Redaksi
Penumpang dan Awak Kapal KM Sinabung Rayakan Natal dengan Sukacita dan Toleransi Beragama

Jayapura Papua (27/12/24) – Di tengah luasnya Samudera Pasifik, jauh dari daratan dan dikelilingi oleh gelombang laut yang tiada henti, suasana penuh kehangatan dan kedamaian menyelimuti KM Sinabung pada 25 Desember 2024. Kapal yang sedang dalam perjalanan dari Biak menuju Jayapura itu menjadi saksi perayaan Natal yang sungguh istimewa, yang dirayakan dengan penuh haru dan suka cita oleh para penumpang dan awak kapal.(25/12)
Ibadah Natal yang dipimpin langsung oleh Pdt. Welem Sentuf, seorang pelayan firman yang penuh semangat, berlangsung dengan khidmat. Suara doa dan pujian bergema di ruang tempat ibadah yang berada di atas kapal km Sinabung dan memberikan nuansa yang menyentuh hati bagi semua yang hadir. Puji-pujian yang dipimpin oleh Capt. Frangki Pansing, Mualim I KM Sinabung, mengalun indah, membangkitkan semangat kebersamaan dan sukacita di hati setiap orang yang hadir, baik penumpang maupun awak kapal.
Natal di tengah laut ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga menjadi momen spesial bagi mereka yang merayakan, dengan menyatukan rasa syukur dan semangat berbagi. Seusai ibadah, acara dilanjutkan dengan pembagian bingkisan Natal yang sangat ditunggu-tunggu oleh para penumpang. Bingkisan Natal ini diberikan kepada semua penumpang kapal, namun ada perhatian khusus bagi janda, duda, serta anak yatim piatu yang turut serta dalam perjalanan panjang tersebut. Sebuah bentuk kepedulian yang mendalam terhadap sesama, yang mengajarkan arti kasih dan berbagi, meskipun dalam situasi yang serba terbatas.
“Ini adalah momen yang sangat istimewa. Meskipun kita berada di tengah samudera yang luas dan jauh dari keluarga, kita merasakan kebersamaan dan cinta kasih yang luar biasa,” ujar salah seorang penumpang yang terlihat sangat terharu usai menerima bingkisan Natal.
Menurut Capt. Romi, Nahkoda KM Sinabung, bahwa ibadah ini memiliki makna yang sangat penting. “Sebagai nahkoda, saya sangat mengapresiasi acara ini. Ini adalah wujud nyata dari toleransi beragama yang perlu kita jaga dan kembangkan, terutama di atas kapal KM Sinabung yang kita cintai bersama. Di atas kapal ini, kita adalah satu keluarga, dan perayaan Natal ini menunjukkan bahwa meskipun kita berbeda, kita tetap bisa hidup berdampingan dengan penuh hormat dan kasih,” ujarnya dengan penuh rasa syukur.
Di tengah lautan yang luas, perayaan Natal di atas KM Sinabung menjadi simbol perdamaian, kebersamaan, dan toleransi yang tinggi antar sesama. Ibadah dan kegiatan berbagi tersebut memperlihatkan bahwa meskipun jarak memisahkan, kasih sayang dan kebersamaan dapat menyatukan hati setiap insan, terlepas dari perbedaan latar belakang dan keyakinan.
Hari itu, di atas kapal yang melaju dengan mantap di tengah Samudera Pasifik, Natal tidak hanya dirayakan sebagai sebuah perayaan agama, tetapi sebagai sebuah pelajaran hidup tentang nilai-nilai kemanusiaan yang seharusnya kita junjung tinggi, di mana pun kita berada. Sebuah perayaan Natal yang luar biasa, yang meneguhkan kita untuk selalu berbagi kasih, menghargai perbedaan, dan menjaga rasa kebersamaan di tengah segala tantangan kehidupan.
