Nasional
Kepala SMKN 1 Rejotangan Bantah Dugaan Pelanggaran SPMB, Klaim Sudah Sesuai Juknis

TULUNGAGUNG,— Kepala SMKN 1 Rejotangan, Santika, secara tegas membantah dugaan pelanggaran dalam Seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (SPMB) yang beredar.
Ia menegaskan kesiapan sekolah untuk melakukan klarifikasi dan memverifikasi proses penerimaan siswa.
“Informasi yang beredar tidak benar dan tidak berdasarkan fakta,” tegas Santika saat dikonfirmasi pada Senin (28/7) oleh media 90detik.com.
Selain itu, ia juga menyangkal keras klaim adanya jurusan Kecantikan di sekolahnya serta menyatakan tidak pernah berinteraksi dengan pihak yang mengatasnamakan LSM atau media.
Santika menekankan bahwa SMKN 1 Rejotangan telah menjalankan SPMB sesuai petunjuk teknis (juknis) dan pagu rombongan belajar (rombel) yang ditetapkan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
“Kapasitas kelas kami patuh pada ketentuan maksimal 36 siswa. Seluruh data dapat diverifikasi melalui sistem Dapodik,” jelasnya.
Menyikapi pemberitaan yang dinilai keliru, Santika menyampaikan akan melakukan somasi, serta meminta untuk media yang telah memberitakan untuk memberikan hak jawab.
Pihaknya juga mengajak semua pihak memeriksa kebenaran data melalui saluran resmi sekolah dan Dinas Pendidikan setempat sebelum menyebarluaskan informasi.
“Kami pertimbangkan somasi kepada pembuat berita karena data yang disebar bertentangan dengan fakta di lapangan,” pungkasnya. (Wah/DON)
Editor: Joko Prasetyo
Papua
Empat Kasus Narkotika Diungkap, Polda Papua Barat Musnahkan Barang Bukti di Hadapan Tersangka

Manokwari – Direktorat Reserse Narkoba Polda Papua Barat melaksanakan kegiatan pemusnahan barang bukti narkotika hasil pengungkapan kasus tindak pidana narkotika yang berlangsung pada Kamis, (31/7/25).
Pemusnahan dipimpin oleh AKP Basri Sanusi, S.H. selaku PS Kabag Wasidik Ditresnarkoba Polda Papua Barat bersama sejumlah personel penyidik lainnya, Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan Surat Ketetapan Status Barang Sitaan Narkotika dari Kejaksaan Negeri Manokwari dan Surat Perintah Pemusnahan dari Direktorat Reserse Narkoba.
Barang bukti yang dimusnahkan berasal dari hasil penanganan empat kasus, di antaranya ganja kering seberat 511,94 gram yang disita dari tersangka Fransiskus Itlay, warga Nabire, Papua Tengah, saat penangkapan di Jalan Trikora, Taman Ria Rendani, Manokwari pada 19 Juli 2025.
Kemudian narkotika jenis sabu seberat 4,67 gram dimusnahkan dari pengungkapan kasus dengan tersangka Brian Saul Rivaldo Makalew, warga Kampung Warmarway, Tanah Rubuh, yang diamankan pada 16 Juli 2025 di sebuah kantor jasa pengiriman di Jalan Trikora Wosi, Manokwari.
Selain itu, turut dimusnahkan barang bukti tembakau sintetis seberat 1,94 gram dari tersangka yang berdomisili di Jalan Trikora Arfai, Manokwari Selatan, yang ditangkap pada 16 Juli 2025 di Kelurahan Wosi.
Sementara itu, barang bukti tembakau sintetis seberat 2,66 gram juga dimusnahkan dari penanganan kasus dengan tersangka Seira Lorens Lorn Lartutul, warga Komplek Transito, Wosi, Manokwari.
Proses pemusnahan dilakukan di hadapan para tersangka dan disaksikan langsung oleh perwakilan Kejaksaan Negeri, instansi penegak hukum, serta unsur terkait lainnya, Barang bukti ganja dan tembakau sintetis dimusnahkan dengan cara dibakar hingga hangus, sementara sabu dan barang bukti lainnya dihancurkan menggunakan blender yang telah dicampur cairan kimia, guna memastikan tidak dapat digunakan kembali.
Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H, S.I.K., M.Kom., menyampaikan bahwa kegiatan pemusnahan ini merupakan bentuk transparansi dan komitmen kepolisian dalam proses penegakan hukum tindak pidana narkotika.
“Pemusnahan barang bukti ini adalah bagian dari upaya serius Polda Papua Barat dalam memberantas peredaran gelap narkotika. Kami pastikan setiap proses penanganan dilakukan secara profesional, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan,” tegas Kabid Humas.
