Connect with us

Nasional

Denri Maulidzar Borong Tiga Emas Lewat Cabor Dayung Rowing di PON XXI Aceh Sumut

Published

on

 

ACEH, 90detik.com – Pedayung Jawa Barat Denri Maulidzar Alghiffari berhasil memborong tiga medali emas sekaligus di hari yang sama pada cabor dayung rowing PON xxi Aceh- Sumatera Utara, Jumat (13/9/2024).

Denri Maulidzar yang juga anggota Polri berpangkat Briptu dari Satlantas Polresta Bandung, Polda Jawa Barat mencatat kemenangan tiga medali emas pada kategori Men’s Double 2.000 m, Men’s four 2.000 m, dan Men’s eight 2.000 m.

Atas raihan prestasi Briptu Denri, Irjen Pol Dedi Prasetyo Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia mengungkapkan kebahagiaan serta apresiasi.

“Polri sangat bangga atas prestasi ini. Tiga emas diraih Denri dari tiga kategori berbeda merupakan prestasi yang luar biasa. Terus gelorakan semangat Tribrata di PON XXI. Masih ada waktu sampai tanggal 20 September penutupan PON. Semoga atlet Polri terus mendulang kemenangan, ” Ujar Irjen Pol Dedi Prasetyo.

Irjen Pol Dedi Prasetyo yang juga ketua harian Komite Olahraga Polri (KOP) juga mengingatkan agar para atlet Polri tetap menjaga sportivitas.

Dengan perolehan Denri Maulidzar provinsi Jawa Barat sudah mengumpulkan 20 emas dari total 42 emas dalam cabor Dayung Rowing. (Red)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Nasional

Guru Dipukul, Aktivis Desak Polisi Bertindak: “Jangan Tumpul ke Atas, Tajam ke Bawah!”

Published

on

Trenggalek — Kasus dugaan pemukulan terhadap guru SMP Negeri 1 Trenggalek memicu gelombang kemarahan publik setelah diketahui bahwa pelaku penganiayaan diduga merupakan suami salah satu anggota DPRD Kabupaten Trenggalek.

Aktivis Pendidikan dan Pergerakan, Paijo Parikesit, mendesak Kepolisian Resor Trenggalek segera menetapkan tersangka tanpa pandang bulu. Insiden terjadi pada Jumat (31/10).

Korban, Eko Prayitno, guru sekaligus alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Malang, dianiaya saat menegakkan disiplin di kelas.

Ia menyita ponsel salah satu siswa yang ketahuan menggunakan perangkat itu di tengah proses belajar.

Tindakan edukatif tersebut justru berujung petaka ketika keluarga siswa mendatangi sekolah dan melakukan penyerangan disertai ancaman pembakaran rumah serta fasilitas sekolah.

Akibat serangan itu, Eko mengalami luka fisik dan trauma mendalam.

Dalam pernyataannya, Paijo Parikesit menilai insiden ini sebagai bentuk penghinaan terhadap profesi pendidik dan integritas moral bangsa.

“Kami tidak bisa menerima tindakan biadab terhadap seorang guru yang hanya menjalankan tugasnya. Ini bukan sekadar pelanggaran hukum, tapi pelecehan terhadap profesi guru. Kalau polisi Trenggalek tidak segera menetapkan tersangka, kami akan gelar aksi besar di beberapa titik Polres se-Indonesia,” tegasnya dalam keterangan tertulis, Selasa(4/11).

Dia menuntut Kapolres Trenggalek bertindak profesional tanpa intervensi politik.

“Jangan ada kesan hukum tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Kasus ini harus menjadi bukti bahwa keadilan masih hidup di Trenggalek,” tambahnya.

Selain mendesak penegakan hukum, Paijo juga menyoroti lemahnya perlindungan bagi tenaga pendidik.

“Guru bukan musuh masyarakat. Mereka garda depan moral bangsa. Kekerasan terhadap guru berarti kekerasan terhadap masa depan anak-anak kita,” ujarnya.

