Connect with us

Nasional

Sambut HUT ke, 80 Brimob Polda Jatim Gelar Kejurda Tarung Bebas Indonesia 2025

Published

on

SURABAYA— Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke – 80 Korps Brimob Polri, Satuan Brimob Polda Jawa Timur bersama Tarung Bebas Indonesia (TBI) menggelar Kejuaraan Daerah (Kejurda) Tarung Bebas Indonesia 2025 Piala Dansat Brimob Jatim di Gedung BLK Muncar, Banyuwangi, pada 31 Oktober hingga 2 November 2025.

Ajang ini diikuti oleh ratusan atlet bela diri dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur, mulai dari kategori usia dini hingga senior.

Kejuaraan yang mengusung tema “Mewujudkan Prestasi Indonesia Melalui Nilai Integritas dan Sportivitas” ini menjadi salah satu rangkaian kegiatan HUT ke – 80 Korps Brimob Polri, yang bertujuan untuk membangun semangat sportivitas, integritas, dan prestasi di kalangan generasi muda.

Dansat Brimob Polda Jawa Timur Kombes Pol. Suryo Sudarmadi, S.I.K., M.H,. Yang diwakilkan Kabagmin Ops Kompol Arsono dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kejurda ini menjadi wadah penting untuk menjaring atlet muda potensial sekaligus membangun karakter melalui olahraga bela diri campuran.

“Kegiatan ini kami selenggarakan sebagai bagian dari peringatan HUT ke – 80 Korps Brimob Polri, selain untuk mencari bibit muda berbakat, kami ingin memberikan wadah bagi anak muda agar bisa berprestasi dan membawa nama baik daerah hingga ke tingkat nasional,” ujar Kompol Arsono.

Ia menekankan bahwa olahraga memiliki peran penting dalam membentuk fisik yang tangguh serta mental dan karakter yang disiplin.

“Melalui olahraga, kita belajar tentang sportivitas, kerja keras, dan pantang menyerah. Nilai-nilai inilah yang sejalan dengan semangat Korps Brimob dalam melindungi dan mengayomi masyarakat,” tambah Kompol Arsono.

Kegiatan Kejurda Tarung Bebas ini terselenggara atas kerja sama Satuan Brimob Polda Jawa Timur dengan Tarung Bebas Indonesia (TBI) di bawah naungan Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI), serta mendapat dukungan dari Anggota DPRD Banyuwangi Hj. Desi Praksaiwi.

Selain menjadi ajang pembinaan atlet muda, anggota Polri juga turut berpartisipasi dan menorehkan prestasi membanggakan dalam kejuaraan ini.

Tiga personel dari Kompi 4 Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Jatim berhasil meraih medali, yakni: Bripda Ardi Purwo, meraih Juara 1 Kelas 69 Kg Senior Putra, Bripda Sholeh Aditya, meraih Juara 1 Kelas 57 Kg Senior Putra, Bharada Kgs. Ach. Renafi, meraih Juara 2 Kelas 72 Kg Senior Putra

Capaian tersebut menunjukkan bahwa anggota Polri tidak hanya berperan dalam menjaga keamanan, tetapi juga memiliki semangat berprestasi di bidang olahraga.

Dari hasil keseluruhan kejuaraan, Kabupaten Banyuwangi berhasil meraih Juara Umum I, disusul Kota Surabaya sebagai Juara Umum II, dan Kabupaten Ngawi menempati Juara Umum III.

Ketua Panitia Kejurda TBI Banyuwangi menyampaikan bahwa kegiatan ini juga menjadi bagian dari persiapan menuju Festival Olahraga Daerah (FORDA) 2026.

“Kejurda ini kami harapkan bisa menjadi ajang pembinaan berkelanjutan serta motivasi bagi atlet muda untuk terus berlatih dan berprestasi,” ujarnya.

