Connect with us

Peristiwa

Apel Gelar Pasukan Penanggulangan Bencana Koarmada III Tahun 2025: Wujud Kesiapsiagaan Dan Profesionalisme Prajurit

Published

on

Katapop, Kabupaten Sorong — Komando Armada (Koarmada) III menggelar Apel Gelar Pasukan Latihan Penanggulangan Bencana dalam rangka antisipasi siaga bencana dan kontinjensi tahun anggaran 2025. Kegiatan yang dilaksanakan di Dermaga Koarmada III, Katapop, Kabupaten Sorong ini dipimpin oleh Kepala Staf (Kas) Koarmada III, Laksamana Pertama TNI Singgih Sugiarto, S.T., M.Si., yang mewakili Pangkoarmada III, Laksamana Muda TNI Hersan, S.H., M.Si. Kamis ( 10/7)

Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Kapoksahli Koarmada III, Laksma TNI Heriyanto, para asisten Pangkoarmada III, serta para Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Koarmada III.

Apel gelar ini melibatkan ratusan personel dan sejumlah material utama yang siap mendukung pelaksanaan latihan. Adapun personel yang dikerahkan terdiri dari satu ton perwira, satu ton bintara, satu ton tamtama, serta satu ton Satgas. Sementara itu, unsur material yang digunakan antara lain KRI TWD-526, KRI PSP-870, empat perahu karet/motor tempel, dua unit ambulans Diskes, dua truk pasukan, satu truk sanitari, satu truk logistik, satu unit mobil pemadam kebakaran, satu kendaraan pengawal Pomal, serta peralatan komunikasi, alat kesehatan, perlengkapan selam, dan detektor logam bawah air.

Dalam amanat Pangkoarmada III yang dibacakan Kas Koarmada III, ditegaskan bahwa apel gelar bukan sekadar rutinitas, melainkan wujud nyata pelaksanaan perintah komando atas dalam menghadapi potensi bencana alam maupun situasi kontinjensi.

“Kesiapsiagaan adalah kunci utama. Apel gelar ini menjadi tahapan penting untuk memastikan kesiapan kita, baik dari segi personel, alutsista, maupun perlengkapan pendukung lainnya,” tegas Laksma Singgih saat membacakan sambutan Pangkoarmada III.

Lebih lanjut, Pangkoarmada III menekankan pentingnya profesionalisme, kerja terpadu, dan pemahaman atas tugas serta tanggung jawab masing-masing prajurit. Ia juga menyampaikan lima poin penekanan yang harus dijadikan pedoman dalam pelaksanaan manuver lapangan nantinya. Poin-poin tersebut meliputi pemahaman terhadap direktif latihan, pentingnya keselamatan, koordinasi lintas satuan, ketaatan terhadap prosedur, serta pengendalian dan evaluasi yang objektif.

Latihan penanggulangan bencana ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan operasional satuan serta membangun sinergi dan kesiapsiagaan Koarmada III dalam menghadapi berbagai skenario bencana di masa mendatang.

Apel gelar pasukan ini berlangsung dengan tertib dan lancar, menjadi bukti nyata bahwa Koarmada III siap menghadapi setiap tantangan dengan semangat profesionalisme, disiplin, dan tanggung jawab yang tinggi.

(Tim/Red)

Peristiwa

KP Wisanggeni-8005 Angkut Bantuan Kemanusiaan dari Sabang ke Pelabuhan Malahayati

Published

on

Jakarta— Kapal Polisi (KP) Wisanggeni-8005 milik Polairud Polri hari ini, Rabu (3/12/2025) pukul 07.00 WIB, resmi bertolak dari Dermaga CT-1 Pelabuhan BPKS Kota Sabang membawa personel serta bantuan kemanusiaan untuk korban bencana.

Keberangkatan kapal dipimpin langsung oleh personel Polairud dan dilepas oleh Kapolres Sabang.

KP Wisanggeni-8005 dijadwalkan tiba di Pelabuhan Malahayati pada pukul 09.30 WIB, sebelum menyalurkan seluruh bantuan ke posko penanganan bencana di wilayah terdampak.

Bantuan yang diangkut merupakan hasil donasi masyarakat Kota Sabang yang dikumpulkan melalui Posko Peduli Bencana Polres Sabang.

Total bantuan yang diberangkatkan antara lain:

– Pakaian bekas layak pakai: 8 ton
– Pampers: 500 kg
– Sembako: 2 ton
– Air mineral: 2 ton
– Obat-obatan: 2 dus
– Beras: 2 ton
– Marker: 3 dus besar

Secara total, bantuan ini mencerminkan tingginya solidaritas masyarakat Sabang dalam mendukung korban bencana di wilayah Aceh.

Karo Penmas Divhumas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, mengapresiasi langkah cepat jajaran Polri bersama masyarakat dalam pengiriman bantuan tersebut.

“Kami sangat menghargai kepedulian masyarakat Sabang dan sinergi jajaran Polri dalam memastikan bantuan kemanusiaan bisa segera sampai ke wilayah terdampak. KP Wisanggeni-8005 membawa logistik penting yang sangat dibutuhkan para penyintas,” ujarnya.

Brigjen Trunoyudo menegaskan bahwa Polri akan terus memastikan seluruh jalur distribusi bantuan berjalan aman dan lancar.

“Polri tetap siaga mengawal proses distribusi bantuan agar tepat sasaran, sekaligus mendukung percepatan pemulihan di wilayah bencana,” jelasnya.

