Connect with us

Nasional

Jelang Pelantikan Prabowo – Gibran, Presiden Jokowi Hadiri Apel Kesiapan Pelantikan di Mako Brimob

Published

on

JAKARTA, 90detik.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini menghadiri apel kesiapan pengamanan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih di Lapangan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, pada Senin (14/10/2024).

Acara ini dihadiri oleh Menteri Pertahanan yang juga Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Presiden Jokowi tiba di lokasi acara sekitar pukul 08.31 WIB dengan menaiki mobil Maung Pindad bersama Prabowo.

Kedua pemimpin tersebut mengenakan jas hitam dan baret Brimob, menandakan kehormatan dalam acara tersebut.

Dalam apel tersebut, Presiden Jokowi dianugerahi Medali Kehormatan Loka Praja Samrakshana Polri, yang disematkan oleh Kapolri sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya dalam pengembangan organisasi Korps Bhayangkara.

Jokowi juga memberikan tanda kehormatan Nugraha Sakanti kepada tujuh satuan kerja Polri yang dinilai berprestasi dan berjasa dalam bidang kepolisian.

Usai acara, Polri menggelar atraksi terjun payung yang menayangkan bendera bergambar Presiden Jokowi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Atraksi ini dilakukan sebagai simbol dukungan keamanan menjelang pelantikan mereka sebagai Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober mendatang.

Pelantikan ini diharapkan berjalan lancar dan menjadi momentum penting bagi pemerintahan di era baru.

Dengan persiapan yang matang, Polri dan TNI berkomitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama acara berlangsung, sebagai wujud dukungan kepada pemimpin yang baru terpilih. (By/Red)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Jawa Timur

Ajak Warga Jogo Malang, Kapolresta Malang Kota Imbau Waspadai Provokasi

Published

on

KOTA MALANG – Untuk mengembalikan kondusifitas Kota Malang pascakerusuhan, Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Nanang Haryono ajak seluruh elemen masyarakat yang memiliki organisasi agar mewaspadai Oknum yang mencoba memprovokasi anggotanya.

Hal itu disampaikan Kombes Pol Nanang usai apel kamtibmas dengan perwakilan organisasi keagamaan, kemasyarakatan, kepemudaan, komunitas, hingga Linmas pada hari Kamis (04/09) yang lalu.

Kombes Pol Nanang mengatakan, menjaga kamtibmas adalah tugas seluruh warga yang tinggal diwilayah Kota Malang.

Hal itu termasuk elemen masyarakat yang memiliki organisasi yang kurang sehat, maka perlu adanya soliditas untuk saling mengingatkan.

“Mari kita lebih peka dan teliti serta waspada dari segala bentuk provokasi yang masuk melalui organisasi, baik Ormas maupun LSM,”ungkap Kombes Nanang saat menemui Perwakilan Banser, Kokam dan Pemuda Adat.

Dalam kesempatan itu, Kapolresta Malang Kota juga menegaskan komitmennya untuk terus membangun komunikasi aktif dengan berbagai unsur masyarakat.

“Tolak semua ajakan negatif, cegah provokasi sejak dini dan segera laporkan jika ada oknum yang memanfaatkan organisasi untuk berbuat onar, merusak bahkan anarkis” tegas Kombes Nanang.

Saat di lokasi, ajakan Kombes Pol Nanang mendapat dukungan penuh, terlihat dari ekspresi para anggota Banser, Kokam, Pemuda Batak, Minang, Madura, Aremania yang siap bersatu menjaga keamanan di wilayahnya masing-masing.

Seluruh organisasi dan komunitas berkomitmen menjaga kondusivitas dengan pendekatan musyawarah, bukan dengan tindakan provokatif atau anarkis.

“Sinergitas dan kolaboratif warga Kota Malang adalah benteng penting dalam mencegah potensi gangguan kamtibmas di Kota Malang,” tambah Kombes Pol Nanang.

Dengan kolaborasi yang solid dari lintas elemen, lanjut Kombes Nanang maka Kota Malang bisa tetap terjaga sebagai kota Pendidikan yang aman, damai dan penuh semangat kebersamaan.

“Sinergi ini harus dijaga, bukan hanya di pusat kota, tetapi sampai ke tingkat lingkungan terkecil. Jika semua solid, maka Malang akan selalu kondusif,” tutup Kombes Pol Nanang. (DON)

Continue Reading

Jawa Timur

Polres Probolinggo Siagakan Personel Pengamanan di Gunung Bromo pada Libur Panjang Maulid Nabi

Published

on

PROBOLINGGO,— Libur panjang memperingati Maulid Nabi banyak dimanfaatkan wisatawan untuk liburan ke Gunung Bromo yang berdampak pada peningkatkan wisatawan di obyek wisata alam tersebut.

