Nasional
Mantan Direktur KPK Siap Ikut Pilihan Bupati Tulungagung 2024

TULUNGAGUNG, 90detik.com- Desas desus mengenai partisipasi Sujanarko, mantan Direktur Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dalam Pilihan Bupati (Pilbup) Tulungagung pada bulan November 2024 mendatang semakin santer terdengar.
Sujanarko dikabarkan siap untuk turut serta dalam pertarungan politik tersebut jika masyarakat menginginkannya.
Dalam konfirmasinya, Sujanarko mengungkapkan bahwa ia mempertimbangkan untuk ikut serta dalam Pilbup Tulungagung jika memang diinginkan oleh masyarakat.
“Saya pertimbangkan dulu mas”, ungkapnya, Senin(11/3).
Meskipun belum secara resmi mengumumkan pencalonannya, namun keputusan tersebut bisa menjadi sebuah angin segar bagi masyarakat Tulungagung yang berharap akan adanya perubahan dan reformasi di daerah tersebut.
Selain itu, ia juga menegaskan bahwa dirinya siap untuk menerima tantangan dalam dunia politik dan berkomitmen untuk membawa perubahan yang positif bagi masyarakat Tulungagung jika diberikan kesempatan untuk memimpin daerah tersebut.
“Kalau memang masyarakat memberikan kesempatan, saya siap menerima tantangan dalam dunia politik dan insya alloh saya berkomitmen untuk membawa perubahan khususnya di Kabupaten Tulungagung”, ujarnya.
Dengan pengalaman dan integritasnya selama menjabat sebagai Direktur KPK, Sujanarko diharapkan dapat memberikan teladan dan memberantas korupsi di tingkat lokal.
Namun, hingga saat ini masih terdapat banyak spekulasi dan desas-desus mengenai kemungkinan partisipasi Sujanarko dalam Pilbup Tulungagung.
Masyarakat dan pengamat politik pun menunggu dengan antusias untuk melihat perkembangan selanjutnya dari potensi kandidat ini. (Red)
Jawa Timur
Sempat Melarikan Diri, Terduga Pelaku Pemerkosa Mahasiswi Akhirnya Berhasil Diringkus

JEMBER— Setelah sempat melarikan diri ke luar kota, seorang pria berinisial SA (27), warga Kecamatan Balung, Kabupaten Jember, yang diduga melakukan tindak pemerkosaan terhadap seorang mahasiswi, akhirnya berhasil ditangkap oleh Satreskrim Polres Jember.
Peristiwa ini terjadi pada dini hari, 14 Oktober 2025, di wilayah Balung, Jember.
Usai melakukan aksinya, pelaku langsung kabur dan bersembunyi di rumah kakak sepupunya kemudian melarikan diri di Kabupaten Sidoarjo.
Kapolres Jember AKBP Bobby A. Condroputra melalui Kasat Reskrim AKP Angga Riatma membenarkan penangkapan tersebut, pada Jum’at, (24/10/205)
“Benar, pelaku sudah kami amankan. Awalnya kasus ini dilaporkan ke Polsek Balung pada 14 Oktober, kemudian kami ambil alih pada 20 Oktober dan langsung melakukan pengejaran hingga akhirnya pelaku berhasil kami tangkap di daerah Sidoarjo pada hari kamis kemarin” ujar AKP Angga.
Dijelaskan, laporan pertama kali masuk ke Polsek Balung pada sekitar pukul 08.00 dan di visum, dan hasil visu keluar pada pukul 16.00 wib sore harinya setelah laporan diterima.
Karena kondisi korban yang masih trauma, maka pihak kepolisian tidak langsung melakukan pemeriksaan terhadap korban.
Baru esok harinya dilanjutkan dengan pengambilan keterangan korban.
“Kami memastikan seluruh proses penanganan berjalan sesuai prosedur. Korban juga telah kami dampingi penuh, baik secara medis maupun psikologis,” tambah Kasat Reskrim.
Dari hasil penyelidikan sementara, pelaku dan korban tidak memiliki hubungan khusus sebelumnya.
Saat ini SA telah diamankan di Polres Jember Polda Jatim dan sedang menjalani proses pemeriksaan intensif oleh penyidik Satreskrim.
AKP Angga menegaskan, Polres Jember Polda Jatim akan memproses kasus ini secara profesional dan transparan, serta memberikan pendampingan maksimal kepada korban agar hak-haknya terlindungi.
“Kami pastikan setiap langkah dilakukan secara hati-hati dan berkeadilan. Tidak hanya fokus pada penegakan hukum, tapi juga pada pemulihan korban,” tegasnya. (DON/Red)
Jawa Timur
Dapur Sehat, Pesantren Al Azhaar Jalankan Program Makan Bergizi Berkah (MBB) untuk Anak Indonesia

