Connect with us

Jawa Timur

Cooling System Pilkada 2024, Kapolres Tulungagung Silaturahmi ke Ponpes Al Hikmah Melathen

Published

on

TULUNGAGUNG, 90detik.com – Kapolres Tulungagung AKBP Muhammad Taat Resdi bersama sejumlah Pejabat Utama (PJU) Polres Tulungagung dan Kapolsek jajaran mengunjungi Pondok Pesantren Al Hikmah Melathen.

Dalam kunjungannya Kapolres Tulungagung beserta rombongan disambut langsung oleh Pengasuh Ponpes Al Hikmah Melathen KH. Hadi Muhammad Mahfudz juga biasa di panggil Gus Hadi

Kunjungan tersebut selain menjalin silaturahmi, juga untuk memohon doa restu kepada Gus Hadi yang juga sebagai Ketua Umum MUI Tulungagung agar pelaksanaan Pilkada pada 27 November mendatang di wilayah Kabupaten Tulungagung berlangsung aman, tertib, dan damai.

Kapolres Tulungagung beserta rombongan juga meminta agar para ulama turut mendoakan keselamatan dan keamanan seluruh masyarakat di wilayah hukum Polres Tulungagung selama tahapan Pilkada 2024.

“Kami meminta dukungan doa agar pelaksanaan Pilkada ini bisa berjalan kondusif”, ungkap AKBP Muhammad Taat Resdi, Kamis ( 17/10).

Sementara itu Gus Hadi (Ketua Umum MUI Tulungagung) berpesan kepada masyarakat, kususnya warga Kabupaten Tulungagung untuk bersama sama menyukseskan pelaksanaan Pilkda 2024.

“Marilah Pilkada 2024 kita laksanakan dengan sebaik-baiknya jaga keamanan dan ketertiban penuhi aturan yang ada dihindari manipolitik”, ujarnya.

Kepada para calon serta pendukungnya,Gus Hadi meminta harus tetap baik-baik saja dengan menganggap itu sebagai kawan.

“Jangan anggap sebagai lawan kondusifisitas keamanan dan seterusnya jauh lebih penting dari segala-galanya oleh karena itu jaga terus keamanan seluruhnya”, tandas Gus Hadi. (DON)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Jawa Timur

Ajak Warga Jogo Malang, Kapolresta Malang Kota Imbau Waspadai Provokasi

Published

on

KOTA MALANG – Untuk mengembalikan kondusifitas Kota Malang pascakerusuhan, Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Nanang Haryono ajak seluruh elemen masyarakat yang memiliki organisasi agar mewaspadai Oknum yang mencoba memprovokasi anggotanya.

Hal itu disampaikan Kombes Pol Nanang usai apel kamtibmas dengan perwakilan organisasi keagamaan, kemasyarakatan, kepemudaan, komunitas, hingga Linmas pada hari Kamis (04/09) yang lalu.

Kombes Pol Nanang mengatakan, menjaga kamtibmas adalah tugas seluruh warga yang tinggal diwilayah Kota Malang.

Hal itu termasuk elemen masyarakat yang memiliki organisasi yang kurang sehat, maka perlu adanya soliditas untuk saling mengingatkan.

“Mari kita lebih peka dan teliti serta waspada dari segala bentuk provokasi yang masuk melalui organisasi, baik Ormas maupun LSM,”ungkap Kombes Nanang saat menemui Perwakilan Banser, Kokam dan Pemuda Adat.

Dalam kesempatan itu, Kapolresta Malang Kota juga menegaskan komitmennya untuk terus membangun komunikasi aktif dengan berbagai unsur masyarakat.

“Tolak semua ajakan negatif, cegah provokasi sejak dini dan segera laporkan jika ada oknum yang memanfaatkan organisasi untuk berbuat onar, merusak bahkan anarkis” tegas Kombes Nanang.

Saat di lokasi, ajakan Kombes Pol Nanang mendapat dukungan penuh, terlihat dari ekspresi para anggota Banser, Kokam, Pemuda Batak, Minang, Madura, Aremania yang siap bersatu menjaga keamanan di wilayahnya masing-masing.

Seluruh organisasi dan komunitas berkomitmen menjaga kondusivitas dengan pendekatan musyawarah, bukan dengan tindakan provokatif atau anarkis.

“Sinergitas dan kolaboratif warga Kota Malang adalah benteng penting dalam mencegah potensi gangguan kamtibmas di Kota Malang,” tambah Kombes Pol Nanang.

Dengan kolaborasi yang solid dari lintas elemen, lanjut Kombes Nanang maka Kota Malang bisa tetap terjaga sebagai kota Pendidikan yang aman, damai dan penuh semangat kebersamaan.

“Sinergi ini harus dijaga, bukan hanya di pusat kota, tetapi sampai ke tingkat lingkungan terkecil. Jika semua solid, maka Malang akan selalu kondusif,” tutup Kombes Pol Nanang. (DON)

Continue Reading

Jawa Timur

Polres Probolinggo Siagakan Personel Pengamanan di Gunung Bromo pada Libur Panjang Maulid Nabi

Published

on

PROBOLINGGO,— Libur panjang memperingati Maulid Nabi banyak dimanfaatkan wisatawan untuk liburan ke Gunung Bromo yang berdampak pada peningkatkan wisatawan di obyek wisata alam tersebut.

