Jawa Timur
Dugaan Kecurangan Menjelang Pengumuman Hasil Tes CAT Seleksi ASN PPPK di Tulungagung

TULUNGAGUNG – Menjelang pengumuman kelulusan seleksi ASN PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) pada 24 – 31 Desember 2024, sejumlah dugaan kecurangan mulai mencuat dalam proses seleksi tahap 1 Pemerintah Kabupaten Tulungagung.
Dugaan ini berawal dari laporan mengenai adanya perubahan formasi jabatan yang dilamar oleh peserta saat mengikuti tes (Computer Assisted Test) CAT, berbeda dengan formasi jabatan yang mereka pilih saat mendaftar.
Salah satu keluarga peserta yang hanya ingin disebut dengan inisial H mengungkapkan kekecewaannya.
“Kami, sebagai masyarakat, dari awal sudah curiga akan ada kecurangan oleh panitia, dan terbukti ada pengumuman masa sanggah kedua. Seharusnya, panitia tidak menerima aduan sanggah di luar jadwal. Mereka harus jeli dan memeriksa dengan teliti ketika menerima aduan di masa sanggah yang telah ditetapkan. Terlihat sekali ada yang tidak beres, termasuk penulisan formasi yang keliru atau terbalik,” ujarnya dengan penuh rasa kecewa.
Dua formasi jabatan yang telah teridentifikasi mengalami perubahan ini menimbulkan pertanyaan terkait integritas dalam proses seleksi.
Kejanggalan juga muncul terkait pengumuman susulan masa sanggah.
Sesuai jadwal yang ditetapkan oleh BKN (Badan Kepegawaian Negara), masa sanggah untuk seleksi administrasi seharusnya berlangsung hingga 11 November 2024.
Namun, Panitia Seleksi Daerah (Panselda) Kabupaten Tulungagung mengeluarkan pengumuman susulan mengenai masa sanggah yang diterbitkan pada 12 November 2024.
Pengumuman tersebut ditandatangani oleh Ketua Panselda penerimaan ASN PPPK, Tri Hariadi, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Tulungagung.
Tri Hariadi tidak memberikan tanggapan mengenai dugaan kecurangan ini ketika dikonfirmasi oleh 90detik.com.
Di sisi lain, Soeroto, Kepala BKPSDM (Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia) Kabupaten Tulungagung, menjelaskan bahwa seluruh proses telah dilakukan sesuai dengan mekanisme dan tahapan yang berlaku berdasarkan panselnas BKN Pusat.
“Semua tes menggunakan sistem SSCASN dan seleksi CAT, dan hasilnya langsung keluar setelah semua jawaban selesai. Nilai tidak bisa diintervensi oleh siapa pun,” terangnya pada, Sabtu(21/12).
Namun, ketika ditanya mengenai pengumuman susulan hasil masa sanggah yang dikeluarkan pada 12 November 2024, Soeroto menyatakan bahwa ada kesempatan terakhir bagi peserta untuk memastikan kebenaran administrasinya hingga 14 November 2024.
“Setelah masa sanggah, ada jadwal penarikan data final dari tanggal 12 hingga 14, di mana peserta dapat memastikan kebenaran administrasinya untuk mengikuti tes selanjutnya, dan itu berlaku secara nasional,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan adanya kekeliruan dalam nama jabatan yang sudah dikonfirmasi dan ditindaklanjuti oleh panitia.
“Benar, bahwa ada kemarin kekeliruan nama jabatan ketika pengumuman seleksi kompetensi. Yang bersangkutan sudah mengkonfirmasi ke panitia pada 30 November 2024, dan ditindaklanjuti oleh panitia pada 2 Desember 2024. Pada data SSCASN, atas nama Sugiarto jabatan yang dilamar tetap sebagai Penggerak Swadaya Masyarakat dan Andri Prasetianto sebagai Pengadministrasi Perkantoran. Bukti bahwa jabatan yang dilamar tidak berubah ada pada kartu peserta seleksi mereka. Kebenaran data jabatan peserta dapat dikonfirmasi oleh semua pelamar pada waktu pengumuman hasil uji kompetensi yang akan disampaikan oleh BKN,” imbuhnya.