(Tim/Red)
Papua
Ketua LMA Papua Barat Daya Ucapkan Selamat HUT Bhayangkara ke-79: Tetap Profesional Jaga Keamanan Rakyat

Kota Sorong, — Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Provinsi Papua Barat Daya, George Dedaida, menyampaikan ucapan selamat memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-79 kepada seluruh jajaran Kepolisian Republik Indonesia, khususnya yang bertugas di wilayah Papua Barat Daya. Minggu (22/6/25).
Dalam pernyataannya, George Dedaida menekankan harapan besar masyarakat adat agar institusi Polri senantiasa menjalankan tugasnya secara profesional, adil, dan penuh integritas sebagai penjaga keamanan negara serta pelindung dan pengayom masyarakat.
“Selamat Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke-79. Kami dari Lembaga Masyarakat Adat Provinsi Papua Barat Daya memberikan penghormatan dan apresiasi yang tinggi atas dedikasi dan pengabdian Polri dalam menjaga ketertiban dan keamanan, khususnya di tanah Papua Barat Daya. Semoga Polri semakin profesional dan dipercaya oleh masyarakat,” ujar Dedaida di Kota Sorong.
Ia juga menyampaikan keyakinan bahwa Polri akan terus hadir sebagai mitra strategis masyarakat, terutama dalam membina kerukunan dan menjaga stabilitas di wilayah yang sarat dengan keberagaman budaya dan nilai-nilai adat seperti Papua Barat Daya.
“Sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat, kami berharap Polri selalu mengedepankan pendekatan humanis, menghargai nilai-nilai adat, serta menjalin kemitraan yang harmonis dengan masyarakat adat. Dirgahayu POLRI ke-79. Tuhan Yesus memberkati tugas dan pengabdian mulia ini,” lanjutnya.
Peringatan HUT Bhayangkara tahun ini menjadi momentum penting untuk merefleksikan peran strategis Polri dalam memperkuat ketahanan sosial serta mempererat hubungan dengan seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh-tokoh adat yang menjadi bagian penting dari struktur sosial Papua.
Dukungan dari lembaga adat seperti yang disampaikan George Dedaida menunjukkan kuatnya sinergi antara aparat keamanan dan masyarakat lokal dalam mewujudkan keamanan yang berkelanjutan dan berkeadilan.
(Timo)
Redaksi
Masa Kanak-kanak Tergadaikan?, Aksi Nyawer Siswa SD Tulungagung Picu Polemik Kerusakan Karakter!

Foto,Tangkapan layar video yang beredar di media sosial, saat pelepasan siswa kelas 6 SDN 01 Kenayan(dok/ist).
TULUNGAGUNG,- Sebuah video yang tengah viral di media sosial menunjukkan momen mengejutkan saat siswa SD di Tulungagung “nyawer” biduan electone dalam acara pelepasan siswa kelas 6 di SDN 01 Kenayan.
Video berdurasi lebih dari satu menit ini memperlihatkan siswa kecil dengan antusias memberikan uang kepada biduan yang diundang khusus untuk meramaikan acara tersebut.
Kepala Sekolah SDN 01 Kenayan, Admin Kholisina, memberikan klarifikasi terkait insiden ini. Menurutnya, kegiatan musik elektone dan saweran adalah inisiatif dari paguyuban wali murid dan terjadi di luar sepengetahuan pihak sekolah.
“Saat ada saweran itu di luar sepengetahuan pihak sekolah,” ungkapnya pada Kamis (19/6/2025).
Acara resmi yang diselenggarakan oleh sekolah hanya mencakup sambutan, paduan suara, dan pelepasan balon.
Setelah kegiatan resmi selesai, wali murid melanjutkan dengan tasyakuran yang biayanya ditanggung secara gotong royong.
Namun, muncul kritik dari beberapa wali murid yang menyayangkan tindakan “nyawer” tersebut.
Mereka berpendapat bahwa kegiatan ini tidak pantas dilakukan oleh siswa SD dan berpotensi merusak karakter anak-anak.
Dalam menghadapi kontroversi ini, pihak sekolah diharapkan dapat segera merumuskan kebijakan yang jelas terkait kegiatan serupa di masa depan agar tidak menimbulkan masalah yang sama.
