Jawa Timur
Untuk Kamseltibcarlantas Polres Ponorogo Gelar Dialog Dengan Puluhan Sopir dan Ojol

PONOROGO, 90detik.com – Berakhirnya Operasi Ketupat Semeru 2024 pada 16 April pekan lalu, bukan berarti selesai sudah upaya Satuan Lalu lintas ( Satlantas) Polres Ponorogo Polda Jatim ini menciptakan keamanan,keselamatan,ketertiban dan kelancaran lalu lintas ( Kamseltibcarlantas).
Dengan menggelar dialog bersama sopir angkutan umum termasuk para ojek online ( Ojol ), Satlantas Polres Ponorogo mengajak seluruh pengemudi angkutan umum dan Ojol untuk menjadi pelopor keselamatan lalu lintas.
Kasat Lantas Polres Ponorogo, AKP Jumianto Nugroho, S.H., M.H mengatakan upaya mewujudkan dan memelihara kamseltibcarlantas bukan hanya menjadi kewjiban dan tanggungjawab kepolisian, namun juga seluruh Masyarakat pengguna jalan.
Untuk itu kata AKP Jumianto pihaknya tak bosan dalam memberikan edukasi, pemahaman dan himbauan kepada Masyarakat untuk bersama – sama menjadikan tertib berlalu lintas sebagai budaya hidup sehari – hari.
“Tertib berlalu lintas ini demi keselamatan bersama di jalan, dan bukan hanya dilakukan oleh kita semua saat ada operasi kepolisian saja,”ujar AKP Jumianto, Senin (22/4).
Menurut AKP Jumianto, pihak Satlantas Polres Ponorogo Polda Jatim juga telah banyak melalukan kegiatan yang intinya ajakan kepada Masyarakat untuk menanamkan budaya tertib.
“Di sekolah – sekolah kami juga sudah lakukan sosialisasi yang mana untuk menanamkan budaya tertib sejak dini yaitu dimulai dari para pelajar tingkat TK hingga SMA,”terang AKP Jumianto.
Selain di lingkungan sekolah lanjut AKP Jumianto, pihaknya juga menyasar pangkalan ojek dan terminal untuk memberikan sosialisasi Kamseltibcarlantas.
“Pekan lalu kami juga ajak dialog para Ojol dan sopir angkutan umum di Terminal Seloaji, itu juga upaya kami dalam menjadikan tertib berlalu lintas ini menjadi budaya setiap kita,”terang AKP Jumianto.
Untuk melakukan pendekatan kepada Masyarakat, AKP Jumianto mengatakan pihaknya melakukannya dengan humanis agar Masyarakat merasa lebih santai dan dekat dengan petugas.
“Kalau yang pekan lalu kami juga membagikan nasi bungkus sebagai bentuk kepedulian sosial dan disela – sela kegiatan itulah kami ajak Masyarakat berdialog,”jelas AKP Jumianto.
Kasat Lantas Polres Ponorogo, AKP Jumianto mengatakan kegiatan ini juga bertujuan membangun komunikasi dan kebersamaan antara Polisi dan masyarakat.
Kasat Lantas, AKP Jumianto Nugroho yang didampingi oleh Kanit Kamsel, IPDA Partono Supriyanto juga mengatakan untuk pembagian nasi bungkus ini merupakan bagian dari inisiatif Jumat berbagi.
“Ini juga komitmen Polres Ponorogo dalam menjaga keamanan dan ketertiban sekaligus berbagi kebahagiaan dengan sesama,”katanya.
Sementara Kapolres Ponorogo AKBP Anton Prasetyo berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh positif dan mendorong lebih banyak lagi aksi sosial yang serupa.
“Memperkuat tali persaudaraan dan kepedulian di antara kita semua itu penting, dan dengan dialog itu kami akan mendengar usul saran dari masyarakat disamping kami juga memberikan himbauan,”pungkasnya. (Red)
Jawa Timur
Libatkan Awak Media dalam Kampanye Germas, Blitar Serius Tekan Prevalensi Perokok