Polda Papua Barat terus berupaya menciptakan lingkungan yang bersih dari narkoba serta mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam pencegahan dan pemberantasan narkotika di wilayah Papua Barat. (Timo)
Papua
Gubernur Elisa Kambu Buka Konferda I KAPP: Tonggak Ekonomi Adat Papua Barat Daya

Kota Sorong,— Sebuah tonggak sejarah baru dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat adat resmi dimulai. Gubernur Provinsi Papua Barat Daya, Elisa Kambu, S.Sos, secara resmi membuka Konferensi Daerah (Konferda) I Kamar Adat Pengusaha Papua (KAPP) yang digelar di Ballroom The Luxio Hotel, Sorong, Kamis (31/7).
Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen penting, mulai dari pengusaha adat, tokoh masyarakat, hingga perwakilan instansi pemerintah.
Dalam sambutannya, Gubernur Elisa Kambu menekankan bahwa Konferda ini bukan sekadar pertemuan seremonial, tetapi merupakan forum strategis dalam merumuskan arah pembangunan ekonomi Papua Barat Daya yang adil, mandiri, dan berakar pada adat istiadat lokal.
“Papua Barat Daya adalah tanah yang diberkati—tanah adat, tanah leluhur, tanah yang menyimpan begitu banyak potensi. Namun potensi itu tak berarti jika tidak ada keberpihakan terhadap orang asli Papua sebagai subjek utama pembangunan ekonomi,” tegas Gubernur Kambu.
Lebih lanjut, Gubernur menyatakan bahwa KAPP merupakan wajah baru pengusaha Papua yang tidak hanya bergerak dalam bidang ekonomi, namun juga menjaga nilai-nilai budaya, menjembatani kepentingan antara adat dan negara, serta menjadi pilar utama pembangunan ekonomi lokal.
Dalam orasi kebangsaannya, Elisa Kambu menyerukan perlunya reformasi struktur ekonomi yang berpihak kepada Orang Asli Papua (OAP).
Menurutnya, sudah saatnya ruang-ruang ekonomi tidak lagi hanya dikuasai oleh pihak luar. Orang asli Papua harus berdiri sebagai pemilik sah, penggerak, dan pengelola hasil bumi mereka sendiri.
“Ini bukan soal eksklusivitas, tapi soal keadilan historis. Kita harus pastikan pengusaha Papua berdaya, profesional, dan berintegritas. KAPP tidak boleh berhenti di forum ini saja, tapi harus menjadi penggerak pelatihan, jaringan usaha, hingga ekspansi pasar nasional dan global,” ujarnya.
Gubernur juga menekankan pentingnya sinergi antara KAPP dan pemerintah daerah.
Melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), pemerintah berkomitmen untuk memperkuat posisi masyarakat adat dalam ekosistem ekonomi lokal.
Berbagai langkah konkret dirancang, seperti:
Penyusunan regulasi daerah yang memperkuat keberadaan KAPP sebagai mitra strategis pemerintah.
Afirmasi anggaran untuk pelatihan dan pengembangan kapasitas pengusaha adat.
Kemitraan dengan BUMN dan swasta nasional untuk membuka akses partisipasi OAP dalam rantai ekonomi.
Dan yang paling penting, menjadikan KAPP sebagai penyambung aspirasi ekonomi rakyat adat dalam kebijakan pembangunan.
“Pembangunan sejati bukan hanya infrastruktur. Kita sedang membangun peradaban baru yang lahir dari akar budaya, dipimpin oleh anak-anak adat itu sendiri,” kata Elisa Kambu dengan penuh semangat.
Mengakhiri sambutan Gubernur PBD, dengan penuh harapan dan semangat kolektif. Elisa Kambu menyampaikan bahwa keberhasilan pembangunan Papua Barat Daya hanya akan terwujud jika pengusaha adat diberi ruang dan kepercayaan untuk memimpin perekonomian daerah.
Ia mengajak seluruh peserta Konferda untuk menjadikan forum ini sebagai awal dari kebangkitan ekonomi adat Papua Barat Daya, dan sebagai simbol tekad bersama untuk menenun masa depan yang berdaulat dan bermartabat.
“Jangan pernah meremehkan potensi pengusaha Papua. Di balik tantangan, ada daya juang. Di balik keterbatasan, ada kreativitas. Dan di balik adat, ada kekuatan besar,” pungkasnya.
Sambutan inspiratif itu ditutup dengan pantun khas Papua Barat Daya yang menggambarkan semangat kerja sama antara adat dan pembangunan:
Tanah luas hutan terbentang,
Laut biru lumbung harapan.
Mari pengusaha adat kita menenun terang,
Untuk Papua Barat Daya yang penuh masa depan.