Masyarakat pun menantikan langkah konkret dari pihak sekolah untuk menjaga integritas pendidikan dan karakter siswa. (DON/red)
Redaksi
Santri Blitar Gotong Royong Perbaiki Jalan Rusak, Wadahi Kepedulian Sosial

Foto : Para Santri saat bergotong royong memperbaiki jalan rusak, (dok/JK)
BLITAR,– Puluhan santri Pondok Pesantren Mambaus Sholihin 2 Blitar menunjukkan aksi nyata kepedulian sosial dengan bergotong royong memperbaiki jalan rusak. Kegiatan swadaya yang digagas komunitas santri Banda1942 ini mendapat apresiasi warga.
Aksi yang dilakukan baru-baru ini berfokus pada penambalan lubang-lubang jalan menggunakan cor beton. Sebelum pengecoran, para santri terlebih dahulu menandai lubang-lubang tersebut dengan cat semprot.
Langkah ini sebagai peringatan dini untuk mengurangi risiko kecelakaan bagi pengguna jalan yang melintas.
Koordinator kegiatan, Choirul Anam, S.Pd.I., M.Pd.I., menegaskan inisiatif ini murni bentuk kepedulian dan gotong royong tanpa maksud menyalahkan pihak manapun.
“Kami tidak ingin menyalahkan siapa pun. Ini murni aksi gotong royong untuk keselamatan bersama. Kami hanya ingin berdampak positif untuk sesama,” ujar Anam, yang juga merupakan dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Misbahudin Ahmad (STITMA) Blitar, saat dikonfirmasi, pada Jum’at (06/06).
Sekitar 50 santri terlibat langsung dalam kegiatan tersebut. Mereka bahu-membahu mencampur adonan semen dan melakukan penambalan pada jalan yang berlubang, menunjukkan kontribusi nyata terhadap perbaikan fasilitas umum di lingkungan sekitar.
Aksi sosial ini disambut positif oleh warga sekitar. Mereka mengaku sangat terbantu dan merasa lebih aman saat melintasi jalan yang sebelumnya rusak dan membahayakan.
“Alhamdulillah, jalan jadi lebih mulus dan aman. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut dan jadi contoh bagi komunitas lain untuk ikut ambil peran memperbaiki fasilitas umum,” ujar Rahmat, salah satu warga yang melintas di lokasi perbaikan.
Kegiatan gotong royong para santri ini diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi berbagai elemen masyarakat untuk turut berpartisipasi aktif dalam upaya perbaikan lingkungan dan fasilitas publik secara mandiri dan penuh kepedulian. (JK-RED)
Editor:Joko Prasetyo
- Jawa Timur5 hari ago
Viral Tudingan Camat Mainkan LC dan “Iclik”, Warga Pakel Meledak Desak Bupati Bertindak
- Jawa Timur2 minggu ago
Tragis, Ditemukan Mayat Gantung Diri di Ngantru Tulungagung
- Jawa Timur3 minggu ago
LSM LASKAR Laporkan Dugaan Korupsi Bansos RASTRADA Tahap I Kota Blitar ke Kejari
- Jawa Timur3 minggu ago
Gandeng PSHT, BNNK Tulungagung Luncurkan Program “Pendekar Lawan Narkoba”
- Hukum Kriminal1 minggu ago
Tersendat di PUPR, Kasus Korupsi Dana Desa di Tulungagung Terancam Mandek
- Hukum Kriminal3 minggu ago
Terdakwa Korupsi Kembalikan Rp1,7 Miliar, Kejari Sorong Tegaskan Komitmen Lawan Korupsi
- Jawa Timur1 minggu ago
79 Santri Porsigal Trenggalek Resmi Disahkan Sebagai Anggota Baru
- Hukum Kriminal2 minggu ago
Dugaan Korupsi di Desa Tanggung, Kejari Tunggu Hasil Audit Inspektorat