Menu

Mode Gelap
Beri Apresiasi, Pemkot Blitar Gelar Undian PBB-P2 Tahun 2023 Tingkatkan Kerjasama Pendidikan Indonesia dan Jerman, Pengasuh Pondok Pesantren Al Azhaar Tulungagung Berkunjung ke Jerman Pelaku Pencurian Mobil Berhasil Diringkus Polisi, Ini Modusnya… Rakorbin SSDM Polri, Biro SDM Polda Jatim Gelar Bakti Sosial dan Kesehatan Gratis

Jawa Timur · 5 Feb 2024 WIB ·

Obral Janji Caleg, DPD dan Paslon, Ini Tanggapan KH Imam Mawardi Ridlwan 


 Obral Janji Caleg, DPD dan Paslon, Ini Tanggapan KH Imam Mawardi Ridlwan  Perbesar

TULUNGAGUNG, 90detik.com-Pemilihan umum 2024 (Pemilu) memasuki tahapan kampanye, yang tinggal beberapa hari. Dalam nuansa itu banyak calon legislatif (Caleg), DPD dan pasangan calon (Paslon) capres dan cawapres.

Memberikan janji kepada para konstituen atau masyarakat. Untuk mendapatkan simpati, agar terpilih untuk melanjutkan kebijakan dan program yang diusung, baik itu anggota legislatif, DPD dan Presiden- Wakil Presiden.

Fenomena janji-janji yang diberikan, menjadi pertanyaan apakah manfaat janji-janji manis untuk kemajuan bangsa Indonesia.

Mengenai hal tersebut, awak media 90detikdotcom mendapatkan wawasan dari Pengasuh Pondok Pesantren Al Azhaar Tulungagung, KH. Imam Mawardi Ridlwan.

Menurut KH Imam Mawardi Ridlwan, para kontestan baik dari unsur caleg, DPD atau capres-cawapres yang obral janji sejatinya akan membahayakan perjalanan kehidupan bangsa dan negara.

“Obral janji bukan cara dan strategi yang baik untuk membangun bangsa dan negara. Para caleg atau paslon yang obral janji sebenarnya hanya memberi harapan palsu. Mereka sangat pandai untuk ingkar janji,” terang Abah Imam panggilan akrabnya, pada Senin (05/02).

Masih Abah Imam, mengatakan karakter atau sosok yang mudah berjanji, sekaligus mudah ingkar janji disebut karakter munafik. Karena perilaku tersebut yang membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara ini dikarenakan rakyat akan kehilangan kepercayaan pada caleg, DPD atau paslon capres-cawapres.

“Legitimasi rakyat akan sirna, dan berarti tidak punya dukungan dan peran serta rakyat. Pemimpin yang kehilangan dukungan rakyat tentu tidak mampu menjalankan roda kepemimpinannya secara totalitas,” terang Abah Imam yang juga sebagai Sekretaris IPHI Jatim.

Terlebih hal itu bisa membahayakan, akan mudah dibuat permainan asing dan aseng. Dan rakyat dapat diperalat untuk memusuhinya.

Lebih lanjut Abah Imam menuturkan dampak negatif obral janji caleg, DPD dan capres-cawapres yaitu tumbuh berkembang moral negatif para pemimpin bangsa. Sirna tanggung jawab sehingga lari meninggalkan rakyat, karena ingkar janji itu tidak menetapi komitmen.

“Obral janji caleg, DPD dan capres-cawapres sering dilakukan karena mereka tidak punya karakter kejujuran. Pemimpin yang tidak memiliki sifat jujur akan mudah mengelabui atau menipu rakyat,” imbuhnya.

Karakter pemimpin yang suka dusta akan meruntuhkan pondasi dasar berbangsa dan bernegara.

Sehingga bisa menyulut pertikaian para elit, pemimpin dan rakyat akan saling bermusuhan. Dan juga terjadinya perang saudara karena para pemimpin yang ingkar janji.

Untuk itu, Abah Imam juga berharap kepada masyarakat pilihlah paslon, caleg, dan DPD, yang tidak gampang, memberikan janji-janji.

“Namun jaminan atau garansi apabila tidak sesuai dengan visi dan misinya siap untuk mundur dan tidak mudah memberikan janji-janji manis,” pungkasnya.(JK/Red)

Artikel ini telah dibaca 38 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Diskusi Kewaspadaan Dini untuk Membangun Potensi Masyarakat di Kota Kediri

8 Desember 2024 - 07:22 WIB

Pj Bupati Lumajang Apresiasi Polisi yang Berhasil Berhasil Ungkap Lahan Ganja Terbesar di Pulau Jawa

7 Desember 2024 - 03:37 WIB

Operasi Tempat Hiburan Malam di Tulungagung, Tiga Karyawan Karaoke Terindikasi Positif Narkoba

6 Desember 2024 - 14:27 WIB

Kurang dari 24 jam, Polres Kediri Berhasil Amakan Pelaku Pembunuhan

6 Desember 2024 - 12:52 WIB

Dukung Program Makan Siang Bergizi, Polres Blitar Kota Bagikan Makan Gratis di Sekolah

6 Desember 2024 - 12:13 WIB

Polres Blitar Inisiasi Program Makan Bergizi Gratis di SDN 1 Kendalrejo

6 Desember 2024 - 07:48 WIB

Trending di Jawa Timur