Melalui Kejurda Tarung Bebas Indonesia 2025 – Piala Dansat Brimob Jatim ini, Brimob Polda Jawa Timur berharap dapat menumbuhkan semangat kompetitif, mempererat tali silaturahmi antar insan bela diri, dan memperkuat sinergi antara masyarakat dengan kepolisian melalui semangat olahraga. (DON/Red)

Jawa Timur

Gerakan Ayah Mengambil Rapor Disorot, Sekolah di Tulungagung Hadapi Realita Lapangan

Published

on

TULUNGAGUNG – Sejumlah sekolah di Kabupaten Tulungagung menggelar agenda pengambilan rapor semester ganjil pada Jumat (19/12/2025). Momentum tersebut menjadi sorotan seiring diterbitkannya Surat Edaran Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN yang mendorong pelaksanaan Gerakan Ayah Mengambil Rapor (GEMAR).

Sebagaimana diketahui, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN resmi mengeluarkan Surat Edaran Nomor 14 Tahun 2025 yang ditandatangani pada 1 Desember 2025.

Melalui surat edaran tersebut, pemerintah meluncurkan Gerakan Ayah Mengambil Rapor sebagai upaya meningkatkan keterlibatan ayah dalam pendidikan dan pengasuhan anak.

Dalam instruksinya, BKKBN menekankan pentingnya kehadiran ayah saat menerima hasil belajar anak di sekolah. Kehadiran tersebut diharapkan menjadi bentuk keterlibatan langsung ayah dalam memahami capaian akademik sekaligus kondisi psikologis anak.

Program GEMAR pada dasarnya digagas untuk memperkuat peran ayah dalam tumbuh kembang anak.

Selama ini, pengambilan rapor kerap identik dengan kehadiran ibu. Dengan adanya gerakan ini, pemerintah berharap peran ayah dalam pendidikan anak menjadi lebih aktif dan seimbang.

Namun, dalam praktiknya, kebijakan tersebut memunculkan pro dan kontra di kalangan sekolah maupun orang tua. Sejumlah sekolah di Tulungagung mengaku kesulitan menerapkan aturan tersebut secara ketat. Faktor pekerjaan, jarak tempat kerja, hingga kebiasaan lama menjadi alasan banyak ayah tidak dapat hadir saat pengambilan rapor.

Akibatnya, ibu tetap menjadi pihak yang paling banyak mengambil rapor siswa.

Seorang wali kelas di salah satu sekolah di Tulungagung yang enggan disebutkan namanya menyatakan pihak sekolah tidak bisa menolak kehadiran ibu.

“Kami memahami maksud baik gerakan ini, tetapi kondisi di lapangan berbeda. Yang terpenting orang tua hadir dan bisa berdiskusi dengan guru mengenai perkembangan anak,” ujarnya, Jumat (19/12/2025).

Di sisi lain, tidak sedikit pihak yang mendukung Gerakan Ayah Mengambil Rapor. Mereka menilai kebijakan tersebut sebagai langkah positif untuk mendorong kesetaraan peran orang tua dalam pendidikan dan pengasuhan anak.

Namun, sebagian orang tua juga menyampaikan keberatan. Mereka menilai kebijakan tersebut terlalu kaku dan belum sepenuhnya mempertimbangkan realitas sosial, terutama bagi keluarga dengan ayah yang bekerja di luar kota atau memiliki jam kerja yang tidak fleksibel.

“Suami saya bekerja untuk menafkahi keluarga dan tidak mungkin meninggalkan pekerjaannya hanya untuk mengambil rapor. Selama ini saya yang lebih sering berkomunikasi dengan guru,” ungkap J, salah satu wali murid.

Fenomena ini menunjukkan adanya tantangan dalam implementasi kebijakan keluarga di tingkat sekolah.

Meski niat baik BKKBN patut diapresiasi, fleksibilitas dalam penerapan tetap diperlukan agar tujuan utama, yakni meningkatkan keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak, dapat tercapai tanpa mengabaikan kondisi nyata di masyarakat. (Abd/Red)

Continue Reading

Nasional

Komite Reformasi Polri Matangkan Agenda Pembenahan Regulasi

Published

on

Jakarta — Komite Reformasi Polri mulai memasuki tahap pengambilan keputusan setelah lebih dari satu bulan menghimpun aspirasi publik terkait agenda percepatan reformasi kepolisian.