Untuk memastikan situasi tetap aman dan kondusif, Polres Probolinggo Polda Jatim menyiagakan personel gabungan Polsek Sukapura dan Polres Probolinggo dengan dibantu pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru sejak Jum’at (5/9/2025) dini hari.

Kapolres Probolinggo AKBP M. Wahyudin Latif melalui Kapolsek Sukapura AKP Ardhi Bita Kumala mengatakan penyiagaan anggota di pintu masuk cemoro lawang untuk mengantisipasi gangguan kamtibmas saat libur panjang Maulid Nabi 2025.

“Kami melaksanakan pengamanan di pintu masuk Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, memastikan bahwa situasi Gunung Bromo, saat kunjungan wisawatan selama libur panjang ini dalam kondisi kondusif,” ujar AKP Ardhi Bita,Minggu (7/9/25).

Dalam pengamanan di kawasan wisata Gunung Bromo, sejumlah personel juga melaksanakan patroli dialogis.

“Untuk menyampaikan himbauan Kamtibmas baik kepada wisatawan maupun para driver guide,” ujar AKP Ardhi Bita.

Setiap akhir pekan dan libur panjang, petugas kepolisian dari Polres Probolinggo Polda Jatim selalu sedia untuk mengamankan wisata Gunung Bromo.

“Ini wujud kehadiran Polisi di tengah masyarakat untuk memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan,” pungkasnya. (DON)

Continue Reading

Jawa Timur

Mayong Bersholawat, 700 Jamaah Tumpah Ruah dalam Cinta kepada Rasulullah

Published

on

Lamongan — Malam yang penuh cahaya dan berkah menyelimuti hall Pesantren Krapyak, Mayong, Sidomlangean, Kedungpring, Lamongan, saat lebih dari 700 jamaah dari berbagai penjuru dusun berkumpul dalam satu irama sholawat, memuliakan nama agung Sayyidina Muhammad sholallahu ‘alaihi wasallam, pada Jumat(5/9).

Jamaah tidak hanya datang dari Mayong, namun juga dari Sambiroto, Nduwel, Mlangean, Blawi, Dungpri, Cumpleng, Dengkeng, Dungbulu, dan dusun-dusun lain yang rutin menghadiri majelis. Suasana semakin khidmat dan semarak dengan hadirnya para tokoh masyarakat dan ulama.

Acara ini dihadiri oleh Camat Kedungpring, serta para masyayikh dan tokoh masyarakat seperti Mbah Guru H. Ridlwan, Mbah Guru H. Mukafiuddin, H. Huri, H. Kartono, Pak Eko, Pak Kasun Mayong, dan banyak lainnya. Mereka bersatu dalam satu majelis, satu tujuan: meneladani Nabi Muhammad.

Menurut Kang Imam Suyuti, sekretaris pesantren, “Peringatan ini untuk meneladani Gusti Kanjeng Nabi sepanjang hayat.”

Kalimat singkat namun bermakna dalam, seperti sumur tua yang tak pernah kering airnya.

Puncak acara diisi oleh KH. Nashir Mansur Idris dari Jakarta, seorang munsyid sekaligus murid dari Abuya Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki Al Hasani (Mekkah).

Dengan gaya khas Hijaz, beliau melantunkan sholawat yang membuat dada bergetar dan mata tak kuasa menahan air mata. Mahabbah mengalir, menyentuh jiwa-jiwa yang hadir.

Pengasuh Pesantren, KH. Imam Mawardi Ridlwan, tak banyak memberi ceramah panjang.

Ia hanya berkata dengan lembut, namun menghujam:

“Keselamatan kita tergantung seberapa kuat mahabbah kita pada pemberi syafa’at.” ujarnya.

Kalimat yang tak butuh tafsir. Seolah-olah Rasulullah sendiri hadir, tersenyum di tengah-tengah majelis.

Sementara itu, Habib Ubaidillah Al Habsy dari Surabaya memberikan taujih ruhaniyah yang menyentuh.

Ia tidak membahas isu-isu duniawi, melainkan mengajak para hadirin menumbuhkan cinta sejati kepada Nabi.

“Cinta kepada Rasul bukan slogan, tapi jalan hidup,” ujarnya.

Ketua Umum Yayasan Pendidikan dan Sosial Bani Kyai Tasir Mayong, Mbah Guru Katjung Pramono, menyampaikan bahwa acara ini merupakan hasil gotong royong antara pengurus pesantren, panitia, dan masyarakat Mayong, dipimpin oleh Pak Kasun Mas’ud.

“Kami menghaturkan terima kasih tak terhingga kepada seluruh jamaah dan pihak yang membantu. Semoga dibalas Allah Ta’ala dengan balasan terbaik,” tuturnya.

Malam itu, Mayong Bersholawat bukan sekadar acara. Ia adalah peristiwa batin, di mana langit dan bumi terasa begitu dekat.

Di antara jamaah yang hadir, mungkin ada seorang anak kecil yang kelak menjadi ulama besar.

Seorang ibu yang pulang dengan hati yang lebih tenang. Seorang santri yang malam itu memutuskan untuk istiqamah.

Semua karena satu nama yang tak pernah lekang oleh zaman: Sayyidina Muhammad sholallahu ‘alaihi wasallam. (DON/Red)

Continue Reading

Trending