Dengan adanya pengiriman ini, diharapkan kebutuhan dasar masyarakat terdampak dapat segera terpenuhi dan penanganan bencana dapat berjalan lebih optimal. (By/Red)

Continue Reading

Peristiwa

Kapolri Pimpin Rakor Bencana dengan Forkopimda Sumut, Bahu Membahu Tangani Bencana

Published

on

Tapanuli Utara, Sumut — Kapolri memimpin rapat koordinasi bersama Forkopimda Provinsi Sumut pada tanggal 30 November 2025 di Pos Pendukung Nasional Prov. Sumatera Utara.

Rapat yang turut dihadiri Kepala Basarnas Sumut dan Kepala BPBD Sumut serta jajaran Kapolda baik secara langsung maupun virtual ini digelar untuk memetakan penanganan darurat terhadap bencana alam yang melanda Provinsi Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat.

Dalam pertemuan tersebut, Kapolri menegaskan bahwa seluruh pihak harus turun tangan membantu penanganan bencana.

“Dalam situasi seperti ini tidak ada yang boleh berjalan sendiri. Semua unsur harus bergerak cepat, terkoordinasi, dan tepat sasaran,” tegas Kapolri.

Beberapa keputusan strategis pun diambil, di antaranya mobilisasi logistik via udara dan darat, penyiapan posko penyelamatan dan pelayanan darurat, serta pendirian dapur lapangan dan layanan medis. Selain itu, sistem rayonisasi kembali diaktifkan untuk memastikan kesiapan personel di seluruh wilayah.

“Kita pastikan respons cepat. Warga tidak boleh menunggu terlalu lama untuk mendapatkan bantuan,” ujar Kapolri.

Polda jajaran diperintahkan mendirikan posko gabungan di tiap kabupaten terdampak, memastikan jalur komunikasi aktif, dan mendata wilayah yang masih terisolir.

Kapolda Sumut melaporkan terdapat 503 kejadian bencana yang tercatat sejak 24 November, dengan “titik terisolir” terbanyak berada di Kabupaten Tapanuli Tengah.

“Kami sudah mengerahkan helikopter dan truk logistik untuk menjangkau 70 titik terisolir,” kata Kapolda Sumut.

Ia juga menambahkan bahwa “19 Polres telah mendirikan dapur lapangan, sementara 25 SPPG dialihkan untuk mendukung penyediaan kebutuhan dasar masyarakat.”

Koordinasi antara Polri, TNI, BPBD, dan Pemerintah Daerah terus dijalin, termasuk pelaksanaan airdrop logistik ke wilayah sulit dijangkau serta pemulihan fasilitas komunikasi, listrik, dan kebutuhan dasar lainnya.

“Prioritas kita adalah memastikan tidak ada warga yang luput dari jangkauan bantuan,” tegas Sigit.

Dengan sinergisitas lintas sektor ini, diharapkan bantuan dapat lebih cepat sampai ke masyarakat terdampak, korban dapat tertangani secara baik, dan proses pemulihan dapat dimulai secepat mungkin.

Masyarakat juga dihimbau tetap waspada terhadap potensi bencana susulan dan mengikuti arahan resmi dari instansi berwenang. (By/Red)

Continue Reading

Peristiwa

Instruksi Presiden Prabowo, Kapolri Kerahkan Personel dan Logistik ke Lokasi Terisolir Bencana Sumatera

Published

on

Sumut— Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan komitmennya dalam menindaklanjuti instruksi Presiden Prabowo Subianto terkait dengan penanganan bencana alam di Aceh, Sumatera Utara (Sumut) dan Sumatera Barat (Sumbar).

Sigit menegaskan, Korps Bhayangkara langsung merespons cepat mengerahkan kekuatan yakni, personel, sarana-prasarana, helikopter, pesawat hingga kapal untuk membantu masyarakat yang terdampak musibah.

Hal itu ditekankan Sigit saat menggelar rapat koordinasi penanganan bencana bersama sejumlah stakeholder terkait di Medan, Sumatera Utara, Minggu (30/11/2025), malam.

“Jajaran Polri sesuai arahan Presiden menindaklanjuti dengan menurunkan bantuan untuk operasi kemanusiaan,” kata Sigit dalam jumpa pers.

Sigit memastikan, personel telah diterjunkan ke titik terdampak musibah tersebut. Selain itu, kata Sigit, personel hingga bantuan juga difokuskan untuk masuk ke wilayah yang paling parah atau hingga terisolasi usai bencana alam.

“Mulai dari turunkan personel untuk masuk ke wilayah-wilayah yang terisolir kemudian kita menurunkan sarpras, baik pesawat, helikopter, kapal untuk bisa bantu kirimkan logistik yang diperlukan oleh masyarakat utamanya di wilayah terputus, jalurnya yang tidak bisa dimasukin, maka kita kerahkan bantuan melalu jalur udara,” ujar Sigit.

Sigit menuturkan, kekuatan yang dikerahkan baik dari tingkat Mabes Polri hingga Polda jajaran. Dalam hal ini, seluruh jajaran telah diinstruksikan untuk memaksimalkan bantuan dan penanganan bencana alam.

“Kita turunkan untuk memaksimalkan, dukungan kita terhadap operasi ini, mungkin kita juga akan gelar operasi kemanusiaan, sehingga kemudian terkait kebutuhan personel, kebutuhan dukungan bantuan peralatan, sarpras, logistik bisa kita maksimalkan untuk membantu di 3 wilayah Aceh, Sumut dan Sumbar,” tutup Sigit. (By/Red)

Continue Reading

Trending