Connect with us

Jawa Timur

Bupati Apresiasi Kolaborasi TNI – Polri di Situbondo Antar Jemput Lansia Datang ke TPS Demi Gunakan Hak Pilih 

Published

on

SITUBONDO, 90detik.com – Komitmen TNI Polri membantu Penyelenggara Pemilu untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pemungutan suara Pemilu 2024, tak hanya jadi slogan.

Di Kabupaten Situbondo Jawa Timur misalnya, tampak kolaborasi aparat TNI – Polri bahkan menyediakan antar jemput bagi para lansia datang ke TPS untuk menyalurkan hak pilihnya.

Bahkan Polres Situbondo Polda Jatim bersama KPPS di salah satu TPS juga memberikan doorprize (hadiah) kepada warga yang sudah menggunakan hak suaranya.

Kapolres Situbondo,AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto mengatakan selain doorprise, Polres Situbondo juga menyediakan pelayanan kesehatan gratis.

“Untuk lansia hampir semua daerah pemilihan di desa kita siapkan layanan antar jemput,” ujar AKBP Dwi S.

Beberapa pelayanan yang disiapkan diantaranya, undian sepeda gunung, 20 doorprize bagi 20 orang pemilih pertama, makanan gratis, Pelayanan kesehatan serta layanan antar jemput bagi lansia.

Menurut Kapolres Situbondo pemberian doorprize dan pelayanan kepada masyarakat kali ini sebagai bentuk apresiasi bagi warga yang telah memberikan hak suaranya dalam Pemilu 2024.

“Pemilu ini adalah pesta Demokrasi, pestanya masyarakat jadi harus gembira datang ke TPS memberikan suara untuk Indonesia,” ungkap AKBP Dwi S, Rabu (14/2/2024)

Sementara itu, salah satu warga Hj. Sumaryati yang mencoblos di TPS 02 Desa Kedungdowo memberikan apresiasi kepada Bhabinkamtibmas dan Babinsa serta KPPS karena telah memberi layanan yang baik dan ramah.

“Alhamdulillah sebagai warga negara yang baik, saya ingin berpartisipasi pada Pemilu 2024 datang ke TPS mencoblos,” katanya.

Sumaryati juga menyampaikan terimkasih kepada Bhabinkamtibmas Briptu Fandi dari Polres Situbondo dan Babinsa Sertu Agus bersama KPPS setempat.

“Atas nama warga juga menyampaikan terima kasih kepada TNI-Polri dan KPPS atas pelayanan kepada masyarakat” ungkapnya.

Ditemui di TPS 02 Kedungdowo Kecamatan Arjasa,Bhabinkamtibmas Briptu Fandi mengatakan bahwa memberikan pelayanan prima kepada masyarakat sudah menjadi kewajibannya.

“Kebetulan ini momennya di Pemilu, jadi semua ini untuk meningkatkan partisipasi masyarakat datang ke TPS dengan harapan di Situbondo pemilihnya bisa tinggi” ungkap Briptu Fandi.

Sementara itu, Bupati Situbondo Drs. H. Karna Suswandi, M.M. mengatakan peran serta masyarakat dalam Pemilu kali ini insyaallah akan sesuai dengan target KPU.

“Kita berharap dengan situasi masyarakat yang tinggi tentu akan memberikan ligitimasi terhadap terpilihnya kepemimpinan bangsa Indonesia ini,” ungkap Bupati Situbondo.

Ia berharap apapun hasil dari pemilu kali ini akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dan Pemilu ini bisa berjalan dengan baik, lancar, sukses dan damai tanpa ada halangan apapun.

Terkait TPS unik yakni TPS 02 Kedungdowo, ia mengaku sangat bersyukur dalam rangka untuk bisa meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pemilu ini di desa Kedungdowo ada hadiah bagi para pemilih bukan hanya sekedar duduk tapi disediakan fasilitas kesehatan gratis kemudian mereka yang lansia diangkut bentor.

“Ini patut menjadi contoh bagi yang lain sehingga tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu bisa lebih meningkat lagi” pungkasnya. (Red)

Jawa Timur

Pasca Pidato Kenegaraan, DPRD Kab. Blitar Serukan Sinergi Eksekutif-Legislatif dan Berantas Tambang Ilegal

Published

on

BLITAR – Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Blitar yang dilaksanakan untuk mengikuti pidato kenegaraan Presiden RI di HUT ke-80, pada Jumat (15/8), tak hanya diwarnai seruan sinergi eksekutif dan legislatif.