Meskipun demikian, keputusan ini semakin menambah spekulasi mengenai adanya dugaan penyimpangan dalam proses rekrutmen.
Dengan banyaknya kejanggalan dan kurangnya transparansi dalam proses rekrutmen ini, harapan masyarakat untuk mendapatkan ASN yang berkualitas dan bebas dari praktik korupsi semakin dipertanyakan.
Diharapkan pihak berwenang dapat melakukan klarifikasi dan penyelidikan lebih lanjut agar keadilan dalam proses rekrutmen ASN PPPK dapat terwujud. (DON-red)
Jawa Timur
Polisi Gelar Razia Pengemudi Usai Pesta Halloween di Surabaya, Antisipasi Laka Lantas

SURABAYA – Polrestabes Surabaya Polda Jatim menggelar razia di kawasan Jalan Gubernur Suryo pada Sabtu (1/11/2025) dini hari.
Operasi ini bukan hanya memeriksa kelengkapan surat kendaraan seperti SIM dan STNK, tetapi juga menyoroti kadar alkohol para pengemudi yang baru saja pulang dari pesta kostum seram.
Pantauan di lokasi menunjukkan petugas dari Satlantas Polrestabes Surabaya fokus menghentikan kendaraan roda empat yang melintas.
Sejumlah pengemudi bahkan masih mengenakan atribut pesta Halloween lengkap dengan riasan wajah menyeramkan yang mulai luntur, tanda baru saja usai berpesta.
Razia berlangsung sejak pukul 00.55 hingga 02.00 WIB dan menghasilkan temuan mengejutkan.
Polisi mendapati berbagai jenis minuman keras, mulai dari bir hingga arak, di beberapa kendaraan.
Tak sedikit pula pengemudi yang terindikasi berada di bawah pengaruh alkohol.
Wakasatlantas Polrestabes Surabaya, Kompol Su’ud, menegaskan bahwa operasi ini dilakukan sebagai langkah pencegahan terhadap potensi kecelakaan lalu lintas akibat pengaruh alkohol.
“Beberapa waktu lalu, ada kecelakaan tunggal yang ternyata pengemudinya dalam pengaruh alkohol. Makanya, malam ini kita gelar razia khusus mobil untuk tes kandungan alkohol,” ujar Kompol Su’ud.
Puluhan pengemudi menjalani pemeriksaan menggunakan alat breathalyzer.
Dari sekitar 40 hingga 45 pengemudi yang diperiksa, mayoritas menunjukkan kadar alkohol 0,0.
“Ada 40 sampai 45 pengemudi yang kita periksa. 90% menunjukkan 0,0 alkohol,” jelas Su’ud.
Namun, sekitar 10 persen pengemudi terdeteksi mengonsumsi alkohol meski dengan kadar rendah.
Kepolisian memberikan teguran simpatik kepada mereka sebagai bentuk edukasi.
Di antara para pengemudi tersebut, satu orang dinyatakan positif dengan kadar alkohol 0,08.
Polisi menilai kondisi tersebut sangat berbahaya bagi keselamatan berkendara.
“Kita dapati satu pengemudi dengan kandungan alkohol 0,08. Ini sangat membahayakan! Kita langsung tilang dan antar pulang ke rumah. Kita pastikan sampai rumah dengan selamat, baru kita tilang berdasarkan Pasal 283,” ungkap Su’ud.
Selain menilang pengemudi tersebut, petugas juga menemukan sejumlah minuman keras di beberapa kendaraan.
Barang bukti itu tidak seluruhnya disita karena sebagian merupakan bawaan kerja.
“Tadi rekan-rekan juga memeriksa barang bawaan. Ada yang membawa bir karena profesinya di restoran. Ada juga arak yang kita tahan karena belum diminum,” tambahnya.