Paijo Parikesit, Aktivis Pendidikan dan Pergerakan. Foto: (dok/DON).

Dukungan terhadap korban juga datang dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Trenggalek.

Organisasi ini mengecam keras tindakan pelaku dan menegaskan bahwa penyitaan ponsel merupakan bagian dari kebijakan disiplin sekolah. Ketua PGRI Trenggalek, Drs. Catur Winarno, MM pun ikut angkat bicara.

“Kami berdiri di belakang guru Eko. Ia bertindak profesional sesuai aturan sekolah. Kami menuntut pelaku segera ditangkap dan diproses hukum,” tegas Ketua PGRI Trenggalek.

Sementara itu, Kapolres Trenggalek – Kepala Kepolisian Resor Trenggalek AKBP Ridwan Maliki, S.H., S.I.K., M.I.K., membenarkan bahwa laporan telah diterima dan penyelidikan sedang berjalan.

“Beberapa saksi sudah diperiksa dan barang bukti dikumpulkan. Kami akan menindaklanjuti kasus ini sesuai prosedur hukum,” ujarnya singkat.

Namun, hingga empat hari pascakejadian, belum ada penetapan tersangka. Kondisi ini memicu kritik tajam dari kalangan aktivis dan akademisi.

Pengamat pendidikan dari Universitas Negeri Malang, Dr. Suyanto, menilai peristiwa ini memperlihatkan lemahnya sistem perlindungan hukum bagi guru di Indonesia.

“Negara harus hadir memastikan rasa aman bagi pendidik. Apalagi jika pelaku memiliki kekuasaan politik, penegakan hukum tidak boleh gentar,” tegasnya.

Paijo menegaskan pihaknya bersama jaringan pendidikan dan alumni PMII akan terus mengawal kasus ini sampai ke meja hukum.

“Empat hari berlalu tanpa penetapan tersangka adalah bentuk kelalaian aparat. Kasus ini harus diusut tuntas, dan pelaku wajib meminta maaf secara terbuka agar tidak ada lagi kekerasan terhadap guru di masa depan,” tutupnya dengan nada tegas.

Kasus ini menambah daftar panjang kekerasan terhadap guru di Indonesia. Publik menanti langkah tegas Polres Trenggalek untuk membuktikan bahwa hukum tidak boleh tunduk pada kekuasaan. (DON/Red)

Continue Reading

Nasional

Polres Pelabuhan Tanjungperak Laksanakan Uji Food Safety di SPPG Pastikan Gizi dan Keamanan Pangan Terjamin

Published

on

Tanjungperak— Polres Pelabuhan Tanjungperak Polda Jawa Timur melalui Seksi Kedokteran dan Kesehatan (Sidokkes) melaksanakan pemeriksaan keamanan pangan atau food safety secara menyeluruh terhadap menu yang diproduksi di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Polda Jatim, Senin pagi (3/11/2025).

Pemeriksaan ini dilakukan untuk menjamin kualitas dan keamanan makanan bergizi gratis (MBG) yang akan didistribusikan kepada ribuan siswa di wilayah tersebut.

Total 1.053 porsi makanan hari ini disiapkan untuk tiga sekolah dasar (SD) penerima manfaat, dengan rincian SDN Perak Utara 1 sebanyak 310 siswa, SDN Perak Utara 3 sebanyak 313 siswa, dan SD Al Istikomah sebanyak 427 siswa.

Jenis makanan yang diperiksa meliputi nasi putih, tempe goreng, ayam kecap, tumis wortel, dan buah jeruk.

Pemeriksaan keamanan pangan dilakukan melalui dua tahap utama.

Tahap pertama adalah uji Organoleptis, yang mencakup penilaian indera terhadap bentuk, warna, bau, dan rasa.

Hasilnya, seluruh item makanan dinyatakan normal dan memenuhi standar.

“Pemeriksaan ini adalah bagian dari komitmen kami untuk memastikan bahwa makanan bergizi yang disalurkan benar-benar aman dan higienis,” ujar Kasi Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Iptu Suroto.