Usai mengikuti kegiatan tersebut Wakil Ketua II DPRD, Ratna Dewi Nirwana Sari dengan didampingi Wakil Ketua I M Rifa’i, menyinggung tegas soal tambang ilegal hingga merespons isu panas hubungan kurang harmonis antara legislatif dan eksekutif di Bumi Penataran.

Ia juga menyampaikan bahwa pesan utama pidato Presiden Prabowo Subianto menekankan kesatuan antara eksekutif dan legislatif.

“Keputusan legislatif tidak untuk melemahkan pemerintahan, tapi menjadi satu kesatuan. Kami di daerah wajib menyukseskan program prioritas presiden dengan tetap menyesuaikan kebutuhan rakyat,” ungkapnya saat menyampaikan keterangan pers pada awak media.

Terkait tambang ilegal yang disinggung Presiden, Ratna menegaskan pemerintah daerah harus bergerak sejalan dengan kebijakan pusat.

“Sudah ada regulasi baru agar Kabupaten Blitar bisa memaksimalkan APBD dari sektor tambang legal. Tambang ilegal jelas merugikan negara,” tegasnya.

Soal rumor hubungan kurang harmonis dengan eksekutif, Ratna memberi penegasan singkat, komunikasi dan sinergi tetap akan dijaga demi kepentingan masyarakat.

Sebagai informasi, rapat yang dipimpin Wakil Ketua I M. Rifa’i, Wakil Ketua II Ratna Dewi Nirwana Sari, dan Wakil Ketua III Susi Narulita Kumala Dewi ini dihadiri Bupati Blitar Rijanto, Wakil Bupati Beky Herdiyansyah, jajaran kepala OPD, Forkopimda, serta tamu undangan.

Rangkaian kegiatan ditutup dengan seruan semangat kemerdekaan dari pimpinan DPRD.

“Dirgahayu Republik Indonesia! Semoga semangat juang para pahlawan menginspirasi kita untuk terus bersatu dan membangun Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera,” pungkasnya.
(JK/Red)

Editor: Joko Prasetyo

Continue Reading

Jawa Timur

Panggung Edukasi Njotangan Resmi Didirikan, Wadah Pembelajaran Inklusif dari SMKN 1 Rejotangan untuk Masyarakat

Published

on

TULUNGAGUNG — Sebuah inisiatif inovatif dari Komite SMKN 1 Rejotangan resmi diluncurkan pada Kamis, 14 Agustus 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Pramuka.

Panggung Edukasi Njotangan, demikian nama gerakan tersebut diresmikan oleh Ketua Komite Sekolah, Kyai Samsudin, dan diserahkan langsung kepada Kepala SMKN 1 Rejotangan, Dr. Santika, S.Pi, M.Si, dalam sebuah acara yang penuh makna dan antusiasme.

Lahir dari gagasan sederhana namun bercita-cita besar, Panggung Edukasi Njotangan bertujuan menghadirkan proses belajar yang hidup dinamis dan menyatu dengan kehidupan masyarakat.

Terinspirasi dari pengamatan Dr. Santika terhadap keterbatasan kegiatan edukatif yang selama ini banyak terkungkung dalam ruang kelas dan forum formal muncullah ide untuk menciptakan ruang pembelajaran yang lebih terbuka inklusif dan memberdayakan.

“Kami ingin menciptakan ruang di mana siapa pun bisa belajar, siapa pun bisa mengajar. Pengetahuan tidak boleh dibatasi oleh sekat-sekat formalitas,” ungkap Dr. Santika dalam sambutannya.

Nama “Panggung Edukasi Njotangan” dipilih dengan penuh pertimbangan.

Panggung” menggambarkan tempat mengekspresikan diri menampilkan karya, dan menyebarkan inspirasi, sementara “edukasi” mencerminkan semangat pembelajaran yang membawa perubahan positif.

Gabungan keduanya menjadi simbol ruang interaktif yang mengajak semua kalangan untuk terlibat aktif dalam berbagi ilmu keterampilan dan pengalaman.

Kegiatan ini dirancang sebagai program berkala yang tidak hanya bersifat edukatif tetapi juga kreatif dan menghibur.