Kompol Su’ud menegaskan bahwa operasi ini merupakan langkah pre-emptive Polrestabes Surabaya untuk memberikan efek jera kepada masyarakat.
Menurutnya, pesta boleh dilakukan, namun keselamatan di jalan raya harus tetap menjadi prioritas utama.
“Razia ini langkah awal untuk mengingatkan masyarakat. Kita juga akan berkoordinasi dengan Pemkot Surabaya untuk memberikan penyuluhan di tempat-tempat hiburan malam. Boleh pesta, tapi keselamatan harus diperhatikan!” pungkasnya.
Razia pengemudi mabuk pasca Halloween di Surabaya menjadi pengingat penting bagi masyarakat akan bahaya mengemudi di bawah pengaruh alkohol.
Tindakan tegas dan humanis dari kepolisian menunjukkan komitmen dalam menjaga keselamatan pengguna jalan, khususnya di momen-momen perayaan malam seperti Halloween. (DON/Red)
Jawa Timur
Lepas Jalan Sehat “Santri Sarungan“, Wawali: Semangat Juang Kini dengan Ilmu dan Karya”

KEDIRI – Meriahkan Hari Santri Nasional 2025, Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri melaksanakan Jalan Sehat Santri Sarungan. Antusiasme tinggi terlihat dalam acara yang secara resmi dilepas oleh Wakil Wali Kota Kediri, Qowimuddin Thoha. Ribuan santri dan warga Kota Kediri memadati Taman Tirtayasa, pada Minggu (2/11). Acara ini turut dimeriahkan pagelaran Barongsai.
Acara yang berlangsung meriah dan tertib ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat, di antaranya Ketua TP PKK Kota Kediri Faiqoh Azizah Muhammad, Rais Syuriah PCNU Kota Kediri KH. Abdul Hamid Abdul Qodir, Ketua PCNU Kota Kediri KH. Abu Bakar Abdul Jalil (Gus AB), serta perwakilan dari kepolisian dan jajaran organisasi keagamaan se-Kota Kediri.
Dalam sambutannya, pria yang akrab disapa Gus Qowim ini menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar aktivitas jasmani, melainkan juga bentuk peneguhan semangat persatuan dan napak tilas perjuangan para santri.
“Hari ini kita bukan hanya berjalan bersama, tetapi juga meneguhkan semangat persatuan dan perjuangan santri. Melalui sarung yang kita kenakan, kita mengenang jejak para kiai, para santri, dan para pejuang yang dengan tekad, keikhlasan, serta semangat persatuan mengawal Indonesia hingga merdeka,” ujarnya.
Gus Qowim menekankan bahwa semangat perjuangan tersebut harus terus dilanjutkan dengan cara yang relevan di era kekinian. Perjuangan, menurutnya, telah bergeser dari mengangkat bambu runcing menjadi menguasai ilmu, membangun akhlak, dan menciptakan karya nyata.
“Perjuangan kita sekarang adalah membangun Kota Kediri agar semakin MAPAN (Maju, Agamis, Produktif, Aman, dan Ngangenin),” tegasnya.
Ia menambahkan, acara Jalan Sehat Santri Sarungan merupakan cerminan identitas Kota Kediri sebagai kota yang religius dan rukun. Melalui kegiatan ini, masyarakat meneguhkan jati diri kolektif mereka.
“Kita tunjukkan bahwa santri dan masyarakat Kota Kediri itu maju dalam kebersamaan, agamis dalam menjaga nilai luhur, produktif dalam berkarya, aman dalam kerukunan, dan tentu ngangenin karena suasana guyub, rukun dan penuh kebahagiaan selalu dirindukan,” paparnya.
Kesempatan ini, Wakil Wali Kota menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Kediri dan seluruh pihak yang terlibat dalam kesuksesan acara tersebut.
