

“Sementara bagi anggota yang masih berdinas, ini adalah momentum untuk memperkokoh profesionalisme serta tanggung jawab dalam mengemban tugas,” ujar Irjen Pol Nanang Avianto.

Kapolda Jatim juga berpesan agar para purnawirawan tetap menjadi teladan di tengah masyarakat.

Ia mengingatkan pentingnya menghindari post power syndrome dengan terus beraktivitas secara positif di masa pensiun.

“Pensiun bukan akhir dari pengabdian. Gunakan waktu untuk kegiatan sosial, keagamaan, atau berperan aktif di PP Polri agar tetap terjalin hubungan dengan institusi,” imbuhnya.

Mengakhiri sambutannya, Kapolda Jatim menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya atas dedikasi para purnabakti.

“Kami generasi penerus, akan melanjutkan perjuangan Bapak dan Ibu dalam memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan terbaik bagi masyarakat,”pungkasnya. (DON)

Continue Reading

Trending