Peristiwa
Polres Magetan bersama TNI Salurkan Bantuan dan Dirikan Dapur Umum di Dua Desa Rawan Banjir

MAGETAN, 90detik.com – Banjir yang melanda Kecamatan Kartoharjo, Magetan, Jawa Timur, pada Senin (11/03) yang lalu telah menyebabkan kerugian materil dan mengganggu aktivitas warga.
Sebagai respon tanggap bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magetan bersama TNI dan Polri bergerak cepat menyalurkan bantuan logistik kepada warga terdampak pada Selasa (12/03).
Menurut Plt. Kalaksa BPBD Magetan, Yok Sujawardi, sedikitnya 2 desa di Kecamatan Kartoharjo menerima bantuan logistik pada hari ini, yaitu Desa Ngelang dan Desa Jajar Kartoharjo.
Bantuan tersebut meliputi makanan siap saji, air minum, perlengkapan mandi, dan kebutuhan pokok lainnya.
Berdasarkan pantauan, AKP Eko Supriyanto, Kapolsek Kartoharjo, melaporkan bahwa kondisi air saat ini sudah surut dan sebagian warga mulai beraktivitas normal.
Namun untuk Posko Siaga Bencana BPBD, Yankes, dan Dapur Umum masih bersiaga di lokasi untuk membantu pemulihan pasca bencana.
Kepolisian bersinergi dengan BPBD dan instansi terkait terus melakukan pemantauan dan menghimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi banjir susulan.
“Kami menghimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dalam menghadapi musim penghujan ini,” ujar AKP Eko Supriyanto, Rabu (14/3).
Petugas juga memberikan semangat dan dukungan kepada warga yang terdampak banjir.
Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan berhati-hati, mengingat intensitas curah hujan yang tinggi.
“Polres Magetan bersama rekan-rekan TNI dari Kodim dan BPBD serta Pemkab akan terus melakukan langkah-langkah untuk penanganan bencana ini, termasuk upaya penyelamatan, evakuasi bagi warga,” kata AKP Eko.
Bencana banjir dapat terjadi kapan saja, oleh karena itu penting bagi masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesigapan.
“Dengan demikian diharapkan dapat meminimalisir dampak negatif dari bencana banjir,” pungkasnya. (Red)
Papua
Tim Gabungan Temukan 6 Korban Banjir Bandang di Pegunungan Arfak

Manokwari, – Sebanyak 66 personel gabungan dari Polres Pegunungan Arfak 28 personil, Kodim 1218 Pegaf 13 personil, Basarnas 12 Personil,BPBD provinsi Papua Barat 10 personil ,BPPD kab pegaf 3 personil dikerahkan dalam operasi pencarian dan evakuasi korban bencana banjir bandang yang terjadi di kawasan Kali Meyof, Kampung Jim (Meyes), Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat.
Kapolres Pegunungan Arfak Kompol Bernadus Okoka, S.E., M.H. hari ini pukul 08.00 WIT memimpin apel gabungan sebelum tim melakukan pencarian di lokasi terdampak. Dalam operasi hari ini, tim berhasil menemukan dan mengevakuasi enam korban banjir bandang. Dari enam korban yang ditemukan, satu orang dikembalikan ke pihak keluarga dan lima korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua Barat untuk proses identifikasi.
Selanjutnya pukul 13.00 WIT proses pencarian terpaksa dihentikan sementara karena cuaca buruk dan potensi longsor susulan yang dapat membahayakan tim. Kapolres Pegunungan Arfak memerintahkan penarikan seluruh personel ke posko induk. Sebelumnya, satu korban telah berhasil dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga. Dengan demikian, dari total 19 korban yang dilaporkan hilang, hingga hari ini sudah ditemukan enam orang.
Kapolres Pegunungan Arfak menyampaikan terima kasih kepada seluruh tim gabungan yang telah bekerja keras di tengah keterbatasan fasilitas. Ia memastikan bahwa operasi pencarian hari kedua akan dilanjutkan besok pagi.
“Kami mengapresiasi semangat dan dedikasi seluruh personel gabungan. Meskipun cuaca dan kondisi medan cukup berat, semangat tetap terjaga. Pencarian akan kami lanjutkan esok hari,” ungkap Kapolres.
Sementara itu, Kabid Dokkes Polda Papua Barat Kombes Pol. dr. ISKANDAR, Sp.B, QHIA, MARS rencana menerima evakuasi 5 korban dan tim DVI (Disaster Victim Identification) telah disiagakan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua Barat untuk melakukan proses identifikasi terhadap jenazah korban.