Konferda I KAPP Papua Barat Daya ini diharapkan menjadi momentum konsolidasi ekonomi adat, memperkuat kemandirian pengusaha Papua, serta memastikan bahwa pembangunan Papua bukan hanya terjadi di atas tanah, tetapi juga melibatkan pemilik tanah dalam setiap prosesnya. (Timo)
Nasional
Harumkan Nama Tulungagung dan Jatim, SMKN 1 Rejotangan berhasil Sabet Medali Emas di LKS Nasional 2025

TULUNGAGUNG — Prestasi gemilang kembali diraih oleh SMKN 1 Rejotangan, khususnya Program Keahlian Teknik Elektronika Industri. Dalam ajang Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Pendidikan Menengah Tahun 2025 tingkat nasional yang berlangsung pada 29–31 Juli 2025 di SMKN 29 Jakarta, sekolah ini berhasil menyabet medali emas, mengungguli puluhan peserta dari seluruh provinsi di Indonesia.
Keberhasilan ini menjadi lebih membanggakan karena SMKN 1 Rejotangan merupakan satu-satunya perwakilan dari Kabupaten Tulungagung yang mewakili Provinsi Jawa Timur dalam kompetisi bergengsi tersebut.
Pencapaian ini sekaligus menandai tonggak sejarah baru bagi pendidikan vokasi di Tulungagung, khususnya dalam pengembangan keahlian di bidang Teknik Elektronika Industri.
Kepala SMKN 1 Rejotangan, Dr. Santika, S.Pi., M.Si., mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya atas capaian tersebut.
Santika menyatakan bahwa prestasi ini merupakan buah dari kerja keras seluruh tim pembimbing, dukungan dari civitas akademika, dan komitmen tinggi para siswa dalam menjalani pelatihan intensif selama beberapa bulan terakhir.
“Kami benar-benar bersyukur dan bangga atas pencapaian ini. Medali emas ini bukan hanya milik SMKN 1 Rejotangan, tapi juga milik masyarakat Tulungagung dan Jawa Timur. Ini adalah bukti nyata bahwa pendidikan vokasi mampu bersaing dan menunjukkan keunggulannya di tingkat nasional,” terang Dr. Santika.
Apresiasi tinggi juga datang dari Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Tulungagung dan Trenggalek, Sindhu Widyabadra.
Shindu menyampaikan rasa bangga dan harapan besar terhadap pengembangan pendidikan vokasi ke depan.
“Saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada SMKN 1 Rejotangan yang telah membawa harum nama Tulungagung dan Jawa Timur di tingkat nasional. Prestasi ini adalah hasil sinergi yang baik antara guru, siswa, dan pimpinan sekolah. Ini harus menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di wilayah kami untuk terus berinovasi dan berprestasi,” tegasnya.
Dalam kompetisi LKS Nasional 2025, peserta dari SMKN 1 Rejotangan menampilkan keahlian luar biasa dalam bidang elektronika industri, meliputi instalasi sistem, pemrograman embedded, serta troubleshooting berbasis teknologi terbaru.
Kualitas proyek dan simulasi yang mereka sajikan berhasil memukau para juri dan membawa mereka ke posisi tertinggi dalam penilaian.
Sebagai informasi, LKS Nasional merupakan kompetisi tahunan berskala nasional yang diikuti oleh siswa-siswa SMK terbaik dari seluruh Indonesia.
Ajang ini bertujuan untuk mengukur kompetensi siswa, memperkuat karakter, dan menyiapkan tenaga kerja vokasi yang andal, siap pakai, dan kompetitif secara global.
Dengan raihan medali emas ini, SMKN 1 Rejotangan kian mengukuhkan diri sebagai sekolah unggulan dalam pengembangan keterampilan teknik elektronika industri.
Prestasi ini menjadi modal penting untuk terus meningkatkan mutu pembelajaran dan pembinaan prestasi di masa depan. (DON/Red)
- Pemerintahan2 minggu ago
Dikibuli Lagi! Baharudin Geram, Bupati Kuasai Penuh Anggaran & Diduga Incar Gerindra
- Opini2 minggu ago
Janji Manis Berujung Petaka: Tulungagung Terbelah Akibat Pengkhianatan Bupati ‘Loncat Pagar’
- Jawa Timur2 minggu ago
Pelantikan Pejabat Buka Tabir Retaknya Hubungan Bupati dan Wabup Tulungagung
- Nasional18 jam ago
Harumkan Nama Tulungagung dan Jatim, SMKN 1 Rejotangan berhasil Sabet Medali Emas di LKS Nasional 2025
- Nasional5 hari ago
Kampak Trenggalek Menyala, Aroma Agustusan Mulai Terasa
- Jawa Timur4 hari ago
Mewakili Jawa Timur, SMKN 1 Rejotangan Berpartisipasi di LKS Nasional 2025 Bidang Elektronika
- Paripurna2 minggu ago
Wabup Tak Hadir, Sidang Paripurna Ranperda Perubahan APBD Tulungagung 2025 Diwarnai Spekulasi
- Jawa Timur2 minggu ago
Antara Hiburan dan Etika, Kabupaten Blitar Tertibkan Sound Horeg Tanpa Melarang