Mulai dari diskusi interaktif demonstrasi keterampilan hingga pertunjukan seni yang sarat makna edukatif akan menjadi bagian dari sajian utama Panggung Edukasi.

Audiens tidak hanya menjadi penonton tetapi juga peserta aktif dalam proses pembelajaran.

Lebih dari sekadar acara, Panggung Edukasi Njotangan adalah sebuah gerakan upaya nyata untuk menjembatani kesenjangan antara pengetahuan dan kebutuhan masyarakat.

Dengan konsep yang fleksibel dan konten yang variatif, inisiatif ini diharapkan menjadi motor penggerak semangat belajar dan budaya berbagi ilmu di kalangan pelajar dan masyarakat Rejotangan secara luas.

“Kami ingin menunjukkan bahwa belajar bisa dilakukan di mana saja oleh siapa saja dan kapan saja. Setiap orang punya potensi untuk berdiri di panggung ini dan menjadi inspirasi bagi orang lain,” tambah Kyai Samsudin.

Ke depan, SMKN 1 Rejotangan berharap Panggung Edukasi Njotangan dapat menjadi simbol perubahan bahwa pendidikan tidak hanya soal kurikulum dan nilai tetapi juga tentang keterlibatan semangat dan keberanian untuk berbagi. (DON/Red)

Continue Reading

Jawa Timur

Rapat Paripurna DPRD Blitar Gagal Gara-Gara Tak Kuorum, LSM LASKAR: Memalukan dan Rakyat Jadi Korban

Published

on

BLITAR,- Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Blitar yang dijadwalkan membahas APBD Perubahan Tahun Anggaran 2025 di Graha Paripurna, pada Jum’at (08/08), terpaksa batal dilaksanakan.

Penyebabnya, mayoritas anggota dewan tidak hadir sehingga forum tidak memenuhi syarat kuorum.

Akibatnya, Bupati Blitar gagal menyampaikan penjelasan resmi terkait hal tersebut. Padahal, jajaran pejabat Pemkab Blitar hadir lengkap, mulai dari Sekretaris Daerah, kepala OPD, hingga staf ahli.

Suasana saat rapat paripurna, DPRD Kabupaten Blitar yang gagal terlaksana karena tidak kourum, (dok/JK)

Kondisi ini memicu kritik pedas dari Ketua LSM LASKAR, Swantantio Hani Irawan. Ia menyebut, mangkirnya para wakil rakyat di agenda sepenting ini adalah kemunduran serius dalam tata kelola pemerintahan daerah.

“Ini memalukan. Bagaimana masyarakat mau percaya kalau urusan sepenting pembahasan perubahan anggaran saja batal hanya karena tidak kuorum? Ini menyangkut hajat hidup rakyat,” tegas Tiyok panggilan karibnya.

Menurutnya, agenda ini merupakan pondasi penyusunan APBD. Jika pembahasannya molor, maka program pembangunan dan pelayanan publik berpotensi ikut tertunda.

“Rakyat memilih mereka untuk bekerja, bukan mangkir di saat dibutuhkan,” tambahnya.

Tak hanya itu, Tiyok juga menyoroti kabar adanya rumor “matahari kembar” di eksekutif hubungan panas antara bupati dan wakilnya disebut turut memperkeruh koordinasi dengan legislatif.

Bahkan, hubungan antara bupati dengan partai pengusung utama dikabarkan mulai renggang.  Selain itu kegagalan rapat paripurna ini menjadi potret bagaimana tarik-menarik kepentingan politik kerap mengorbankan kepentingan publik.

”Amat disayangkan rakyat hanya jadi penonton dan masih menunggu realisasi pembangunan seperti perbaikan jalan, bantuan pertanian, dan pelayanan publik yang layak. Sementara para elit sibuk berkonflik, dan rakyat yang dikorbankan,” tegasnya.

Sementara, Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Supriadi, usai menutup acara tersebut mengatakan seluruh anggota sudah menerima undangan resmi jauh-jauh hari. Dan rapat akan dilaksanakan setelah menunggu dari Badan Musyawarah (Bamus)

“Sesuai tata tertib DPRD, karena jumlah anggota yang hadir tidak memenuhi kuorum, rapat ditunda menunggu keputusan Badan Musyawarah (Banmus),” ujarnya.(JK/Red)

Continue Reading

Trending