“Mengantisipasi kejadian korban hanyut di kabupaten Pegunungan Arfak, dengan cepat kami membentuk tim DVI saat ini sudah membuat posko mortem untuk kamar jenazah dan posko antemortem digunakan untuk menggali data korban semasa hidupnya dikaitkan dengan keluarga korban terdekat , karena data yang dikirim kemungkinan dapat diidentifikasi secara visual” ujar Kabid Dokkes.
“Mungkin saja tidak bisa diidentifikasi secara visual, mungkin saja kami tidak bisa identifikasi maka kami persiapkan tim DVI untuk verifikasi identitas dan fungsi keskamtibmas , kami berkordinasi dengan Karoops Polda Papua Barat dan lintas sektoral seperti Basarnas Provinsi PB dan stakeholder terkait” tutup Kabid Dokkes.
“Kami telah menyiapkan tim DVI untuk melakukan identifikasi secara menyeluruh terhadap korban tanah longsor. Proses ini melibatkan pemeriksaan forensik, sidik jari, dan pencocokan data antemortem dari pihak keluarga korban,” ujar Kabid Dokkes.
Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Pol. Igantius Benny Ady Prabowo,S.H.,S.I.K.,M.Kom mengatakan
Polda Papua Barat siap menerjunkan personil untuk misi kemanusiaan pencarian korban, evakuasi dan identifikasi.
“Polda Papua Barat menerjunkan 36 personil siap membackup proses evakuasi dan identifikasi korban pasca longsor tersebut.Proses identifikasi akan terus dilakukan seiring ditemukannya korban baru dalam operasi pencarian yang akan dilanjutkan esok hari” ucap Kabid Humas.
(Tim/Red)
Jawa Timur
Ibu dan Putrinya Dilaporkan Hilang, Diduga Hanyut Diterjang Air Bah di Pagerwojo

TULUNGAGUNG– Seorang ibu dan putrinya dilaporkan hilang setelah diduga hanyut diterjang air bah saat melintasi jembatan kayu, di Dusun Sendang Bedog, Desa Samar, Kecamatan Pagerwojo, Tulungagung, pada Senin (19/5) sore.
Keduanya dalam perjalanan pulang usai menjemput sang anak dari sekolah.
Korban diketahui seorang ibu berinisial EP (38) yang saat kejadian menjemput putrinya, NHR (7) dari MI Unggulan Al Azhaar Pagerwojo.
Keduanya bertolak dari sekolah sekitar pukul 14.00 Wib untuk pulang menuju rumah mereka di Pundung, Dusun Sendang Bedog, Desa Samar, Pagerwojo, dengan jarak tempuh sekitar 12 kilometer.
Menurut Jaswadi, seorang warga Desa Samar, Kecamatan Pagerwojo, informasi dari keluarga menyebutkan bahwa seharusnya perjalanan tersebut tidak memakan waktu terlalu lama.
Namun, hingga pukul 16.00 Wib, EP dan NHR tak kunjung tiba di rumah.
“Pihak keluarga yang mulai khawatir mencoba menghubungi keduanya melalui telepon, namun tidak ada jawaban,” terangnya.
Pencarian mandiri pun segera dilakukan oleh keluarga dengan menyusuri rute yang biasa dilalui EP dan NHR.
Sekitar pukul 16.30 Wib, upaya pencarian membuahkan hasil, namun dengan kabar yang mengkhawatirkan.
“Warga menemukan sepeda motor yang diduga digunakan korban serta sebuah jaket tersangkut pada ranting pohon di pinggiran sungai yang dilewati jembatan kayu,” ungkapnya.
Lokasi penemuan tersebut mengindikasikan bahwa keduanya kemungkinan besar melintas di jembatan kayu tersebut saat kejadian air bah.
“Diduga, hujan deras yang mengguyur wilayah hulu pada sore hari menyebabkan debit air sungai meningkat drastis dan memicu banjir bandang yang menerjang jembatan saat keduanya melintas,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Desa Samar, Rubik Astono, membenarkan kejadian tersebut.
Dia saat ini bersama warga juga masih berupaya melakukan pencarian di lokasi.
“Benar mas, disini hujan lebat, dan ada seorang ibu dan anak yang diduga terseret arus di jembatan kayu, ini saya bersama warga juga masih dilokasi untuk melakukan pencarian, semoga mereka selamat dan tidak terjadi apa-apa”, jelasnya.
