TULUNGAGUNG, 90detik.com – Dalam penyampaian materi Parenting Nabawi di Pesantren Al Azhaar Tulungagung pada hari Minggu 28 Juli 2024, di Hall Utama Pesantren tersebut, DR. Muhsin menegaskan pentingnya mendidik anak dalam Islam tanpa menggunakan tindakan kekerasan fisik.
“Ilustrasi pendidikan yang diajarkan oleh Para sahabat tidak pernah melibatkan kekerasan fisik. Jika ada yang menggunakan kekerasan, itu karena dua alasan. Pertama, sebagai respons terhadap kesalahan anak. Kedua, sebagai respon terhadap ketidakpatuhan anak dalam menjalankan kewajiban sholat. Hal yang perlu kita wariskan kepada anak-anak kita adalah ilmu, hikmah, dan iman,” ungkapnya.
Kegiatan Tarbiyah Nabawi dihadiri oleh 1200 masyarakat dan wali murid dari Al Azhaar Tulungagung.
Dalam acara yang penuh berkah tersebut, DR. Muhsin menjelaskan bahwa memberi contoh yang baik adalah cara terbaik dalam mendidik.
“Pendidikan yang optimal tidak melibatkan tindakan kekerasan fisik terhadap anak-anak kita. Memukul tidak akan membawa manfaat yang baik. Sebaliknya, mendidik dengan memberikan contoh yang baik, para orang tua harus menjadi teladan yang baik bagi anak-anak. Pendidikan terbaik adalah mengajak anak-anak kita untuk berperilaku jujur. Anak-anak harus dilatih untuk berbuat jujur, seperti dalam kisah kejujuran Syaich Abdul Qodir Al Jaelani ketika berhadapan dengan perampok,” ceritanya.
Selain itu, DR. Muhsin juga menekankan bahwa pendidikan harus menghasilkan karakter yang mulia.
Dengan mempraktikkan akhlak yang baik, kita dapat membentuk akhlak yang baik pada anak-anak kita.
Sementara itu, dalam momen Parenting Nabawi tersebut, Pengasuh Pesantren Al Azhaar Tulungagung menekankan bahwa kegiatan parenting merupakan langkah penting untuk memahami lebih dalam cara mendidik anak-anak di era modern, terutama di masa pengaruh media sosial.
“Orang tua perlu memperoleh pengetahuan tentang cara mendidik yang efektif, terutama di era media sosial. Tujuan utama dari kegiatan berkah ini adalah kolaborasi dalam mendidik anak-anak agar menjadi individu yang jujur, empatik, dan memiliki kemampuan akademik yang baik,” tutupnya. (Abdul/Red)