Tahap kedua adalah pemeriksaan Chemis atau kimiawi. Pengujian itu dilakukan untuk memastikan makanan bebas dari zat-zat berbahaya yang kerap disalahgunakan.

Hasilnya menunjukkan seluruh sampel makanan dinyatakan negatif dari kandungan arsenik, sianida, nitrit, dan formalin.

Dengan hasil pemeriksaan yang lengkap, baik secara Organoleptis maupun Chemis, Sidokkes Polres Pelabuhan Tanjung Perak Polda Jatim menyimpulkan bahwa makanan dan minuman yang disajikan seluruhnya layak saji dan aman untuk dikonsumsi oleh para siswa.

Iptu Suroto menegaskan bahwa kegiatan pemeriksaan food safety ini merupakan langkah preventif rutin yang akan terus dilakukan untuk mendukung program Makanan Bergizi Gratis (MBG) agar dapat berjalan dengan aman dan memberikan manfaat maksimal bagi kesehatan anak-anak.

“Kami sangat mendukung penuh program MBG ini. Pemeriksaan rutin food safety oleh Sidokkes adalah langkah konkret untuk menjamin bahwa makanan yang sampai kepada anak anak penerima manfaat tidak hanya bergizi, tetapi juga betul-betul aman dari zat-zat berbahaya,” pungkasnya. (DON/Red)

Continue Reading

Papua

Polresta Sorong Kota Musnahkan Ganja, Masuk dari Jayapura Melalui Jalur Laut

Published

on

Kota Sorong PBD— Dalam upaya menekan peredaran narkotika di wilayah Papua Barat Daya, Kepolisian Resor Kota (Polresta) Sorong Kota memperketat pengawasan di jalur laut yang menjadi jalur utama penyelundupan ganja dari Jayapura menuju Kota Sorong.

Wakapolresta Sorong Kota, AKBP Mathias Yosia Krey, mengatakan bahwa sebagian besar kasus peredaran ganja yang berhasil diungkap pihaknya selama beberapa bulan terakhir berasal dari kiriman melalui jalur laut Jayapura–Sorong.

“Kami telah memperkuat koordinasi dengan TNI AL, pihak Pelabuhan Sorong, serta Polda Papua untuk menutup celah penyelundupan narkotika ke wilayah ini,” ujar Mathias saat konferensi pers di Mapolresta Sorong Kota, Senin (3/11/2025).

Menurutnya, kolaborasi lintas instansi ini telah membuahkan hasil signifikan. Dalam periode Agustus hingga Oktober 2025, Polresta Sorong Kota berhasil mengungkap jaringan pengedar dengan barang bukti 1,7 kilogram ganja dan menangkap tiga tersangka berinisial AAK, GS, dan MJW.

Selain operasi kepolisian reguler, Polresta Sorong Kota juga mengaktifkan patroli laut bersama Satpolair dan meningkatkan pengawasan pada jasa pengiriman barang.

“Ganja-ganja ini umumnya dikirim menggunakan jasa ekspedisi dengan penyamaran paket biasa. Karena itu, kami terus memperketat pemeriksaan paket di pelabuhan dan gudang logistik,” jelasnya.

Mathias menambahkan, selain kerja sama antarinstansi, peran masyarakat juga sangat penting dalam mendukung keberhasilan operasi ini. Setiap informasi sekecil apa pun yang disampaikan warga segera ditindaklanjuti oleh Tim Operasional Satresnarkoba.

“Polresta Sorong Kota berterima kasih atas dukungan masyarakat. Tanpa kerja sama mereka, banyak kasus mungkin tak akan terungkap,” ucapnya.

Melalui langkah ini, Polresta Sorong Kota menegaskan komitmennya untuk menjadikan Kota Sorong bersih dari peredaran narkotika serta memutus rantai distribusi antarprovinsi di Tanah Papua.

“Kami tidak akan memberi ruang bagi pelaku untuk menjadikan Sorong sebagai jalur transit atau pasar narkotika. Jalur laut akan terus kami perketat,” tegas AKBP Mathias. (Timo)

Continue Reading

Trending