Untuk memastikan situasi tetap aman dan kondusif, Polres Probolinggo Polda Jatim menyiagakan personel gabungan Polsek Sukapura dan Polres Probolinggo dengan dibantu pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru sejak Jum’at (5/9/2025) dini hari.

Kapolres Probolinggo AKBP M. Wahyudin Latif melalui Kapolsek Sukapura AKP Ardhi Bita Kumala mengatakan penyiagaan anggota di pintu masuk cemoro lawang untuk mengantisipasi gangguan kamtibmas saat libur panjang Maulid Nabi 2025.

“Kami melaksanakan pengamanan di pintu masuk Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, memastikan bahwa situasi Gunung Bromo, saat kunjungan wisawatan selama libur panjang ini dalam kondisi kondusif,” ujar AKP Ardhi Bita,Minggu (7/9/25).

Dalam pengamanan di kawasan wisata Gunung Bromo, sejumlah personel juga melaksanakan patroli dialogis.

“Untuk menyampaikan himbauan Kamtibmas baik kepada wisatawan maupun para driver guide,” ujar AKP Ardhi Bita.

Setiap akhir pekan dan libur panjang, petugas kepolisian dari Polres Probolinggo Polda Jatim selalu sedia untuk mengamankan wisata Gunung Bromo.

“Ini wujud kehadiran Polisi di tengah masyarakat untuk memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan,” pungkasnya. (DON)

Continue Reading

Nasional

SBY Dukung Prabowo, Pengamat Ingatkan Bahaya Konsolidasi Elite yang Abaikan Partisipasi Rakyat

Published

on

JAKARTA – Pernyataan dukungan terbuka Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada Presiden Prabowo Subianto memantik analisis beragam.

Di satu sisi, hal ini dibaca sebagai penguatan bagi pemerintahan baru; di sisi lain, muncul kekhawatiran ini hanyalah bentuk persatuan elite yang meminggirkan ruang demokrasi substantif bagi rakyat.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam pembukaan pameran seni“Art for Peace and A Better Future” di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, pada Sabtu (6/9).

SBY menyampaikan optimisme terhadap kepemimpinan Prabowo. Ia menegaskan, “di bawah pemimpin kita Presiden Prabowo, Indonesia bisa bersama-sama ke depan.”

SBY juga menyebutkan bahwa saat ini sedang dibangun “tatanan baru dan nilai-nilai demokrasi” di bawah kepemimpinan Prabowo.

Dalam kesempatan itu, ia mendorong para seniman untuk aktif berperan sebagai bagian dari solusi untuk memastikan masa depan bangsa yang lebih baik.

Namun, pernyataan SBY itu tidak serta merta diterima tanpa sikap kritis. Fredi Moses Ulemlem, seorang praktisi hukum dan politik, mengingatkan agar pernyataan dukungan tersebut dibaca secara hati-hati.

“Kita patut bertanya, persatuan yang dimaksud apakah benar-benar membuka ruang demokrasi bagi rakyat, atau justru konsolidasi elite semata?” kata Fredi kepada media, pada Minggu (7/9).

Fredi menegaskan bahwa demokrasi tidak boleh berhenti di meja perundingan elite, melainkan harus berakar dari partisipasi rakyat yang luas dan nyata.

“Sejarah Indonesia membuktikan bahwa seniman dan kaum intelektual selalu punya peran kritis dalam mengingatkan kekuasaan. Kalau seniman hanya dijadikan ornamen legitimasi politik, maka seni kehilangan rohnya. Seni sejati berpihak pada kebenaran dan rakyat,” tegasnya.

Tak hanya itu, sejumlah pengamat menilai bahwa narasi kebersamaan dan persatuan yang digaungkan elite politik seringkali tidak sejalan dengan kondisi riil di lapangan.

Masyarakat masih menghadapi tantangan sehari-hari seperti harga kebutuhan pokok yang tinggi, ketimpangan ekonomi, serta ruang untuk menyampaikan kritik yang masih terbatas.

Pun, optimisme yang disampaikan SBY dapat dibaca dalam dua sudut pandang. Pertama, sebagai bentuk dukungan moral untuk stabilisasi pemerintahan baru. Kedua, sebagai pengingat bahwa esensi demokrasi tidak hanya dibangun oleh kesepakatan para elite, tetapi oleh partisipasi dan keberanian rakyat dalam menyuarakan kepentingan publik.

Dukungan SBY ini menjadi bagian dari dinamika politik nasional pasca pelantikan pemerintah.

Namun, ia juga membuka kembali diskusi tentang kualitas demokrasi Indonesia, apakah akan bergerak ke arah partisipasi yang lebih inklusif atau terjebak dalam konsolidasi kekuasaan di tingkat elite. (By/Red)

Editor: Joko Prasetyo

Continue Reading

Trending