Connect with us

Nasional

Jelang Ramadhan, Antusias Ribuan Warga Serbu Pasar Sembako Murah di Polres Malang

Published

on

 

MALANG, 90detik.com- Ribuan warga yang memadati pasar murah sembako yang digelar oleh kepolisian di halaman Polres Malang, Jumat (8/3/2024).

Kegiatan ini diinisiasi oleh Kapolres AKBP Putu Kholis Aryana sebagai wujud kepedulian Polri terhadap masyarakat dalam menghadapi kenaikan harga kebutuhan pokok.

Kegiatan yang digelar setelah pelaksanaan subuh keliling bersama Forkopimda dan masyarakat ini, menawarkan lebih dari 1000 paket sembako murah untuk warga masyarakat.

Tak hanya itu, ada pula 200 paket sembako juga diberikan secara gratis kepada warga pra sejahtera.

“Pasar murah ini merupakan bentuk kepedulian Polri terhadap Masyarakat,”kata Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana,Jumat (8/3).

AKBP Aryana menjelaskan tujuan digelarnya pasar murah untuk membantu meringankan beban ekonomi masyarakat.

Dengan kegiatan ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang kesulitan memenuhi kebutuhan hidup di Tengah kenaikan harga kebutuhan pokok di pasaran menjelang puasa Bulan Ramadhan.

“Mudah-mudahan kegiatan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat. Ada lebih dari 1000 paket sembako dengan harga khusus, setengah harga pasaran,” ujar AKBP Putu di Mapolres Malang, Jumat (8/3).

Paket sembako tersebut terdiri dari beras 5 kilogram, minyak goreng satu liter, gula 1 kilogram, bawang merah, bawang putih, dan cabe rawit, dengan harga hanya Rp 100 ribu.

Selain itu, tersedia juga paket sembako lainnya, seperti beras 5 kilogram seharga Rp 50 ribu, bawang putih dan bawang merah seharga Rp 10 ribu, telur ayam Rp 20 ribu per kilogram, minyak goreng Rp 10 ribu per liter, dan cabai rawit Rp 10 ribu.

Kapolres AKBP Putu menegaskan bahwa pihaknya bekerjasama dengan camat, lurah, hingga kepala desa untuk memastikan bantuan tepat sasaran.

Selain pasar murah, pihaknya juga menyediakan pelayanan SIM keliling, pemeriksaan kesehatan gratis, pelayanan BPJS, hingga pembayaran pajak kendaraan secara mobile.

Antusiasme masyarakat terlihat jelas dengan kedatangan mereka yang berbondong-bondong menyerbu bazar murah.

“Warga sangat antusias, bisa dilihat sampai saat ini banyak masyarakat yang mendapatkan pelayanan,” imbuh Kapolres AKBP Putu.

Sementara itu, Yayuk, salah satu warga Kepanjen, mengungkapkan rasa syukurnya terhadap pasar murah ini.

Ia menilai bahwa kegiatan ini sangat membantu perekonomian warga di tengah kenaikan harga bahan pokok.

“Sangat terbantu ya dengan adanya pasar murah ini, terima kasih Pak Kapolres,” ujarnya. (Red)

Nanggroe Aceh Darussalam

Dari Pasir Putih ke Piring: Pantai Lhok Bubon Aceh Barat Bangkit sebagai Destinasi dan Penggerak Ekonomi

Published

on

ACEH BARAT, – Di balik hamparan pasir putih bersih dan deburan ombak tenang Samudera Hindia, Pantai Lhok Bubon di Kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat, tak hanya memanjakan mata.

Destinasi yang kian populer ini kini menunjukkan potensinya sebagai penggerak ekonomi masyarakat pesisir, menyongsong status sebagai calon objek wisata terindah di wilayah barat Aceh.

Setiap akhir pekan dan hari libur nasional, riuh rendah wisatawan lokal dan luar daerah memadati pantai yang terletak di Desa Lhok Bubon ini.

Mereka tak hanya datang untuk menikmati panorama alam yang masih asri dan berenang di perairan yang tenang, tetapi juga disuguhi kekayaan kuliner laut segar yang menjadi daya tarik unggulan. Puluhan warung milik warga setempat ramai melayani pengunjung yang ingin mencoba hidangan laut hasil tangkapan pagi.

