BANYUWANGI, 90detik.com- Bandan Pemantau Penyelenggara Pemerintah Republik Indonesia BP3RI Banyuwangi akan melaporkan anggaran sebesar 15 miliar PKBM Banyuwangi ke aparat penegak hukum.
Koordinator Wilayah BP3RI Banyuwangi, Ahmad Fauzi, mengungkapkan bahwa terjadi ketidakseimbangan antara jumlah siswa dengan ketersediaan ruangan di beberapa PKBM di daerah tersebut.
“PKBM Lintas Menuju Cerdas hanya memiliki 3 ruangan kelas untuk 1009 siswa. Selain itu, PKBM Darussalam hanya memiliki 3 tenaga pengajar untuk 682 siswa”, terangnya.
BP3RI juga melakukan penelusuran dan menemukan bahwa beberapa PKBM tidak melakukan kegiatan belajar mengajar, seperti PKBM Lentera Hati dan PKBM Citra Bangsa.
Tim investigasi juga mendapati adanya ketidaksesuaian data antara jumlah siswa dan jumlah anak yang sedang mengikuti pembelajaran.
“PKBM Lentera Hati, misalnya, tercatat memiliki 1.199 siswa namun hanya ada 5 anak yang sedang belajar di dalamnya”, terangnya.
Selain itu, pengurus PKBM menyatakan bahwa segala keputusan terkait PKBM ada di tangan Bu Nuri, Kepala Bidang Pendidikan Non Formal Informal Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi.
Padahal, menurut Kepmendikbudristekdikti No.3/p/2023, anggaran untuk PKBM seharusnya ditransfer langsung ke PKBM, bukan melalui individu seperti Bu Nuri.
Setelah mengkonfirmasi pernyataan pengurus PKBM, tim investigasi menghubungi Bu Nuri melalui telepon, yang mengklaim bahwa seluruh anggaran untuk sekolah tidak ada yang mengalir di luar PKBM.
Kemudian, tim investigasi mengirimkan surat kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, namun belum ada jawaban pasti dari pihak tersebut.
Ketua Pembina BP3RI Kabupaten Banyuwangi, Sugeng Setiawan SH, menyebut kejadian ini sebagai kejahatan yang luar biasa yang dilakukan oleh oknum-oknum pengelola PKBM.
“Ini kejahatan yang luar biasa, saya akan segera melaporkan hal ini ke Kejaksaan Tinggi dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena uang negara senilai 15 miliar yang diduga tidak tepat sasaran dan disalahgunakan”, tegasnya, Selasa(12/12/23).
Hingga berita ini ditayangkan, Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi belum berhasil ditemui untuk dimintai keterangan. (Bjn/Red)