TULUNGAGUNG — Pemerintah Indonesia menargetkan salah satu program sosial terbesar sepanjang sejarah: memberikan asupan makanan bergizi kepada delapan juta anak di seluruh Indonesia.
Program tersebut dikenal sebagai Makan Bergizi Gratis (MBG), namun di Tulungagung, istilah Makan Bergizi Berkah (MBB) dipilih sebagai bentuk doa dan harapan agar setiap asupan makanan membawa keberkahan bagi kehidupan anak-anak Indonesia.
“Kami memilih istilah Makan Bergizi Berkah karena kata ‘berkah’ mengandung doa. Semoga setiap sajian yang diterima anak-anak membawa kebaikan dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti keracunan. Ini bukan sekadar istilah, tapi niat untuk menghadirkan kekuatan ilahi dalam setiap langkah,” ujar Imam Mawardi Ridlwan, Dewan Pembina Yayasan Bhakti Relawan Advokat Pejuang Islam.
Program MBB telah dirasakan manfaatnya oleh jutaan anak Indonesia. Namun, pertanyaan besar yang terus dikaji adalah: mampukah program ini meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia?
Mengingat, program ini menyerap anggaran APBN hingga triliunan rupiah dan melibatkan masyarakat luas sebagai mitra pelaksana.
Secara prinsip, MBB bertujuan menyediakan asupan makanan sehat, aman, halal, dan thayyib bagi seluruh anak Indonesia.
Pemerintah melalui Badan Gizi Nasional (BGN) menugaskan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai daerah untuk memastikan kualitas dan distribusi berjalan optimal.
Kasatpel SPPG memegang peran penting dalam memadukan gizi seimbang, keamanan pangan, dan kehalalan. Mereka menjadi ujung tombak yang memastikan setiap menu yang tersaji memenuhi standar gizi anak.
Namun, di lapangan, tantangan tidak sedikit. Beberapa mitra pelaksana BGN masih menjadikan program ini sebagai proyek bisnis, bukan pelayanan sosial.
Ditemukan pula kasus di mana Kasatpel SPPG tidak diberi keleluasaan mengelola dana Rp10.000 utuh per porsi untuk bahan makanan, sehingga kualitas sajian menjadi minim.
“Mitra BGN seharusnya memiliki semangat pengabdian, bukan sekadar orientasi keuntungan. Program MBB adalah ladang ibadah, bukan proyek komersial,” tegas Imam Mawardi.
Salah satu contoh pelaksanaan MBB yang konsisten dan transparan datang dari SPPG Khusus Pesantren Al Azhaar Kedungwaru, Tulungagung, Jawa Timur, yang telah berjalan sejak 6 Januari 2025.
Dalam delapan bulan pelaksanaan, SPPG Kedungwaru menunjukkan komitmen tinggi terhadap kualitas gizi dan keamanan pangan.
Imam menjelaskan, ada enam prinsip penting yang diterapkan di dapur sehat SPPG Kedungwaru:
1. Niat ibadah dan pengkhidmatan. Relawan bekerja dengan semangat melayani gizi anak Indonesia.
2. Kepatuhan terhadap SOP BGN. Semua proses mengikuti standar keamanan dan kebersihan pangan.
3. Menyertakan doa dalam setiap tahap. Mulai dari penerimaan bahan baku hingga distribusi makanan.
4. Kerja sama dengan sekolah penerima manfaat. Penempatan makanan dilakukan di area khusus agar aman dari pihak luar.
5. Kolaborasi dengan Dinas Kesehatan, Puskesmas, dan BPOM. Untuk pengawasan, pembinaan, dan uji laboratorium berkala.
6. Inovasi menu oleh ahli gizi. Menu disusun bervariasi agar tidak membosankan dan tetap memenuhi kebutuhan gizi seimbang.
Selama sepuluh hari pelaksanaan, dapur SPPG Kedungwaru menyajikan berbagai hidangan bergizi dan halal, seperti:
• Hari 1: Nasi putih, ikan patin crispy, stik tahu, capcay, jeruk manis, susu.
• Hari 2: Nasi putih, pecel lele santan, tempe mendoan, sambal goreng labu siam, kelengkeng.
• Hari 3: Nasi putih, ayam kremes, tahu bumbu kecap, lalapan timun, sawo.
• Hari 4: Nasi putih, telur bumbu rendang, orek tempe, sambal goreng kacang panjang, pisang lavendis.
• Hari 5–10: Variasi menu termasuk bakso kuah, nasi kuning ayam cincang, krengsengan telur puyuh, lodho ayam, sarden tuna, hingga kaki naga ayam dengan buah segar dan susu.
Seluruh menu dirancang untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral yang seimbang, sekaligus menanamkan kebiasaan makan sehat kepada anak-anak pesantren.
“Dapur SPPG harus guyub, rukun, dan profesional. Inilah bentuk nyata perjuangan melayani gizi anak Indonesia agar tumbuh sehat, cerdas, dan berakhlak,” tutup Imam Mawardi Ridlwan. (DON/Red)
Nasional
GPI Blitar Gelar Refleksi Satu Tahun Prabowo-Gibran, Program MBG dan Ketegasan Diplomasi Jadi Sorotan

BLITAR – Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Pembaharuan Indonesia (GPI) Kabupaten Blitar menggelar acara refleksi dan syukuran satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Kegiatan bertajuk “Refleksi Setahun Pemerintahan Prabowo–Gibran” tersebut berlangsung meriah, diisi orasi politik, pengajian, dan hiburan rakyat, pada Jumat (24/10).
Acara yang dihadiri unsur Forkopimda, tokoh agama, aktivis, dan masyarakat ini secara khusus menyoroti sejumlah program andalan pemerintah pusat yang dinilai telah memberikan dampak nyata.