BLITAR – Pemerintah Kabupaten Blitar, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), menggencarkan upaya pengurangan perilaku merokok yang menjadi salah satu faktor risiko utama penyakit tidak menular.
Komitmen ini ditegaskan dalam Pertemuan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang digelar di Aula Dinkes setempat, pad Jumat (28/11).
Pertemuan yang dihadiri sejumlah media dari Blitar Raya ini bertujuan membangun sinergi strategis untuk memperluas penyebaran informasi dan edukasi kesehatan kepada masyarakat.
dr. Miftakhul Huda, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Blitar, dalam paparannya menyatakan bahwa upaya menekan angka perokok, terutama di kalangan remaja, memerlukan peran aktif semua pihak.
“Kami terus mendorong berbagai program dan edukasi untuk menekan angka perokok. Pengurangan perilaku merokok harus dimulai dari kesadaran individu dan lingkungan sekitar. Media memiliki peran penting dalam menyampaikan pesan-pesan kesehatan ini,” tegasnya.
Ia menambahkan, merokok masih menjadi ancaman serius yang berkontribusi pada beban penyakit kronis seperti jantung, stroke, dan kanker. Oleh karena itu, pendekatan tidak bisa lagi hanya mengandalkan imbauan semata.
Senada dengan hal tersebut, narasumber lainnya, Anggitditya Putranto, menekankan pentingnya edukasi yang tepat dan berkelanjutan.
“Banyak masyarakat yang sebenarnya tahu rokok berbahaya, namun belum memiliki dorongan kuat untuk berhenti. Di sinilah pentingnya edukasi yang tepat dan berkelanjutan,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa Germas menjadi momentum untuk memperkuat komitmen bersama dalam mendorong gaya hidup sehat, yang tidak hanya bebas rokok, tetapi juga diimbangi dengan peningkatan aktivitas fisik dan pola makan seimbang.
Melalui kolaborasi yang erat dengan media massa, Dinkes Kabupaten Blitar berharap pesan hidup sehat dapat menjangkau masyarakat lebih luas.
Harapannya, upaya kolektif ini mampu menggerakkan kesadaran warga Blitar untuk lebih peduli terhadap kesehatan diri dan lingkungan, menciptakan masyarakat yang lebih produktif dan berkualitas. (JK/Red)
Jawa Timur
Wabup Tulungagung Buka Pelatihan Penguatan Pengurus Koperasi Merah Putih 2025, Tekankan Tata Kelola dan Kemandirian Desa

- Pemahaman tata kelola koperasi yang baik, tertib, dan sesuai regulasi.
- Kemampuan mengembangkan unit usaha produktif sesuai potensi desa.
- Komitmen mempercepat kemandirian ekonomi desa melalui penguatan peran koperasi.
Jawa Timur
Aroma Korupsi dan Kerusakan Lingkungan: Protes Warga Ngepoh Meletup soal Proyek Shangrila Memorial Park

