Menu

Mode Gelap
Beri Apresiasi, Pemkot Blitar Gelar Undian PBB-P2 Tahun 2023 Tingkatkan Kerjasama Pendidikan Indonesia dan Jerman, Pengasuh Pondok Pesantren Al Azhaar Tulungagung Berkunjung ke Jerman Pelaku Pencurian Mobil Berhasil Diringkus Polisi, Ini Modusnya… Rakorbin SSDM Polri, Biro SDM Polda Jatim Gelar Bakti Sosial dan Kesehatan Gratis

Opini · 8 Sep 2024 WIB ·

Tantangan Integritas di Tengah Isu Miring Pilkada


 Pengamat Politik, Bayu Nusantara.
Foto : Dok/Istimewa Perbesar

Pengamat Politik, Bayu Nusantara. Foto : Dok/Istimewa

 

JAKARTA, 90detik.com – Pilkada adalah momentum penting bagi masyarakat untuk memilih pemimpin yang diharapkan mampu membawa perubahan dan kemajuan.

Namun, belakangan ini, kita sering mendengar isu-isu miring yang mencoreng pelaksanaan pemilihan ini.

Isu-isu tersebut bukan hanya sekadar gossip, tetapi dapat berdampak signifikan terhadap kepercayaan publik dan kualitas demokrasi di negara kita.

Salah satu isu yang mencuat adalah politik uang. Meskipun sudah ada aturan yang melarang praktik ini, masih saja ditemukan bukti bahwa sebagian calon kepala daerah menggunakan cara-cara curang untuk meraih suara.

Hal ini tidak hanya merusak tatanan demokrasi, tetapi juga menciptakan lingkungan di mana pemilih tidak lagi merasa memiliki kekuatan suara yang berarti.

Mereka menjadi objek, bukan subjek dalam proses politik.

Selain itu, manipulasi informasi dan berita palsu (hoax) juga menjadi tantangan besar.

Di era digital saat ini, penyebaran informasi bisa terjadi dengan sangat cepat. Calon-calon tertentu sering kali menjadi korban fitnah yang dilakukan oleh lawan politik untuk menjatuhkan reputasi mereka.

Ironisnya, masyarakat sering kali lebih percaya pada berita yang viral tanpa melakukan verifikasi.

Ini menciptakan polarisasi dan ketidakpastian yang semakin mendalam dalam masyarakat.

Kita juga tidak bisa mengabaikan peran media. Media seharusnya menjadi alat penjaga demokrasi dengan menyajikan informasi yang akurat dan berimbang.

Namun, tidak sedikit media yang terpengaruh oleh kepentingan politik tertentu, sehingga laporan yang disajikan menjadi tidak objektif.

Keterpihakan ini bisa mempengaruhi opini publik dan memengaruhi hasil pilkada secara signifikan.

Melihat berbagai isu ini, penting bagi masyarakat untuk kembali menyadari peran mereka dalam proses demokrasi.

Pemilih harus cerdas dan kritis dalam memilih calon pemimpin. Mereka perlu menggali informasi dari berbagai sumber dan tidak mudah terpengaruh oleh berita-berita yang belum terverifikasi.

Sebagai penutup, integritas pemilihan umum adalah tanggung jawab bersama.

Tidak hanya kepada calon pemimpin, tetapi juga kepada masyarakat yang memiliki hak suara.

Dengan komitmen yang kuat dari semua pihak, diharapkan pilkada bisa menjadi ajang yang bersih dan mencerminkan kehendak rakyat untuk masa depan yang lebih baik.

Jangan biarkan isu-isu miring menghancurkan harapan dan cita-cita demokrasi kita. (DON/Red)

Sumber: Pengamat Politik, Bayu Nusantara.

Artikel ini telah dibaca 52 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Hasil Surve Didalam Group Tulungagung Kritis (TK), Pilbup Semakin Memanas

11 Maret 2024 - 03:12 WIB

Obral Janji Caleg, DPD dan Paslon, Ini Tanggapan KH Imam Mawardi Ridlwan 

5 Februari 2024 - 11:57 WIB

Kepemimpinan Nasional Hasil Pemilu 2024 Bergantung “Pulung” 

2 Februari 2024 - 15:55 WIB

Pemilu Akan Masuki Hari Tenang, Ini Pesan Abah Imam Untuk Masyarakat Indonesia 

29 Januari 2024 - 10:21 WIB

LUBER JURDIL Itu Pemilu Yang Sidiq, Ini Dampak yang Akan Terjadi

28 Januari 2024 - 08:59 WIB

Berpartisipasi Aktif Dalam Pemilu, Abah Imam : Karena Ada Masa Depan Anak Bangsa 

27 Januari 2024 - 04:23 WIB

Trending di Jawa Timur