Jaka Prasetya, Ketua LSM GPI saat menyampaikan keterangan pers (dok/JK)
Dalam orasi politiknya, Ketua GPI Blitar, Jaka Prasetya, menegaskan pemerintahan Prabowo-Gibran telah menunjukkan langkah konkret dalam memperkuat kedaulatan nasional. Ia menyebut Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai bukti keberhasilan besar.
“Program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah salah satu bukti keberhasilan besar. Selain menekan angka stunting, program ini juga menyerap jutaan tenaga kerja di seluruh Indonesia. Ini bentuk nyata keberpihakan pemerintah terhadap rakyat kecil,” ungkap Jaka di hadapan ratusan peserta.
Tidak hanya di dalam negeri, Jaka juga memuji ketegasan Presiden Prabowo di panggung global.
“Pak Prabowo berani di forum internasional. Di PBB beliau menyuarakan dukungan untuk kemerdekaan Palestina dan menolak hegemoni negara adikuasa. Ini wujud kepemimpinan yang berdaulat,” tegasnya.
Dukungan terhadap kinerja pemerintah pusat juga disampaikan oleh Bupati Blitar, Rijanto, yang hadir dalam acara tersebut. Ia mengapresiasi inisiatif GPI dan menyebut capaian pemerintahan Prabowo-Gibran telah terasa dampaknya hingga ke daerah.
“Saya bangga dengan capaian pemerintahan Prabowo–Gibran selama setahun ini. Dampak programnya terasa sampai ke daerah, termasuk di Kabupaten Blitar,” ujarnya
Ia juga menegaskan implementasi Program MBG di wilayahnya.
Pelaksanaan program di Kabupaten Blitar telah berjalan dengan progres signifikan.
“Dari 97 dapur MBG yang direncanakan, 30 di antaranya sudah berdiri dan beroperasi. Setiap dapur menyerap sekitar 60 tenaga kerja. Ini ribuan warga yang terbantu, sekaligus menggerakkan ekonomi daerah,” jelasnya.
Selain MBG, Rijanto juga menyoroti program Sekolah Rakyat dan penguatan layanan kesehatan sebagai inovasi yang membuka jalan menuju kemakmuran.
“Kalau rakyatnya sehat dan cerdas, maka jalan menuju kesejahteraan akan terbuka lebar,” tambahnya.
Acara refleksi ini turut diwarnai dengan siraman rohani yang disampaikan oleh Gus Iqdam melalui tayangan videotron. Dalam tausiyahnya, ia menekankan pentingnya ketakwaan dan persatuan masyarakat.
“Kalau masyarakatnya bertakwa, insyaallah keberkahan akan turun bagi semuanya. Saya pesan kepada teman-teman GPI, tetap kompak dan jaga semangat kebersamaan,” tutur Gus Iqdam.
Gus Iqdam juga mengungkapkan kedekatannya dengan Ketua GPI Blitar, Jaka Prasetya, dan mengapresiasi konsistensi lembaga tersebut dalam mendukung program pembangunan daerah.
Kegiatan refleksi setahun pemerintahan Prabowo-Gibran ini ditutup dengan hiburan rakyat, meneguhkan nuansa syukuran yang meriah dan penuh semangat optimisme menuju tahun-tahun kepemimpinan berikutnya. (DON/Red)
Editor: Joko Prasetyo
Nasional2 minggu agoAPBD Jebol untuk Gaji Pegawai, Jalan Rusak di Tulungagung Jadi Anak Tiri
Nasional2 minggu agoGizi atau Cemari?, MBG untuk Anak TK Tuai Kecaman di Tulungagung
Nasional1 minggu agoKeracunan Siswa di Tulungagung, LMP Desak Penghentian Sementara Total Program MBG
Nasional2 minggu agoMisteri Miliaran Rupiah, PPJ Disetor Rakyat, Jalan Tetap Gelap; Apakah Ada Tabir di BPKAD Tulungagung ?
Nasional2 minggu agoDua Orang di Tulungagung Dipukuli Usai Tolak Pemalakan, Aksi Brutal Terekam CCTV
Nasional2 minggu agoMencoreng Citra Program Gizi, MBG Berujung Petaka, Puluhan Siswa di Tulungagung Keracunan
Nasional4 hari agoKJRA Temui Irjen ATR/BPN RI, Sampaikan Laporan Dugaan Pelanggaran Agraria di Tulungagung
Nasional4 hari agoRibuan Santri Kepung Pendopo Tulungagung, Protes Tayangan Trans7 yang Dinilai Memojokkan Pesantren