Harapannya, semangat kepesantrenan dan keikhlasan para santri dapat terus menyala dalam dada setiap insan, menjadi penuntun langkah dan cahaya bagi kemajuan bangsa. (JK/Red)
Jawa Timur
Kota Kediri Salurkan Bantuan Pangan ke 26.451 Keluarga, Sasar Warga Paling Rentan

KEDIRI – Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri, bersama Perum Bulog Cabang Kediri, mulai menyalurkan Bantuan Pangan Pemerintah kepada 26.451 Penerima Bantuan Pangan (PBP) di wilayahnya. Penyaluran ini merupakan bagian dari program Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) yang diluncurkan serentak di seluruh Indonesia.
Kick-off penyaluran di Kota Kediri dipusatkan di Kelurahan Kemasan pada Kamis (30/10), dihadiri langsung oleh Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati. Sebanyak 218 warga penerima manfaat di kelurahan tersebut menjadi simbolis penerima pertama.
Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala Perum Bulog Cabang Kediri Harisun, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Hery Purnomo, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Un Ahmad Nurdin, Kepala Dinas Sosial Imam Muttakin, serta Lurah Kemasan Joko Purnomo.
“Pembagian ini dilakukan serentak. Masing-masing warga yang tergolong dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTSEN) Kemensos desil 1-5 akan mendapat bantuan berupa beras 20 kg dan minyak goreng 4 liter untuk alokasi dua bulan, Oktober dan November. Nantinya bantuan ini akan terdistribusi hingga akhir November 2025,” terang Wali Kota yang akrab disapa Mbak Wali.
Wali Kota juga menyampaikan apresiasi kepada Perum Bulog dan seluruh jajaran pemerintah yang terlibat. Ia berpesan agar bantuan ini dimanfaatkan dengan bijak oleh masyarakat.
“Pesan saya untuk masyarakat yang menerima bantuan, gunakan bantuan pangan ini semaksimal mungkin. Harapannya bantuan pangan ini tidak dijual, melainkan untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari keluarga,” tandasnya.
Salah satu penerima manfaat, Ipung Winingsih, warga Kelurahan Kemasan, mengungkapkan rasa syukurnya.
“Terima kasih Mbak Wali atas bantuan beras dan minyak goreng ini. Sangat bermanfaat bagi saya untuk membantu memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari,” ujarnya.
Berdasarkan data DTSEN Kemensos, jumlah penerima bantuan di Kota Kediri pada periode ini mencapai 26.451 PBP. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan alokasi Juni-Juli 2025 yang sebanyak 26.830 PBP.
Program bantuan pangan ini diharapkan dapat meringankan beban ekonomi masyarakat pra-sejahtera sekaligus memperkuat ketahanan pangan di tingkat daerah.(JK/Red)
Editor: Joko Prasetyo
Nasional3 minggu agoKeracunan Siswa di Tulungagung, LMP Desak Penghentian Sementara Total Program MBG
Nasional2 minggu agoKJRA Temui Irjen ATR/BPN RI, Sampaikan Laporan Dugaan Pelanggaran Agraria di Tulungagung
Nasional2 minggu agoRibuan Santri Kepung Pendopo Tulungagung, Protes Tayangan Trans7 yang Dinilai Memojokkan Pesantren
Nasional1 minggu agoSurat ‘Pinjam Pakai’ Jalan Menguap, Warga Tagih Janji PT. IMIT
Jawa Timur2 minggu agoSengketa Lahan Kaligentong Memanas, Warga Tolak Relokasi dan Siapkan Gugatan Perdata
Redaksi3 hari agoDua Mahasiswi Tewas Tertabrak Bus Harapan Jaya di Tulungagung, Satu Korban Luka Berat
Nasional2 minggu agoRatusan Pengasuh Ponpes di Tulungagung, Tuntut Permintaan Maaf Dugaan Pencemaran Nama Baik Lirboyo
Redaksi3 hari agoLaju Ganas Bus Harapan Jaya Renggut Nyawa Pemotor di Tulungagung