Tim SAR gabungan yang terdiri dari BPBD, kepolisian, TNI, serta relawan dan warga setempat segera dikerahkan ke lokasi untuk melakukan pencarian menyusuri aliran sungai.
Kondisi arus sungai yang masih deras menjadi tantangan tersendiri dalam proses pencarian.
Hingga berita ini diturunkan, EP dan putrinya NHR masih dalam pencarian.
“Pihak keluarga berharap keduanya dapat segera ditemukan dalam kondisi selamat,” harapnya.
Warga di sekitar lokasi diimbau untuk tetap waspada mengingat kondisi cuaca dan potensi kenaikan debit air sungai. (DON-red)
Hukum Kriminal
Aksi Premanisme, Dugaan Perampasan HP di Pujon Tersangka berhasil Diamankan Polisi

KOTA BATU, – Jajaran Polres Batu berhasil mengungkap kasus perampasan ponsel yang terjadi di Jl. Abdul Manan Wijaya, Desa Pandesari, Kec. Pujon, Kab. Malang.
Peristiwa itu terjadi pada Kamis (23/5/2024) pukul 11.00 WIB saat korban bersama saudaranya sedang mengendarai sepeda motor dari awah Pasar Pujon ke arah Timur Dusun Sebaluh.
Ketika sedang asyik berkendara kendaraanya mengalami insiden menabrak sebuah mobil Agya warna orange.
Merasa dirugikan , Sopir Mobil tersebut keluar dan meminta pertanggung jawaban kepada korban untuk mengganti sejumlah uang atas terjadinya insiden kecelakaan tersebut.
Karena Korban saat itu tidak membawa uang, dirinya mengajak pengemudi tersebut untuk menyelesaikan secara kekeluargaan di Café sawah.
Namun pengemudi tersebut menolak tawaran tersebut kemudian merampas HP milik korban sebagai pengganti kerugian atas kejadian tersebut dan kemudian pergi meninggalkan tempat.
Mengalami hal tersebut, korban lalu melaporkan kejadian itu ke Polisi.
“Korban melapor dan kami tindaklanjuti dengan mengamankan terduga pelaku,” kata Kasatreskrim Polres Batu AKP Rudi Kuswoyo,Senin (19/5).
Pelaku berinisial AR (32) kini dalam pemeriksaan Polisi atas dugaan tindakkan perampasan.
“Pelaku AR ini kita jerat UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 368 KUHP tentang perampasan,” tutupnya.
Sementara itu, Kapolres Batu AKBP Andi Yudha Pranata membenarkan penangkapan pelaku tersebut.
“Betul pelaku berhasil kita amankan dan saat ini sedang dalam pemeriksaan oleh Anggota ,”ujarnya.
Kapolres Batu juga meminta masyarakat melaporkan kepada Polisi jika mengetahui atau mengalami aksi kekerasan ataupun perampasan untuk segera ditindaklanjuti.
“Segera laporkan jika mengalami atau melihat aksi premanisme, makan kami akan segera bertindak,” tegas Kapolres Batu.
Untuk kecepatan pelaporan, lanjut Kapolres Batu masyarakat dapat menghubungi call center di nomor hotline Polri 110.
“Jangan takut melapor, karena kami akan memberikan perlindungan bagi masyarakat yang melapor,” tutupnya. (Wah/red)
- Jawa Timur4 hari ago
Peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Tulungagung, Jadi Sorotan Ketidak Harmonisan
- Jawa Timur6 hari ago
Insiden Mengejutkan: Oknum Polisi Diduga Pukul Pelajar Usai Kecelakaan di Tulungagung
- Jawa Timur5 hari ago
Ibu dan Putrinya Dilaporkan Hilang, Diduga Hanyut Diterjang Air Bah di Pagerwojo
- Nasional3 hari ago
Harkitnas Tulungagung, Malik; Bupati Bukan Kader Partai Gerindra Tapi “Kadir atau Pelawak”
- Jawa Timur6 hari ago
Viral, Video Kecelakaan di Tulungagung: Pengendara Motor Alami Kecelakaan Saat Dikejar Polisi
- Nasional2 minggu ago
Aksi Simbolik, Mahasiswa Soroti Kinerja Pemimpin Baru, “Ada Apa Dengan Tulungagung” ?
- Jawa Timur2 minggu ago
Skandal Perselingkuhan Perangkat Desa Ponggok: Camat Tak Tau, Kades Bungkam
- Jawa Timur1 minggu ago
Wartawan Ditangkap Polisi, Dalih Memeras atau Rekayasa?