Ketua Komite Reformasi Polri, Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie mengatakan bahwa rapat Komisi Percepatan Reformasi yang digelar hari ini menjadi bagian dari proses finalisasi arah kebijakan yang akan disampaikan kepada Presiden.

“Hari ini kami rapat Komisi Percepatan Reformasi. Sesudah satu bulan kita menghimpun masukan-masukan dari lebih dari 80 kelompok masyarakat dan ribuan masukan. Kami juga berkunjung ke beberapa daerah untuk mencegah agar partisipasi tidak hanya dari Jakarta,” ujar Jimly.

Ia menjelaskan, selama lebih dari satu bulan terakhir, komite telah menyusun berbagai agenda dan opsi kebijakan untuk kemudian dipilih dan diputuskan.

Rapat kali ini difokuskan pada prosedur pengambilan keputusan, sekaligus membahas sejumlah hal yang dinilai mendesak.

“Jadi hari ini sudah lebih dari satu bulan kami mulai menyusun agenda untuk mengadakan pilihan-pilihan dan memutuskan. Hari ini hanya prosedur kita mengambil keputusan, di samping ada hal-hal yang kami anggap mendesak,” jelasnya.

Sebagai jalan keluar, Komite Reformasi Polri sepakat mendorong pengaturan ke tingkat regulasi yang lebih tinggi agar memiliki daya ikat yang lebih luas.

“Solusinya kita angkat ke tingkat aturan yang lebih tinggi agar mengikat bukan hanya ke dalam, tetapi juga ke semua instansi terkait, sambil memperbaiki kekurangan-kekurangan. Itu yang sudah kami sepakati,” pungkas Jimly.

Melalui langkah ini, Komite Reformasi Polri berharap pembenahan kelembagaan dan regulasi kepolisian dapat dilakukan secara komprehensif, selaras, dan berkelanjutan. (By/Red)

Continue Reading

Nasional

Cek Kesiapan Tempur, Komandan Batalyon Infanteri 2 Marinir Pimpin Apel Organik

Published

on

Jakarta – Komandan Batalyon Infanteri 2 Marinir, Letkol Marinir Helilintar Setiojoyo Laksono, S.E., memimpin langsung pelaksanaan Apel Organik yang diikuti seluruh prajurit Yonif 2 Marinir.

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk pengecekan kesiapan tempur, kedisiplinan, serta kesiapan personel dan materiil satuan. Apel digelar di Lapangan Apel Batalyon Infanteri 2 Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (18/12/2025).

Apel organik tersebut bertujuan untuk mengecek kekuatan personel, tingkat kedisiplinan, serta kesiapan perorangan maupun materiil yang dimiliki satuan.

Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana evaluasi kesiapan prajurit dalam menghadapi berbagai tugas yang diberikan oleh komando atas.

Dengan dilaksanakannya apel organik ini, diharapkan prajurit Yonif 2 Marinir semakin siap, tangguh, dan responsif dalam mendukung setiap pelaksanaan tugas pokok Korps Marinir TNI Angkatan Laut.

Pada kesempatan tersebut, Komandan Batalyon Infanteri 2 Marinir, Letkol Marinir Helilintar Setiojoyo Laksono, S.E., menegaskan bahwa kesiapan tempur merupakan tanggung jawab bersama yang harus selalu dijaga setiap saat.

“Apel organik ini bertujuan untuk memastikan seluruh prajurit Yonif 2 Marinir berada dalam kondisi siap operasional. Melalui kegiatan ini, diharapkan prajurit semakin siap menghadapi tantangan tugas ke depan serta mampu melaksanakan setiap perintah dengan cepat, tepat, dan profesional,” ujarnya. (Timo)

Continue Reading

Trending