“Keramaian di Pantai Lhok Bubon biasanya puncaknya mulai jam 2 siang sampai sore hari,” ujar Din, salah seorang pengusaha warung kuliner di pinggir pantai, kepada media.

Ia menegaskan keyakinannya akan masa depan pantai ini.

“Pantai Lhok Bubon ini calon objek wisata yang megah di Aceh Barat. Sudah ditata, pemerintah Kabupaten Aceh Barat sebelumnya,” jelas Din, mengacu pada upaya penataan yang telah dilakukan otoritas setempat.

Popularitas Pantai Lhok Bubon yang melonjak tidak lepas dari kombinasi daya tarik alamnya yang memukau dan pengalaman wisata kuliner autentik. Wisatawan seperti Rina, yang berkunjung dari Banda Aceh, mengaku terpesona.

“Selain pantainya yang bersih dan indah, ikan bakarnya di sini luar biasa segar. Langsung dari laut ke piring. Suasana warungnya juga sangat khas nelayan,”katanya.

Di balik gemerlap potensi pariwisata, harapan besar tertumpu pada pemberdayaan ekonomi masyarakat. Masyarakat setempat berharap Pantai Lhok Bubon tidak sekadar menjadi destinasi rekreasi sesaat, tetapi juga menjadi pusat pertumbuhan ekonomi berkelanjutan bagi warga pesisir Samatiga.

Keterlibatan masyarakat lokal dalam penyediaan jasa kuliner dan usaha kecil menjadi kunci harapan tersebut.

Dengan segala potensi alam dan geliat ekonomi yang mulai terlihat, Pantai Lhok Bubon sedang menapaki jalannya untuk menjadi primadona wisata baru di barat Aceh.

Bagi para pencari ketenangan, keindahan pantai, dan kuliner laut khas Aceh yang tak terlupakan, Lhok Bubon menawarkan paket lengkap.

Momentum ini juga menjadi seruan bersama bagi semua pihak, pemerintah dan pengunjung, untuk turut serta menjaga dan melestarikan kekayaan alam ini demi warisan generasi mendatang.(Muhibbul/Red)

Continue Reading

Nanggroe Aceh Darussalam

Meriah! 350 Pemancing dari Seluruh Aceh Ramaikan Bhayangkara Fishing Tournament di Aceh Barat

Published

on

MEULABOH, – Suasana Pantai Lhok Timon, Gampong Suak Pandan, Kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat, tampak semarak pada Minggu (29/6).

Sebanyak 350 pemancing dari berbagai kabupaten di Provinsi Aceh ambil bagian dalam Bhayangkara Fishing Tournament yang digelar Polres Aceh Barat dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-79.

Turnamen mancing tersebut dibuka langsung oleh Kapolres Aceh Barat, AKBP Yhogi Hadisetiawan, S.I.K., M.I.K., dengan mengusung tema “Mancing Sekedar Hobi, Silaturahmi yang Utama.”

Ajang ini tidak hanya menjadi perlombaan memancing, namun juga menjadi sarana mempererat hubungan antara kepolisian dan masyarakat, khususnya komunitas pesisir.

Kegiatan diawali dengan pembukaan dan casting perdana oleh unsur Forkopimda Aceh Barat sebagai simbol dimulainya turnamen.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Forkopimda dan tamu undangan lainnya, termasuk para pejabat utama Polres, para Kapolsek jajaran, serta perwakilan masyarakat pesisir.

Sebanyak 350 peserta dari berbagai komunitas pemancing meramaikan ajang ini. Mereka berasal dari Kabupaten Aceh Barat, Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Nagan Raya, Kabupaten Aceh Jaya, dan Kabupaten Aceh Barat Daya.

Seluruh peserta tampak antusias mengikuti perlombaan yang berlangsung selama enam jam penuh di sepanjang garis pantai Lhok Timon.

Kapolres Aceh Barat AKBP Yhogi Hadisetiawan, S.I.K., M.I.K., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk pendekatan humanis Polri kepada masyarakat, sekaligus momen memperkuat silaturahmi lintas wilayah.

“Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin menunjukkan bahwa Polri hadir bukan hanya saat ada gangguan kamtibmas, tetapi juga sebagai sahabat masyarakat dalam kegiatan positif. Turnamen ini bukan hanya soal memancing, tapi juga menjaga keakraban, mempererat hubungan, dan membangun kepercayaan publik,” ujar Kapolres.

Ia juga berharap momen ini menjadi tradisi tahunan yang semakin mendekatkan Polri dengan masyarakat dari berbagai kalangan dan wilayah.

Setelah perlombaan usai, kegiatan dilanjutkan dengan penutupan dan penyerahan hadiah oleh Kapolres Aceh Barat kepada para pemenang. Tak hanya itu, panitia turut menyiapkan sejumlah doorprize menarik yang dibagikan melalui undian kepada peserta beruntung.

Bhayangkara Fishing Tournament pun ditutup dengan suasana hangat dan penuh kebersamaan, menjadi salah satu momen paling berkesan dalam rangkaian peringatan Hari Bhayangkara ke-79 di wilayah Aceh Barat. (Muhibbul)

Continue Reading

Jawa Timur

Kondisi Memprihatinkan GOR Lembu Peteng Tulungagung, Masyarakat Desak Perbaikan Segera

Published

on

TULUNGAGUNG, — Gedung Olahraga (GOR) Lembu Peteng, sebagai salah satu destinasi bangunan yang diperuntukkan untuk umum, menawarkan berbagai eksotisme yang menjadi magnet kehidupan bagi masyarakat.

Dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Tulungagung sebagai ikon kebanggaan, GOR Lembu Peteng tidak hanya menjadi tempat berolahraga, tetapi juga sebagai sarana rekreasi keluarga.

Namun, saat ini kondisi GOR sangat disayangkan.

Beberapa fasilitas mengalami kerusakan dan terkesan terbengkalai.

Fasilitas kamar mandi yang rusak parah, pagar pembatas penonton yang hancur, hingga bangunan yang membahayakan pengunjung menjadi perhatian utama.

Salah satu pengunjung yang rutin berolahraga di area GOR menyampaikan keluh kesahnya terkait banyaknya kerusakan tersebut.

“Lihat saja fasilitas kamar mandinya yang tak ubahnya ruangan berhantu karena rusak sudah lama. Belum lagi adanya bangunan yang hampir roboh dan membahayakan bagi siapapun,” keluhnya sambil menunjuk sudut bangunan yang rusak, Sabtu (28/6).

 

beberapa kerusahan yang ada di bangunan GOR Lembu Peteng. Foto ; (Abd/dok)

Achmad Mugiyono, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tulungagung, membenarkan adanya kerusakan di beberapa bangunan GOR Lembu Peteng dan mengaku belum bisa berbuat banyak untuk perbaikan.

Pihaknya menjelaskan bahwa Dinas yang dipimpinnya baru mulai mengelola GOR Lembu Peteng pada Januari 2025, dalam keadaan yang sudah demikian.

“Dispora pindah kantor dan mulai mengelola GOR pada Januari 2025, dan keadaan GOR sudah seperti itu,” jelasnya kepada 90detik.com.

Ketika ditanya mengenai langkah perbaikan dan perawatan, pria berperawakan tegap tersebut mengaku tidak memiliki anggaran untuk kegiatan tersebut.

“Anggaran untuk pemeliharaan masih 0, tetapi untuk tahun ini dianggarkan dalam PAK akan dilaksanakan perawatan GOR,” tambahnya.

Masyarakat berharap, Pemerintah Kabupaten Tulungagung melalui Dinas Pemuda dan Olahraga segera melakukan perbaikan terhadap fasilitas GOR yang mengalami kerusakan serta melakukan perawatan rutin demi keberlangsungan GOR yang telah menjadi ikon Tulungagung tersebut.

Perawatan rutin dan perbaikan menyeluruh sangat diperlukan agar ikon olahraga dan rekreasi ini tetap bisa dimanfaatkan masyarakat dan menjadi kebanggaan daerah.

Sejauh ini, masyarakat menanti tindakan nyata dari pemerintah agar GOR Lembu Peteng kembali berfungsi optimal dan aman digunakan, demi keberlangsungan dan keberlanjutan fasilitas yang telah menjadi bagian dari identitas Tulungagung. (Abd/red)

Continue Reading

Trending