TULUNGAGUNG – Ketegangan memuncak di Desa Ngepoh, Kecamatan Tanggunggunung, Kabupaten Tulungagung, setelah warga memasang plakat berisi pemberitahuan penolakan terhadap rencana pembangunan makam swasta bertajuk “Shangrila Memorial Park”.
Penolakan dilakukan secara terbuka oleh Kelompok Masyarakat (Pokmas) Mergo Mulyo yang menilai proyek tersebut diduga melanggar berbagai ketentuan hukum.
CEO Billy Nobile & Associates Mohammad Ababilil Mujaddidyn, S.Sy., M.H., C.L.A. yang akrab disapa Mas Billy, selaku pendamping hukum Pokmas Mergo Mulyo, menyampaikan bahwa warga menolak keras pembangunan makam elit tersebut karena dianggap tidak sesuai aturan tata ruang serta berpotensi menimbulkan dampak lingkungan yang serius.
Menurutnya, pembangunan Shangrila Memorial Park bertentangan diduga melanggar PP dan Perda RTRW yaitu:
1. PP Nomor 9 Tahun 1987 tentang penyediaan tanah makam, khususnya Pasal 6 dan Pasal 8 yang mensyaratkan keberadaan Perda penyediaan tanah makam sampai saat ini Tulungagung belum memiliki perda tersebut.
2. Perda RT/RW Tulungagung Nomor 4 Tahun 2023, yang menetapkan lokasi di Desa Ngepoh sebagai zona perkebunan dan holtikultura, bukan kawasan komersial atau pemakaman.
“Dari dua payung hukum ini saja sudah sangat jelas bahwa pembangunan calon makam elit tersebut tidak sesuai ketentuan. Warga menolak bukan hanya karena keresahan sosial, tetapi karena ada dugaan pelanggaran hukum,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan Pokmas Mergo Mulyo juga telah menempuh langkah hukum. Laporan dugaan tindak pidana korupsi ke Polda Jatim, terkait dugaan kerugian negara akibat alih fungsi lahan dari HGU perkebunan menjadi kawasan pemakaman komersial.
Laporan dugaan perusakan lingkungan ke Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, menyoal perubahan peruntukan lahan oleh PT Sang Lestari Abadi tanpa dasar perizinan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Ia menyebutkan, laporan kepada Kejati Jawa Timur telah ditindaklanjuti dan diteruskan ke Kejaksaan Negeri Tulungagung. Pihaknya berencana bertemu dengan Kepala Kejari Tulungagung untuk meminta perkembangan penanganan kasus.

Ekskavator yang digunakan oleh pihak perusahaan pembangunan pemakaman mewah, (dok/Billy untuk 90detik.com)
Selain itu, pihaknya juga meminta perlunya keterlibatan media untuk mengawal proses hukum secara profesional dan proporsional.
Menurutnya, jika terdapat aktor intelektual di balik dugaan pelanggaran tersebut, maka pihak-pihak tersebut harus bertanggung jawab secara hukum.
“Kami berharap kasus ini berjalan transparan. Jika ada pihak yang bermain di balik alih fungsi lahan, tentu harus diproses sesuai hukum,” ujarnya.
Sebelumnya, sebuah video penolakan warga turut disertakan sebagai bukti kuat bahwa masyarakat Desa Ngepoh secara tegas menolak pembangunan makam elit tersebut. Plakat peringatan telah terpasang di beberapa titik sebagai bentuk sikap resmi warga.
Kasus tersebut terus bergulir dan menjadi sorotan publik, mengingat dugaan pelanggaran yang melibatkan korporasi dan perubahan tata ruang di wilayah Tulungagung.
Hingga berita ini dipublikasikan, pihak pemerintah daerah dan instansi terkait belum bisa dikonfirmasi lebih lanjut.
(DON/Red)
Editor: Joko Prasetyo
Redaksi2 hari agoPinka Kian Kumuh, Warga Geram PKL Tinggalkan Tenda dan Sampah Usai Jualan
Jawa Timur3 hari agoAroma Korupsi dan Kerusakan Lingkungan: Protes Warga Ngepoh Meletup soal Proyek Shangrila Memorial Park
Redaksi1 minggu agoMeresahkan! Copet Berkedok Wartawan Gadungan Ditangkap di Tengah Keramaian HUT Tulungagung
Redaksi3 hari agoJebakan Maut! Jalan Baru ke Segawe Berlumpur, Truk Galian C Diduga Biang Kerok
Nasional20 jam agoPolemik Pemulangan Pasien Kritis Memanas, RSUD dr. Iskak Tulungagung Paparkan Hasil Audit Internal
Redaksi4 hari agoRatusan Komunitas Jazz GE8 Jatim Meriahkan Anniversary ke-2 di Ranting Sewu Pasuruan
Nasional2 minggu agoKKMP Suarakan Kekhawatiran, Pemkab Blitar Pastikan MBG Tidak Dikuasai Mafia Pangan
Jawa Timur6 hari agoKemeriahan Parade Drumb Band 2025, Kostum Paspampres RA Al-Huda Sobontoro Curi Sorotan







